2. Hasil pemeriksaan
laboratorium
Hemoglobin : 10,4 Gr%
Hematokrit : 34 %
Leukosit : 18.000
3. Klien mendapatkan
terapi infus RL 20 tts/menit
(makro),
cefotaxim 2x1 gr ,
paracetamol jika demam,
oksigen 2-4 liter/menit
ANALISA DATA
Data Masalah Etiologi
1. DS : Gangguan pertukaran Ketidakseimbangan
klien mengatakan Gas ventilasi-perfusi , perubahan
membran alveolus-kapiler
sesak nafas terus-
menerus
Klien mengatakan
memiliki riwayat
asma 2 tahun yang
lalu
Klien mengatakan
Gangguan ventilasi Gangguan metabolisme ,
sering di rawat spontan kelelahan otot pernapasan
dengan keluhan asma
Klien memgatakan
nafsu makan baik
Klien mengatakan
bab/bak tidak ada
masalah
klien mengatakan
orang tua Memiliki
riwayat penderita
asma
DO :
Klien batuk disertai
lendir berwarna putih
klien menggunakan
Combivent inhalasi
3. DS :
Klien mengatakan rasa
haus berlebih
Klien mengatakan BAB
sudah 4x dengan
konsistensi cair tanpa
disertai lendir dan darah
DO :
Mata cekung
Turgor kulit elatisitas
menurun
Bibir kering
Kapiler refil <4 detik
Urine berwarna pekat
Td : 110/70 mmHg
Suhu : 38,2 ° c
Nadi 74x/ menit
DIAGNOSIS PRIORITAS :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan nafas
dibuktikan dengan batuk tidak efektif, sesak nafas, suara ronchi basah
2. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif dan kekurangan intake
cairan dibuktikan dengan rasa haus berlebih, BAB sudah 4x dengan konsensi cair
tanpa disertai lendir dan darah, turgor kulit elatisitas menurun, bibir kering, urin
berwarna pekat, mata cekung
3. Risiko defisit nutrisi dibuktikan dengan ketidakmampuan menelan makanan dan
ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. “M” Hari/Tanggal : Kamis/25 April 2019
Jenis Kelamin : Laki-Laki No.Reg : 2008001
No Kamar/Bed :8/5
Diagnosa Intervensi
No Tujuan Rasional
Keperawatan Keperawatan
1 Bersihan jalan nafas Bersihan jalan 1. Monitor pola 1. Mengidentifikasi
tidak efektif b.d. nafas menjadi nafas pola nafas pasien
hipersekresi jalan efektif, dengan 2. Monitor adanya 2. Untuk mengetahui
nafas kriteria hasil: produksi sputum pengeluaran sekret
DS : 1. Sesak nafas 3. Ajarkan klien 3. Batuk efektif
Klien mengatakan berkurang, untuk latihan membantu
batuk sudah 3.
2 Secret hilang batuk efektif mengeluarkan
Diagnosa Intervensi
No Tujuan Rasional
Keperawatan Keperawatan
minggu (batuk 4. Anjurkan klien secret
produktif) untuk posisi semi 4. Meningkatkan
Klien mengatakan
sudah 3 hari sesak fowler ekspansi paru dan
nafas 5. Berikan terapi membuka area
DO : oksigen jalan nafas
Bunyi nafas Ronkhi 6. Kolaborasi 5. Membantu supply
Basah pemberian oksigen
Rr : 22x/menit mukolitik atau 6. Mengencerkan
ekspektoran dahak yang kental
sehingga mudah
dikeluarkan
2 Risiko nutrisi d.d. Kebutuhan 1. identifikasi status 1. Berguna dalam
ketidakmampuan nutrisi klien nutrisi klien mengidentifikasika
menelan makanan dan terpenuhi, 2. Monitor asupan n nutrisi dan cairan
ketidakmampuan dengan kriteria dan keluarnya 2. Mengukur
mengabsorpsi hasil : makanan keefektifan nutrisi
makanan Nafsu 3. Catat adanya 3. Mendefinisikan
DS : makan anoreksia dan pemecahan
anoreksia meningkat mual muntah masalah untuk
klien mengatakan 4. Anjurkan klien meningkatkan
makan teratur 3
hari yang lalu untuk bedrest intake nutrisi
karena memiliki 4. Dapat membantu
hobi makan pedas
5. Ajarkan menghemat energi
dan gorengan
adanya penyakit keterampilan 5. Mencegah
thypoid koping untuk gasteritis
kliean mengatakan
penyelesaian
mual dan muntah
3kali masalah perilaku
makan
DO
Bb: 59 kg
Tb : 165 cm
Abdomen lemas
dan simetris
Diagnosa Intervensi
No Tujuan Rasional
Keperawatan Keperawatan
Konjungtiva
anemis
Hematokrit : 34%
Hemoglobin : 10,4
Gr %
Leukosit 18.000
3 Hipovolemia b.d. Kebutuhan 1. Monitor intake 1. Mengidentifikasi
DS: cairan klien dan output masuk dan
Klien mengatakan terpenuhi, cairan keluarnya cairan
rasa haus berlebih dengan kriteria 2. Hitung 2. Menidentifikasi
Klien mengatakan
BAB sudah 4x : kebutuhan kebutuhan yang
dengan konsistensi Pengeluaran cairan terpenuhi
cair tanpa disertai
lendir dan darah output normal 3. Anjurkan klien 3. Meningkatkan
memperbanyak asupan cairan
DO : asupan cairan. 4. Membantu
Mata cekung 4. Kolabolarasi mencukupi
Turgor kulit
pemberian kebutuhan cairan
elatisitas menurun
Bibir kering cairan
Kapiler refil <4 IV isotonis
detik
Urine berwarna
pekat
Td : 110/70
Suhu : 38,2 ° c
Nadi 74x/ menit
Intervensi
No. Intervensi Rasional
Latihan Batuk Efektif Latihan Batuk Efektif
1. Observasi Observasi
- Identifikasi kemampuan batuk - untuk mengetahui kapasitas
- Monitor adanya retensi sputum batuk
- Monitor tanda dan gejala infeksi saluran - untuk mengetahui adanya
nafas batuk berdahak
- Monitor input dan output cairan ( mis. - untuk mengetahui tanda dan
Jumlah dan karakteristik ) gejala infeksi saluran nafas
Terapeutik demam,hidung
- Atur posisi semi fowler atau fowler tersumbat,pilek ,nyeri kepala,
- Pasang perlak dan bengkok dipangkuan nyeri otot, bersin-bersin,batuk
pasien berdahak ,sesak nafas , mengi
- Buang sekret pada tempat sputum .
Edukasi - untuk mengetahui peningkatan
- Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif jumlah sekret tidak berwarna
- Anjurkan tarik napas panjang dalam atau air umumnya normal dan
melalui hidung selama 4 detik, ditahan harus menurun sesuai kemajuan
selama 2 detik, kemudian keluarkan dari penyembuhan
mulut dengan bibir mencucu ( dibulatkan ) Terapeutik
selama 8 detik - untuk membantu
- mengulangi tarik napas dalam hingga 3 mengoptimalkan ekspansi
kali paru
- Anjurkan batuk dengan kuat langsung - untuk memudahkan dalam
setelah tarik napas dalam yang ke 3 mengambil barang
Kolaborasi - untuk mengetahui volume,
- Pemberian mukolitik atau ekspektoran, jika jenis, warna lendir yang di
perlu hasilkan
Edukasi
- untuk melatih otot-otot
pernafasan agar dapat
melakukan fungsi dengan
baik dan mengeluarkan
seputum yang ada di saluran
pernafasan
- utuk melatih mengeluarkan
batuk efektif
- untuk mmelatih
mengeluarkan dahak secara
efektif
- untuk melatih mengeluarkan
sputum secara keseluruhan
kolaborasi
- untuk mengencerkan secret
agar mudah keluar
No Intervensi Rasional
2. Manajemen gangguan makanan Manajemen gangguan
Observasi makanan
- Monitor asupan dan keluarnya makanan dan Observasi
cairan serta kebutuhan kalori - Mengetahaui kebutuhan
Terapeutik
makanan dan cairan
- Timbang berat badan secara rutin
didalam tubuh
- Diskusikan perilaku makan dan jumlah
Terapeutik
aktivitas fisik (termasuk olahraga ) yang
- Mengetahui berat badan
sesuai
- Lakukan kontrak perilaku (mis. Target berat yang ideal
badan , tanggung jawab perilaku )
- Dampingi kekamar mandi untuk - Mengetahui jumlah
pengamatan perilaku memuntahkan kembali
asupan makanan sesuai
makanan
kebutuhan tubuh dan
- Berikan penguatan positif terhadap
kondisi fisik yang seuai
keberhasilan target dan perubahan perilaku
- Menegtahui secara
- Berikan konsekuensi jika tidak mencapai
target sesuai kontrak penuh tentang target
- Rencanakan program pengobatan untuk di berat badan,perilaku dan
rumah (mis.medis, konseling) tanggung jawab
Edukasi - Mengetahui secara
- Anjurkan membuat catatan harian tentang penuh hasil yang di
perasaan dan situasi pemicu pengeluaran muntahkan pasien
makanan (mis. Pengeluaran yang di - Memberikan dorongan
sengaja,muntah,aktivitas berlebihan )
- Ajarkan aturan diet yang tepat moral dan perilau yang
- Ajarkan keterampilan koping untuk lebih baik
penyelesaian masalah perilaku makan - Memberikan resiko
Kolaborasi yang terjadi jika tidak
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target mencapai target
berat badan,kebutuhan kalori dan pilihan - Membuat jadwal
makanan
pengobatan secara rutin
melalui medis dan
konseling
Edukasi
- Membuat program
pencatatan harian guna
mengetahui perasaan ,
situasi pemicu
makanan ,
muntah,aktivitas
berlebih
- Membuat rencana
program harian diet
yang tepat dan benar
- Membuat rencana
program harian
bagaimana dalam
menyelesaikan suatu
permasalahan
Kolaborasi
- Membuat suatu program
harian tentang target
berat badan, jumlah
kebutuha kalori dan
pilihan makanan
2. Manajemen nutrisi
Observasi Obsevasi
- Identifikasi status nutrisi - untuk mengukur status
- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
gizi seorang, untuk
- Identifikasi makanan yang disukai
mengetahui
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
pertumbuhan fisik
nutrien
- Mengetahi makanan apa
- Identifiasi perlunya penggunaan selang
nasogastrik saja yang boleh
- Monitor asupan makanan dikonsumsi dan yang
- Monitor berat badan tidak boleh dikonsumsi
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium - Mengetahui konsumsi
Terapeutik makanan yang menjaid
- Lakukan oral hygiene sebelum makan ,jika favorit pasien
perlu - Mengetahui jumlah
- Fasilitasi menentukan pedoman diet
(mis.piramida makanan) kebutuhan dan jenis
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu nutrien pasien
yang sesuai - Untuk mempermudah
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi dalam proses mencerna
protein makanan
- Berikan suplemen makanan, jika perlu - Untuk mengetahui pola
- Hentikan pemeberian makan melalui selang
nasogastrik jika asupan oral dapat di konsumsi makan
toleransi - Untuk mengetahui berat
Edukasi badan yang ideal
- anjurkan posisi duduk , jika mampu - Mengetahui
- ajarkan diet yang di programkan
Kolaborasi meningkatakan
- kolaborasi pemberian medikasi sebelum efektivitas program
makan (mis.pereda nyeri,antiemetik),jika pengobatan, termasuk
perlu sumber diet nutrisi yang
- kolaborasi dengan ahli gizi untuk dibutuhkan.
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien Terapeutik
yang di butuhkan ,jika perlu - Untuk menghindari
pertumbuhan bakteri
dan jamur di rongga
mulut
- Untuk mengetahui
sarana petunjuk tentang
diet
- Untuk memberikan rasa
nyaman dan aman
terhadap pasien
- Untuk mempertahankan
fungsi vital tubuh dan
untuk pertumbuhan
fungsi tubuh
- Untuk meningkatkan
nafsu makan
- tidak usah memasang
selang nasogatrik jika
pasien mampu menelan
makanan
Edukasi
- untuk memberikan
posisi yang nyaman
- membantu dalam
rencana diet untuk
memenuhi kebutuhan
individual.
Kolaborasi
- menggonsumsi obat
pereda nyeri,antiemetik
jika perlu digunakan
- membantu dalam
menghitung jumlah
kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkanuntuk
memenuhi kebutuhan
individual.
No Intervensi Rasional
1 Manajemen hipovelemia Observasi
Observasi - untuk mengetahui
- periksa tanda dan gejala hipovolemia
secara lengkap
(mis.frekuensi nadi meningkat ,nadi lambat
tentang tanda dan
lemah,tekanan darah menurun , tekanan nadi
gejala hipovolemia
menyempit , turgor kulit menurun , membran
- untuk mengetahui
mukosa kering,volume urin menurun
,hematokrit meningkat,haus, lemah) jumlah cairan yang
- monitor intanke dan output cairan masuk dan keluar
Terapeutik Terapeutik
- hitung kebutuhan cairan - untuk mengetahui
- berikan posisi modified trendelenbung jumlah cairan agar
- berikan asupan cairan oral terhindar dari
Edukasi dehidrasi
- anjurkan memperbanyak asupan cairan oral - untuk memberikan
- anjurkan menghindari perubahan posisi
mendadak rasa nyaman
Kolaborasi - agar mudah
- kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. dilarutkan dan
NaCl,RL) dikonsumsi oleh
- kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis anak-anak
(mis.glukosa 2,5%,NaCI 0,4%) Edukasi
- kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. - agar mudah
Albumin, plasmanate)
dilarutkan dengan air
- kolaborasi pemberian produk darah
untuk
mengkonsumsinya
2. Hipovolemia
Luaran utama status cairan ekspektasi membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x 24 jam maka status cairan
membaik dengan kriteria hasil:
1. Konsentrasi urine menurun
2. Intake cairan membaik
3. Tekanan darah membaik
4. Suhu tubuh membaik
5. Keluhan haus menurun
6. Suara napas tambahan menurun
7. Tugor kulit meningkat
8. Kadar Hb membaik
9. Kadar Ht membaik
10. Dispnea menurun
11. Membran mukosa membaik
Luaran tambahan:
1. Kekuatan nadi meningkat
2. Output urine meningkat
3. Pengisian vena meningkat
4. Ortopnea menurun
5. Paroxysmal Nocturnal Nyspnea (PND) menurun
6. Ederna anasarka menurun
7. Edema perifer menurun
8. Berat badan menurun
9. Distensi vena jugularis menurun
10. Kongesti paru menurun
11. Perasaan lemah menurun
12. Frekuensi nadi membaik
13. Tekanan nadi membaik
14. Jugular Venous Pressure (JVP) membaik
15. Cental venous pressure membaik
16. Refluks hepatojugular membaik
17. Berat badan membaik
18. Hepatomegall membaik
19. Oliguria membaik
20. Status mental membaik