Anda di halaman 1dari 34

Asuhan keperawatan

Kebutuhan Istirahat dan tidur


TIDUR
 Definisi :
* Suatu kebutuhan sangat mendasar
* Proses aktif memasuki  alam
melalui beberapa fase tidur yang
amat kompleks, lepas sementara
dari lingkungannya.
PENGKAJIAN
 Kebiasaan tidur;
 Simtom dan tanda-tanda klinis kebutuhan tidur
 Perubahan perkembangan
 Faktor-faktor yg mempengaruhi istirahat & tidur
 Tanda-tanda vital
 Pemeriksaan fisiknya
1. Kebiasaan tidur
 Lamanya/ banyaknya tidur
 Kebiasaan menjelang tidur
 Jam / waktu utk dpt tidur
 Obat-obat yg diminum ps dan pengaruh thd
tidur
 Lingk tidur sehari-hari
 Persepsi ps thd kebutuhan tidur
 Posisi tubuh sewaktu tidur
2. Simtom & tanda klinis kurang tidur

 Ekspresi tampak lelah


 Mudah tersinggung/gelisah
 Apatis, kelelahan
 Warna kehitaman disekitar mata, konjungtiva
merah, bola mata merah
 Lalai, kurang perhatian
 Pusing
 mual
3. Perubahan perkembangan

Jumlah jam tidur / pola tidur menurun dg


bertambahnya usia
Multifase periode tidur ~ umur
Siklus Tidur
Tidur berkualitas /buruk
* Gangguan kesehatan fisik & mental.
* Menurunkan produktivitas, kemampuan
menikmati hidup, penampilan.
4. Faktor-faktor yg mempengaruhi tidur

 Sakit : butuh tidur yg lebih banyak


 Lingkungan : perubahan lingk, bising, cahaya
 Lelah
 Cemas
 Obat-obatan : sedatif  meningkat
 Alkohol : insomnia, gelisah
analisis
Tanda dan gelaja etiologi diagnosa
Ds; ps mengatakantidur Hambatan lingkungan; Gangguan pola tdur
hanya 3 jam pencahayaan
Ps. Mengatakan sulit tidur
karna lampu enyala

Do; ps tampak lelah


Ps. Tampak kehitaman
pada mata
TD; 90/70 n: 80 RR; 24
diagnosa
 Gangguan pola tidur b.d hambatan fisik d.d
lelah,
DIAGNOSA KEP

Gangguan tidur yg umum :


- insomnia  dws
- Parasomnia  anak-anak
Gangguan tidur yg lain :
- narkolepsi
- hipersomnia
- sleep apnea
- SIDS
- Snoring
Insomnia
 Initial insomnia
sulit utk jatuh tidur
 Intermitten insomnia
sulit mempertahankan tidur/sering terbangun
 Terminal insomnia
sulit tidur kembali setelah bangun
Tindakan :
 Exercise secara rutin ( siang hari )
 Relaksasi sblm tidur :membaca, tarik nafas dalam,
masage, meditasi dll
 Pergi tidur bila sudah mengantuk
 Beri obat tidur / hypnotik
 Bila tdk dpt tidur sampai malam  segera bangun utk
lakukan relaksasi sampai merasa kantuk.
 Hindari perangsangan di sore hari
 Makan makanan tinggi protein ( susu, keju )
Hipersomnia
 Kelebihan tidur pada malam hari > 9 jam
 Penyebab :
- masalah psikologis  depresi,
kegelisahan
- kerusakan sistem syaraf sentral dan ggn
ginjal, hati atau metabolisme
Parasomnia
 Rangkaian ggn yg mempengaruhi tidur, seperti
somnabulisme
( berjln saat tidur )
 Banyak terjadi pd anak-anak
 Terjadi pd fase III dan IV NREM

resiko tjd trauma


Tindakan :
 Buat lingk yg aman, mengunci pintu, letakkan
benda tajam pd tempatnya
 Pemberian obat valium / diazepam
Narcolepsy
 Serangan mengantuk yg mendadak di siang
hari tak terkendali
 Penyebab : tidak diketahui, mungkin ggn
genetik sistem syaraf pusat dimana periode
REM tdk dpt dikontrol
 Sign & simptom
catapleksi ( hilangnya tonus otot ), halusinasi
visual & akustik
Tindakan :
 Hindarkan faktor-faktor spt latihan yg
berlebihan, minuman keras.

 Pemberian obat stimulasi :


obat-obat amphetamin atau
methylphenidate hydrocloride  cegah
ngantuk, antidepresan,
tofranil  cegah otot lemas
Sleep apnea
 Henti napas secara periodik selama tidur
 Lamanya 10 dtk – 3 mnt
 Frekuensi 50 – 600x/ semalam
 Penyebab :
- obstruksi jalan napas : sekret yg byk, pembesaran
tonsil. COPD, seformitas jln napas (leher pendek,
lidah kaku )
- obstruksi apnea : obstruksi pd laring  tracheostomi
- central apnea : ggn pd pusat pernapasan
Sudden infant death syndrome ( SIDS )
 Terjadi pd usia < 12 bln

 Penyebab : tdk diketahui, mungkin immatur


sistem saraf
Jenis-jenis gangguan tidur lain:
- Sleep walking
 - Sleep talking
- Night terror

- Mengompol
- Teeth grinding / gigi gemeretuk.
OSAHS(OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA-HYPOPNEA SYNDROME )
 OSAHS adl gangguan tidur akibat kelainan
saluran nafas atas
 Sindroma Henti Nafas -Melemahnya Nafas
Saat Tidur
 Diagnosa OSAHS hrs melalui pemeriksaan Sleep
Study
 Indikasi pemeriksaan sleep study: obesitas,
mengorok, mengantuk berlebih di siang hari,
kelemahan, gangguan memori, perubahan sikap,
tdk merasa segar saat bangun tidur, mual-sakit
kepala saat bangun tidur, depresi dan hipertensi
 OSAHS disebabkan tdk stabilnya sal. nafas
atas→ sumbatan total (henti nafas) atau parsial
(melemahnya nafas) pd saat tidur.
 Tanda utama :
1.Kebiasaan mengorok yg keras
2.Terlihat henti nafas saat tidur
3.Mengantuk berlebihan pada
siang hari
 Angka kejadian:
± 4% pd pria
± 2% pd wanita
 sering tdk terdeteksi dan terdiagnosa
Diagnosa scr luas  Gangguan pola tidur
 Insomnia B.d keadaan stres spt mslh perkawinan,
pekerjaan dll
 Insomnia B.d nyeri atau ketidaknyamanan akhibat
ggn kesehatan spt artritis.
 Gangguan tidur B.d perawatan intensiv 24 jam
( gaduh, terganggu )
 Perubahan perilaku B.d ggn tidur
 Kurangnya harga diri B.d enuresis nokturnal
 Resiko cedera B.d somnabulisme
Apa akibat bila gangguan tidur
tidak diatasi ?
- Berkurangnya O2 tubuh, terutama otak
 - Hipertensi, serangan jantung, stroke,
penyakit lain.
 - Kecelakaan kerja/berkendaraan
 - Berkurangnya produktivitas  sulit
 konsentrasi/berkurangnya daya ingat
IMPLEMENTASI
1. Membuat lingkungan yg nyaman  suhu
ruang, cahaya, ketenangan
2. Meningkatkan kebiasaan sblm tidur 
relaksasi, baca, musik dll
3. Cegah gangguan fisik
4. Beri rasa nyaman selimut, memeluk dll
5. Meningkatkan rasa nyaman bersih,
masage
6. Dukungan mental
7. Memberi obat yg sdh ditentukan, penkes.
Pilihan utama untuk OSAHS
Prinsip kerja→ pemberian udara bertekanan positif secara terus
menerus→ terbukanya sal. nafas
Besar tekanan positif yg diberikan bersifat individual, tergantung berat
ringan OSAHS
EVALUASI
 S: data subjektif pasien

 O: data objektif pasien

 A: assessment/analisa

 P: rencana intervensi

Anda mungkin juga menyukai