Anda di halaman 1dari 4

11 POLA KESEHATAN FUNGSIONAL MENURUT GORDON

 1.
 
Pola Persepsi Kesehatan Ketidaktahuan klien tentang informasi dari penyakit yang
dideritanya. Secara umum, hipertiroid ini adalah akibat dari hiperaktifnya kelenjar tiroid
dalam mamproduksi hormone tiroid. Penyakit ini termasuk dalam autoimun yang
menghasilkan antibody yang dapat meningkatkan produksi hormone tiroid secara bebas.
Kurangnya pengetahuan klien tentang penyebab dan factor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya hipertiroid. 2.
 
Pola Nutrisi Metabolik Kehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan meningkat,
makan banyak, kurus, makannya sering, kehausan, mual dan muntah. 3.
 
Pola Eliminasi Urine dalam jumlah banyak, urin encer berwarna pucat dan kuning, perubahan
dalam feses ( diare ), sering buang air besar dan terkadang diare, keringat berlebihan,
berkeringat dingin. 4.
 
Pola Aktivitas
 – 
 Latihan sensitivitas meningkat, otot lemah, gangguan koordinasi, kelelahan berat, palpitasi,
nyeri dada, Bicaranya cepat dan parau, gangguan status mental dan perilaku, seperti: bingung,
disorientasi, gelisah, peka rangsang, delirium, psikosis, stupor, koma, tremor halus pada
tangan, tanpa tujuan, beberapa bagian tersentak
 – 
 sentak, hiperaktif refleks tendon dalam (RTD). frekuensi pernafasan meningkat, takipnea,
dispnea, edema paru (pada krisis tirotoksikosis), Jari tangan gemetar (tremor), Jantung
berdebar cepat, denyut nadi cepat, seringkali sampai lebih dari 100 kali per menit Rasa capai,
Otot lemas, terutama lengan atas dan paha, Ketidaktoleranan panas Pergerakan-pergerakan
usus besar yang meningkat Gemetaran Kegelisahan; agitasi. 5.
 
Pola Istirahat Dan Tidur Insomnia sehingga sulit untuk berkonsentrasi.
 
6.
 
Pola Kognitif Perseptual Ada kekhawatiran karena pusing, kesemutan, gangguan penglihatan,
penglihatan ganda, gangguan koordinasi, Pikiran sukar berkonsentrasi. 7.
 
Pola Persesdi Diri Gangguan citra diri akibat perubahan struktur anatomi, mata besar
(membelalak = exophthalmus), keluhan lain pada mata (spt nyeri,peka cahaya,kelainan
penglihatan dan conjunctivitis), kelenjar gondok membesar (struma nodosa), kurus., kulit
yang seperti  beludru halus, rambut halus dan tipis, Rambut rontok. 8.
 
Pola Peran-Hubungan  Nervus, tegang, gelisah, cemas, mudah tersinggung. Bila bias
menyesuaikan tidak akan menjadi masalah dalam hubungannya dengan anggota keluarganya.
9.
 
Pola Seksualitas
 – 
 Reproduksi  penurunan libido, hipomenore, amenore dan impoten, Haid menjadi tidak
teratur dan sedikit, Kehamilan sering berakhir dengan keguguran, Bola mata menonjol, dapat
disertai dengan penglihatan ganda (
double vision
). 10.
 
Pola Koping
 – 
 Toleransi stress Mengalami stres yang berat baik emosional maupun fisik. Emosi labil
(euforia sedang sampai delirium), depresi. 11.
 
Pola Nilai Kepercayaan Tergantung pada kebiasaan, ajaran dan aturan dari agama yang
dianut oleh individu tersebut. Nervus, tegang, gelisah, cemas

Pola Fungsional Menurut Gordon


Posted on 15 Oktober 2017 by Endri Widodo

Pengertian
konsep adalah keyakinan yang kompleks terhadap suatu objek, benda, suatu peristiwa atau
fonomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide, pandangan atau
keyakinan.
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep atau definisi yang
memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fonomena-fonomena
dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep tersebut dengan maksud untuk
menguraikan,menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fonomena. Teori
dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai pedoman dalam penelitian. Ada 3 cara pendekatan
dalam pengembangan dan pembentukan teori keperawatan, yaitu meminjam teori-teori dari
disipin ilmu lain yang relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori- teori ini ke dalam
ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep
yang berkaitan dengan praktik keperawatan, serta menumbuh-kembangkan praktek
keperawatan dan pendidikan keperawatan. Pola atau konsep di definisikan seperti
pembentukan tingkah laku yang terjadi secara berangkai. (Gordon,1994,p.70). “Pola
Fungsional Kesehatan (cara Hidup) klien, apakah pribadi, keluarga atau masyarakat,
berkembang dari interaksi klien-lingkungan. Masing-masing pola adalah penjabaran dari
gabungan biopsikososial. Tidak satupun pola yang dapat dimengerti tanpa mengetahui pola
yang lain. Pola fungsional kesehatan dipengaruhi oleh faktor
biologi,perkembangan,budaya,sosial dan spiritual” (Gordon.1994. p318). Pola Fungsional
Kesehatan dapat dikaji perkembangannya sejalan dengan perubahan waktu. 11 pola
fungsional kesehatan termasuk Persepsi kesehatan-managemen Kesehatan, Nutrisi-
metabolisme, eliminasi, aktivitas –latihan, istirahat-tidur. Persepsi kognitif, konsep diri-
persepsi diri,Hubungan-peran, seksual-reproduksi,Pola pertahanan diri-toleransi,keyakinan
dan nila. (Gordon,194, p.70).
Contoh aplikasi teori dalam keperawatan
1. Perubahan sensori/ perceptual (penglihatan) yang berhubungan dengan:
Kaji ketajaman visual klien, kaji orientasi dan memori klien akhir-akhir
ini,obesrvasiperilaku klien, kaji ulang catatan medis dari kunjungan klinik.
2. Perubahan nutrisi (kurang dari kebutuhan)

Timbang berat badan klien, tanyakan klien tentang perubahan berat badan yang direncanakan
atau tidak direncanakan, tanyakan klien tentang makanan yang disukai maupun tidak
disukai,inspeksi mukosa mulut klien, palpasi abdomen.
Model dan konsep dan tipologi pola kesehatan fungsional menurut gordon :

1.  Pola Persepsi-Managemen Kesehatan

Menggambarkan Persepsi,pemeliharaan dan penanganan kesehatan


Persepsi terhadap arti kesehatan,dan penatalaksanaan kesehatan,kemampuan menyusun
tujuan,pengetahuan tentang praktek kesehatan,

2.  Pola Nutrisi –Metabolik

Menggambarkan Masukan Nutrisi, balance cairan dan elektrolit


Nafsu makan,pola makan, diet,fluktuasi BB dalam 6 bulan terakhir, kesulitan
menelan,Mual/muntah,Kebutuhan jumlah zat gizi, masalah /penyembuhan kulit,Makanan
kesukaan.

3.  Pola Eliminasi

Menjelaskan pola Fungsi eksresi,kandung kemih dan Kulit


Kebiasaan defekasi,ada tidaknya masalah defekasi,masalah miksi (oliguri,disuri,
dll),penggunaan kateter, frekuensi defekasi dan miksi, Karakteristik urin dan feses, pola input
cairan, infeksi saluran kemih,masalah bau badan, perspirasi berlebih, dll

4.  Pola Latihan-Aktivitas

Menggambarkan pola latihan,aktivitas,fungsi pernafasan dan sirkulasi. Pentingnya


latihan/gerak dalam keadaan sehat dan sakit, gerak tubuh dan kesehatan berhubungan satu
sama lain.

Kemampuan klien dalam menata diri apabila tingkat kemampuan :

0: mandiri, 1: dengan alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3 : dibantu orang dan alat 4 :
tergantung dalam melakukan ADL, kekuatan otot dan Range Of Motion, riwayat penyakit
jantung, frekuensi, irama dan kedalaman nafas, bunyi nafas riwayat, penyakit paru.

5. Pola Kognitif Perseptual

Menjelaskan Persepsi sensori dan kognitif. Pola persepsi sensori meliputi pengkajian fungsi
penglihatan, pendengaran, perasaan, pembau dan kompensasinya terhadap tubuh. Sedangkan
pola kognitif didalamnya mengandung kemampuan daya ingat klien terhadap persitiwa yang
telah lama terjadi dan atau baru terjadi dan kemampuan orientasi klien terhadap waktu,
tempat, dan nama(orang atau benda yang lain).Tingkat pendidikan, persepsi nyeri dan
penanganan nyeri, kemampuan untuk mengikuti, menilai nyeri skala 0-10, pemakaian alat
bantu dengar, melihat, kehilangan bagian tubuh atau fungsinya, tingkat kesadaran, orientasi
pasien, adakah gangguan penglihatan,pendengaran, persepsi sensori (nyeri),penciuman dll.

6. Pola Istirahat-Tidur

Menggambarkan Pola Tidur,istirahat dan persepasi tentang energi.


Jumlah jam tidur pada siang dan malam, masalah selama tidur, insomnia atau mimpi buruk,
penggunaan obat, mengeluh letih

7. Pola Konsep Diri-persepsi Diri

Menggambarkan sikap tentang diri sendiri dan persepsi terhadap kemampuan.


Kemampuan konsep diri antara lain gambaran diri, harga diri, peran, identitas dan ide diri
sendiri. Manusia sebagai system terbuka dimana keseluruhan bagian manusia akan
berinteraksi dengan lingkungannya. Disamping sebagai system terbuka, manusia juga sebagai
mahkluk bio-psiko-sosio-kultural spriritual dan dalam pandangan secara holistic. Adanya
kecemasan, ketakutan atau penilaian terhadap diri, dampak sakit terhadap diri, kontak mata,
aktif atau pasif, isyarat non verbal,ekspresi wajah, merasa tak berdaya,gugup atau relaks.

8. Pola Peran dan Hubungan

Menggambarkan dan mengetahui hubungan dan peran klien terhadap anggota keluarga dan
masyarakat tempat tinggal klien.Pekerjaan,tempat tinggal, tidak punya rumah, tingkah laku
yang passive atau agresif terhadap orang lain,masalah keuangan dll

9.Pola Reproduksi/Seksual

Menggambarkan kepuasan atau masalah yang aktual atau dirasakan dengan seksualitas
Dampak sakit terhadap seksualitas, riwayat haid,pemeriksaan mamae sendiri, riwayat
penyakit hub sex,pemeriksaan genital

10. Pola Pertahanan Diri (Koping-Toleransi Stres )

Menggambarkan kemampuan untuk menanngani stress dan penggunaan system

Pendukung. Penggunaan obat untuk menangani stress,interaksi dengan orang

terdekat, menangis, kontak mata,metode koping yang biasa digunakan,efek

penyakit terhadap tingkat stress

11.  Pola Keyakinan Dan Nilai

Menggambarkan dan Menjelaskan pola nilai,keyakinan termasuk spiritual. Menerangkan


sikap dan keyakinan klien dalam melaksanakan agama yang dipeluk dan konsekuensinya.
Agama, kegiatan keagamaan dan buadaya,berbagi denga orang lain,bukti melaksanakan nilai
dan kepercayaan, mencari bantuan spiritual dan pantangan dalam agama selama sakit.

Anda mungkin juga menyukai