Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN ANALISIS ARTIKEL JURNAL KOMUNITAS

PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE


DRAMA PADA ANAK SEKOLAH

Disusun Oleh :
KELOMPOK II
NERS UMP

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan jajanan adalah makanan yang dipersiapkan dan dijual oleh

pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat keramaian umum lain

yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan

lebih lanjut. Istilah makanan jajanan tidak jauh dari istilah junk food, fast

food, dan street food karena istilah tersebut merupakan bagian dari istilah

makanan jajanan (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).

Jajanan anak sekolah sedang mendapat sorotan khusus, karena

selain banyak dikonsumsi anak sekolah yang merupakan generasi muda

juga banyak bahaya yang mengancam dari konsumsi pangan jajanan.

Keamanan pangan jajanan sekolah perlu lebih diperhatikan karena berperan

penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak sekolah. Makanan

yang sering menjadi sumber keracunan adalah makanan ringan dan jajanan,

karena biasanya makanan ini merupakan hasil produksi industri makanan

rumahan yang kurang dapat menjamin kualitas produk olahannya (Adriani

dan Wirjatmadi, 2012).

Makanan jajanan sering kali lebih banyak mengandung unsur

karbohidrat dan hanya sedikit mengandung protein, vitamin, atau mineral.

Karena ketidaklengkapan gizi dalam makanan jajanan, maka pada dasarnya

makanan jajanan tidak dapat mengganti sarapan pagi atau makan siang.

Anak-anak yang banyak mengkonsumsi makanan jajanan perutnya akan

merasa kenyang karena padatnya kalori yang masuk dalam tubuh.


Sementara gizi seperti protein, vitamin, dan mineral masih sangat kurang.

Dampak positif 2
dari makanan jajanan itu sendiri dapat menggatinkan energi yang hilang saat

beraktifitas disekolah, adapun dampak negatif dari makanan jajanan yaitu

timbulnya diare dan keracunan akibat kebersihan kurang terjamin.

(Khomsan, 2006).

Jajan merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh anak-anak. Dalam

satu segi jajan mempunyai aspek positif dan dalam segi lainnya jajan juga

bisa bermakna negatif. Rentang antara makan pagi dan makan siang relatif

panjang sehingga anak-anak memerlukan asupan gizi tambahan diantara

kedua waktu makan tersebut. Pemilihan makanan jajanan merupakan

perwujudan perilaku yang mencerminkan ke arah perilaku baik dan tidak

baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku berupa

faktor intern dan ekstern. Faktor yang mempengaruhi perilaku di bagi

menjadi tiga kelompok yaitu faktor terkait, faktor personal berkaitan dengan

pengambilan keputusan, dan faktor sosial ekonomi (Notoatmodjo, 2007 dan

Khomsan, 2006).

Salah satu faktor intern yang mempengaruhi perilaku adalah

pengetahuan. Pengetahuan ini khususnya meliputi, kecerdasan, persepsi,

emosi, dan motivasi dari luar. Pendidikan dan pengetahuan merupakan

faktor tidak langsung yamempengaruhi perilaku seseorang. Pengetahuan

yang diperoleh seseorang tidak lepas dari pendidikan. Pengetahuan yang

ditunjang dengan pendidikan yang memadai, akan menanamkan kebiasaan

yang baik. Ibu yang mempunyai pengetahuan luas, maka dapat memilih dan

memberi pengarahan kepada anaknya untuk memilih makanan jajanan yang


baik. Pengetahuan gizi juga sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

dalam memilih makanan, khususnya dalam memilih makanan yang tepat,

bergizi, 3 seimbang dan memberikan dasar bagi perilaku gizi yang baik dan

benar yang menyangkut kebiasaan makan seseorang (Notoatmodjo, 2007

dan Sediaoetama, 2000).

Berdasarkan hasil survey di SD Negeri Kalitinggar Kidul banyak di

temukan siswa-siswi yang masih jajan sembarang seperti jajanan berMSG,

berpengawet, berwarna mencolok dan pemanis buatan. Siswa-siswi belum

memahami jajanan sehat, yang baik untuk di konsumsi, diketahui banyak

penjual makanan jajanan baik di dalam maupun di sekitar sekolah serta

banyak siswa yang membeli makanan jajanan tersebut.

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil survey dan hasil pengkajian di SD N Kalitinggar

Kidul terdapat beberapa siswa-siswi yang jajan sembarangan. Berdasarkan

masalah tersebut maka penulis akan melakukan intervensi berdasarkan

jurnal “Improving diarrheal preventive behavior through therapeutic

sosiodramatic play in school-aged children”.


BAB II
JURNAL ASLI

A. Jurnal Utama
“Improving Diarheal Preventive Behavior Through Therapeutic
Sociodramatic Play In School-Aged Children.
Peneliti
Lita Heni Kusumawardani, Sigit Mulyono, Poppy Fitriani
B. Jurnal Pembanding
“Effect of a school-based hand hygiene program for Malawian children:
A cluster randomized controlled trial”
Peneliti
Balwani Chingatichifwe Mbakaya PhD, Paul Lee PhD, Regina Lai Tong
Lee PhD, MScN, RN
BAB III
ANALISA PICO
Jurnal Utama Jurnal Pembanding
Judul Improving Diarheal Preventive Effect of a school-based hand
Penelitian Behavior Through Therapeutic hygiene program for
Sociodramatic Play in School-Aged Malawian children:
Children. A cluster randomized
controlled trial”

Population Pada penelitian ini menggunakan Penelitian dilakukan di 6 kelas


sampel 76 anak yang diambil dari sekolah dasar di Malawi,
SD Negeri karanglesem dan SD Afrika Utara dengan jumlah
Negeri 4 teluk, dari jumlah sampel 375 peserta.
tersebut 38 diantaranya
dikelompokan ke dalam kelompok
intervensi dan 38 yang lain
dikelompokan ke dalam kelompok
kontrol.

Intervention Penelitian ini merupakan penelitian Strategi untuk


mengimplementasikan
dengan mengguanakan gabungan tindakan SBHHP di awali
desain kuasi eksperimental dan pre dengan: 1) Protocol
dan post-test dengan menggunakan kebersihan tangan masuk
dalam kebijakan sekolah, 2)
kelompok kontrol, dan
Mendirikan fasilitas cuci
menggunakan multistage random tangan yang tepat dan
sampling untuk menentukan daerah membangun pipa air untuk
mengalirkan air bersih.
dan sekolah tempat penelitian
3)memberikan pelatihan
dilakukan, sedangkan subjek pelatih untuk guru sekolah dan
penelitian ditentukan dengan orang tua, 4) meningkatkan
menggunakan simple random pengetahuan anak sekolah
tentang bagaimana, mengapa
sampling. Dalam penelitian ini SD dan kapan mencuci tangan, 5)
Negeri 3 Karanglesem dipilih menyiapkan linkungan yang
sebagai kelompok intervensi, mendukung sumber daya yang
tersedia seperti sabun dan tisu,
sedangkan SD Negeri 4 Teluk 6) menyampaikan kegiatan
dipilih sebagai kelompok kontrol. promosi kebersihan tangan
Permainan sosiodramatik terapi dan,7) mengengmbang poster
sebagai pengingat untuk 5
dilakukan dalam kelompok yang
langkh cuci tangan.
masing-masing terdiri dari 9-10 Pada kelompok intervensi
anak. Peneliti melakukan intervensi dilakukan penyederhanaan
enam kali dalam periode tiga teknik dari 7 langkah (WHO)
menjadi 5 langkah yang terdiri
minggu selama 40 menit per sesi, 20 dari: 1) sela-sela jari, 2)
menit untuk permainan punggung tangan,3)
sosiodramatik diikuti dengan diskusi mengunci,4)ibu jari dan 5)
ujung kuku.
berfokus pada kelompok (focus
SBBHP dilakukan dalam
group discussion) dengan durasi kelompok dilkaukan selama 9
yang sama yaitu 20 menit. Para bulan sedangkan praktik cuci
tangan rutin pada kelompok
peneliti melibatkan teman sebaya
kontrol
sebagai aktor dalam permainan
sosiodramatik. Pengukuran akhir
dilakukan setelah fase internalisasi
dua minggu. Para peneliti juga
memberikan pendidikan kesehatan
tentang pencegahan diare kepada
kelompok kontrol satu kali.

Comparasion Hasil menganalisis variabel - Ada peningkatan yang


signifikan dalam
pengetahuan, sikap, dan pengetahuan, skor pada
keterampilan menunjukkan pada kelompok intervensi
kelompok intervensi terdapat signifikan lebih tinggi (5,6)
dari skor pada kelompok
perubahan signifikan dalam tingkat
kontrol (3,69)
masing-masing variabel sebelum - Peningkatan yang signifikan
dan sesudah intervensi permainan dalam mencuci tangan pada
bulan ke 3 (5,05) bulan ke 6
terapeutik sosiodramatik. Sedangkan
(7,06) dan bulan ke 9 (7,1).
pada kelompok kontrol tidak ada - Peningkatan yang signifikan
perubahan signifikan dalam nilai dalam kebersihan(1,33).
rata-rata variabel pengetahuan,
sikap, dan keterampilan.
hasil pada variabel pengetahuan
kelompok intervensi memperoleh
hasil 9,82 (SD= 1.540) sedangkan
pada kelompok kontrol memperoleh
hasil 8.08 (SD= 1.148), hasil dari
variabel sikap pada kelompok
intervensi mendapatkan hasil 33.61
(SD= 3.680) sedangkan pada
kelompok kontrol 29.05 (SD=
1.610) sedangkan hasil variabel
keterampilan pada
kelompokintervensi memperoleh
hasil 29.61 (SD= 2.715) dan pada
kelompok kontrol mendapatkan
hasil 29.05 (SD= 1.559)

Outcome Hasil analisis menunjukkan Terdapat pengaruh positif dari


program kebersihan tangan
perbedaan dalam variabel berbasis sekolah. Protocol dan
pengetahuan, sikap, dan perencanaan yang
keterampilan antara kelompok dilaksanakan dalam penelitian
ini dapat digunakna untuk
intervensi dan kontrol setelah
meningkatkan tingkat
intervensi pada kelompok perlakuan kepatuhan dalam mencuci
sehingga dapat disimpulkan bahwa tangan pada anak sekolah.
bermain sosiodramatik terapeutik
secara signifikan mempengaruhi
pengetahuan ,sikap, dan
keterampilan pencegahan diare.
BAB IV
ANALISA SWOT

A. Strengths (Kekuatan)
1. Jurnal utama yang digunakan relevan dengan praktik keperawatan
komunitas, dimana sampel penelitian dalam jurnal adalah anak-anak
sekolah
2. Metode drama yang di lakukan mudah di pahami oleh anak-anak sekolah
sehingga dapat mempercepat proses perubahan perilaku hidup sehat.
B. Weakness (Kelemahan)
1. Dalam terapi sosial drama membutuhkan waktu yang cukup lama
2. Metode drama dalam penelitian melibatkan banyak pihak yang berperan.
3. Metode drama membutuhkan persiapan yang membutuhkan waktu yang
lama
C. Opportunities (Kesempatan)
1. Dapat dijadikan metode untuk meningkatkan perilaku pencegahan
penyakit.
2. Anak usia sekolah cenderung menyukai edukasi yang disampaikan melalui
cerita.
D. Threats (Ancaman)
1. Banyak metode yang lebih efektif dan efisien unetuk meningkatkan
kesehatan anak sekolah.
2. Persiapan yang membutuhkan waktu lebih lama dapat menimbulkan pesan
yang ingin disampaikan tidak tersampaikan dengan baik bila waktu yang
tersedia terbatas.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Djaeni Sediaoetama.2000. Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan Profesi di


Indonesia jilid 1. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat
Adriani, M., & Wijatmadi, B. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta:kencana
Prenada Media Group.
Ali Khomsan. 2006. Sehat Dengan Makanan Berkhasiat. Editor: Irawan Suhanda.
Jakarta :Penerbit buku kompas.
. Kusumawardani, L. H., Mulyono, S., & Fitriyani, P. (2018). Improving diarrheal
preventive behavior through therapeutic sociodramatic play in school-aged
children. Enfermería Global, 17(3), 509-528.
Mbakaya, B. C., Lee, P., & Lee, R. L. T. (2019). Effect of a school-based hand
hygiene program for Malawian children: A cluster randomized controlled
trial. American journal of infection control.
Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu ndan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta

Anda mungkin juga menyukai