Anda di halaman 1dari 14

Desain Studi

Eksperimental
Definisi
Studi eksperimental (experimental studies) adalah desain studi
di mana peneliti memberikan intervensi/perlakuan dan
mempelajari efek intervensi itu.
Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk mengukur
efek dari suatu intervensi terhadap hasil tertentu yang
diprediksi sebelumnya.

2
Desain ini merupakan metode utama untuk
menginvestigasi terapi baru.

Studi eksperimental yang baik jika dilakukan


randomisasi, yang artinya subjek-subjek penelitian
dialokasikan ke dalam kelompok eksperimen dan
kontrol dengan cara random, semata-mata karena
peluang.
3
4
5
Jenis Studi
Eksperimental

1. Randomized Controlled Trial (RCT)


2. Non-randomized Controlled Trial
(Eksperimen Kuasi)
6
Misal: efek dari obat X dan obat Y terhadap kesembuhan
penyakit Z atau efektivitas suatu program kesehatan
terhadap peningkatan kesehatan masyarakat.
Contoh penelitian dengan desain eksperimental:
1) mengukur efektivitas penggunaan antibiotik terhadap
perawatan wanita dengan gejala infeksi saluran urin dengan
hasil tes urin negatif /negative urine dipstict testing,
2) Efektivitas program MEND (Mind, Exercise, Nutrition, Do it)
terhadap tingkat obesitas pada anak-anak
3) Efektifitas kawasan tanpa rokok (non-smoking area) pada
tingkat rumah tangga di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2014

7
Kelebihan penelitian eksperimental adalah
memungkinkan untuk dilakukan
randomisasi dan melakukan penilaian
penelitian dengan double-blind.
Teknik randomisasi hanya dapat dilakukan
pada penelitian intervensi dibandingkan
penelitian observasional.
8
9
Dengan teknik randomisasi, peneliti bisa mengalokasikan
sampel penelitian ke dalam dua atau lebih kelompok
berdasarkan kritieria yang telah ditentukan peneliti lalu diikuti
ke depan.

10
Teknik randomisasi bertujuan untuk menciptakan karakteristik
antar kelompok hampir sama dalam penelitian. Kemudian,
desain ini juga memungkinkan peneliti melakukan double-blind,
dimana peneliti maupun responden tidak mengetahui status
responden apakah termasuk dalam kelompok intervensi atau
non-intervensi.
Kekuatan desain ini bisa meminimalisir faktor perancu yang
dapat menyebabkan bias dalam hasil penelitian.
Kelemahan penelitian eksperimental berkaitan dengan masalah
etika, waktu dan masalah pengorganisasian penelitian.

11
Intervensi biasanya berkaitan dengan manusia, dan
membutuhkan kerjasama dari responden pada kelompok
intervensi/non intervensi, tenaga kesehatan, peneliti, laboran
dan sebagainya terkait dengan penelitian, sehingga butuh
manajemen yang tidak mudah karena melibatkan banyak
pihak.
Untuk mengurangi isu etika, ketika kita melakukan intervensi
baru pada satu kelompok, kelompok lainnya sebaiknya
diberikan intervensi standar sehingga masalah etika bisa
diminimalisir (bukan plasebo) atau tanpa intervensi pada
kelompok kontrol.

12
13
THANKS!

14

Anda mungkin juga menyukai