(1) Pra-eksperimental
(2) eksperimental semu
(3) eksperimental sungguhan.
RANCANGAN PENELITIAN PRA-
EKSPERIMENTAL
Menurut Babbie (1999) rancangan penelitian pra-
eksperimental dibedakan menjadi tiga, yaitu
(1) one-shot case study;
(2) one-group pre-post test design; dan
(3) static-group comparison design.
1) One–shot case study
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan intervensi/tindakan
pada satu kelompok kemudian diobservasi pada variabel dependen
setelah dilakukan intervensi. Misalnya, peneliti melakukan observasi
pada percepatan penyembuhan luka pascaoperasi (dependen) setelah
dilakukan mobilisasi (independen)
2) Rancangan pra-pascates dalam satu kelompok (One-group pra-
post test design)
Ciri tipe penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan sebab
akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok
subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian
diobservasi lagi setelah intervensi.
Misalnya, peneliti mengobservasi proses involusi ibu pascasalin
sebelum melakukan senam nifas, kemudian keadaan involusi uterinya
diobservasi setelah senam.
Suatu kelompok sebelum dikenai perlakukan tertentu diberi pra-
tes, kemudian setelah perlakuan, dilakukan pengukuran lagi untuk
mengetahui akibat dari perlakukan. Pengujian sebab akibat
dilakukan dengan cara membandingkan hasil pra-tes dengan
pasca-tes. Namun tetap tanpa melakukan pembandingan dengan
pengaruh perlakuan yang dikenakan pada kelompok lain.
Penelitian ini dipandang masih sangat lemah karena tidak
melibatkan kelompok kontrol dan temuan penelitian sangat
ditentukan oleh karakteristik subjek.
Apabila ditemukan atau tidak ditemukan perbedaan antara pra-tes
dan pasca-tes, maka tidak dapat dipastikan apakah perbedaan itu
memang disebabkan oleh perlakuan yang diberikan ataukah tidak.
3) Static-group comparison design
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh dari suatu
tindakan pada kelompok subjek yang mendapat perlakuan, kemudian
dibandingkan dengan kelompok subjek yang tidak mendapatkan
perlakuan.
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMEN SEMU
(QUASY-EXPERIMENT)
1. Pasca-tes dengan kelompok eksperimen dan
kontrol yang diacak.
2. Pra-tes dan pasca-tes dengan kelompok eksperimen
dan kontrol yang diacak
2. Gabungan keduanya (Rancangan Solomon)
1) Pasca-tes dengan pemilihan
Pada rancangan ini, kelompok eksperimental diberi perlakuan
sedangkan kelompok kontrol tidak. Pada kedua kelompok tidak diawali
dengan pra-tes.
Pengukuran hanya dilakukan setelah pemberian perlakuan selesai.
2. Pra-tes dan pasca-tes dengan pemilihan
Dalam rancangan ini, kelompok eksperimental diberi perlakuan
sedangkan kelompok kontrol tidak. Pada kedua kelompok diawali
dengan pra-tes, dan setelah pemberian perlakuan selesai diadakan
pengukuran kembali (pasca-tes).
Rancangan penelitian ini mengikuti urutan prosedural yang sama
dengan rancangan eksperimental semu sejenis. Perbedaan terletak pada
pemilihan subjek dengan menggunakan teknik acak.
3. Rancangan Solomon
Hipotesis Konseptual
Operasionalisasi
Hipotesis
Hipotesis Operasional
OPERASIONALISASI
HIPOTESIS
Menjabarkan Hipotesis Konseptual menjadi Variabel-variabel yang terukur.
Hipotesis Konseptual
Tiamfenikol lebih efektif daripada Kloramfenikol untuk
pengobatan Demam Tifoid pada anak
Hipotesisi Opersional
Angka Kesembuhan demam tifoid pada anak umur 5-10 tahun dengan terapi
Tiamfenikol dosis 35 mg/hari selama 5 hari lebih tinggi dari pada terapi
kloramfenikol dengan dosis yang sama.
KEGUNAAN HIPOTESIS
Menetapkan Rancangan Penelitian :
1. Jenis Penelitian
2. Subjek Penelitian
3. Instrumentasi
4. Model Analisis
VARIABEL PENELITIAN
Konsep yang mempunyai Variabilitas Nilai
Karaktersitik Subjek yang berubah dari subjek satu ke subjek yang lain
Variabel Variabel
Tergantung/dependen
Bebas/Independen
• Independen • Depernden
• Faktor Risiko • Efek
V. Perantara
• Kausa • Hasil
• Perlakuan • Outcame
• Pengaruh • Respon
Upah Semangat
Kerja
Upah Semangat
Kerja
Kebiasaan
Merokok
Umur
•Kebiasaan Makan
•Pola Hidup
•Penyakit turunan
VARIABEL BERDASARKAN PADA
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
Variabel
Intervening
Variabel Variabel
Bebas Tergantung
Variabel
Moderator
PEMBAGIAN VARIABEL BERDASARKAN
SIFATNYA:
1.Variabel Dikotomis
Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang saling berlawanan.
Laki-Laki :1
Perempuan :2
2. Variabel Kontinyu
Variabel yang mempunyai nilai-nilai dalam satu variabel tertentu.
Berat badan Didi : 50Kg
Berat badan Dodo : 62,75Kg
Bagaimana variabel dapat diukur ?
Varibel terukur langsung (Observeb Variable)
Variabel tidak terukur langsung (Latent Variable).
DESAIN SKALA
Skala dalam penelitian ada Empat tingkatan:
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Rasio
SKALA NOMINAL
Skala nominal adalah skala yang hanya digunakan untuk
memberikan kategori saja
Contoh:
Wanita 1
Laki-laki 2
SKALA ORDINAL
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar
tingkatan, akan tetapi jarak atau interval antar tingkatan belum jelas.
Contoh:
Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya !
Sri Ratu……………………… 1
Moro ………………………… 3
Matahari ………………….. 5
Rita I ………………………. 2
Rita II ……………………… 4
Super Ekonomi ………….6
SKALA INTERVAL
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval
antar tingkatan sudah jelas, namun belum memiliki nilai 0
(nol) yang mutlak.
Contoh:
1. Skala Pada Termometer
2. Skala Pada Jam
3. Skala Pada Tanggal
SKALA RASIO
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval
antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang
mutlak .
Contoh:
1. Berat Badan
2. Pendapatan
3. Hasil Penjualan
RINGKASAN TENTANG SKALA
Skala Tipe Pengukuran
Interval Ya Ya Ya Tidak
Rasio Ya Ya Ya Ya
VARIABEL
Variabel adalah karakteristik subjek penelitian yang memiliki
variasi atribut atau nilai. Contoh:
Jenis kelamin adalah variabel yang memiliki variasi atribut
laki-laki dan perempuan.
Umur adalah variabel yang memiliki variasi nilai (tahun).
Depresi adalah variabel yang memiliki variasi nilai (skor).
JENIS VARIABEL
Jenis variabel
Kategorikal Kontinu
Ordinal Rasio
(Stadium kanker, kelas sosial) (denyut nadi, elektrolit
serum) -------- = Area abu-abu
VARIABEL DEPENDEN
DAN INDEPENDEN
2 1
Umur ibu
(Faktor perancu)
VALIDITAS DAN
RELIABILITAS
PENGUKURAN
Upaya menghubungkan konsep dan realitas
Apa bedanya dengan definisi operasional?
langkah awal pengukuran.
Apa yang dilakukan dalam pengukuran?
Dalam penelitian sosial ada 4 aktivitas:
1. Menentukan dimensi konsep menentukan
indikator INGAT DEFINISI OPERASINAL
2. Merumuskan ukuran/item-item/pertanyaan
untuk setiap dimensi/ indikator
3. Menentukan tingkat ukuran yang digunakan
NOIR
DEFINISI OPERASIONAL
VALIDITAS (KEABSAHAN)
1.Apakah yang dimaksud dengan validitas?
2.Apakah kita benar-benar mengukur apa (konsep)
yang hendak kita ukur?
3.Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur itu mengukur apa yang hendak diukur.
VARIABEL • Apa namanya? Bisakah diukur?
KONSTRUK/DEFINISI KONSEPTUAL
DEFINISI OPERASIONAL
INDIKATOR
ITEM / BUTIR
Motivasi Berprestasi
Butir Pertanyaan/Pernyataan
BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA
VALIDITAS DAN RELIABILITAS?
Validitas
Mempermasalahkan kesesuaian antara konsep
dan kenyataan empiris
Reliabilitas
Kesesuaian hasil-hasil pengukuran di tingkat
kenyataan empiris
Contoh pertanyaan:
Jawab: memuaskan
Jenis wawancara :
•Structured interview
•Unstructured interview
Materi yang ingin diketahui peneliti adalah materi yang memerlukan pendapat pribadi, atau
sesuatu yang memelukan klarifikasi dan investigasi lebih jauh, sehingga peneliti memerlukan
berbagai pertanyaan pendahuluan (preliminary questions) terhadap setiap responden yang
bentuknya antara satu responden dengan yang lainnya berbeda.
Fungsi preliminary questions adalah untuk membuka komunikasi (ice breaking) serta
mempersiapkan responden terhadap pertanyaan utama yang akan dilakukan setelah peneliti
mendapatkan respon dari preliminary questions.
•Semi-structured interview
3.2 Questionaire
Merupakan teknik yang paling sederhana. Peneliti perlu memperhatikan hal -hal : berupaya
sedapat mungkin mempersingkat questionnaire (menanyakan hal yang penting),
kmenggunakan kalimat yang sesuai dengan situasi dan kondisi responden.
3.3 Documentation
Dokumentation adalah salah satu metode pengumpulan data dengan cara melakukan
analisis terhadap semua catatan dan dokumen yang dimiliki oleh organisasi terpilih sebagai
objek penelititan, atau data dari individu sebagai objek penelititan.
3.4 Observation
Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap objek
penelitian. Teknik ini mengharuskan peneliti melakukan pengamatan secara langsung
terhadap object penelitian, tanpa berusaha melakukan intervensi terhadap keadaan dan
kejadian yang sedang berlaku pada objek.
Metode pengumpulan data (Umar, 2001):
• Metode pengamatan
• Metode Metode test
• Metode Pertanyaan
Kriteria pertanyaan yang efektif menurut fox yang dikutip Sevilla (1988) terdiri atas:
• Kejelasan bahasa yang digunakan
• Ketegasan isi dan periode waktu
• Bertujuan tunggal
• Bebas dari asumsi
• Bebas dari saran
• Kesempurnaan dan konsistensi tata bahasa
Cara membuat kuesioner