Anda di halaman 1dari 16

Desain Penelitian Kualitatif

dalam Riset Keperawatan

ASSALAMU’ALAIKUM WR WB
Pengertian Kualitatif
 Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan
dalam melakukan penelitian yang berorientasi
pada fenomena atau gejala yang bersifat alami.
Mengingat orientasinya demikian, maka sifatnya
mendasar dan naturalistis atau bersifat kealamian,
serta tidak bisa dilakukan di laboratorium,
melainkan di lapangan. Oleh sebab itu, penelitian
semacam ini sering disebut dengan, naturalistic
inquiry, atau field study.
Rasional Penelitian Kualitatif
 Melalui penc1itian laboratorium, banyak seka1i makna
dari apa yang terjadi menjadi hilang akibat banyaknya
kontrol terhadap tingkah laku.
 Karena skenarionya bersifat artifisial (bukan situasi
sebenarnya), mengakibatkan apa yang terjadi di
laboratorium berbeda dengan kenyataan dalam kehidupan
sebenarnya:
 Tingkah laku dalam kehidupan sebenarnya tidak bisa
hanya dikaji dari hubungannya dengan dua atau tiga
variabel bebas sebagaimana dilakukan dalam eksperimen
(Reis, 1983).
Ciri-ciri Penelitian Kualitatif
 Tatanan alami merupakan sumber data yang
bersifat langsung dan peneliti itu sendiri menjadi
instrumen kunci.
 Bersifat deskriptif.
 Penelitian kualitatif memperdulilkan proses,
bukan hasil atau produk
 Analisis datanya bersifat induktif.
 Kepedulian utama penelitian kualitatif
Langkah-langkah Penelitian
Kualitatif
 setelah peneliti melakukan penelitian pendahuluan, dan
 disusun tanpa dasar hasil studi pendahuluan.

Da1am pelaksanaan penelitian, secara garis besar langkah-


langkah yang ditempuh adalah:
 merumuskan fokus masalah penelitian;
 menyusun kerangka kerja teoritis;
 pelaksanaan penelitian untuk mengumpulkan data;
 analisis data, dan
 menyusun laporan.
Rumusan Fokus Masalah

rumusannya berorientasi pada mempertanyakan


mengapa gejala itu muncul, atau bagaimana proses
munculnya gejala itu. Dengan orientasi masalah
seperti itu, dapat dimungkinkan dilakukan analisis
secara mendalam. muncul, atau bagaimana proses
munculnya gejala itu. Dengan orientasi masalah
seperti itu, dapat dimungkinkan dilakukan analisis
secara mendalam.
Kerangak Teoritis

Kerangka kerja teoritis adalah semacam


kerangka kerja yang akan digunakan untuk
memandu peneliti mengumpulkan dan menganalisis
data yang terkait dengan apa yang diteliti. Bogdan
and Biklen (1983),
Penulisan Latar Belakang
Penelitian
 .Latar Belakang
Latar belakang masalah merupakan bagian pendahuluan
yang sangat fundamental ketika kita menyusun sebuah
proposal penelitian khususnya penelitian pendidikan
matematika. Latar belakang masalah harus mencerminkan
suatu alasan pentingnya masalah perlu diangkat pada
sebuah penelitian. Dengan kata laian, melakukan sebuah
penelitian harus berangkat dari suatu masalah yang
selanjutnya di eksplorasi melalui suatu pengujian dengan
metodologi ilmiah sehingga dapat ditemukan solusi dari
permasalahan yang ada.
Pendekatan Teori Penelitian
Kualitatif
 Teknik Sampling Penelitian Kualitatip
Objek kajian penelitian kualitatif sering bersifat
kasuistik. Peneliti tidak mementingkan generalisasi.
Oleh karena itu, sampel ditentukan secara purposif
(sengaja/dengan pertimbangan) sehingga sampel
penelitian tidak perlu mewakili populasi.
Sampling Dalam Penelitian
Kualitatif
 Penggunaan Snaw Ball Sampling
 Purposive Sampling
 Purposive Sampling Dilanjutkan ke Snow Ball
Sampling
Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian
Kualitatif

 Peneliti sebagai alat peka dan bereaksi terhadap


segala stimulus dari lingkungan yang harus
diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian.
 Penelitian sebagai alat dapat menyesuaikan diri
terhadap semua aspek keadaan dan dapat
mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.
 Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu
instrumen berupa test atau angket yang dapat
menangkap keseluruhan situasi, kecuali manusia.
Focus Group Discusion

FGD adalah sebuah teknik pengumpulan data dalam


penelitian kualitatif. Karena FGD adalah sebuah
teknik pengumpulan data, maka FGD dilakukan
untuk mengumpulkan data tertentu bukan untuk
disiminasi informasi dan bukan pula untuk membuat
keputusan. Sehubungan dengan itu, ketika akan
memilih untuk menggunakannya setiap
penyelenggara FGD harus merumuskan atau
menetapkan data yang akan dikumpulkan dengan
melakukan FGD.
Deef Interview(Wawancara
Mendalam)
Wawancara mendalam merupakan proses
menggali informasi secara mendalam, terbuka, dan
bebas dengan masalah dan fokus penelitian dan
diarahkan pada pusat penelitian. Dalam hal ini
metode wawancara mendalam yang dilakukan
dengan adanya daftar pertanyaan yang telah
dipersiapkan sebelumnya (Moleong, 2007:186).
Triangulasi
 Triangulasi adalah istilah yang diperkenalkan
oleh N.K.Denzin dengan meminjam peristilahan
dari dunia navigasi dan militer, yang merujuk
pada penggabungan berbagai metode dalam suatu
kajian tentang satu gejala tertentu. Keandalan dan
kesahihan data dijamin dengan membandingkan
data yang diperoleh dari satu sumber atau metode
tertentu dengan data yang di dapat dari sumber
atau metode lain.
Penyusunan Transkip Verbatim

 Penyusunan transkrip Peneliti mencatat data yang diperoleh, yaitu


semua hasil wawancara dicatat dengan mengubahnya dari rekaman
suara menjadi bentuk tertulis secara verbatim, begitu juga hasil
catatan lapangan terhadap partisipan, lingkungan dan aktivitas
partisipan yang dibuat, sebagai tambahan untuk analisis selanjutnya.
Untuk mendapatkan kelengkapan transkripsi, maka peneliti berkali-
kali mendengarkan rekaman pada tape recorder dengan mencocokkan
dengan transkrip yang sudah ditulis dengan verbal yang didengar.
Untuk menghindari bias data baik oleh pengaruh internal maupun
eksternal peneliti, maka peneliti meminta bantuan kepada teman yang
lain sebagai second listener untuk membantu mendengarkan dan
mencocokkan hasil verbatim. Peneliti mengunakan 2 orang second
listener yang memiliki pengalaman dalam bidang penelitian kualitatif.
Wassalamu’alaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai