Anda di halaman 1dari 26

VALIDITAS PENELITIAN

Metpenstat 3 Gravetter & Forzano, ch.6

Pengantar
Hasil dari sebuah penelitian masih perlu dipertanyakan: 1. Apakah hubungan antarvariabel yang diperoleh, memang menunjukkan hubungan yang sebenarnya. 2. Apakah hubungan yg diperoleh, juga didapat hasil yg sama pada situasi di luar penelitian. Ada faktor-faktor lain dalam penelitian yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Validitas penelitian berkaitan dgn kedua hal di atas

Pengertian
Validitas Penelitian berkaitan dengan sejauhmana suatu penelitian secara akurat menjawab pertanyaan yang diajukan dalam penelitian (Gravetter & Forzano, 2009, p. 157). Setiap komponen dari penelitian yang menimbulkan keraguan atas kualitas dari proses penelitian atau keakuratan hasil penelitian disebut Ancaman terhadap validitas (threat to validity).

JENIS VALIDITAS
VALIDITAS INTERNAL
berkaitan dengan seberapa jauh suatu hasil penelitian dapat menghasilkan penjelasan yang tunggal & tidak ambigu mengenai hubungan antara dua variabel.

VALIDITAS EKSTERNAL
berkaitan dengan seberapa jauh suatu hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada orang, situasi, waktu, pengukuran, dan karakteristik di luar dari yg digunakan dalam penelitian.
4

3 Bentuk Generalisasi dalam Validitas Eksternal 1. Generalisasi dari sampel ke populasi

Contoh: Pengaruh tayangan kekerasan di televisi terhadap perilaku 50 anak prasekolah.


Apakah hasil penelitian di atas dapat digeneralisasikan pada seluruh anak prasekolah?

3 Bentuk Generalisasi dalam Validitas Eksternal

2. Generalisasi dari satu penelitian ke penelitian lain yang mirip


Contoh: Pengaruh computer-mediated learning terhadap prestasi, penelitian pada 25 mahasiswa UI tahun 2009. Apakah hasilnya akan sama jika diulang kembali tahun 2012 pada 25 mahasiswa UI yang berbeda? Apakah hasilnya akan sama jika dilakukan di Unhas, Makasar, dengan prosedur yang sama?

3 Bentuk Generalisasi dalam Validitas Eksternal

3. Generalisasi dari penelitian ke situasi dunia nyata


Contoh: Pengaruh penggunaan HP terhadap kecepatan mengemudi, dilakukan dalam simulasi. apakah akan diperoleh hasil yang sama bila dalam situasi di jalan raya?

Validitas & Kualitas Penelitian

Kualitas penelitian ditentukan oleh seberapa jauh penelitian memenuhi kriteria validitas internal & validitas eksternal. Seorang peneliti harus mampu mengidentifikasi berbagai ancaman terhadap validitas penelitian.
Tidak semua ancaman dapat dihilangkan

peneliti menentukan ancaman-ancaman yg paling mempengaruhi hasil penelitian & kemudian menghilangkan ancaman-ancaman tsb.

ANCAMAN TERHADAP VALIDITAS INTERNAL


Extraneous Variable = variabel selain IV yg dpt mempengaruhi hasil penelitian.
Confounding Variable = extraneous variable (yang biasanya tidak dimonitor) yg mengalami perubahan secara sistematis sejalan dgn variabel yang diteliti (IV & DV).
Contoh: Penelitian pengaruh musik terhadap performa kerja. - perlakuan: musik tenang, musik agresif, & tanpa musik - Confounding variable: kelelahan.

3 Kategori Confounding Variable


A. Ancaman terhadap validitas internal utk semua penelitian: VARIABEL PENELITIAN
= semua hal dalam lingkungan penelitian yg dapat mempengaruhi hasil penelitian. Misal: besarnya ruangan penelitian, waktu penelitian, jenis kelamin peneliti, dll

Contoh: Membandingkan preferensi konsumen terhadap rasa Coca-cola (gelas diberi kode Q) dengan Pepsi-cola (gelas diberi kode M). Pilihan terhadap Pepsi-cola bisa disebabkan karena konsumen menyukai huruf M, bukan karena rasanya.

3 Kategori Confounding Variable


B. Ancaman terhadap validitas internal pada penelitian yg MEMBANDINGKAN KELOMPOK BERBEDA

Assignment Bias: ada perbedaan karakteristik/kemampuan partisipan pada kelompok yg diperbandingkan, sebagai akibat proses pembagian kelompok yg tdk baik. Contoh: Pengaruh media belajar terhadap prestasi. Ternyata partisipan kelompok A yg diberi media film lebih pandai daripada partisipan kelompok B yg diberi media audio.

3 Kategori Confounding Variable


C. Ancaman terhadap validitas internal pada penelitian yg MEMBANDINGKAN 1 KELOMPOK ANTAR WAKTU
1. History (= retroactive history) : semua kejadian lingkungan di luar perlakuan yg mempengaruhi hasil penelitian. 2. Maturation : perubahan fisiologis maupun psikologis yg muncul selama penelitian dan dpt mempengaruhi hasil penelitian. 3. Instrumentation (= instrumental bias/instrumental decay) : perubahan dalam instrumen pengukuran yang muncul selama penelitian.

3 Kategori Confounding Variable


C. Ancaman terhadap validitas internal pada penelitian yg MEMBANDINGKAN 1 KELOMPOK DIANTAR WAKTU
4. Testing Effect (= Order effect) : latihan atau kelelahan yang muncul sebagai akibat dari pengukuran berulang. 5. Statistical Regression : berkaitan fenomena matematis, dimana skor-skor ekstrim (tinggi / rendah) dalam pengukuran awal cenderung menjadi tidak ekstrim (mendekati mean) dalam pengukuran berikutnya. Ringkasan ancaman validitas internal dapat dilihat di p. 170

Ancaman terhadap Validitas Eksternal


A. Generalisasi antar Partisipan
1. Selection bias
proses pemilihan sampel yg menghasilkan partisipan yg berbeda/tdk mewakili populasi.

2. College students
pemilihan mahasiswa sebagai partisipan menyebabkan hasil penelitian tdk dpt digeneralisasi pada sampel lain. 3. Volunteer bias Partisipan yg terlibat biasanya sukarela, sehingga tidak mewakili populasi.

Ancaman terhadap Validitas Eksternal


A. Generalisasi antar Partisipan
4. Participant characteristics Karakteristik spesifik dari partisipan (misal, demografis) dapat menyebabkan hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi. 5. Cross-species generalizations Pemilihan partisipan bukan manusia (non-human) menyebabkan hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi pada manusia.

Ancaman terhadap Validitas Eksternal


B. Generalisasi atas Karakteristik Penelitian
1. Novelty effect
pertama kali sebagai partisipan kadang menarik atau mencemaskan, sehingga tingkah laku yg ditampilkan dalam penelitian berbeda dgn tingkah laku sehari-hari.
Perlakuan berulang pada partisipan yg sama membuat hasil penelitian

2. Multiple treatment interference

tdk dpt digeneralisasikan pada populasi yg hanya dapat 1 perlakuan.

3. Experimenter characteristics

Karakteristik demografis & kepribadian dari eksperimenter dapat

menyebabkan perbedaan tingkah laku yg ditampilkan partisipan.

Ancaman terhadap Validitas Eksternal


C. Generalisasi atas Karakteristik Pengukuran 1. Sensitization (= pretesting effect) Pengukuran sebelum perlakuan (pre-test) menyebabkan partisipan lebih sensitif terhadap perlakuan, sehingga tingkah laku yg ditampilkan akan berbeda dengan sehari-hari.

2. Generality across response measures Dalam suatu penelitian, peneliti akan memilih satu definisi variabel tertentu & mengukurnya dgn cara tertentu.
c. Time of measurement Skor yg diukur pada saat tertentu hanya dapat digeneralisasikan pada waktu yg sama di populasi.

Validitas Internal vs Validitas Eksternal


Manakah yg lebih dipentingkan dlm penelitian?

Meningkatkan validitas internal dilakukan dgn membuat situasi penelitian yg terkontrol dari confounding variables. situasi penelitian buatan & tdk alami generalisasi lemah

Meningkatkan validitas eksternal dgn membuat situasi penelitian semirip mungkin dgn sehari-hari.
Hasil penelitian dpt dipengaruhi variabel lain validitas internal lemah

Peneliti harus memilih tipe validitas mana yg lebih dipentingkan dalam penelitiannya.

ANCAMAN TERHADAP VALIDITAS INTERNAL & VALIDITAS EKSTERNAL 1. Experimenter Bias Harapan / keyakinan eksperimenter terhadap hasil penelitian dpt mempengaruhi tingkah laku yg ditampilkannya dalam penelitian. Diatasi dengan single-blind atau double blind 2. Demand characteristics & Participant Reactivity Situasi penelitian & kesadaran bahwa dirinya sedang diteliti dpt menimbulkan reaksi tertentu pada partisipan, sehingga tingkah laku dalam penelitian berbeda dengan sehari-hari.

Participant Reactivity
Peran yang mungkin dijalankan oleh Partisipan:

1. subjek yg baik (good subject role) : subjek berusaha bertindak sesuai dgn hipotesis peneliti. 2. subjek yg negativistik (negativistic subject role) : subjek bertindak bertentangan dgn hipotesis peneliti.

3. subjek yang setia (faithful subject role) : subjek mengikuti instruksi & tidak berusaha mengetahui tujuan penelitian. 4. subjek yg was-was (apprehensive subject role) : subjek bertindak sesuai apa yg diharapkan secara sosial karena khawatir kemampuan & kepribadiannya dievaluasi.

Untuk memperoleh hasil penelitian yg benar-benar menunjukkan hubungan antara 2 variabel, maka peneliti harus memaksimalkan perbedaan pada IV sehingga dpt memperbesar hubungannya dgn DV. Contoh: Untuk melihat pengaruh suhu terhadap prestasi belajar, maka suhu 2 ruangan belajar dibuat seberbeda mungkin (misal 20oC vs 30oC). Prinsip Maksimalkan varians sistematik (MAKSMINKON)

Tugas (Kamis, 4 Feb 2010)


Analisis film:
- Lihat dokumentasi penelitian Milgram (video 1-5) - Deskripsikan secara singkat tentang penelitian tersebut (variabel, subyek, variabel, dll). Bila perlu, tambahkan dari literatur/sumber lain. - Jelaskan mengapa penelitian ini tergolong penelitian eksperimen!

Tugas Baca: (Seniati dkk, bab 3)


- Jenis penelitian eksperimen: laboratory vs field - Perbedaan eksperimen, quasi-eksperimen, & non eksperimen.

VALIDITAS & STRATEGI PENELITIAN


a. Eksperimental Murni Penelitian eksperimental lebih menekankan validitas internal.
b. Kuasi-Eksperimental Penelitian kuasi-eksperimental akan memiliki: - validitas internal yg lebih tinggi daripada penelitian non-eksperimental, korelasional, & deskriptif. - validitas internal yg lebih rendah daripada penelitian eksperimental murni. - validitas eksternal yg lebih tinggi daripada penelitian eksperimental murni.

VALIDITAS & STRATEGI PENELITIAN


c. Non-Eksperimental validitas eksternal yg tinggi & validitas internal yg rendah. d. Korelasional validitas eksternal yg tinggi & validitas internal yg rendah.

e. Strategi Deskriptif validitas eksternal yg tinggi & tidak ada validitas internal.

Anda mungkin juga menyukai