Pengantar
Hasil dari sebuah penelitian masih perlu dipertanyakan: 1. Apakah hubungan antarvariabel yang diperoleh, memang menunjukkan hubungan yang sebenarnya. 2. Apakah hubungan yg diperoleh, juga didapat hasil yg sama pada situasi di luar penelitian. Ada faktor-faktor lain dalam penelitian yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Validitas penelitian berkaitan dgn kedua hal di atas
Pengertian
Validitas Penelitian berkaitan dengan sejauhmana suatu penelitian secara akurat menjawab pertanyaan yang diajukan dalam penelitian (Gravetter & Forzano, 2009, p. 157). Setiap komponen dari penelitian yang menimbulkan keraguan atas kualitas dari proses penelitian atau keakuratan hasil penelitian disebut Ancaman terhadap validitas (threat to validity).
JENIS VALIDITAS
VALIDITAS INTERNAL
berkaitan dengan seberapa jauh suatu hasil penelitian dapat menghasilkan penjelasan yang tunggal & tidak ambigu mengenai hubungan antara dua variabel.
VALIDITAS EKSTERNAL
berkaitan dengan seberapa jauh suatu hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada orang, situasi, waktu, pengukuran, dan karakteristik di luar dari yg digunakan dalam penelitian.
4
Kualitas penelitian ditentukan oleh seberapa jauh penelitian memenuhi kriteria validitas internal & validitas eksternal. Seorang peneliti harus mampu mengidentifikasi berbagai ancaman terhadap validitas penelitian.
Tidak semua ancaman dapat dihilangkan
peneliti menentukan ancaman-ancaman yg paling mempengaruhi hasil penelitian & kemudian menghilangkan ancaman-ancaman tsb.
Contoh: Membandingkan preferensi konsumen terhadap rasa Coca-cola (gelas diberi kode Q) dengan Pepsi-cola (gelas diberi kode M). Pilihan terhadap Pepsi-cola bisa disebabkan karena konsumen menyukai huruf M, bukan karena rasanya.
Assignment Bias: ada perbedaan karakteristik/kemampuan partisipan pada kelompok yg diperbandingkan, sebagai akibat proses pembagian kelompok yg tdk baik. Contoh: Pengaruh media belajar terhadap prestasi. Ternyata partisipan kelompok A yg diberi media film lebih pandai daripada partisipan kelompok B yg diberi media audio.
2. College students
pemilihan mahasiswa sebagai partisipan menyebabkan hasil penelitian tdk dpt digeneralisasi pada sampel lain. 3. Volunteer bias Partisipan yg terlibat biasanya sukarela, sehingga tidak mewakili populasi.
3. Experimenter characteristics
2. Generality across response measures Dalam suatu penelitian, peneliti akan memilih satu definisi variabel tertentu & mengukurnya dgn cara tertentu.
c. Time of measurement Skor yg diukur pada saat tertentu hanya dapat digeneralisasikan pada waktu yg sama di populasi.
Meningkatkan validitas internal dilakukan dgn membuat situasi penelitian yg terkontrol dari confounding variables. situasi penelitian buatan & tdk alami generalisasi lemah
Meningkatkan validitas eksternal dgn membuat situasi penelitian semirip mungkin dgn sehari-hari.
Hasil penelitian dpt dipengaruhi variabel lain validitas internal lemah
Peneliti harus memilih tipe validitas mana yg lebih dipentingkan dalam penelitiannya.
ANCAMAN TERHADAP VALIDITAS INTERNAL & VALIDITAS EKSTERNAL 1. Experimenter Bias Harapan / keyakinan eksperimenter terhadap hasil penelitian dpt mempengaruhi tingkah laku yg ditampilkannya dalam penelitian. Diatasi dengan single-blind atau double blind 2. Demand characteristics & Participant Reactivity Situasi penelitian & kesadaran bahwa dirinya sedang diteliti dpt menimbulkan reaksi tertentu pada partisipan, sehingga tingkah laku dalam penelitian berbeda dengan sehari-hari.
Participant Reactivity
Peran yang mungkin dijalankan oleh Partisipan:
1. subjek yg baik (good subject role) : subjek berusaha bertindak sesuai dgn hipotesis peneliti. 2. subjek yg negativistik (negativistic subject role) : subjek bertindak bertentangan dgn hipotesis peneliti.
3. subjek yang setia (faithful subject role) : subjek mengikuti instruksi & tidak berusaha mengetahui tujuan penelitian. 4. subjek yg was-was (apprehensive subject role) : subjek bertindak sesuai apa yg diharapkan secara sosial karena khawatir kemampuan & kepribadiannya dievaluasi.
Untuk memperoleh hasil penelitian yg benar-benar menunjukkan hubungan antara 2 variabel, maka peneliti harus memaksimalkan perbedaan pada IV sehingga dpt memperbesar hubungannya dgn DV. Contoh: Untuk melihat pengaruh suhu terhadap prestasi belajar, maka suhu 2 ruangan belajar dibuat seberbeda mungkin (misal 20oC vs 30oC). Prinsip Maksimalkan varians sistematik (MAKSMINKON)
e. Strategi Deskriptif validitas eksternal yg tinggi & tidak ada validitas internal.