Anda di halaman 1dari 19

Kontrol & Manipulasi

Metpenstat 3

Misal dalam sebuah situasi penelitian, ada: KE (mendapat musik) diukur: Prestasi belajar KK (tanpa Musik) diukur: Prestasi belajar Dari contoh di atas, musik memiliki pengaruh apabila prestasi belajar pada KE berbeda dgn KK. - Apakah ada perbedaan skor VT diantara subyek dalam tiap kelompok? - Apakah perbedaan skor VT diantara klp penelitian hanya terjadi karena manipulasi? - Seberapa besar perbedaan skor VT yg terjadi yg menunjukkan pengaruh VB?

Ada faktor lain yg dapat mempengaruhi hasil Variabel ekstra = variabel sekunder = confounding

KONTROL DLM PENELITIAN EKSPERIMENTAL (Gravetter & Forzano, 2009; Seniati dkk, 2007) Kontrol terhadap VS Perlu dilakukan untuk memperkuat hubungan sebab akibat antara VB dan VT Menghilangkan pengaruh VS terhadap VT. Teknik Kontrol thd VS: 1. randomisasi 2. eliminasi 3. konstansi 4. VS dijadikan VB kedua 5. kontrol statistik 6. counterbalancing

1. Randomisasi
Prosedur memasukkan secara acak subyek penelitian ke dalam setiap kelompok penelitian. syarat mutlak dlm setiap penelitian eksperimental krn menciptakan kesetaraan subyek pada KE & KK. Pengaruh VS hilang krn klp subyek setara dlm VS. Utk VS yg merupakan karakteristik dari subyek, misalnya inteligensi, motivasi, atau minat. (Nilainya sulit utk diketahui) Hanya digunakan apabila penelitian eksperimental menggunakan > 1 klp subyek.

2. Eliminasi
Pengaruh VS hilang krn VS itu sendiri dihilangkan dari penelitian. Contoh: menghilangkan kebisingan dengan menggunakan ruang kedap suara.

3. Konstansi
Konstansi berarti: kesetaraan dalam kondisi penelitian (kecuali VB) kesetaraan dalam jumlah subyek dgn variasi VS (karakteristik) tertentu pada setiap kelompok penelitian. Teknik kontrol konstansi: 1. konstansi terhadap kondisi penelitian 2. konstansi terhadap karakteristik subyek - menggunakan subyek dgn karakteristik yg sama (misal: semua perempuan), atau - melakukan blocking atau matching

Contoh Konstansi (Matching)


Subyek

Skor IQ

Subyek

Skor IQ

No. urut

Pasan gan

Suby ek

KE E C D

KK

A B C D E F G H I J

100 99 102 100 106 104 98 105 97 97

E H

106 105

1 2

1 2 3

E, H F, C A, D

H F A

F
C A D B G

104
102 100 100 99 98

3
4 5 6 7 8

4
5

B, G
I, J

B
I

G
J

I
J

97
97

9
10

= randomisasi

Pengaruh metode pengajaran terhadap prestasi belajar. Inteligensi diduga dapat mempengaruhi prestasi belajar.

Contoh Blocking
Subyek Modalitas

A B C D E F G H

Visual Kinestetik

Modalitas

Subyek

Modalitas

KE

KK

Auditori
Visual VIsual Kinestetik Auditori Auditori Kinestetik Visual Visual

D, E A, C, G, H

Auditori Visual

A,G F

C, H B

B, F

Kinestetik

= randomisasi

Pengaruh metode pengajaran terhadap prestasi belajar. Modalitas belajar diduga dapat mempengaruhi prestasi belajar.

3. Konstansi
Matching: perlu mengetahui skor VS setiap subyek Blocking: menyetarakan kelompok penelitian dengan menyamakan jumlah subyek yg memiliki kategori VS yg sama pada setiap kelompok. hanya membutuhkan kategorisasi VS. Contoh: inteligensi bila tdk mempunyai skor IQ setiap subyek, namun kita mengetahui status inteligensi (kurang, ratarata, cerdas)

4. VS dijadikan VB Kedua

VS diteliti pengaruhnya terhadap VT, sehingga menambah varians antar kelompok.


- karena VS tdk bisa dikontrol dgn cara lain, atau - karena VS ingin diketahui pengaruhnya.
VB 1: Metode pengajaran
Ceramah Diskusi

VB 2: formasi tempat duduk

Tradisional

KE1 KE3

KE2 KE4

Berkelompok

5. Kontrol Statistik
Pengaruh VS dihilangkan dari VT secara statistik. mengeluarkan pengaruh VS dari VT dgn menggunakan perhitungan statistik. analisis kovarians (analysis of covariance).

Dpt dilakukan bila VS baru diketahui setelah manipulasi telah dilakukan. tdk ada prosedur penelitian tambahan
Syarat: VS harus merupakan variabel kontinu & skor VS dari setiap subyek penelitian harus diketahui.

6. Counterbalancing
Digunakan untuk mengontrol sequencing effect, yang timbul akibat pemberian beberapa perlakuan pada masing-masing subyek penelitian. hanya digunakan pada desain within-subject (1 klp mendapat bbrp perlakuan)

Kelebihan & Kekurangan Metode Kontrol


Kontrol Kelebihan Kekurangan Randomisasi mengontrol Tidak selalu berhasil berbagai variabel krna faktor kebetulan secara bersamaan dapat muncul pada perlakuan yg berbeda.
Konstansi & matching Konstansi membatasi generalisasi Membutuhkan usaha & pengukuran ekstra.

KELOMPOK KONTROL
Ada 2 bentuk kelompok kontrol: a. Kelompok kontrol tanpa perlakuan partisipan tdk mendapat perlakuan apapun.

b. Kelompok Placebo partisipan mendapat placebo, yaitu perlakuan yg sebenarnya tdk memberikan efek apaapa. Efek placebo muncul jika partisipan merasa perlakuan menimbulkan efek tertentu dalam dirinya, namun sebenarnya tidak ada.

MANIPULATION CHECK
= pengukuran tambahan utk menilai bagaimana partisipan mempersepsi & menginterpretasi manipulasi dan/atau menilai efek langsung dari manipulasi.

Manipulation check diperlukan dalam 4 situasi: 1. Manipulasi partisipan 2. Manipulasi yg tidak kentara 3. Simulasi 4. Kontrol placebo

MANIPULATION CHECK
1. Manipulasi partisipan mengecek apakah partisipan memang merasakan efek dari manipulasi yang diberikan. 2. Manipulasi yg tidak kentara mengecek apakah partisipan merasakan adanya sedikit perubahan dalam manipulasi. 3. Simulasi mengecek apakah partisipan mempersepsikan & memberikan respons terhadap simulasi. 4. Kontrol placebo mengecek apakah placebo memang dianggap sebagai perlakuan oleh partisipan.

Meningkatkan Validitas Eksternal Penelitian Eksperimental


Dilakukan dengan teknik: a. Simulasi kondisi dalam eksperimen yg merupakan simulasi/ sangat mirip dengan lingkungan sebenarnya sehingga tingkahlaku yang diukur muncul secara normal.
b. Studi lapangan penelitian eksperimental yg dilakukan dalam situasi natural partisipan.

KELEBIHAN & KEKURANGAN SIMULASI & STUDI LAPANGAN


Kelebihan: Meningkatkan kesempatan peneliti untuk memperoleh hasil penelitian yg mendekati situasi natural/sebenarnya. Kelemahan: kurangnya kontrol terhadap situasi & resiko yg berkaitan dgn validitas internal penelitian.

Anda mungkin juga menyukai