Anda di halaman 1dari 23

F E R R Y, S. H. , C.P.L.

Mater
i
D E
S A
GI
ZI I N
E K
SP
ER
IM
EN
PENGANTAR
DESAIN
EKSPERIMEN
Apakah Desain Eksperimen
itu?
 Desain eksperimen merupakan langkah-langkah
lengkap yang perlu diambil jauh sebelum
eksperimen dilakukan agar supaya data yang
semestinya diperlukan dapat diperoleh
sehingga akan membawa kepada analisis
obyektif dan kesimpulan yang berlaku untuk
persoalan yang sedang dibahas
Conto
h
 Contoh: pengaruh vit C dan protein peningkatan
kadar hemoglobin.
 Pertanyaan yang muncul:
 Bagaimana pengaruh tersebut harus diukur?
 Karakterisitik apa yang harus dianalisis?
 Bagaimana eksperimen harus dilakukan?
 Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi
karakteristik yang harus dianalisis tersebut?
 Faktor-faktor manakah yang penting untuk dianalisis?
 Berapa kali eksperimen harus dilakukan?
 Metode analisis mana yang harus digunakan?
Conto
h
 Berapa besar pengaruh yang dianggap
penting?
 Perlukah eksperimen kontrol diambil untuk
dijadikan perbandingan?
Tujuan Desain eksperimen
gizi
 Untuk memperoleh atau mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya yang
diperlukan dan berguna dalam melakukan
penelitian persoalan yang akan dibahas.
Dengan cara:
 Desain yang sederhana
 Efisien
Prinsip Dasar dalam Desain
eksperimen
Prinsip dasar dalam Desain eksperimen yang
lazim digunakan yaitu:
Replikasi

Pengacakan

Kontrol lokal
Perlakua
n
 Perlakukan adalah sekumpulan kondisi
eksperimen yang akan digunakan terhadap
unit eksperimen dalam ruang lingkup desain
yang dipilih

 Perlakuan dapat berbentuk tunggal atau


kombinasi

 Contoh percobaan Makanan TKTP terhadap


STATUS GIZI ANAK BALITA, maka perlakuan
bisa berbentuk: jenis makanan, cara
memasak, jumlah, cara pemberian, waktu
Unit
Eksperimen
 Yang dimaksud adalah unit yang dikenai
perlakuan tunggal dalam sebuah replikasi
eksperimen dasar

 Seorang BALITA merupakan unit eksperimen


dalam percobaan meneliti pengaruh JENIS
MAKANAN TKTP terhadap STATUS GIZI
BALITA
Kekeliruan
Eksperimen
 Menyatakan kegagalan dari dua unit eksperimen
identik yang dikenai perlakuan untuk memberikan
hasil yang sama.

 Contoh: kekeliruan waktu menjalankan eksperimen,


kekeliruan pengamatan, variasi bahan eksperimen,
variasi antara unit eksperimen dan pengaruh
gabungan semua faktor tambahan

 Untuk mengurangi kekeliruan dapat menggunakan


bahan eksperimen yang homogen, menggunakan
informasi yang sebaik-baiknya tentang variabel yang
telah ditentukan dengan tepat, melakukan
eksperimen dengan teliti, menggunakan DE yang
lebih efisien
Replika
si
 Merupakan pengulangan eksperimen dasar,
dimaksudkan untuk:
 Memberikan taksiran kekeliruan eksperimen,
untuk menentukan panjang interval konfidens
(selang kepercayaan) atau dapat digunakan
sebagai satuan dasar pengukuran untuk
penetapan taraf signifikan
 Menghasilkan taksiran yang lebih akurat untuk
kekeliruan eksperimen
 Memungkinkan untuk memperoleh taksiran
yang lebih baik mengenai efek rata-rata suatu
faktor
Pengacak
an
 Berpedoman pada prinsip sampel acak yang
diambil dari sebuah populasi atau berpedoman
pada perlakuan acak terhadap unit eksperimen,
maka pengujian dapat dijalankan seakan-akan
asumsi yang diambil telah terpenuhi

 Pengacakan tidak menjamin terjadinya


independen, melainkan hanya memperkecil
adanya korelasi antar pengamatan

 Pengacakan juga merupakan suatu cara


menghilangkan bias
Kontrol
Lokal
 Merupakan langkah-langkah atau usaha-
usaha yang berbentuk penyeimbangan,
pemblokan, dan pengelompokan unit-unit
eksperimen yang digunakan dalam desain.

 Kontrol lokal menyebabkan desain lebih


efisien, yaitu menghasilkan prosedur
pengujian dengan kuasa yang lebih tinggi.
 Pengelompokan
Penempatan sekumpulan unit eksperimen ke dalam
kelompok-kelompok agar kelompok yang berbeda
memungkinkan untuk mendapatkan perlakuan yang
berbeda pula.

Contohnya ketika meneliti pengaruh tiga jenis makanan


tinggi kalori tinggi protein materi terhadap peningkatan
status gizi anak balita. Terdapat 11 anak balita, yang
dibagi menjadi 3 kelompok, (4-4-3).
Penempatan atau pemilihan anak balita ke dalam
kelompok- kelompok dilakukan secara acak. Masing-
masing kelompok diberikan materi dengan cara
berbeda (A-B-C)
 Pemblokan
 Pengalokasian unit-unit eksperimen ke dalam
blok sehingga unit-unit dalam blok secara relatif
bersifat homogen sedangkan sebagian besar
dari variasi yang dapat diperkirakan di antara
unit-unit telah terbaur dengan blok.

 Variasi yang dapat diduga tidak menjadi bagian


daripada kekeliruan eksperimen, sehingga desain
lebih efisien.
Contoh
Pemblokan
Contohnya, ada 12 makanan TKTP
- Enam jenis TKTP A,
- tiga jenis TKTP B
- tiga jenis TKTP C.

Jenis diambil sebagai blok.


Blok pertama terdiri dari 6 buah komponen jenis A
Blok kedua terdiri dari 3 buah komponen jenis B.
Blok ketiga terdiri dari 3 buah komponen jenis C
Penyeimbang
an
 Usaha memperoleh eksperime usah
unit
pengelompokan, n, dan
a
pemblokan
perlakuan sedemikian penggunaan
sehingga formasi yang
konfigurasi dihasilkan
seimbang
Efek dan
interaksi
 Dalam keperluan desain eksperimen, variabel
bebas dinamakan faktor, dan nilai-nilai atau
klasifikasi-klasifikasi dari sebuah faktor
dinamakan taraf faktor.

 Faktor-faktor dinyatakan dengan huruf kecil a,


b, c, d, dst.., sedangkan taraf faktor
dinyatakan dengan angka 1, 2, 3, dst yang
dituliskan sebagai indeks untuk faktor yang
bersangkutan.

Contoh
 Ketika meneliti berbagai jenis makanan TKTP terhadap
STATUS GIZI ANAK BALITA. Maka hasilnya akan
bergantung pada faktor-faktor jenis kelamin, cara
pemberian, ljumlah yang di beri, dan waktu pemberian.
 Yang merupakan taraf faktor adalah a (jenis kelamin)
adalah
laki-laki (1) dan perempuan (2)

 Jika ada 3 jenis TKTP maka diperoleh taraf faktor b1, b2,
b3.
 Jika jumlah pemberian diklasifikasikan 100 gr , 150 gr
maka taraf faktornya adalah c1, c2

 Jika waktu diberikan adalah pagi, siang, sore,


Langkah dalam Desain
Eksperimen
1. Pernyataan mengenai masalah atau persoalan yang
dibahas
2. Perumusan hipotesis
3. Penentuan teknik desain eksperimen yang diperlukan
4. Pemeriksaan semua hasil yang mungkin dan latar
belakang atau alasan-alasan agar supaya eksperimen
setepat mungkin
5. Mempertimbangkan semua hasil yang mungkin
ditinjau
6. Melakukan eksperimen
7. Penggunaan teknik statistik untuk analisis data hasil
eksperimen
Latihan
Soal
1. Sebutkan contoh uraian seperlunya tentang
persoalan yang perlu ditangani secara
eksperimen faktor-faktor berikut taraf faktor
yang akan diteliti dengan menggunakan
contoh!

2. Jelaskan bagaimana blok dibentuk dan


pengacakan harus dilakukan! Bedakan secara
jelas antara pengelompokan dan pemblokan!
TERIMAKASIH

STOP
DISKRIMINASI

Anda mungkin juga menyukai