Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS DATA SURVEILENS GIZI

(I)

Albiner Siagian
Sesuai dengan tujuan surveilans, maka analisis
data harus dapat menyediakan informasi, yaitu
besaran masalah terkait indikator input, proses,
output dan outcome pengelolaan program gizi.
Analisis yang dilakukan bisa dalam bentuk
analisis perbandingan, analisis hubungan dan
analisis kecenderungan.
A. ANALISIS PERBANDINGAN

Berikut ini disajikan data hasil pengolahan cakupan Tablet


Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil menurut wilayah
Puskesmas, di Kabupaten X, tahun 2011
Berdasarkan peta di atas, dapat dilihat bahwa dari
12 wilayah Puskesmas di Kabupaten X, pada tahun
2011, ternyata terdapat 5 wilayah yang cakupan
distribusi TTDnya baik, yaitu Tenjolaya, Tegalraya,
Sampurna, Sukasari, dan Tirtamulya. Sedangkan 5
wilayah yang cakupannya sedang, yaitu Mentari,
Karanganyar, Sukmajaya, Cimalaya, dan
Mekarsari. Namun masih terdapat 2 wilayah yang
cakupannya kurang, yaitu Sukamaju dan Jatiasri.
• Berdasarkan hal tersebut, maka hasil analisis ini
dapat digunakan untuk memberikan informasi
kepada para pengambil keputusan dan penentu
kebijakan untuk menentukan prioritas untuk
penanggulangan masalah cakupan distribusi TTD
pada ibu hamil tersebut.
• Untuk mengetahui faktor penyebabnya, maka
perlu dilakukan analisis terhadap indikator input
dan proses pengelolaan program distribusi
tersebut.
B. ANALISIS HUBUNGAN

• Selanjutnya bisa juga dilakukan bagaimana


analisis hubungan antar indikator. Untuk itu
mari kita analisis tingkat partisipasi ibu ke
posyandu dan persentase rumah tangga
mengonsumsi garam beriodium di 10 desa,
kecamatan X, tahun 2016.
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa hanya
1 desa, yaitu desa Sukasirna yang telah memenuhi
target partisipasi ibu yang datang ke posyandu dan
rumah tangganya sudah mengonsumsi garam
beriodium. Sedangkan 2 desa, yaitu Sukasenang dan
Sukasari sudah memenuhi target kunjungan ibu ke
posyandu, namun untuk target cakupan rumah
tangga yang mengonsumsi garam beriodium, belum
mencapai target yang diinginkan sebesar 75%.
• Dilain pihak, ada 2 desa, yaitu desa Sukarasa dan Sukadamai
partisipasi ibu berkunjung ke posyandu yang telah
memenuhi target, namun untuk rumah tangga yang
mengonsumsi garam beriodium masih jauh dibawah target
yang telah ditentukan. Sementara itu, terdapat 5 desa, yaitu
Sukamaju, Sukarame, Sukapura, Sukajaya dan Sukakarya,
yang belum memenuhi target, baik untuktingkat partsipasi
ibu berkunjung ke pasyandu, maupun cakupan rumah tangga
yang telah mengonsumsi garam beriodium.
• Untuk itu perlu dianalisis faktor-faktor penyebabnya. Lima
daerah terakhir merupakan daerah prioritas, yang harus
segera ditanggulangi oleh para pengambil keputusan dan
penentu kebijakan.
B. ANALISIS TREN
• Analisis lain yang dapat dilakukan dalam melakukan
surveilans adalah analisis tren atau analisis
kevcenderungan. Analisis ini diperlukan untuk mengetahui
kecenderungan suatu masalah, apakah semakin membaik
atau memburuk, sehingga dapat diketahu penyebabnya.
• Tujuannya adalah untuk meningkatkan kewaspadaan, dan
sebagai isyarat dini, sehingga dapat dilakukan tindakan
koreksi, ataupun modifikasi dari pelaksanaan program di
lapangan
• Untuk itu marilah kita lihat bagaimana kecenderungan
status gizi anak balita selama beberapa bulan berikut.
• Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa dari
bulan Pada bulan Januari terdapat 25,2% anak balita
yang datang ke posyandu di wilayah Puskesmas X,
cukup tinggi, dan pada bulan Februari meningkat
tajam menjadi 33,3%, lalu kemudian cenderung
menurun mulai bulan Maret sampai bulan Juni.
Namun, pada bulan Juli dan Agustus persentase anak
yang tidak naik berat badannya cenderung menaik.
• Hal ini perlu dicegah, agar peresntase anak yang
tidak naik berat badannya ini tidak berlanjut ke
bulan-bulan berikut.
• Oleh karena itu perlu segera diinformasikan
perkembangan pemantauan kenaikan berat badan
ini, kepada para pengambil keputusan, agar segera
diambil tindakan pencegahan agar masalah balita
yang tidak naik berat badannya ini tidak berlarut-
larut.
• Perlu dicari kenapa pada bulan Maret sampai Juni,
keadaan bisa diperbaiki. Dismaping itu pula perlu
dilakukan pengkajian kenapa pada bulan Juli dan
Agustus persentase balita yang tidak naik berat
badannya cenderung meningkat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai