Adalah
Penelitian yang dikembangkan untuk mempelajari
fenomena dalam kerangka sebab akibat
pengendalian
variabel pengganggu
(variabel
non-eksperimental)
Pemberian dosis luas tandon, volume air tandon, Efek pemberian abate di
tertentu abate pada jumlah jentik awal di tandon, suhu tandon perlakuan jika
tandon air air tandon, sanitasi tandon air, dibandingkan dengan
sanitasi lingkungan di sekitar tandon tandon kontrol
air (perbandingan jumlah
jentik)
Variabel Penelitian Rancangan
Eksperimental
1. Variabel tercoba
Variabel yang dipelajari efek perubahannya akibat
perlakuan variabel lain (dependent variable /
variabel tergantung )
2. Variabel eksperimental
Variabel yang dimanipulasi performancenya untuk
dipelajari efeknya pada variabel tercoba
3. Variabel non-eksperimental
Variabel yang diketahui secara teoritis berpengaruh
terhadap variabel tercoba, tetapi tidak diinginkan
pengaruhnya.
- Variabel terkendali
- Variabel tidak terkendali
Variabel Non Eksperimental
1. Variabel terkendali
Variabel luar yang dapat dikendalikan
pengarunya oleh peneliti, misal : suhu
dalam ruangan tertutup, dosis obat, metode
pengobatan tertentu
2. Variabel aktif
Variabel yang dapat dimanipulasi, misal :
macam pengobatan, dosis, cara pemberian
obat, teknik operasi
Variabel Pengacau
Macamnya (menurut sumbernya) :
1. Variabel subyek
Merupakan variabel non-eksperimental yang
berasal dalam diri subyek penelitian, misal :
faktor genetik, pendidikan, pengalaman subyek,
dll. Upaya pengendaliannya dengan :
randomisasi, matching, ulangan, analisis statistik
2. Variabel lingkungan
Keadaan lingkungan yang mempengaruhi
variabel tercoba selama penelitian berlangsung,
misal cuaca, sinar, kebisingan, suasana sosial,
dll. Upaya pengendaliannya : membuat
lingkungan menjadi konstan selama penelitian
berlangsung, randomisasi, analisis statistik
Variabel Pengacau
3. Variabel pengukuran
Cacat yang terjadi baik pada metode maupun
alat ukur. Upaya pengendalian : Meningkatkan
validitas dan reliabilitas (uji coba), Counter
balance (pengukuran kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol secara berselang-seling)
4. Variabel peneliti
Faktor subyektifitas peneliti bias. Upaya
pengendalian : Blind experiment, ulangan
Rancangan Pra Eksperimental
Disebut juga
Rancangan Eksperimental Palsu
- Mirip rancangan eksperimental tetapi banyak
variabel luar dan sumber invaliditas yang tidak
terkedali
- Sebaiknya dihindari
-- X T
Misalkan :
Sekelompok ibu muda diberi pelatihan tentang
menu makanan sehat untuk balita. Kemudian
diadakan tes untuk mengetahui pemahaman
pelatihan
Rancangan One Shot Case Study
Intinya :
- Perlakuan dikenakan pada suatu unit
percobaan tertentu
- Dilakukan pengukuran pada variabel
dependen setelah perlakuan
- Dilakukan tanpa kelompok kontrol
Rancangan One Shot Case Study
Keuntungan
Rancangan ini dapat digunakan untuk
penelitian eksploratori (penelitian
pendahuluan)
Kelemahan
1. Tidak mempunyai kelompok kontrol,
sehingga validitas internal tidak ada karena
tidak mengendalikan satupun variabel non-
eksperimental
2. Validitas eksternal tidak mempunyai
ketepatan jaminan
3. Rancangan ini tidak dapat digunakan untuk
perbandingan
Rancangan One Group Pretest
and Postest
Pengukuran Perlakuan Pengukuran
(pretest) (postest)
T0 X T1
Misalkan :
Sekelompok ibu muda diukur tingkat pengetahuan
mereka tentang gizi pada balita. Kemudian
diadakan pelatihan tentang menu sehat untuk
balita. Sesudah pelatihan diadakan test untuk
mengetahui peningkatan pengetahuan sebelum
dan sesudah pelatihan
Rancangan One Group Pretest
and Postest
Intinya :
Unit percobaan dikenakan 2 kali
pengukuran :
1. Pengukuran pertama sebelum
perlakuan
2. Pengukuran kedua setelah perlakuan
Rancangan One Group Pretest and Postest
Kelemahan
- Validitas internal masih kurang, karena tidak ada
jaminan bahwa perubahan antara T0 dan T1 hanya
disebabkan oleh X.
- Rancangan ini menghasilkan banyak eror
a. Eror akibat efek testing
b. Eror akibat pengaruh instrumen/alat
c. Eror akibat pergaruh maturasi
d. Eror akibat history
e. Eror akibat analisis statistik
f. Eror akibat bias pemilihan dan mortalitas
Kelebihan
Dapat mempelajari perbandingan sebelum perlakuan
dan sesudah perlakuan / mempelajari perubahan.
Rancangan Randomized Control Group
Pengukuran Perlakuan Pengukuran
(pretest) (postest)
Kelompok
Perlakuan -- X T
Kelompok
Kontrol -- -- T
Misalkan :
Ibu muda kelp 1 diberikan pelatihan tentang menu gizi
sehat balita. Ibu muda kelp 2 tidak diberi pelatihan.
Setelah pelatihan, kedua kelompok ibu muda ini
diberikan test untuk mengetahui tingkat pengetahuan
tentang gizi balita.
Rancangan Randomized Control
Group
Prosedur pelaksanaan :
1. Pilihlah unit percobaan secara random dari
suatu populasi
2. Kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
harus homogen
3. Perlakuan dikenakan hanya pada kelompok
perlakuan
4. Postest dilakukan terhadap kedua
kelompok
5. Lakukan perbandingan kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol
Rancangan Randomized Control
Group
Kelemahan
Terdapat beberapa pengaruh luar yang belum
dikendalikan sepenuhnya yaitu eror history,
maturasi, intrumentasi, eror testing
Kelebihan
Mempunyai validitas yang lebih tinggi karena
dilakukan secara random dengan kontrol,
pretest tidak ada, antara kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol homogen
Rancangan Eksperimental Murni
(true experimental design)
Rancangan penelitian dimana hampir semua sumber-
sumber invaliditas dapat terkontrol dengan baik.
Misalnya :
Penelitian tentang pembandingan berbagai media untuk
pengembang biakan bakteri. Penelitian dilakukan di
ruangan tertutup (laboratorium) sehingga faktor
lingkungan dapat dikendalikan dengan rancangan
penelitian. Misalnya : jenis bakteri, suhu, jenis media,
ukuran-ukuran instrumen dan bahan yang digunakan.
Rancangan Eksperimental Murni
pengendalian
variabel pengganggu
(variabel
non-eksperimental)
Kelompok
Perlakuan -- X T
Kelompok
Kontrol -- -- T
Rancangan ini membagi subyek menjadi 2 kelompok (atau lebih)
yg terdiri :
1. Kelompok perlakuan dapat terdiri dari 1 atau lebih perlakuan
2. Kelompok kontrol (juga dapat terdiri 1 atau lebih) yang :
- Tidak diberi perlakuan
- Diberi perlakuan dengan dosis lain
- Diberi perlakuan lain
Rancangan Eksperimental Sederhana
(posttest only control group design)
Kelebihan :
- Merupakan Rancangan eksperimental
murni yang paling sederhana
- Secara teknis lebih ekonomis dan mudah
(sehingga lebih banyak diminati)
Kekurangan :
- Pengendalian variabel non-
eksperimentalnya tidak sesempurna
rancangan eks. murni yang lain.
Rancangan Eksperimental Ulang
(pretest-posttest control group design)
Pengukuran Perlakuan Pengukuran
(pretest) (posttest)
Kelompok
Perlakuan T X T
Kelompok
Kontrol T -- T
Kelebihan :
- Rancangan ini dapat mengontrol hampir
semua variabel luar dan sumber invaliditas
- Variabel subyek dapat terkendali dengan
sempurna
Rancangan Eksperimental Solomon
(Solomon Four Group Design)
T3 -- T4
-- X T5
-- -- T6
1. Pengembangan dari dua rancangan eksperimental sebelumnya
2. Rancangan membagi kelompok subyek menjadi 4 kelompok
secara random
3. Rancangan kelompok 1, 2 diberi prestest, rancangan kelompok 3,4
tidak diberi pretest
4. Rancangan kelompok 1, 3 diberi perlakuan, rancangan kelompok
2, 4 tidak diberi perlakuan
Rancangan Eksperimental Solomon
(Solomon Four Group Design)
5. Belum ada aplikasi statistik yang dapat menganalisis
secara serentak, hanya secara partial saja. Misal :
- Dengan mengabaikan efek interaksi pretest dengan
perlakuan
a) Analisis kovarian T2 dan T4 dengan T1 dan T3
sebagai kovariabelnya
b) Analisis varian untuk T5 dan T6
- Dengan mengabaikan hasil pretest
Misalnya :
1. Penelitian untuk menyelidiki efek 2 metode
pendekatan untuk mengobatan pasien
ketergantungan narkoba dengan tanpa
menentukan penempatan pasien narkoba secara
random untuk masing-masing metode.
Rancangan Eksperimental Semu
2. Penelitian keefektifan 3 metode pengajaran
terhadap suatu mata kuliah bottle neck, apabila
pada dosen (pengajar) yang dapat secara sukarela
menggunakan metode pengajaran tersebut.
3. Penelitian pendidikan yang didalamnya dapat
memuat efek maturasi, efek testing, efek analisis
statistik, efek mortalitas yang tidak dapat dihindari
oleh peneliti.
4. Penelitian dengan variabel tercoba penderita
penyakit jantung, sehingga terdapat keterbatasan
dalam memberikan perlakuan karena karakteritik
penderita yang berbeda-beda.
Rancangan Eksperimental Semu
Macam-macam rancangan eksperimental semu
:
Kelompok
Perlakuan
T X T
Kelompok
Kontrol T -- T
T1 T2 T3 T4 XT 5 T6 T7 T8
T1 T2 T3 T4 X T5 T6 T7 T8
T1 T2 T3 T4 -- T 5 T6 T7 T8