PENDAHULUAN
1
karena itu desain yang dipergunakan dalam penelitian harus desain yang tepat.
(Rinaldi & Mujianto, 2017).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Agar mahasiswi/I mampu mengetahui jenis penelitian pra-eksperimen.
1.2.2 Tujuan khusus
1. Mahasiswa/I mampu mengetahui pengertian dari rancangan penelitian.
2. Mahasiswa/I mampu mengetahui rancangan penelitian eksperimental.
3. Mahasiwa/I mampu mengetahui jenis penelitian pra eksperimental.
2
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
3
f) Apakah sampel akan diteliti sebagai suatu kelompok atau di bagi menjadi
beberapa kelompok?
g) Berapa besar kelompok yang akan diteliti?Berapa jumlah masing-masing
kelompok?
h) Apakah tiap kelompok akan dikontrol?
i) Apakah tiap kelompok akan diberi tanda secara acak?
j) Apakah pengukuran variabelnya akan diulang?
k) Apakah mengunakan pengumpulan data cross-sectional atau cross-time?
l) Apakah variabel sudah diidentifikasi?
m) Apakah data yang sudah dikumpulkan memiliki banyak variabel?
n) Strategi apa yang digunakan untuk mengontrol variabel yang bervariasi?
o) Strategi apa yang digunakan untuk membandingan suatu variabel atau
kelompok?
p) Apakah suatu variabel akan dikumpulkan secara singkat atau bertingkat
(multiple)?
Penyusunan rancangan penelitian merupakan suatu pertimbangan yang matang
dan rinci sebagaimana tersebut di atas. Semakin hati-hati dalam berpikir secara
rinci, rancangan penelitian akan semakin kuat.
Sistem notasi
Sarwono 2006 dalam Rinaldi & Mujianto (2017) mengemukakan bahwa
terdapat system notasi dalam membicarakan desain dan eksperimental. Sistem
notasi tersebut adalah sebagai berikut:
X : Digunakan untuk mewakili pemaparan (exposure) suatu kelompok yang
diuji terhadap suatu perlakuan eksperimental pada variabel bebas yang
kemudian efek pada variabel tergantungnya akan diukur.
O : Menunjukkan adanya suatu pengukuran atau observasi terhadap variabel
tergantung yang sedang diteliti pada individu, kelompok atau obyek
tertentu.
R : Menunjukkan bahwa individu atau kelompok telah dipilih dan ditentukan
secara random.
Dilihat dari kemampuannya dalam mengontrol variabel-variabel
penelitian, rancangan penelitian eksperimental dapat dibedakan menjadi tiga,
6
yaitu: (1) pra-eksperimental; (2) eksperimental semu; dan (3) eksperimental
sungguhan.
7
Rancangan penelitian one shot case study adalah dengan cara
memberikan perlakuan/ treatment kemudian diobservasi untuk dilihat
dampaknya atau pengaruhnya. Yusuf (2017) mengemukakan bahwa
rancangan ini hanya melibatkan satu kelompok atau kejadian pada periode
waktu tertentu. Dengan demikian tidak ada kelompok kontrol sebagai
bandingan dari kelompok eksperimen. Perlakuan diberikan pada permulaan
dan kemudian untuk mengetahui seberapa jauh hasilnya dilaksanakan
pengukuran pada bagian akhir kegiatan atau kejadian. Rancangan ini dapat
digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut:
X O
perlakuan posttest
8
2) Hasil pengukuran tidaklah dapat dinyatakan secara tegas sebagai akibat
perlakuan.
3) Kesimpulan diambil mungkin berbeda dari keadaan yang sebenarnya,
atau menyesatkan sebab hasil itu tidak dapat dibandingkan dengan
kelompok yang lain.
b. Rancangan pra-pasca tes dalam satu kelompok (one-group pre post test
design)
Ciri tipe penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan sebab-akibat
dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek
diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah
intervensi.
Suatu kelompok sebelum dikenai perlakuan tertentu (I) diberi pra-tes,
kemudian setelah perlakuan, dilakukan pengukuran lagi untuk mengetahui
akibat dari perlakuan. Pengujian sebab akibat dilakukan dengan cara
membandingkan hasil pra-tes dengan pasca-tes. Namun tetap tanpa
melakukan pembandingan dengan pengaruh perlakuan yang dikenakan
kelompok lain.
Metode penelitian one-group pretest-posttest design ini, dilakukan
terhadap satu kelompok tanpa adanya kelompok kontrol pembanding.
Dalam rancangan ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak
dipilih secara random (Safitri, 2017).
Penelitian ini dipandang masih sangat lemah karena tidak melibatkan
kelompok kontrol dan temuan penelitian sangat ditentukan oleh
karakteristik subjek, apabila ditemukan atau tidak ditemukan perbedaan
antara pra-tes, maka tidak dapat dipastikan apakah perbedaan itu memang
disebabkan perlakuan yang diberikan ataukah tidak.
Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:
9
O1 X O2
pretest perlakuan posttest
10
random. Di samping itu perlakuan hanya diberikan pada salah satu
kelompok. Kedua kelompok diambil dari populasi yang sama.
Berhubungan karena rancangan ini mengunakan kelompok control,
maka beberapa faktor yang memengaruhu validitas internal seperti history
dapat dikontrol.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh dari suatu
tindakan pada kelompok subjek yang mendapat perlakuan, kemudian
dibandingkan dengan kelompok subjek yang tidak mendapatkan perlakuan.
Secara sederhana rancangan penelitian ini sebagai berikut:
X1 O1
- O2
perlakuan posttest
11
rancangan ini dengan istilah Intack Group Comparison. Bentuk lain dari
Static Group Comparison Design, yaitu dengan memperkenalkan perlakuan
berbeda terhadap kedua kelompok, seperti diagram berikut:
X1 O1
X2 O2
12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam
penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat
memengaruhi akurasi suatu hasil. Rancangan penelitian merupakah hasil akhir
dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh penelitian berhubungan dengan
bagimana suatu penelitian bisa diterapkan ,rancangan sangat erat dengan
kerangka konsep sebagai petunjuk perencanaan pelaksanaan suatu penelitian.
Pre-experimental design Desain ini dikatakan sebagai pre-experimental
design karena belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih
terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
dependen. Dalam rancangan ini tidak ada kelompok kontrol untuk
diperbandingkan dengan kelompok eksperimen. Rancangan ini berguna untuk
mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan yang ada dalam penelitian.
13