Anda di halaman 1dari 13

UJIAN AKHIR SEMESTER 2

Disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Metodologi
Penelitian yang diampu oleh Dr. H. Juanim, SE. Msi.

Disusun oleh
Vanny Anggi Permata (218020034)

MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2022
1. Setiap organisasi termasuk perusahaan industri kesehatan membutuhkan informasi
untuk membantu manajer dalam  mengambil berbagai macam keputusan yang dibutuhkan, untuk
membantu pengambilan keputusan manajer membutuhkan informasi yang baik.
a. Sebutkan dan jelaskan salah satu cara untuk memperoleh informasi yang baik
(jelaskan dengan argumentasi yang ilmiah)!

Jawaban : memperoleh informasi yang baik untuk membantu atasan atau manajer dalam
mengambil berbagai keputusan dengan cara melakukan penelitian ilmiah dan penelitian berpola
Penelitian (research) pada hakikatnya merupakan salah satu cara untuk
menyelesaikan suatu masalah atau mencari jawaban dari persoalan yang dihadapi secara
ilmiah. Penelitian menggunakan cara berfikir reflektif, berpikir keilmuan dengan
prosedur yang sesuai dengan tujuan dan sifat penyelidikan.
Sebuah penelitian tidak hanya didasari oleh kajian saintis, akan tetapi semua aspek yang
ada di muka bumi mulai dari bintang yang jauh disana sampai dengan tingkat partikel yang yang
ada pada atom. Tidak hanya masalah sains, penelitian juga dapat digunakan untuk mengkaji
fenomena sosial dan juga perilaku individu. Penelitian ilmiah menggunakan langkah-langkah
yang sistematis dan terkendali, bersifat hati-hati dan logis, objektif dan empiris serta terarah pada
sasaran yang ingin dipecahkan. Penelitian dilakukan dengan melakukan pendekatan empiris yang
mengandalkan indera (sensing) dan juga rasionalisme (Thinking).
Penelitian ini didalamnya aka nada dua komponen utama yaitu ilmu dan pengetahuan. Ilmu
merupakan akumulasi pengetahuan yang menjelaskan hubungan korelasi dan kausalitas yang
tersusun secara sistematik, metodik dan ditemukan secara empiric melauli penelitian yang
dilakukan.. Pengetahuan adalah meruakan hasil aktivitas mengetahui, yakni tersingkapnya suatu
kenyataan dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan didalmnya.
Sehingga mencari informasi dengan penelitian ilmiah ini akan menjadi suatu usaha yang
sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan
jawaban, sehingga kita akan mendapatkan informasi yang benar untuk membantu para
manajer menyelesaikan masalah.
b. Gambarkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan “The Building Block of
Science”.
Jawaban:

The Building Block of Science.dari penyelidikan ilmiah (the building blocks of scientific
inquiry) dapat digambarkan berikut ini :

Salah satu metode investigasi ilmiah yang utama adalah metode hipotetis-deduktif.
P ros es deduktif dan induktif dalam penelitian dijelas kan di bawah ini. Deduksi
dan induksi jawaban atas persoalan dapat ditemukan entah dengan proses deduksi atau
prosesinduks i, atau dengan kombinas i keduanya. D eduks i adalah pros es di
mana kita tiba pada suatu kesimpulan beralasan melalui generalisasi logis dari sebuah
fakta yangdiketahui. Misalnya, kita mengetahui bahwa semua orang yang berkinerja
tinggi adalahsangat menguasai pekerjaan mereka. Bila X berkinerja tinggi, kita kemudian
menyimpulkan bahwa ia sangat menguasai pekerjaannya. Induksi disisi lain merupakan
pros es di mana kita mengamati fenomena tertentu dan berdas arkan hal tersebut
tiba pada kesimpulan. Dengan kata lain, dalam induksi kita secara logis membuat
sebuah proposisi umum berdasarkan fakta yang diamati. Misalnya, kita melihat bahwa
proses produksi merupakan ciri utama dari pabrik manufaktur.

Karena itu, kita menyimpulkan bahwa pabrik untuk tujuan produksi baik proses
deduktif maupun induktif digunakan dalam investigas i ilmiah. Teori yang
berdasarkan deduksi dan induksi membantu kita untuk memahami, menjelaskan ,atau
memprediksi fenomena bisnis. Bila penelitian direncanakan untuk menguji beberapa hasil
spesifik yang dihipotesiskan. Sebagai contoh untuk melihat apakah mengendalikan
kegaduhan yang mengganggu dalam lingkungan akan meningkatkan kinerja orang
dalam memecahkan teka-teki mental, langkah langkah berikut dilakukan. Investigator
memulai dengan teori bahwa kegaduhan secara merugikan mempengaruhi m e n t a l
untuk pemecahan masalah. Hipotesis kemudian dihasilkan bahwa
jikak e g a d u h a n d i k e n d a l i k a n , t e k a - t e k i m e n t a l d a p a t d i p e c a h k a n d e n g a n
lebih cepat dan tepat

2. Penelitian pada dasarnya mengamati, mempelajari berbagai fenomena terkait dengan konsep
konstruk dan variable.
a. Jelaskan masing-masing tentang konsep, konstruk, dan variabel untuk lebih jelas
kemukakan dalam bentuk contoh sehingga masing-masing terlihat perbedaanya.

• Konsep adalah istilah yang khusus untuk menggambarkan secara tepat fenomena yang
hendak diteliti.
• Konsep merupakan ekspresi suatu abstraksi yang terbentuk melalui generalisasi dari
pengamatan terhadap fenomena-fenomena.
• Konsep adalah definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak sifat suatu
objek/fenomena, atau generalisasi sifat sekelompok objek/fenomena, sehingga bisa
digunakan untuk menggambarkan sifat objek/fenomena sejenis yang menjadi pusat
perhatian.
• Melalui konsep, peneliti diharapkan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan
menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian yang berkaitan satu sama lain.
• Contoh:
– Prestasi akademik merupakan abstraksi dari kemampuan belajar mahasiswa.
– Bobot adalah konsep dari suatu benda yang mempunyai karakteristik berat/ringan.

• Konsep bisa mempunyai tingkatan generalisasi yang berbeda, dan semakin dekat ke
realita semakin mudah diukur.
• Ada dua jenis Konsep:
– Konsep-konsep yang jelas hubungannya dengan fakta atau realita yang mereka
wakili.
– Konsep ilmu-ilmu alam lebih kongkrit, karena menggambarkan fenomena alam
yang kongkrit. Contoh: Panas, walaupun tanpa definisi tetap bisa dimengerti
karena bisa dirasakan. Contoh lain Meja ; arti konsep ini dapat dengan mudah
diilustrasikan dengan menujuk pada meja tersebut. Konsep meja digunakan
sebagai abstraksi dari semua karakteristik meja yang dapat diamati secara
langsung serta mudah diukur.
– Konsep-konsep yang lebih abstrak atau lebih kabur hubunganya dengan fakta atau
realitas. Konsep ilmu-ilmu sosial lebih abstark, perlu didefinisikan dengan jelas
agar bisa dipahami oleh semua orang dengan pengertian yang sama. Contoh:
Kinerja, perlu didefinisikan untuk dapat dimengerti.
• Beberapa lain Contoh: prilaku memilih, sikap, kepuasan, loyalitas, etnis,
dsb. Konsep seperti ini merupakan inferensi, yakni tingkat abstraksi yang
lebih tinggi dari kejadian-kejadian yang kongkrit, sehingga tidak mudah
menghubungkannya dengan kejadian, objek atau individu tertentu.
• Konsep seperti ini disebut konstruk (construct).

b. Apa yang dimaksud dengan variabel independen, dependen, intervening, dan


moderating, Jelaskan masing-masing dengan mengunakan contoh gambar model pe
nelitian.
• Dalam suatu penelitian hubungan sebab akibat, setidak-tidaknya ada satu variabel
independen dan satu variabel dependen.
• Variabel Independen adalah variabel yang dipelajari pengaruhnya terhadap
variabel yang lain atau variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
variabel lain. variabel ini disebut juga variabel bebas.
• Variabel dependen adalah variabel yang kondisinya dipengaruhi oleh variabel
yang lain atau yang menjadi akibat. variabel ini disebut juga variabel terikat atau
tergantung.

Pengaruh

Variabel Variabel
Independen Dependen
Variabel Intervening
Adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan independen dengan
dependen, yang tadinya hubungan langsung menjadi tidak langsung karena secara teoritis
bahwa hubungan antara independen dan dependen sebenarnya tidak langsung.

Variabel Moderating
adalah variabel independent bukan utama yang juga diamati oleh peneliti untuk
menentukan sejauhmanakah efeknya ikut mempengaruhi hubungan antara variabel
independent utama dan variabel dependen. Variabel moderator merupakan variabel
independen kedua yang dicakup dalam hipotesis, karena diduga mempunyai dampak
yang berarti terhadap hubungan variabel independent dan variabel dependen yang semula
dinyatakan.
Variabel moderator selalu berupa variabel kategorikal, yaitu variasinya berupa kategori
atau klasifikasi. Variabel moderator dapat memperkuat atau memperlemah hubungan
antara variabel independen dengan dependen.

Variabel Variabel
Independen Dependen
(Kualitas Produk) (Kepuasan pelanggan)
Moderating
(Kualitas Pelayanan)

3. Tidak semua pengetahuan adalah ilmu, untuk memperoleh ilmu pengetahuan harus diperoleh
melalui Penelitian ilmiah atau scientific research. Dalam proses pengembangan ilmu dapat
dilakukan melalui dua pendekatan ilmiah yaitu pendekatan induktif dan deduktif.
a. Sebut dan jelaskan karakteristik dari Penelitian ilmiah!

• Cara ilmiah ini dilakukan melalui cara-cara yang sistematis, logis dan ilmiah dalam
bentuk metode penelitian.
• Penelitian dilaksanakan melalui uji coba terlebih dahulu sehingga instrumen yang
digunakan valid dan reliabel dan hasil penelitiannya dapat digeneralisasikan pada
populasi.
• Kebenaran atau pengetahuan yang diperoleh betul-betul dapat dipertanggungjawabkan
karena telah melalui serangkaian proses yang ilmiah.
• Peneliti dalam melaksanakan penelitiannya harus menjujung tinggi etika dan moral dan
mengedepankan kejujuran.
• Hasil penelitian harus dilaporkan apa adanya, tidak boleh memutarbalikkan fakta
penelitian agar sesuai keinginan atau merekayasa hasil uji statistik sesuai dengan
keinginan atau kepentingan tertentu.
• Selain menjunjung etika dan moral, seorang peneliti harus memahami landasan ilmu,
yaitu pondasi atau dasar tempat berpijaknya keilmuan

b. Jelaskan pendekatan induktif dan deduktif. berikan contoh dua pendekatan


tersebut
4. Masalah dalam penelitian merupakan penentu dalam kegiatan ilmiah, sehingga proses
penyusunan latar belakang masalah dalam penelitian menjadi faktor yang penting apakah
penelitian ini perlu dilakukan atau tidak. Berdasarkan hal tersebut saudara diminta
menjelaskan proses penyusunan latar belakang sampai dengan merumuskan masalah
penelitian. Ilustrasikan dalam bentuk skema sesuai dengan kajian/penelitian yang akan anda
lakukan!
5. Sebelum dilakukan pengumpulan data secara empiris peniliti juga mencoba melakukan
kajian pustaka dan membuat kerangka pemikiran.
a. Jelaskan apa maksud dari melakukan kajian pustaka dan kenapa harus membuat
kerangka pemikiran?

Kajian Pustaka adalah kajian teori kajian ilmiah (teoritis) sebelum menyusun instrumen
penelitiannya. Kajian atau telaah teori-teori yang sesuai dengan variabel penelitian tersebut
merupakan bekal untuk menyusun instrumen agar instrumen yang dibuat memang benar-benar
mengukur variabel yang sudah ditentukan oleh peneliti
Sebelum memberi rumusan hipotesis, peneliti perlu menyusun Kerangka Berpikir. Kerangka
berpikir inilah yang menuntun peneliti untuk menyusun rumusan hipotesisnya. 47 Kerangka
berpikir dianggap penting, karena sebagai gambaran ringkas mengenai rancangan penelitian
setelah peneliti mengkaji keterkaitan isi teori sesuai variabel yang digunakan. Dalam penelitian
tindakan maupun penelitian eksperimen, keterkaitan antar variabel penelitian (variabel bebas
dengan variabel terikat) beserta alasan penggunaan treatment (tindakan) perlu dijelaskan oleh
peneliti dalam bagian kerangka berpikir. Secara teoritis hubungan atau keterkaitan antar variabel
yang diteliti perlu dijelaskan secara ‘gamblang’ dalam kerangka berpikirnya. Agar kerangka
berpikir dipahami secara jelas sebagai bagian dari suatu rancangan penelitian maka sebaiknya
peneliti menyusunnya dalam suatu gambar atau bagan. Deskripsi secara ringkas mengenai
gambar atau bagan kerangka berpikir perlu dilakukan oleh peneliti berdasar gambar atau bagan
yang sudah dibuatnya. Uraian mengenai kerangka berpikir sangat berguna terutama bagi jenis
penelitian tindakan maupun eksperimen, yang menekankan adanya treatment (tindakan) dalam
penelitian tersebut. Bahkan, semua penelitian yang tergolong inferensial perlu menjelaskan
hubungan antar variabel penelitiannya melalui kerangka berpikir.

b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan paradigma penelitian


Paradigma penelitian adalah

Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang digunakan oleh peneliti dalam


memandang realita suatu permasalahan dan teori atau ilmu pengetahuan.
Guba dan Lincoln (1988) mendefinisikan paradigma penelitian sebagai cara peneliti memahami
permasalahan tertentu dengan kriteria untuk menguji guna ditemukannya penyelesaian masalah.
Secara umum, ada 2 kelompok paradigma penelitian yang kerap digunakan oleh peneliti.
Paradigma yang paling banyak digunakan oleh peneliti adalah kuantitatif dan kualitatif.

c. Apa yang di maksusd dengan hipotesis dan jelaskan dasar pembuatan


pernyataan hipotesis

Hipotesis adalah dugaan, prediksi, atau jawaban sementara dari suatu permasalahan. Hipotesis
lebih bersifat operasional dan siap diuji secara empiris (dengan syarat variabel-variabelnya dapat
diukur.

Hipotesis dikatakan teruji jika tidak bertentangan dengan hipotesis yang telah disusun tersebut.
Hipotesis yang sudah teruji kebenarannya selanjutnya disebut sebagai teori. Pengujian hipotesis
dilakukan melalui eksperimen atau percobaan.

Fungsi utama dari suatu hipotesis penelitian adalah sebagai pedoman dalam memberikan arah
kegiatan penelitian yang dilakukan.
Hipotesis penelitian  berfungsi sebagai pedoman dalam penyusunan desain penelitian, penentuan
kriteria dalam penyusunan instrumen penelitian, menetapkan indikator-indikator atas aspek dan
variabell yang diukur, dan menentukan teknik analisis data penelitian

Dasar penyusunan hipotesis dalam laporan hasil penelitian adalah HASIL


PENELITIAN ATAU EKSPERIMEN

6. Analisis data penelitian dalam metode penelitian kuantitatif menjadi dasar atau guide untuk p
eneliti menginterpretasikan temuan penelitianya berdasarkan pengumpulan data dilapangan,
ada beberapa pendekatan dalam melakukan analisis data secara metode statistik tergantung ru
musan masalah yang diajukan, jelaskan metode analisis data apa saja yang digunakan dalam
metode penelitian kuantitatif berdasarkan pengelompokan metode penelitian!

a. Analisis deskriptif

Analisis deskriptif adalah model analisis data kuantitatif yang lebih sering dipakai untuk
menganalisa data dalam jumlah yang besar. Model analisis data ini tergolong yang paling
mendasar dalam menggambarkan data secara umum. Menurut Wiyono (2001), analisis
deskriptif terdiri dari beberapa bagian seperti distribusi frekuensi, pengukuran tendensi
pusat, dan pengukuran variabilitas.

b. Analisis regresi
Model analisis data kuantitatif selanjutnya disebut dengan analisis regresi. Model ini
mempunyai tujuan untuk menganalisa adanya pengaruh antara satu variabel dengan
variabel yang lain dengan menggunakan bantuan persamaan regresi. Analisis regresi
cukup sering dijadikan sebagai model analisis data kuantitatif terutama dalam bidang
teknik dan ekonomi.

c. Analisis factor

Analisis faktor merupakan model analisis data kuantitatif berikutnya yang dijuluki
dengan analisis multivariat. Analisis ini lebih didasarkan pada hubungan antar
variabel yang bertujuan untuk menjelaskan suatu analisa data dengan lebih sederhana
dengan bantuan reduksi jumlah variabel (faktor).

Anda mungkin juga menyukai