Anda di halaman 1dari 21

69

BAB III
METODE PENELITIAN

III .1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi


hubungan atau kaitan antara konsep atau terhadap konsep yang lainnya, atau
antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin
diteliti.Kerangka konsep dari penelitian ini terdiri dari variable dependen
(variable terikat), variable independen (variable bebas), (Notoadmojo, 2010).

Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan


menggeneralisasikan suatu pengertian. Oleh sebab itu, konsep tidak dapat
diukur dan diamati secara langsung. Sehingga dapat diamati dan dapat diukur,
maka konsep tersebut harus dijabarkan ke dalam variabel-variabel. Dari
variabel itulah konsep dapat diamati dan diukur (Notoatmodjo, 2010).

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri-ciri yang dimiliki


oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki
oleh kelompok lain. Definisi lain mengatakan bahwa variabel adalah suatu
yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan
oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu.
(Notoatmodjo, 2010). (Sutisno hadi dalam kunto, 2010) mengatakan bahwa
variabel adalah merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti yang dipelajari sehinggadiperoleh informasi mengenai
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian dikenal
berbagai jenis variabel berdasarkan hubungan sebab akibat antara variabel-
variabel tersebut antara lain, variabel bebas (independent variabel), variabel
terikat (dependent variabel).
70

1.1 Kerangka Konsep Penelitian

Skema 2 kerangka konsep Penelitian

Variable Independen Variable Dependen

Pola Tidur

Adiksi Game Online

Nutrisi

Karakteristik :
1. Usia
2. Jenis Kelamin

Keterangan :
: : : Diteliti
: Diteliti dan dihubungkan
: Diteliti tidak dihubungkan

Berdasarkan bagan di atas dapat di analisa pola tidur dan nutrisi selain di
pengaruhi oleh adiksi game online dapat juga di pengaruhi oleh faktor yang
lainnya.
71

III.2 Hipotesis
Hipotesis adalah perpaduan dua kata hypo dan thesis. Hypo berarti kurang
dari; thesis adalah pendapat atau tesis. Oleh karena itu, secara harfiah hipotesis
dapat diartikan sebagai sesuatu pernyataan yang belum merupakan suatu tesis;
suatu kesimpulan sementara; suatu pendapat yang belum final, karena masih
harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis adalah suatu dugaan sementara, suatu
tesis sementara yang harus dibuktikan kebenarannya melalui penyelidikan
ilmiah. Hipotesis dapat juga dikatakan kesimpulan sementara, merupakan suatu
konstruk yang masih perlu dibuktikan, suatu kesimpulan yang belum teruji
kebenarannya. Namun perlu digarisbawahi bahwa apa yang dikemukakan
dalam hipotesi adalah dugaan sementara yang dianggap besar kemungkinan
untuk menjadi jawaban yang benar. Dari sisi lain dapat pula dikatakan bahwa
hipotesis dalam penelitian merupakan jawaban sementara atas pertanyaan atau
masalah yang diajukan dalam penelitian (Yusuf, 2014).
Hipotesis adalah pernyataan awal peneliti mengenai hubungan atau
variabel yang merupakan jawaban peneliti tentang kemungkinan hasil
penelitian (Dharma, 2011). Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah:
a. Ho = Tidak adanya hubungan adiksi game online dengan pola tidur dan
nutrisi pada siswa di SMP II Mei Ciputat.
b. Ha = Adanya hubungan adiksi game online dengan pola tidur dan nutrisi
pada siswa di SMP II Mei Ciputat.

III.3 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
(Notoatmodjo, 2010). Definisi oprerasional pada penelitian ini terdiri dari
variabel usia, jenis kelamin, adiksi game online dan pola tidur dan nutrisi.
72

Tabel 3.1 Definisi Operasional

N Variab Definisi Cara Ukur Alat Hasil Ukur Skala


o el Operasion Ukur ukur
al
1 Usia Usia yang Responden Kuesion Usia responden Ordinal
dihitung diminta er saat atau pada
sejak lahir mengisi data tahun ini
sampai usia saat 1. > 11 Tahun
waktu mengisi 2. < 11 tahun
penelitian. kuisioner
2 Jenis Nomina
1.Laki – laki
kelamin Kuesion l
Jenis Responden 2.Perempuan
er
kelamin diminta
responden mengisi
saat kuesioner

3 mengadaka
Variabe
1. Pola Tidur
n Ordinal
l
Normal, jika
penelitian. Kuesion
Depend
Responden score median >
en Pola er
Tidur diminta 15.00.
tidur
adalah mengisi 2. Pola Tidak

suatu kuesioner Tidur Normal,

proses jika score

perubahan median <

kesadaran 15.00.

yang terjadi
berulang –
ulang
4
selama
73

periode Ordinal
Variabl tertentu( Po
e tter dan Kuesion 1. Nutrisi Baik
Depend Perry, Responden er Jika median >
en 2010). diminta 25.00.
Nutrisi mengisi 2. Nutrisi
kuesioner Kurang baik,
Nutrisi jika nilai
adalah median <
proses 25.00.
pemasukan
dan
pengolahan
zat
makanan
5 oleh tubuh
yang Ordinal

bertujuan
menghasilk
Variabe Kuesion
an energi
l Responden er
dan 1. Dikatakana
Indepen digunakan diminta
Tidak Adiksi,
dent dalam akt mengisi jika nilai
Adiksi ivitas kuesioner
median >
Game tubuh 32.50.
online (Alimul, A. 2. Dikatakan
A, 2006) adiksi, jika
nilai median <
Adiksi 32.50.
Game
74

Online
adalah
suatu
perilaku
yang tidak
sehat yang
berlangsun
g terus
menerus
yang sulit
diakhiri
oleh
individu
bersangkut
an
(Yee,2006 )
.

III.4 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian non eksperimen yang merupakan


observasi deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian
yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor dengan efek dengan
cara pendekatan. Keuntungan dari metode cross sectional ini adalah desian ini
relatif mudah, dan hasilnya cepat dapat diperoleh (Notoatmodjo, 2010).
Penelitian ini ingin mengetahui hubungan adiksi game online dengan pola tidur
dan nutrisi pada siswa di SMP II Mei Ciputat, Tangerang Selatan.
75

Desain cross sectional adalah desain penelitian analitik yang bertujuan


untuk mengetahui hubungan antara variabel dimana variabel independen dan
variabel dependen diindentifikasi pada satu satuan waktu (Dharma, 2015)

III.5 Lokasi dan Waktu

Lokasi penelitian adalah di Sekolah SMP II Mei Ciputat, Tangerang


Selatan dan Waktu Penelitian Maret - Mei 2017 dan proses penelitian
(pengumpulan data) dilakukan pada bulan Mei 2017. Acuan waktu itu dapat
saja berubah sesuai dengan kebutuhan lapangan, bisa lebih cepat dan bisa pula
lebih lama dari waktu yang direncanakan, sesuai dengan keadaan dan kondisi
responden atau peneliti sendiri.

III.6 Populasi dan Sampel

III.6.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti,


sedangkan yang diambil dari keselurihan objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Populasi adalah unit
dimana suatu hasil penelitian akan diterapkan. Idealnya penelitian dilakukan
pada populasi, karena dapat melihat gambaran seluruh populasi sebagai unit
dimana hasil penelitian akan diterapkan (Dharma, 2015). Populasi dalam
penelitian ini adalah semua siswa kelas 1 dan 2 Sekolah SMP II Mei Ciputat,
Tangerang Selatan. Populasi pada penelitian ini berjumlah 108 orang.

III.6.2 Sampel

Sampel adalah sekelompok individu yang merupakan bagian dari


populasi terjangkau dimana peneliti langsung mengumpulkan data atau
melakukan pengamatan atau pengukuran pada unit ini (Dharma, 2015).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua Siswa kelas 1 dan
76

2 Sekolah SMP II Mei Ciputat, Tangerang Selatan yang termasuk dalam


kriteria inklusi.

a. Kriteria inklusi, yaitu:


1) Seluruh siswa aktif kelas 1 dan 2 SMP II Mei Ciputat, Tangerang
Selatan.
2) Berada ditempat saat penelitian berlangsung.
3) Bersedia menjadi responden.
b. Kriteria eksklusi, yaitu:
1) Siswa yang tidak hadir pada saat penelitian.
2) Siswa yang belum pernah bermain game online.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini


adalah accidental sampling/convenience sampling. Teknik tersebut,
dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau
tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian. Besarnya sampel
diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

N= N

1 + N (d2)

Keterangan:

N : Besarnya populasi

n : Besar sampel

d : Penyimpangan terhadap populasi / derajat ketepatan yang diinginkan,


biasanya 0,052.

Maka penghitungan jumlah sampel minimal penelitian:


77

N= 108 = 108 = 85

108 (0,05)2 + 1 1,27

Besar kecilnya sampel dalam penelitian akan mempengaruhi ke


validan hasil penelitian. Setiadi (2013) meyatakan bahwa semakin
besar sampel yang digunakan maka hasil penelitian akan semakin
baik. Peneliti menambah sampel 10% dari sampel wajib untuk
mengurangi risiko biasa dengan perhitungan:

n = 85 + 10% = 93 sampel

Tabel 3.2 Jumlah Responden

Tingkat Jumlah Mahasiswa Jumlah Responden


(Tahun
Angkatan)
Kelas 1 48 Orang 48 x93/108= 41
Kelas 2 60 Orang 60 x93/108= 52
Total 108 Orang 93 Orang

III.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti


untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena (Dharma, 2011).
Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data berupa kuisioner
responden. Jawaban dalam kuisioner di isi dengan jawaban singkat pada tempat
yang disediakan. Kuisioner responden dibuat sendiri oleh peneliti dengan
78

mengacu pada konsep dan teori dengan cara penilaian benar itu 2 dan salah itu
1, yang diuraikan dalam studi pustaka dan hasil-hasil penelitian sebelumnya.

III.8 Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan manusia sebagai subjek tidak boleh


bertentangan dengan etik. Tujuan penelitian ini harus etis dalam arti hak
responden harus dilindungi. Pada penelitian ini, peneliti mendapatkan
pengantar dari fakultas ilmu-ilmu kesehatan, program studi ilmu keperawatan.
Secara umum etika dalam penelitian/pengumpulan data dapat dibedakan
menjadi 3 prinsip (Nursalam, 2009) dalam (Hajijah, 2015) antara lain:

a. Prinsip manfaat
1. Bebas dari Penderitaan
Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada
subjek, khususnya jika enggunakan tindakan khusus. Yang berarti dalam
melakukan penelitian, penelitian tidak melakukan hal-hal yang tentunya
bisa merugikan reponden. Pada penelitian ini menjaga pasien maupun
keluarga pasien pada saat mengajukan persetujuan untuk menjadi
responden.

2. Bebas dari Eksploitasil


Partisipasi subjek dalam penelitian atau informasi diberikan, tidak
dipergunakan untuk hal-hal yang dapat merugikan subjek. Dalam hal ini
pemberian informasi oleh responden tidak disebarluaskan.
3. Risiko (benefits ratio)
Peneliti harus ati-hati mempertimbangkan risiko dan keuntungan yang
akan berakibat kepada subjek pada setiap tindakan. Dalam hal ini
79

peneliti haruus mempertimbangkan segala kemungkinan yang terjadi


baik yang menguntungkan ataupun yang merugikan responden.

b. Prinsip menghargai asasi manusia (respect human dignity)


1. Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (right to self determination).
Responden mempunyai hak untuk memutuskan apakah bersedia atau
tidak untuk menjadi responden tanpa sangsi apapun. Dalam hal ini
menghargai hak pasien yang mau menjadi responden dan tidak
memaksa untuk menjadi responden.
2. Hak untuk mendapatkan jaminan perlakuan yang diberikan (right to full
disclosure).
Peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci serta bertanggung
jawab kepada responden. Dalam hal ini peneliti wajib memberikan
penjelasan kepada responden mengenai maksud dan tujuan, serta cara
pengisian sebelum responden mengisi kusioner.dimana saat pengisian
kuesioner, responden harus terlebih dahulu mengisi data demografi dan
menjawab pertanyaan mengenai pengetahuan gizi, perilaku makan, dan
citra tubuh.
3. Lembaran persetujuan (informed concent)
Setelah peneliti menjelaskan kepada responden mengenai maksud dan
tujuan penelitian serta dampak yang diteliti. Maka responden diminta
untuk menandatangani lembar persetujuan. Dalam hal ini, jika ada
calon responden yang menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan
memeksa dan tetap menghormati haknya.

c. Prinsip keadilan (right to justice)


1. Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair
treathment)
Responden harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan
sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa ada perbedaan.
80

Dalam hal ini peneliti tidak membeda-bedakan dalam


memperlakukan pasien yang menjadi responden dengan pasien yang
tidak bersedia ataupun menolak untuk menjadi responden.
2. Hak dijaga kerahasiaan (right to privacy)
Responden berhak untuk meminta data yang diberikan untuk
dirahasiakan. Dalam hal ini, peneliti harus bisa menjaga kerahasiaan
(confidentiality) data yang diberikan oleh responden, kenyataannya
banyak responden yang meminta kepada peneliti untuk dirahasiakan
identitasnya dalam pengisian kusioner.

Etika penelitian merupakan prinsip-prinsip etika dalam pengolahan


penelitian mulai dari penetapan topik dan masalah sampai hasil penelitian.
Etika penelitian sendiri dilaksanakan dalam setipa tahap penelitian. Pada tahap
pengumpulan proposal berupa usaha penelitian untuk merujuk pada usaha hasil
penelitian terdahulu, menulis refrensi dengan jujur dan berdasarkan konsep
yang ada serta meminta perizinan kepada pihak pendidikan dengan terlebih
dahulu menunjukan surat permohonan riset dari kepala Sekolah SMP II Mei
Ciputat. Tangerang Selatan. Tahap selanjutnya yaitu tahap pengumpulan data,
etika diterapkan dengan cara peneliti menjelaskan terlebih dahulu mengenai
penelitian kepada reponden serta menjelaskan keuntungan dan kerugian jika
bersedia menjadi subjek penelitian.

III.9 Metode Pengumpulan Data

Cara yang digunakan peneliti untuk pengumpulan data dalam


penelitian ini adalah:

a. Menyerahkan surat permohonan izin penelitian yang dilakukan oleh


institusi pendidikan Progran Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
81

b. Pengambilan data dilakukan oleh peneliti dimana peneliti mengadakan


pendekatan dan memberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat
dilakukannya penelitian kepada calon responden, kemudian responden
dipersilahkan untuk mengisi informed consent.
c. Responden diberi penjelasan cara pengisian kuesioner dan apabila kurang
jelas dipersilahkan untuk menanyakan kembali.
d. Pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner secara langsung
dilakukan oleh peneliti dan selama pengisian kuesioner peneliti
mendampingi responden
e. Setelah semua pertanyaan terjawab, lembar kuesioner dikumpulkan
kembali oleh peneliti

III.10 Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan salah satu data yang penting dalam


penelitian, karena data yang diperoleh masih mentah, belum memberikan
informasi yang jelas, dan belum siap untuk disajikan (Notoatmodjo, 2012).
Pada proses pengolahan data, ada beberapa hal yang harus dilakukan peneliti,
yaitu:
a. Pemeriksaan data (Editing)
Kuesioner yang telah dikumpulkan akan dilakukan editing. Editing
merupakan kegiatan pengecekan kuesioner untuk mengetahui apakah data
sudah diisi dengan benar sesuai petunjuk pengisian.
b. Pemberian kode (Coding)
Setelah semua data di edit atau di sunting, langkah selanjutnya adalah
melakukan pengkodean data atau coding. Coding yakni mengubah data
berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
c. Processing
82

Processing ini dilakukan dengan memasukkan data dari kuesioner


kedalam komputeruntuk diproses menggunakan salah satu program yang
ada di komputer.
d. Pembersihan data (Cleaning)
Pembersihan data ini dilakukan dengan cara mengecek kembali data yang
sudah dimasukkan. Pengecekkan ini bertujuan untuk mengetahui data
yang hilang (missing) akibat kesalahan-kesalahan kode, ketidak
lengkapan data yang lalu dilakukan pembetulan.
e. Tabulasi
Tabulasi merupakan sistem pengolahan data langsung. Tabulasi
merupakan metode yang paling sederhana dibandingkan dengan metode
yang lain. Tabulasi dilakukan dengan cara memasukkan data dari
kuesioner kedalam kerangka table yang telah disiapkan tanpa proses
perantara.

III.11. Validitas dan Reabilitas


III.11.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
benar mengukuur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Validitas adalah
syarat mutlak bagi suatu alat ukur agar dapat digunakan dalam suatu
pengukuran. Validitas menunjukkan ketepatan pengukuran suatu
instrumen, artinya suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen
tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur (Dharma, 2011). Tehnik
korelasi yang dipakai adalah “product moment” yang rumusnya sebagai
berikut:

Rumus :
83

n ∑ X i Y i −( ∑ X i )(∑ Y i )
r=
√{ ∑
n
2
}{
X 2 (∑ X i ) n ∑ Y
i i
2 ( ∑ Y i) }
2

Keterangan :
r = koefisien validitas item yang dicari
n = jumlah responden
Xi = skor yang diperoleh subjek dalam setiap item
Yi = skor yang diperoleh subjek dalam setiap item
∑Xi = jumlah skor dalam variabel X
∑Yi = jumlah skor dalam variabel Y
∑Xi2 = jumlah kuadrat masing-masing skor X
∑Yi2 = jumlah kuadrat masing-masing skor Y
∑XiYi = jumlah perkiraan variabel XY

Hasil pengambilan keputusan dari uji validitas tersebut adalah sebagai


berikut :
a. Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka butir atau variabel
tersebut valid
b. Jika r hasil tidak positif, serta r hasil > r tabel, maka butir atau
variabel tersebut tidak valid
c. Jika r hasil > r tabel, tapi bertanda negatif maka butir atau variabel
tersebut tidak valid
d. Uji validitas di lakukan di MTS Yayasan Salafiah Syafia’ah,
Pangakalan Jati, Cinere, depok dan mengambil respondeng sebanyak
30 responden
Untuk menguji validitas dan reabilitas atas, peneliti melakukan
uji coba kuesioner. Uji kuesioner dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner pada siswa yang mempunyai karakteristik yang hampir sama
dengan menyebarkan kuesioner pada siswa yang mempunyai
84

karakteristik yang sama dengan responden. Uji coba akan dilakukan


untuk mengetahui sejauh mana pemahaman responden terhadap
pertanyaan – pertanyaan dari kuesioner yang telah dibuat. Banyaknya
responden adalah 30 siswa, yaitu siswa di MTS Yayasan Salafiah
Syafia’ah, Pangakalan Jati, Cinere, depok. Maka nilai r tabel untuk 30
responden adalah 0,361. Jika hasil nilai r hitung > r tabel (0,361) berarti
valid demikian sebaliknya, jika nilai r hitung < r tabel maka tidak valid.
Kuesioner menggunakan tiga tipe yaitu A adalah Adiksi Game Online
dan B Pola Tidur dan C adalah Nutrisi. Setelah kuesioner disebarkan
selanjutnya diolah dengan metode perangkat lunak komputer. Uji coba
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang ada dalam
kuesioner dan validitas pertanyaan dari 30 kuesioner yang telah dibuat.
Hasil uji validitas pada penelitian ini terdapat 37 pertanyaan yaitu >
0,361 itu menyatakan semua pertanyaan dikatakan valid dan bisa
digunakan untuk dilakukan penelitian. Sehingga peneliti menggunakan
semua pertanyan untuk digunakan dikuesioner yang peneliti sebarkan
di SMP II Mei Ciputat, Tangerang Selatan.

III.11.2 Uji Reabilitas


Reabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menunjukan sejauh manan hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap
asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2010)

Menguji reabilitas adalah dengan menggunakan metode Cronbach"s


alpha dimanan uji ini dilakukan untuk mengukur rata-rata konsisten internal
diantara item-item pertanyaan. Keuntungan uji ini adalah dapat dihitung
dengan hanya melakukan pengukuran satu waktu (satu kali) dan tepat
85

digunakan untuk alat ukur multiscle seperti skala sikap (skala Likert)
(Dharma, 2015)

Berikut ini rumus uji Cronbach's alpha:

k
k−1
( 1−
∑ σ2
σ2 )
r=

( ∑ Xi )
2
∑ Xi − 2
N
σi 2 =
N

Keterangan:
r = Koefisien reabilitas yang dicari
k = Jumlah butir pertanyaan (soal)
άi2= Variance butir pertanyaan
ά2= Variance skor tes
∑Xi=Jumlah skor jawaban subjek untuk butir pertanyaan ke –n
Standar yang digunakan dalam menentukan reliable atau tidaknya
suatu instrument penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai r
hitung diwakili dengan nilai Alpha dengan r tabel pada taraf kepercayaan
0,95 atau tingkat signifikan 0,05. Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha –
Cronbach diukur berdasarkan skala alpha (ά) 0 sampai 1. Apabila skala
Alpha tersebut dikelompokkan ke dalam 5 kelas dengan range yang sama,
maka ukuran kemantapan Alpha dapat dipresentasikan sebagai tabel berikut:

Tabel 3.3 Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha


Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 s.d 0,20 Kurang reliable
86

>0,20 s.d 0,40 Agak reliable


>0,40 s.d 0,60 Cukup reliable
>0,60 s.d 0,80 Reliable
>0,80 s.d 1,00 Sangat reliabel

Peneliti telah melakukan uji validitas dan tabulasi hasil kuesioner. Setelah
dilakukan pengolahan data pada kuesioner variabel adksi game online terdapat 37
pertanyaan yang valid didapatkan Cronbach’s Alpha dengan dengan hasil 0.931.
Menurut table di atas nilai tersebut menunjukan arti sanagat reliabel dan layak untuk
disebarkan kepada responden saat dilakukan penelitian. Dilakukan pengolahan data
pula pada kuesioner variabel pola tidur terdapat 37 pertanyaan yang valid didapatkan
Cronbach’s Alpha dengan dengan hasi 0.845. Menurut table di atas nilai tersebut
menunjukan arti sanagat reliabel dan layak untuk disebarkan kepada responden saat
dilakukan penelitian. Dan dilakukan pengolahan data pula pada kuesioner variabel
nutrisi terdapat 37 pertanyaan yang valid didapatkan Cronbach’s Alpha dengan
dengan hasil 0.945. Menurut table di atas nilai tersebut menunjukan arti sanagat
reliabel dan layak untuk disebarkan kepada responden saat dilakukan penelitian.

III.12.Analisa Data

a. Analisa Univariat
Analisa yang digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi
frekuensi dari variabel independen Adiksi Game Online yang meliputi umur,
jenis kelamin dan variabel dependen Pola tidur dan Nutrisi. Rumus yang
digunakan untuk analisa univariat adalah:

f
p= x 100 %
n
87

Keterangan:
P : presentase (%)
F : jumlah jawaban
N : jumlah skor jawaban

Tabel 3.4 Analisa Univariat


No Variabel Sub Variabel Jenis Data Cara Analisis
1 Karkteristik Usia Ordinal Frekuensi dan
siswa SMP II Jenis kelamin Nominal Persentase
Mei Ciputat
2 Dependen Pola Tidur Ordinal Frekuensi dan
Persentase

3 Dependen Nutrisi Ordinal Frekuensi dan


Persentase

Independen Adiksi Game Ordinal Frekuensi dan


Persentase
Online

b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk menguji hipotesis yang
menggunakan hubungan variabel terkait dependen maupun variabel
independen, dilakukan dengan uji square, kemudian dilanjutkan dengan odds
ratio (OR).
1) Chi square
Uji statistic yang digunakan karena variabel dependen dan
independen dalam penelitian ini bersifat kategorik. Penelitian ini
menggunakan batas bermakna secara statistik sebesar 5% sehingga jika
diperoleh p > alpha, maka hasil perhitungan statistiknya tidak bermakna,
artinya tidak ada hubungan signifikan antara variabel dependen dengan
variabel independen. Sebaliknya jika diperoleh nilai p < alpha, maka hasil
88

perhitungan statistiknya bermakna, artinya ada hubungan yang signifikan


antara variabel dependen dengan variabel independen.

Rumus chi kuadrat (chi square) adalah sebagai berikut:

x =∑ ¿ ¿ ¿
2

Keterangan:
x2 = chi square
∑ = penjumlahan
O = frekuensi pengamatan untuk tiap kategorik
E = frekuensi yang diharapkan untuk tiap kategori

Tabel 3.5. Analisa Bivariat

Variabel Variabel Jenis Data Analisa Data


Independen Dependen
Adiksi Game Pola Tidur Kategorik Uji Chi Square
Online

Adiksi Game Nutrisi Kategorik Uji Chi Square


Online

2) Odds Ratio (OR)


Hasil dari uji chi square hanya dapat menyimpulkan ada atau
tidaknya perbedaan porporsi antara kelompok. Dengan demikian, uji chi
89

square tidak dapat mengetahui kelompok mana yang memiliki resiko


lebih besar dibandingkan kelompok lain (Hastono, 2010).
Penelitian yang menggunakan desain cross sectional untuk
mengetahui derajat hubungan dua variabel digunakan odds ratio (OR).
Nilai OR merupakan nilai estimasi untuk terjadinya outcome sebagai
pengaruh adanya variabel independen, perubahan satu unit variabel
independen akan menyebabkan perubahan sebesar nilai OR pada variabel
independen. Estimasi Confidence interval (CI) OR ditetapkan pada
tingkat kepercayaan 95%. Interpretasi odds ratio adalah sebagai berikut:
OR = 1; artinya tidak ada hubungan
OR < 1; artinya tidak ada efek proteksi
OR > 1; artinya sebagai faktor resiko.

Anda mungkin juga menyukai