Anda di halaman 1dari 11

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep sebagai berikut :

Hipertensi

Manajemen
terapi

Non farmokologi Farmokologi

Faktor yang
mempengaruhi Kepatuhan
Self-efficacy
self-efficacy minum obat

 Pengalam
an Kuesioner Faktor yang
performas MASES-R mempengaruhi
i Kuesioner
kepatuhan minum
1. Tinggi MMAS-8
 Pengalam obat
2. sedang
an orang 1. Tinggi
lain
3. Rendah  Pendidikan
2. Sedang
 Persuasi  Pengetahua
3. Rendah
verbal n
 Emosi  Self-efficacy
 Motivasi
 Dukungan
keluarga
KETERANGAN
: diteliti
: tidak diteliti
: berhubungan
Gambaran 3.1 kerangka konsep hubungan antara self efficacy
dengan tingkat kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi

1
Kerangka konsep penelitian adalah suatu konsep atau hubungan antara
variabel-veriabel yang akan di amati dan di ukur melalui penelitian yang
dimaksud ( Noetmojo, 2008). Sesuai dengan ujian penelitian yang bersifat
kuantitatif yaitu mengidentifikasi adanya hubungan antara self-efficacy
dengan tingkat kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi. dimana
variabel self-efficacy yaitu variabel independent dan variabel dependent yaitu
kepatuhan minum obat.
B. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang telah
di rumuskan di dalam perencanaan penelitian. Dikatakan sementara karena
jawaban yang diberikan baru di dasarkan pada toeri.
H1 : ada hubungan antara self-efficacy dengan dengan tingkat kepatuhan
minum obat pada penderita hipertensi

2
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Desain penelitian ini merupakan penelitian yang disusun sedemikian rupa
sehingga dapat menentukan peneliti untuk dapat memperoleh jawaban
terhadapa pertanyaan penelitian (Satroamoro, 2011).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Desain penelitian ini
digunakan untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy merupakan
variabel independent dan tingkat kepatuhan minum obat hipertensi
merupakan variabel dependen. (Notoadmojo 2012)
B. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah terdiri dari 2861
orang penderita hipertensi dari tahun 2018-2019 diwilayah kerja
Puskesmas Dinoyo
b. Sampel penelitian
Dari populasi yang terdiri dari 2861 jiwa peneliti mengambil sampel
dengan jumlah 530
N
n=
1+ N (e¿¿ 2) ¿
Keterangan :
n = besaran sampel
N = besar populasi
e = ketepatan yang di gunakan yaitu sebesar 10% atau 0,1
adapun penerapan rumus Slovin diatas adalah :

530
n= 2
1+530( 0,1)
530
n=
1+5,3
n=84 responden

3
C. Sampling
Cara pengambilan sampel pada penelitian dilakukan dengan
menggunakan non probality sampling yaitu teknik pengambilan sampel
yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap
anggota populasi untuk dijadikan sampel sesuai dengan kriteria inklusi
yang dikehendaki peneliti dengan purposive sampling merupakan satuan
sampling yaitu dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan
untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik yang
dikehendaki. (Sugiona, 2015)
a. Kriteria inklusi
Notoatmojo (2014) mengatakan bahwa kriteria yang dimaksud peneliti
dalam penelitian yaitu :
1. Pasien yang terdiagnosa hipertensi primer
2. sedang menjalani terapi pengobatan hipertensi minimal 2 bulan
3. Bersedia jadi responden
4. Hipertensi derajat 1 dan 2
b. Kriteria ekslusi
1. Responden penderita hipertensi tanpa penyakit penyerta atau
komplikasi
D. Variabel penelitian
a. Variabel Independen (bebas)
Variabel dependent pada penelitian ini adalah self-efficacy pada
penderita hipertensi
b. Variabel Dependen (terikat)
Variabel independen pada penelitian ini adalah tingkat kepatuhan
minum obat pada penderita hipertensi.
E. Tempat dan Waktu
a. Tempat
penelitian dilaksanakan di Wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota
Malang
b. Waktu.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2020 di
Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang.

4
F. Definisi Operasional
Mengidentifikasi variabel secara operasional dan berdasarkan
karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan atau
pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Pada
definisi operasional dapat ditentukan parameter yang dijadikan ukuran
dalam penelitian (Hidayat, 2012).

Tabel 4.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala


penelitian operasional
Independent Keyakinan Kuisioner Tinggi : ≥39 Nominal
Self-efficacy atau (Medication Rendah :
keperacyaan Adherence ≤39
seseorang Self-Efficacy
untuk Scala-
mencapai Revision)
sesuatu tujuan MASES-R
yaitu perilaku
penderita
hipertensi
dalam
meningkatakan
keyakinan diri
dalam
mengonsumsi
obat hipertensi
Dependent Kepatuhan Kuisioner Patuh Ordinal
kepatuhan atau ketaatan (Morinsky Tinggi : 0
minum obat yaitu perilaku Medication Patuh
penderita Adherence Sedang : 1-
melaksanakan Scala) 2
pengobatan MMAS-8 Patuh
yang Rendah : >2

5
disarankan tim
medis atau
orang lain

G. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang
diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan dua instrument yaitu kuisioner
self-efficacy dan kuisioner kepatuhan minum obat instrumen penelitian
akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan
menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrument harus
mempunyai skala. Pada penelitian ini variabel independen menggunakan
skala ordinal dan dependen menggunakan skala ordinal.
Skema proses pengumpulan data

Populasi
orang dengan hipertensi primer di Wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota
Malang

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 84

Memberikan informasi tentang penelitian yang akan dilakukan dan meminta


persetujuan pasien hipertensi untuk menjadi responden (inform consent )

Pengisian kuisioner self-efficacy dan kuisioner kepatuhan minum obat


oleh responden
Melakukan tabulasi data
Analisa data
Uji chi-square jika tidak memenuhi syarat maka dapat menggunakan uji
Mann-Whitney

Kesimpulan

H. Prosedur Pengumpulan Data

6
Adapun tahap-tahap pengumpulan data dalam peneitian ini ialah :
a. Prosedur administrasi
1. Membuat surat permintaan ijin penelitian dengan
sepengetahuan ketua program Studi Pendidikan Ners
keperawatan Stkies Widyagama Husada Malang.
2. Mendapatkan ijin dari kepala puskesmas Wilayah Kerja
Puskesmas Dinoyo Kota Malang
3. Memilih subjek sesuai kriteria inklusi
4. Melakukan pengambilan data subyek dengan lembar cheklist.
5. Meminta surat telah melakuakn penelitian pada bagian
manajemen Puskesmas Dinoyo Kota Malang.
b. Prosedur pengumpulan data
Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan data primer dan data sekunder.
1. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti
(Hidayah, 2007). Data primer dalam penelitian ini merupakan
data langsung dari klien yang berupa data dari klien tersebut.
Lalu pada pengumpulan data primer ini dilakukan dengan
beberapa tahapan yaitu :
a. Peneliti melakukan seleksi sampel yang akan
digunakan sesuai dengan kriteria.
b. Peneliti terlebih dahulu menjelaskan tujuan penelitian,
tindakan yang akan dilakukan dan cara pengisian
kuisioner
c. Setelah responden memahami tujuan penelitian, maka
responden yang setuju diminta untuk menandatangani
surat pernyataan kesediaan menjadi responden
penelitian.
d. Peneliti memberikan kuisioner pada responden yang
telah bersedia berpartisipasi dalam kegiatan penelitian
tentang kepatuhan minum obat.

7
e. Peneliti melakukan pengukuran tekanan darah kembali
setelah diberikan kuisioner kepatuhan minum obat.
f. Kuisioner yang sudah di isi kemudian dilihat
kelengkapannya oleh peneliti untuk selanjutnya
dilakukan pengelolaan dan analisa data
g. Peneliti melakukan pengelolaan data sesuai yang
dibutuhkan
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data penelitia yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh dan di cetak oleh orang lain). Data sekunder
diambil dari data yang dimiliki pihak Wilayah Kerja Puskesmas
Dinoyo Kota Mlang.
I. Pengelolaan dan Analisa Data
a. Pemeriksaan data (editing)
Proses editing dilakukan setelah kuisioner diisi oleh responden,
kemudian peneliti mengecek ulang dan melihat kekurangan
pengisian responden. Bila ada data yang kurang lengkap maka
akan dilengkapi kembali oleh responden untuk diisi dan
selanjutnya dikembalikan lagi pada peneliti.
b. Coding
Untuk memudahkan dalam pengelolaan data maka data yang
telah terkumpul diberi tanda sesuai dengan skor yang telah
disediakan yaitu dengan memberikan tanda kode secara angka,
hal ini dimaksudkan untuk mempermudahkan dalam melakukan
tabulasi dan analisa data seperti pada Variabel independen
apabila kuisioner pada responden 1 diberi kode R1, untuk
responden 2 diberi kode R2, dan selanjutnya pada skor hasil
kuisioner dikategorikan menjadi 2 yaitu Tinggi di beri skor ≥39
dan Rendah di beri skor ≤39. Untuk variabel dependen dalam
penelitian ini adalah kepatuhan minum obat dengan di kategorikan
menjadi 3 yaitu kepatuhan tinggi di beri skor 0, kepatuhan sedang
di beri skor 1 atau 2, dan kepatuhan rendah di beri skor >2

8
c. Scoring
Scoring adalah pemberian nilai berupa angka pada jawaban dari
pertanyaan untuk memperoleh data kuantitatif pada kuisioner data
self-efficacy terdapat 4 pilihan jawaban dimana sama sekali tidak
yakin diberi skor 1, sedikit yakin diberi skor 2, cukup yakin di beri
skor 3, dan sangat yakin diberi skor 4.
d. Transferring
Setelah melakukan editing, coding, skoring dan transferring maka
peneliti melakukan penyusunan data agar mudah dijumlah,
disusun dan ditata untuk disajikan dalam bentuk prosentase atau
narasi. Data yang diperoleh kemudian dikelompokan dan di
proses dengan menggunakan tabel tertentu.

J. Analisa Data
a. Analisa univariat
Analisa univariat terhadap tiap-tiap variabel dari hasil penelitian
analisis ini menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap
variabel. Funsgi analisis univariat ini digunakan untuk
mendapatkan gambaran tentang distribusi frekuensi deskriptif
untuk melihat variabel independen mengenai self-efficay dan
variabel dependen kepatuhan minum obat
Suatu analisa yang digunakan untuk menganalisa tiap-tiap
variabel dari penelitian yang dilakukan, yang memiliki fungsi untuk
meringkas kumpulan-kumpulan data penelitian sehingga
menghasilkan suatu informasi yang berguna. Peringkasan dalam
penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan,
pendidikan, status pernikahan, manajemen terapi dan kepatuhan
minum obat, mengelola gejala, mendapat dukungan dari orang
lain, dan berapa lama penderita terdiagnosa penyakit hipertensi.
b. Analisa bivariat
Analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berpengaruh atau berkolerasi (Notoadmojo. 2012). Analisa
bivariat dalam penlitian ini dilakukan untuk membuktikan hipotesis

9
penelitian yaitu terdapat hubungan self-efficacy dengan tingkat
kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi. kedua variabel
yang dihubungkan memilki skala ukur komporatif kategorik tidak
berpasangan dengan tabel 2X3 sehingga dilakukan uji statistic
chi-square dan jika tidak memenuhi syarat, dapat melakukan
penggabungan sel. Dengan alternatif lain adalah uji Mann-
Whitney.
K. Etika Penelitian
a. Informed consent (persetujuan)
Bertujuan memberitahui responden mengenai maksud dan tujuan
dilakukan penelitian selama dalam pengumpulan data jika
responden bersedia untuk diteliti maka harus bersedia
menandatangani lembar persetujuan yang diberikan peneliti.
Apabila responden menolak untuk diteliti maka harus bersedia
menandatangani lembar persetujuan yang diberikan peneliti.
Apabila responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan
memaksa dan menghargai dan menghormati keputusan atau hak
responden.
b. Confidentiality (kerehasiaan)
Peneliti menjaga kerahasiaan data yang diperoleh dari responden,
data akan disajikan dalam kelompok tertentu yang berhubungan
dengan penelitian, sehingga rahasia responden benar-benar
terjamin.
c. anonytimy (tanpa nama)
menjaga kerahasiaan identitas responden, maka peneliti tidak
mencantumkan nama responden pada lembar persetujuan dan
kuisioner, tetapi hanya mencantumkan inisial.

10
11

Anda mungkin juga menyukai