Anda di halaman 1dari 20

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

KEKAMBUHAN PADA PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT


POST TINDAKAN SVF (STROMAL VASCULAR FRACTION)
DI KLINIK H JAKARTA

B. Kerangka Teori.

Hidayat (2014) mengatakan kerangka teori adalah rangkuman


penjabaran teori yang sudah di uraikan sebelumnya dalam bentuk naratif,
untuk memberikan batasan tentang teori yang di pakai sebagai landasan yang
di lakukan peneliti. Kerangka teori dalam penelitian ini menggunakan skema
tentang pengaruh SVF terhadap pasien osteoartritis.

Faktor-faktor Resiko terjadinya


Osteoartritis lutut :
1. Usia
2. Jenis kelamin dan
hormonal Kekambuhan setelah
3. Obesitas pemberian SVF
4. Ras
5.6. Aktivitas
Faktor gaya
fisikhidup
7. Pola makan/diet
8. Kepatuhan kontrol

Keterangan :

: Faktor yang diteliti

: Faktor yang tidak diteliti

Skema 2.1

Kerangka Teori (Buys, 2014)

1
2

BAB III

KERANGKA KONSEP HIPOTESA DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep Penelitian


Kerangka konsep adalah suatu model konseptual yang membahas
saling ketergantungan antara variabel yang dianggap perlu untuk
melengkapi dinamika situasi atau hal yang sedang atau yang akan diteliti
sekarang. Penyusunan kerangka konsep akan membantu kita untuk
membuat hipotesa, menguji hubungan tertentu dan membantu penelitian
dalam menghubungkan hasil penemuan dengan teori yang hanya dapat
diamati atau diukur melalui kontruk atau variabel (Nursalam ., 2013)
Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu
terhadap konsep yang lainya, atau variabel yang satu dengan variabel yang
lain dari masalah yang diamati. (Notoadmojo, 2018)
Variabel independent adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya
atau berubahnya variabel dependent. Variabel independent yang akan
diteliti adalah faktor-faktor resiko osteoartritis, sedangkan variabel
dependent adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain.
Variabel dependent penelitian adalah tingkat kekambuhan (Nursalam .,
2013)

Variabel independen Variabel dependen

1. Aktivitas fisik
2. Pola makan Kekambuhan pada pasien
3. Kepatuhan kontrol Osteoartritis post tindakan
SVF

Gambar 3.1
Skema Kerangka Konsep
3

B. Hipotesa penelitian.
Menurut Notoadmojo (2018) Hipotesis adalah dugaan atau
pernyataan sementara dari penelitian yang diungkapkan secara deklaratif
atau yang menjadi jawaban dari sebuah permasalahan.adapun hipotesis
adalah merupakan pernyataan yang harus di buktikan berdasarkan judul
penelitian yang di ambil,maka hipotesis dari penulisan ini adalah :
Ho = Tidak ada hubungan antara aktivitas fisik, pola makan, dan
kepatuhan kontrol dengan tingkat kekambuhan pasien osteoartritis
di Klinik Hayandra
H1 = Ada hubungan antara aktivitas fisik, pola makan, dan kepatuhan
kontrol dengan tingkat kekambuhan pasien osteoartritis di Klinik
Hayandra.

C. Definisi operasional penelitian.


Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang
diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut, adapun definisi
operasional masing-masing variabel yang diteliti adalah sebagai berikut :
4

Bagan 3.2
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala Ukur
Operasional

Variabel independen
1. Aktivitas fisik Aktivitas fisik Mengisi jawaban Kuesioner 1. Baik, nilai skor ≥ Ordinal
didefinisikan sebagai
1. Mode dan tipe mean. (mean = 32,60).
setiap pergerakan
jasmani yang aktivitas 2. Kurang baik, nilai skor
dihasilkan otot skelet
2. Frekuensi aktivitas < mean.
yang memerlukan
pengeluaran 3. Durasi aktivitas (mean = 32,60)
energi.aktivitas fisik
4. Intensitas aktivitas
yang di niai di sini
adalah aktivitas fisik Pernyataan dalam
yang dilakukan
kuesioner
responden selama 3
bulan post tindakan
SVF

Pola makan adalah


2. Pola makan Mengisi jawaban Kuesioner 1. Baik, nilai skor ≥ Ordinal
usaha dalam
pengaturan jenis 1. Frekuensi komsumsi median. (median = 25)
makanan dengan
makan 2. Kurang baik, nilai
informasi meliputi
jumlah,jenis dan 2. Informasi tentang skor < median.
frekuensi makan
kebiasaan makan (median = 25)
pasien osteoartritis
5

post tindakan SVF 3. Cara memperoleh


bahan makanan
4. Jumlah makanan yang
di komsumsi
pernyataandalam
kuesioner

Kepatuhan kontrol
3. Kepatuhan kontrol 1. Melihat data status Lembar observasi 1. Patuh jika responden Ordinal
adalah kepatuhan
pasien untuk pasien kontrol sesuai jadwal
melakukan kontrol
2. Mengisi lembar post tindakan SVF
kembali setelah SVF
observasi 2. Tidak patuh jika
responden tidak kontrol
sesuai jadwal post
tindakan SVF

Kekambuhan adalah
1. Variabel dependen 1. Melihat data status Lembar Observasi 1. Kambuh jika dalam 1 Ordinal
Kondisi dimana
Kekambuhan munculnya kembali pasien bulan responden
satu atau lebih tanda
Osteoartritis post 2. Mengisi lembar merasakan gejala
dan gejala
tindakan SVF osteoartritis setelah observasi kekambuhan kembali
sebelumnya tampak
2. Tidak kambuh jika
mereda pasca
melakukan tindakan dalam 1 bulan
SVF.
responden tidak
6

merasakan gejala
kekambuhan kembali
7

BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deksriptif
korelatif dengan pendekatan cross sectional yaitu untuk melihat hubungan
antara aktivitas fisik, pola makan, dan kepatuhan kontrol dengan tingkat
kekambuhan pasien osteoartritis post tindakan SVF di Klinik Hayandra,
Jakarta Pusat.

B. Waktu dan Tempat penelitian


1. Tempat penelitian.
Lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian
yaitu di Klinik Hayandra, Jakarta pusat. Pemilihan lokasi ini berdasarkan
pertimbangan bahwa Klinik Hayandra memiliki layanan terapi sel yaitu
SVF untuk berbagai macam penyakit degeneratif, salah satunya
osteoartritis. Terapi SVF sudah berijin dari Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dimulai pada bulan maret 2020 – Agustus 2020, mulai
dari persiapan, pelaksanaan sampai pembuatan laporan penelitian.

C. Populasi dan sampel penelitian


1. Populasi penelitian.
Menurut Sugiyono (2011) pengertian populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien osteoartritis post
tindakan SVF dalam 3 bulan terakhir berjumlah 62 orang.
2. Sampel penelitian.
8

Menurut Sugiyono (2011) sampel penelitian adalah bagian dari


jumlah dan karakteristik yang di miliki populasi tersebut. Pengambilan
sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh atau total
sampling, yang artinya menjadikan seluruh populasi sebagai sampel
penelitian. Hal ini berlaku karena jumlah populasi yang kecil (Jenita
Doli., 2016).
Sampel penelitian diambil berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi, yaitu:
a. Kriteria inklusi
1) Pasien osteoartritis 3 bulan post tindakan SVF di Klinik
Hayandra, Jakarta Pusat.
2) Pasien osteoartritis yang bersedia menjadi responden.
b. Kriteria eklusi
1) Pasien osteoartritis yang tidak bersedia menjadi responden.
2) Pasien osteoartritis yang tidak memiliki penyakit penyerta
seperti DM, hipertensi, penyakit jantung, asma.

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian yang dijadikan sebagai sasaran


penelitian.variabel disebut juga sebagai gejala penelitian yang akan diteliti (
(Jenita Doli., 2016).
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu :
1. Variabel independen ( X )
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang
menjadi penyebab terjadinya variabel terikat (dependen) ( (Jenita Doli.,
2016).
Variabel independen pada penelitian ini adalah aktifitas fisik, pola makan
dan kepatuhan kontrol pada pasien osteoartritis post tindakan SVF di
Klinik Hayandra, Jakarta pusat.
2. Variabel dependen ( Y )
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas (independen). Variabel dependen
9

(terikat) dalam penelitian ini adalah kekambuhan pada pasien osteoartritis


post pemberian SVF di Klinik Hayandra, Jakarta Pusat.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuisioner. Lembar kuisioner dikembangkan sendiri
oleh peneliti dengan mengacu pada kerangka konsep, kuisioner penelitian
berisi tentang aktivitas fisik,pola makan dan kepatuhan kontrol pada pasien
osteoartritis post tindakan SVF dengan alat ukur menggunakan skala Likert.
1. Pernyataan terkait Aktivitas fisik terhadap kekambuhan pada pasien
post tindakan SVF menggunakan kuesioner IPAQ (International
Physical Activity Questionnair ) yang telah baku yang terdiri dari 13
pernyataan dengan menggunakan Skala likert.kriteria penelitian ini
memiliki 5 alternatif jawaban yaitu SS (Sangat Sering) =5, SR
(Sering)=4, KD (kadang-kadang)=3, JR (Jarang)=2,TP (Tidak
pernah)=1.

Tabel 4.1
Kisi-Kisi Aktivitas Fisik

No Indikator No Butir Pertanyaan Jumlah Butir


1 Mode dan tipe aktivitas 1,2,3,4,10,11,12 7
2 Frekuensi aktivitas 7,9 2
3 Durasi aktivitas 13 1
4 Intensitas aktivitas 5,6,8 3
Total 13

2. Kuesioner Pola makan menggunakan kuesioner FFQ (Food Frequency Questionare


) yang sudah baku,yang terdiri dari 17 pertanyaan dengan menggunakan skala
10

likert. kriteria penelitian ini memiliki 5 alternatif jawaban yaitu SS (Sangat Sering)
=5, SR (Sering)=4, KD (kadang-kadang)=3, JR (Jarang)=2,TP (Tidak pernah)=1.

Tabel 4.2
Kisi-kisi pola makan

No Indikator No Butir Pertanyaan Jumlah Butir


1 Frekuensi komsumsi makan 1,9,14* 3
2 Informasi tentang kebiasaan makan 3,4,5,6,7,8,10,11,12,13* 10
3 Cara memperoleh bahan makanan 16* 1
4 Jumlah makanan yang dikomsumsi 2,15* 2
Total 16
Keterangan : tanda (*) untuk pernyataan negatif
3. Lembar observasi kepatuhan kontrol

Tabel 4.3
Lembar Observasi Kepatuhan Kontrol
No Nama Patuh Tidak Patuh
1 Tn.H √
2 Ny.MS √
3 Tn.BP √
4 Tn.SH √
5 Tn.BR √
6 Tn.ZS √
7 Dst √

4. Lembar observasi kekambuhan


Tabel 4.4
Lembar observasi kekambuhan
No Nama Kambuh Tidak Kambuh
Tn.H √
Ny.MS √
Tn.BP √
Tn.SH √
Tn.BR √
Tn.ZS √
Dst √

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen


11

a. Validitas
Menurut Sugiyono (2011) sebuah instrument dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas memiliki nama
lain seperti sahih, tepat benar. Jika instrument valid, maka pengukuran
pun kemungkinan akan benar.
Setelah instrument disebar dan terisi lengkap, maka dapat dilakukan
uji validitas secara statitik. Untuk mengetahui validitas instrument pada
penelitian ini di gunakan korelasi product moment dari Pearson dengan
bantuan SPSS versi 20 for windows.

b. Uji Validitas
Penerapan validitas pada penelitian ini dilakukan dengan menyusun
kisi-kisi pertanyaan sesuai dengan variable-variable penelitian.hasil dari
pembuatan kisi-kisi pernyataan dikonsultasikan dengan pembimbing.
Langkah-langkah pengujian validitas dengan korelasi yaitu:

1) Korelasikan skor pertanyaan dengan skor total seluruh item.


2) Jika nilai korelasi (r) yang diperoleh adalah positif, kemungkinan butir
yang diuji tersebut adalah valid
3) Walaupun positif, perlu juga nilai korelasi (r) yang dihitung tersebut
terlihat signifikan atau tidaknya. Caranya yaitu dengan
membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Apabila r hitung ≥
r tabel, maka butir tersebut adalah signifikan atau valid. Butir
instrument yang tidak valid tidak layak untuk dimasukan kedalam
instrument penelitian.
4) Validitas yang dilakukan oleh peneliti adalah perawatan pada pasien
osteoartritis post tindakan SVF yang menjalani perawatan dari bulan
januari sampai maret 2020 sebanyak 30 orang di Klinik Hayandra.
Rumus yang digunakan untuk uji validitas item pada kuesioner adalah
rumus product moment correlation, rumusnya adalah:
12

∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:
r = Koefisien korelasi anatara instrumen X dan instrumen Y
x = Variabel X (instrumen X)
y = Variabel Y (instrumen Y)
n = Jumlah responden
Dengan kriteria pengujian apabila r hitung > r tabel dengan a= 0,05
maka alat ukur tersebut di nyatakan valid,dan sebaliknya maka alat ukur
tersebut adalah tidak valid. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan
program SPSS 20 for windows.

Pada kasus penelitian ini instrumen aktivitas fisik dan pola makan
merupakan instrumen baku (standar) sehingga tidak diperlukan uji
validitas. Begitu pula kepatuhan control dan kekambuhan menggunakan
lembar observasi, sehingga tidak diperlukan uji validitas.

c. Reliabilitas instrumen
Menurut Arikunto (2010), realibilitas suatu instrument menunjukan
tingkat kehandalan instrument dalam mengungkapkan data yang
dipercaya.
1). Uji Relibilitas
Relibilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan
menggunakan objek yang sama akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono., 2011). Sebuah alat evaluasi dipandang reable (tahan uji)
apabila memiliki konsistensi, keaslian hasil. Uji reabilitas hanya
digunakan untuk menguji item yang valid saja. Pengujian relibilitas
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik Cronbach Alpha
dengan rumus:

r=[ ][1- ]
13

Keterangan:
r = reabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
∑σb² = jumlah varians butir
σ1² = varians total.
Pengujian ini dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 20
(Statistical Package for Service Soolution) bila nilai a alpha
Cronbach > 0,6 dikatakan reliable.
Berdasarkan uji validitas di atas yang tidak memerlukan uji validitas,
maka uji reliabilitas juga tidak diperlukan.

G. Metode Pengumpulan Data


Azuar J, Irfan & Saprinal M (2014) menyebutkan bahwa data adalah
bahan mentah yang perlu diproses atau diolah sehingga menghasilkan
informasi yang menunjukan fakta. Kuesioner yang valid adalah kuesioner
yang digunakan memiliki skala pengukuran yang dapat megukur apa yang
seharusnya diukur,sedangkan kuesioner yang reliable adalah kuesioner yang
menunjukan konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu
Penelitian membutuhkan data-data yang akan dianalisis dan diuji
untuk menjawab rumusan masalah penelitian atau untuk membuktikan
hipotesis.
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah:
1. Data primer
a. Kuesioner
Kuesioner atau angket adalah tehnik pengumpulan data dengan cara
mengajukan pertanyaan untuk dijawab oleh responden, biasanya
secara tertulis
b. Wawancara
Wawancara di peroleh dengan cara tanya jawab dengan responden
atau informan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk
penelitian.
14

c. Observasi.
Observasi adalah tehnik pengumpulan data yang dilakukan lewat
pengamatan langsung.
2. Data sekunder.
a. Data rekam medis
Data yang didapatkan dari dokumen rekam medis yang ada di Klinik
Hayandra, lembaran ini memberikan petunjuk tentang data-data setiap
pasien osteoartritis yang menjalani terapi SVF adapun rencana
kontrol setiap pasien osteoartritis di Klinik Hayandra sudah
dijadwalkan setiap 2 minggu sehingga dapat digunakan untuk
mengetahui kepatuhan kontrol pasien tersebut.
b. Studi pustaka
Tehnik mengumpulkan data yang relevan dari buku, artikel ilmiah,
berita maupun sumber kredibel lainnya yang terkait dengan topik
penelitian

H. Metode pengolahan data


Pengolahan data pada dasarnya suatu yang dikumpulkan oleh peneliti
berupa fakta empiris yang digunakan untuk memecahkan masalah atau
menjawab pertanyaan penelitian. (Siyoto, 2015).
Proses pengolahan data penelitian menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Editing
Editing yaitu kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir dan
kuesioner. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pemeriksaan pada
lembar kuesioner yang telah diberikan pada responden, memastikan
responden telah mengisi semua pernyataan pada lembar kuesioner yang
diberikan pada saat penelitian dilakukan.
2. Coding
Coding adalah kegiatan mengubah data berbentuk huruf menjadi data
berbentuk angka/bilangan. Contohnya adalah tidak pernah = 1, terkadang
15

= 2, dan sering = 3 atau contoh lainnya adalah laki-laki = 1 dan


perempuan = 2. Fungsi dari coding adalah untuk mempermudah saat
analisis data dan mempercepat saat entry data.
3. Entry data/prosessing
Setelah semua kuesioner terisi dan benar dan telah melewati proses
coding, maka langkah selanjutnya adalah memproses data yang telah
dientry agar dapat dianalisis. Pemrosesan data dilakukan dengann cara
menginput data dari kuesioner ke paket program komputer. Salah satu
paket program yang sudah umum digunakan untuk entry data adalah
SPSS.
4. Cleaning data
Cleaning atau pembersihan data adalah kegiatan pengecekan kembali data
yang sudah dientry, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan mungkin
saja terjadi saat memasukan data kedalam paket program komputer.

I. Tehnik Analisis Data


Analisa data adalah proses menginterprestasikan data yang telah
dikumpulkan dari tempat penelitian yang belum diolah dan harus diolah
sehingga dapat menghasilkan informasi yang relevan (Azuar J, Irfan &
Saprinal M, 2014).
Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:
1) Analisa Univariat
Menurut Notoatmodjo (2018) dalam Jenita Doli T.D (2016) analisa
univariat merupakan analisa data yang dilakukan untuk menganalisis
masing-masing variabel penelitian. Analisa ini digunakan untuk menguji
hipotesis dan berfungsi untuk merangkum hasil pengukuran menjadi
informasi yang lebih bermanfaat. Sedangkan menurut (Jenita Doli., 2016)
Analisa univariat sering digunakan untuk statistik deskriptif yang
dilaporkan dalam bentuk distribusi frekuensi dan presentase.

1. Gambaran aktivitas fisik pasien osteoartritis lutut post tindakan SVF


di Klinik Hayandra, Jakarta Pusat.
16

2. Gambaran pola makan pada pasien osteoartritis lutut post tindakan


SVF di Klinik Hayandra, Jakarta Pusat.
3. Gambaran kepatuhan kontrol pasien osteoartritis lutut post tindakan
SVF di Klinik Hayandra, Jakarta Pusat
4. Gambaran kekambuhan pada pasien osteoartritis lutut post tindakan
SVF di Klinik Hayandra, Jakarta Pusat.

Adapun rumus yang digunakan adalah:

p = × 100%

Keterangan:
p= persentase (%)
f= frekuensi
n= Jumlah Sampel
untuk menghitung nilai rata-rata (mean ) digunakan rumus sebagai
berikut :

X 
X
N
Keterangan :
X = Nilai rata-rata
∑ x = Jumlah keseluruhan nilai responden
N = jumlah sample.
(siswanto, 2013)

2) Analisa Bivariat
Analisa bivariat adalah analisa data yang menganalisa dua
variabel. Analisa bivariat ini sering digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hubungan dan pengaruh antar variabel. Sebelum dilakukan
analisis bivariat, dilakukan uji normalitas terlebih dahulu untuk
mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak
normal. Pada penelitian ini, data dari variabel aktivitas fisik dan pola
17

makan dinyatakan berdistribusi normal karena data pada variabel uji


normalitas data sebelumnya didapatkan hasil Kolmogorov Smirnov
mengenai aktivitas fisik yaitu nilai p Value = 0,001 (p Value > 0,05) dan
data pola makan didapatkan data hasil Kolmogorov smirnov yaitu nilai p
Value = 0,000 (p Value > 0,05) maka Cut Off Point yang digunakan pada
variabel aktivitas fisik dan pola makan yaitu mean.
Pada Analisis bivariat dimaksudkan untuk mengetahui hubungan
antara variabel independen (aktivitas fisik, pola makan, kepatuhan
kontrol) dengan variabel dependen (kekambuhan pada pasien OA post
SVF). Analisa yang dilakukan menggunakan uji Chi-Square dengan
tujuan untuk menguji ada atau tidaknya suatu hubungan antara variabel
independen dan dependen. Tingkat signifikannya atau derajat
kemaknaannya yang dipilih dalam penelitian ini adalah 5% atau 0,05. Jika
P value kurang dari 0,05 maka ada hubungan yang bermakna, dan
sebaliknya jika ada hubungan yang lebih besar dari 0,05 maka hasil
perhitungan statistik tidak bermakna atau tidak ada hubungan antara
variabel independen dan dependen.
Pada penelitian ini digunakan analisis bivariat dengan cara mencari
koreksi atau hubungan antar variabel dengan chi square.
Rumusnya adalah:

x² =

Keterangan:
x² = nilai chi square
= frekuensi observasi
= frekuensi ekspektasi (harapan)

J. Etika Penelitian
18

Menurut Notoatmodjo (2018), etika penelitian adalah suatu pedoman


etika yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara
pihak peneliti, pihak yang diteliti (subjek penelitian) dan masyarakat yang
akan memperoleh dampak hasil penelitian tersebut. Dalam melaksanakan
sebuah penelitian ada empat prinsip yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Menghormati harkat dan martabat (respect for human dignity)
Dalam penelitian ini peneliti memberikan kebebasan kepada responden
untuk menentukan apakah bersedia menjadi responden atau tidak dalam
penelitian ini setelah diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan
peneliti.
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for
privacy and confidentiality)
Peneliti menjelaskan kepada setiap responden bahwa semua informasi
yang diperoleh dari responden selama penelitian hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian dan peneliti menjelaskan kepada responden bahwa
semua informasi yang diperoleh dari responden tidak akan disajikan
secara keseluruhan.
3. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice an
inclusiveness)
Peneliti memperhatikan kemungkinan timbulnya ketidaknyamanan yang
dirasakan responden selama pengisian kuesioner. Untuk meminimalkan
ketidaknyamanan maka peneliti mendampingi selama pengisian
kuesioner.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing
harms and benefits)
Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin
bagi masyarakat pada umumnya dan subjek penelitian pada khususnya.
Peneliti hendaknya berusaha meminimalisir dampak merugikan subjek,
pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau paling tidak
mengurangi rasa sakit, cedera, stress, maupun kematian subjek
penelitian.
19

Etika penelitian merupakan asal yang penting dalam penelitian,


mengingat peneliitian ini berhubungan langsung dengan pasien, maka segi
etika penelitian harus di perhatikan. Dalam melakukan penelitian, langkah
pertama yang dilakukan oleh peneliti meliputi pengajuan surat permohonan
ijin penelitian kepada institusi pendidikan sebagai landasan permohonan
mengadakan penelitian di Klinik Hayandra yang dipilih sebagai tempat
pelaksanaan penelitian. Setelah itu peneliti mengajukan surat permohonan ijin
kepada pimpinan Klinik Hayandra, setelah peneliti mendapatkan ijin dari
pihak Klinik Hayandra maka penelitian dilaksanakan.
Kepada responden yang akan diteliti masalah etika yang harus
diperhatikan antara lain :
1. Informed consent
Informed Consent adalah merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar
persetujuan.lembar persetujuan ini diberikan sebelum penelitian
dilakukan untuk menjadi responden. Lembar persetujuan ini
ditandatangani oleh responden yang bersedia menjadi responden
penelitan.
2. Anonimity ( Tanpa nama )
Penelitian ini tidak memberikan atau mencantumkan nama responden
pada lembar pengumpulan data yang diisi oleh responden. Penelitian ini
hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data yang diberikan
kepada responden.
3. Confidentialty ( kerahasiaan )
Penelitian ini memberikan jaminan kerahasiaan terhadap hasil penelitian,
baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Peneliti tidak boleh
menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasiaan identitas
responden.
20

Anda mungkin juga menyukai