Anda di halaman 1dari 22

1

BAB III
KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Teori

Faktor internal: Faktor eksternal:


Rematik
a. Genetik a. Lingkungan
b. Umur b. Ras
c. Jenis Kelamin c. Pola makan
d. Aktivitas fisik
Pola makan
Aktivitas fisik:
dengan tinggi
purin: Lansia dengan tanda - Sering
dan gejala rematik berjalan kaki
- Ikan - Senam
- Daging - Bersepeda
merah - Menonton tv
- Kacang-
kacangan
- Ragi
- Kopi/teh

Gambar 3.1 Kerangka Teori Penelitian (Sumber: Dimodifikasi dari Depkes RI,
2009 dan Adelia, 2011)

Kejadian rematik pada lansia dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi genetik, umur dan jenis kelamin lansia, sedangkan faktor
eksternal meliputi lingkungan, suku, pola makan dan aktifitas fisik lansia. Dalam
penelitian ini, faktor eksternal yang diteliti adalah faktor pola makan dan aktifitas
fisik yang mempengaruhi kejadian tanda dan gejala rematik pada lansia di Desa
Sidembunut, Bangli.

3.2 Hipotesis Penelitian


Hipotesis Penelitian adalah pernyataan sebagai jawaban sementara atas
pertanyaan penelitian yang harus diuji validitasnya secara empiris. (Sastroasmoro,
2011). Adapun hipotesis penelitian ini adalah:

a. Ha: Ada hubungan antara pola makan dan aktifitas fisik dengan kejadian
rematik

32
2

3.3 Variabel dan Definisi Operasional

3.3.1 Variabel Penelitian


Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Ada dua jenis variabel
penelitian, yaitu dependent variable dan independent variable. Variabel
independen sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa
Indonesia disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Variabel dependen sering disebut variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia disebut variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola makan dan
aktivitas fisik lansia, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah
kejadian rematik pada lansia.

3.3.2 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati yang memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena (Hidayat, 2007).
3

Tabel 3.1 Definisi Operasional


No Variabel Definisi Skala Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
1 Tanda dan Rematik adalah Nominal Cara 1. Rematik
Ggejala penyakit yang pengukuran 2. Tidak
rematik menyerang bagian menggunakan Rematik
tubuh pada anggota lembar
gerak, seperti pada observasi, yang
sendi, otot, tulang berupa check list
dan jaringan sekitar pemeriksaan
sendi, yang diukur fisik untuk
dengan cara memeriksa tanda
pemeriksaan fisik rematik pada
dengan adanya tanda responden,dan
dan gejala nyeri saat kuisioner
sendi digerakan digunakan untuk
,atrofi pada otot mengetahui
,tonus otot berkurang gejala rematik
,krepitasi serta dengan skor
pembengkakkan masing-masing
sendi yang diukur jawaban yaitu:
dengan pemeriksaan  Jawaban Ya
fisik dan kuesioner (skor 1)
 Jawaban
Tidak (skor 0
)

2 Pola Pola makan adalah Ordinal Cara pengukuran Pola Makan


makan suatu cara atau usaha dengan baik : >75%
dalam pengaturan kuesioner, yang Pola Makan
jumlah dan jenis berupa pilihan cukup baik:
makanan dengan ganda, dengan 60%-75%
maksud tertentu skor masing- Pola Makan
seperti masing jawaban Kurang baik
mempertahankan yaitu: : < 60%%
kesehatan, status Untuk (Nursalam,
nutrisi, mencegah atau pertanyaan 2008)
membantu positif :
kesembuhan penyakit.  Jawaban ya
Makanan yang dapat (skor 1)
memicu rematik antara  Jawaban
lain, makanan yang tidak (skor 0
sangat berbumbu, )
gorengan, kacang- Untuk
kacangan, daging pertanyaan
merah,ragi dan ikan. negatif :
Pola makan diukur - Jawaban ya
menggunakan (skor 0)
kuisioner. - Jawaban
tidak(skor1)
4

3. Aktifitas Aktifitas Fisik adalah Ordinal Cara  Tingkat


Fisik suatu pergerakan pengukuran aktifitas
anggota tubuh saat menggunakan fisik baik>
bekerja maupun waktu kuesioner, yang 75%
luang . pergerakan berupa pilihan  Tingkat
anggota tubuh yang ganda, dengan aktifitas
dimaksud seperti skor masing- fisik cukup
duduk , masing jawaban baik 41%-
berdiri,berjalan, yaitu: 74%
berolahraga, menonton Untuk  Tingkat
tv , bersepeda , dan pertanyaan aktifitas
senam yang diukur positif : fisik
dengan kuesioner.  Jawaban ya kurang<
(skor 1) 40%
 Jawaban (Pratomo,
tidak (skor 2005)
0)
Untuk
pertanyaan
negatif :
- Jawaban ya
(skor 0)
- Jawaban
tidak (skor
1)
5

BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian berupa case


control dengan pendekatan retrospektif. Penelitian case control atau kasus kontrol
merupakan suatu penelitian (survei) analitik yang menyangkut bagaimana faktor
risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan retrospektif. Pada studi kasus-
kontrol, observasi atau pengukuran terhadap variabel bebas dan tergantung tidak
dilakukan dalam satu waktu, melainkan variabel tergantung (efek) dilakukan
pengukuran terlebih dahulu, baru meruntut kebelakang untuk mengukur variabel
bebas (faktor risiko). Studi kasus-kontrol sering disebut studi retrospektif karena
faktor risiko diukur dengan melihat kejadian masa lampau untuk mengetahui ada
tidaknya faktor risiko yang dialami (Saryono,2010)

36
6

4.2 Kerangka Kerja

Populasi

Seluruh Lansia yang bertempat tinggal di Desa Sidembunut, Bangli yang berjumlah 649
orang
Inklusi Eksklusi

Teknik Sampling

Non Probability Sampling yaitu purposive sampling

Sampel

Sampel dalam penelitian ini lansia yang memenuhi kriteria inklusi

Teknik Pengumpulan Data

Kuisoner

Analisis Data

Uji statistik yang digunakan adalah Kendall’s Tau-b yang termasuk statistic
nonparametrik. Uji Kendall’s Tau-b digunakan pada skala data ordinal atau salah satu
variabel berdata ordinal dan lainnya nominal maupun rasio. dengan menggunakan bantuan
program komputer (tingkat kepercayaan 95%, p≤ 0,05).

Penyajian Hasil Penelitian

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di Desa Sidembunut, Kelurahan Cempaga,
Kabupaten Bangli. Waktu penelitian adalah sejak penyusunan proposal dari bulan
September 2015-Maret 2016.
7

4.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Penelitian

4.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi
terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang bertempat tinggal di
Desa Sidembunut, Bangli. Total populasi lansia ialah 115 orang.

4.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif atau
mewakili (Sugiyono, 2010). Sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan
kriteria inklusi dan eksklusi kepada lansia di Desa Sidembunut, Kelurahan
Cempaga, Kabupaten Bangli. Kriteria inklusi dan eksklusi yaitu sebagai berikut:

a. Kriteria Inklusi
a) Lansia yang diteliti dalam penelitian ini adalah lansia dalam rentang
umur 60-69 tahun.
b) Pasien yang bersedia menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi
a) Lansia yang mengalami keterbatasan aktifitas fisik.

Besaran sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus besar sampel

n = N

1+N(d)2

=
115

1+ 115( 0,05)2

= 89,32 = 89
8

Keterangan:

n: Besar sampel

N: Besar populasi

D : tingkat kepercayaan (0,05)

Berdasarkan rumus tersebut maka besar sampel minimal yang diperlukan dalam
penelitian ini adalah 89 orang.

4.4.3 Teknik Sampling


Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non
probability sampling. Teknik ini merupakan teknik yang tidak memberikan
peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini penentuan sampel
diambil berdasarkan salah satu teknik dari teknik non-probability sampling yaitu
teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih satuan sampling atas dasar
pertimbangan dari peneliti (Sastroasmoro, 2011). Sampel diambil berdasarkan
kriteria inklusi dan eksklusi kepada seluruh lansia di Desa Sidembunut, Kelurahan
Cempaga, Kabupaten Bangli. Dengan menggunakan teknik purposive sampling
didapatkan jumlah sampel sebanyak 86 responden.

4.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data

4.5.1 Jenis Data yang Dikumpulkan


Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
merupakan data yang secara langsung diperoleh dari subjek penelitian
(Riwidikdo, 2013). Data primer dalam penelitian ini didapat dari data puskesmas
di Desa Sidembunut, Bangli.
9

4.5.2 Cara Pengumpulan Data


Adapun langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut:

a. Peneliti membawa surat izin penelitian yang dipersiapkan oleh institusi ke


Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali.
b. Mengajukan surat izin ethical clearance/permohonan uji etik ke
Depatermen Litbang RSUP Sanglah Denpasar.
c. Surat izin dari Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali
diteruskan ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Linmas Kabupaten
Bangli
d. Surat izin dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Linmas Kabupaten
Bangli diteruskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli
e. Surat izin Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli diteruskan ke UPT.
Puskesmas Bangli Utara
f. Surat izin dari UPT. Puskesmas Bangli Utara diteruskan ke Kepala Desa
Sidembunut.
g. Menyeleksi calon responden
Setelah mendapatkan izin untuk melakukan penelitian, langkah pertama
yang dilakukan adalah menyeleksi sampel sesuai dengan kriteria inklusi
dan kriteria eksklusi yang telah dirumuskan. Setelah mendapat sampel
yang dikehendaki, selanjutnya peneliti memberikan penjelasan tentang
penelitian yang akan dilakukan kemudian meminta persetujuan kepada
responden dengan memberikan informed concent dan meminta tanda
tangan atau dengan menggunakan cap jari tangan apabila responden tidak
bisa tanda tangan apabila bersedia untuk diteliti.
h. Pengumpulan data
Pengumpulan data nanti akan dilakukan pada sampel penelitian yang
telah memenuhi kriteria inklusi. Responden diberikan penjelasan tentang
cara mengisi kuesioner. Setelah responden selesai mengisi kuesioner,
kuesioner dikumpulkan dan dilakukan pengecekan kembali terhadap
kelengkapan dari isi kuesioner. Kuesioner yang belum lengkap, dilengkapi
oleh responden setelah dimintai kesediaan untuk melengkapi.
i. Input Data
10

Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan input data yang


dilanjutkan dengan pengumpulan data sampai dengan penyajian data.

4.5.3 Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data supaya pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik sehingga mudah diolah (Saryono, 2011). Instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari pertanyaan
tertutup. Seluruh pertanyaan yang terdapat pada kuesioner diisi oleh responden
yaitu lansia di Desa Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Kabupaten Bangli.
Sebelumnya kuesioner akan diuji coba kepada 20 lansia dengan keluhan rematik
di Desa kubu, Kabupaten Bangli untuk menilai keabsahan kuesioner tersebut.

1. Uji Validitas
Uji validitas terhadap kuesioner dilakukan dengan menguji korelasi antara
skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner tersebut.
Bila semua pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna (construct
validity). Apabila kuesioner tersebut telah memiliki validitas konstruk,
berarti semua item (pertanyaan) yang ada di dalam kuesioner itu mengukur
konsep yang diukur. Pernyataan - pernyataan tersebut diberikan kepada
sekelompok responden sebagai sasaran uji coba. Menurut Sugiyono (2013)
Pearson Product Moment digunakan untuk mencari hubungan atau untuk
menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang
dihubungkan berbentuk rasio.

Tabel 4.1 Uji Validitas Kuesioner Pola Makan


Pertanyaan Nilai r Hitung
Soal 1 0,831
Soal 2 0,737
Soal 3 0,734
Soal 4 0,925
Soal 5 0,975
Soal 6 0,925
Soal 7 0,622
11

Soal 8 0,925
Soal 9 0,790
Soal 10 0,975

Tabel 4.2 Uji Validitas Kuesioner Aktivitas Fisik


Pertanyaan Nilai r Hitung
Soal 1 0,978
Soal 2 0,546
Soal 3 0,617
Soal 4 0,688
Soal 5 0,807
Soal 6 0,571
Soal 7 0,926
Soal 8 0,571
Soal 9 0,688
Soal 10 0,926

Tabel 4.3 Uji Validitas Kuesioner Rematik


Pertanyaan Nilai r Hitung
Soal 1 0,893
Soal 2 0,893
Soal 3 0,893
Soal 4 0,893
Soal 5 0,893
Soal 6 0,893
Soal 7 0,914
Soal 8 0,914
Soal 9 0,668
Soal 10 0,909

Dari tabel diatas didapatkan r hitung > dari r tabel = 0.444,maka dapat
disimpulkan bahwa item-item tersebut valid.

2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukuran dapat dipercaya dan diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan
sejauhmana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran
12

dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat
ukur yang sama (Nursalam, 2008). Pengujian reliabilitas kuesioner pada
penelitian ini menggunakan metode Alpha Cronbach (α) menurut Sugiyono
(2013) dengan rumus sebagai berikut:

 k    b 
2

r11    1 
 k  1   t2 

Dimana:
r11 = reliabilitas instrument
k = banyak butir pertanyaan
 t2 = varians total

 2
b = jumlah varians butir

Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Kuesioner Pola Makan


Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based N of Items
on Standardized Items
.957 .955 10

Dari hasil output di atas di dapat nilai Alpha sebesar 0,957, nilai ini
kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel di cari pada
signifikasi 0,05 dengan uji 2 sisi dan dengan jumlah responden sebanyak
20, maka di dapat r tabel sebesar 0,444 Oleh karena nilai r = 0,957 > r tabel
= 0,444 maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel.

Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Kuesioner Pola Makan


Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based N of Items
on Standardized Items
.911 .904 10

Dari hasil output di atas di dapat nilai Alpha sebesar 0,911, nilai ini
kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel di cari pada
signifikasi 0,05 dengan uji 2 sisi dan dengan jumlah responden sebanyak
20, maka di dapat r tabel sebesar 0,444 Oleh karena nilai r = 0,911 > r tabel
= 0,444 maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel.
13

Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Kuesioner Rematik


Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based N of Items
on Standardized Items
.950 .947 10

Dari hasil output di atas di dapat nilai Alpha sebesar 0,911, nilai ini
kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel di cari pada
signifikasi 0,05 dengan uji 2 sisi dan dengan jumlah responden sebanyak
20, maka di dapat r tabel sebesar 0,444 Oleh karena nilai r = 0,911 > r tabel
= 0,444 maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel.

Uji Reliabel dan validitas dari instrument pola makan, aktivitas fisik dan
rematik ini, telah dilakukan pada penderita yang mengeluh tanda dan gejala
rematik dengan jumlah responden sebanyak 20.

4.5.4 Etika Penelitian


Peneliti harus memegang teguh prinsip-prinsip etika penelitian dalam melakukan
sebuah penelitian. Peneliti harus mempertimbangkan aspek sosioetika dan
menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan walaupun intervensi dan
penelitian yang dilakukan tidak memiliki risiko yang merugikan dan
membahayakan subjek penelitian. Etika penelitian ini mengacu pada Komisi
Nasional Etika Penelitian Kesehatan (KNEPK - Depkes RI, 2014), antara lain:

a. Menghormati Martabat Subjek Penelitian


Penelitian yang dilakukan harus menjunjung tinggi martabat seseorang (subyek
penelitian). Peneliti mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan
informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki
kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam
kegiatan penelitian (autonomy). Peneliti mempersiapkan informed consent kepada
lansia dengan nyeri sendi di Desa Sidembunut sebagai prinsip menghormati
harkat dan martabat manusia.
14

b. Asas Kemanfaatan
Penelitian yang dilakukan mempertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin
terjadi. Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna
mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek penelitian
dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi (beneficence). Peneliti
meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek (non maleficence). Peneliti
akan melakukan penelitian sesuai dengan prosedur yng telah dijelaskan
sebelumnya kepada responden dan telah disepakati bersama. Peneliti akan
memilih subyek sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, subyek akan ikut
dalam penelitian apabila telah sesuai dengan kriteria inklusi sehingga proses dan
hasil penelitian dapat berjalan dengan maksimal. Subyek yang masuk dalam
kriteria eksklusi tidak akan diikutsertakan dalam penelitian agar tidak
mempengaruhi hasil dari kuesioner pada penelitian ini.

c. Justice
Setiap orang diberlakukan sama berdasar moral, martabat dan hak asasi manusia.
Hak dan kewajiban peneliti maupun subyek juga harus seimbang. Peneliti
mengkondisikan lingkungan pada saat penelitian agar memenuhi prinsip
keterbukaan yaitu kejelasan prosedur penelitian dengan menjelaskan secara detail
proses penelitian kepada responden dan akan membagikan keuntungan dan beban
secara merata kepada masing-masing responden.

d. Anonimity
Bermakna tanpa nama sehingga responden yang bersedia mengikuti penelitian
tidak dicantumkan namanya pada lembar alat ukur dan hanya menggunakan kode
yang dimengerti oleh peneliti. Hasil penelitian atau lembar pengumpulan data
juga disajikan dengan kode tersebut tanpa disertai nama responden. Informasi
yang diperoleh oleh peneliti melalui responden tidak boleh semua ditampilkan
dalam laporan penelitian, hanya kelompok informasi tertentu sesuai dengan tujuan
penelitian. Pada penelitian ini hanya ditampilkan hasil penelitian tanpa
mencantumkan identitas responden. Data yang sudah terkumpul akan
dimusnahkan oleh peneliti jika sudah tidak diperlukan lagi untuk menjaga
kerahasiaan responden
15

4.6 Pengolahan dan Analisa Data

4.6.1 Teknik Pengolahan Data

a. Editing
Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para
pengumpul data. Tujuannya adalah mengurangi kesalahan atau kekurangan yang
ada didaftar pertanyaan.

b. Coding
Coding adalah mengklasifikasi jawaban dari para responden ke dalam kategori.

a) Variabel Rematik
Dalam aspek rematik, peneliti menggunakan kuesioner dengan wawancara
terstruktur. Kuesioner adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi
atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2006). Peneliti menyiapkan 10
pertanyaan untuk responden yang akan diberikan skor pada masing-masing
pertanyaan.

b) Variabel Faktor Pola Makan


Variabel pola makan diukur dengan pertanyaan tertutup dengan pilihan
ganda yang berjumlah 10 pertanyaan dengan memilih pilihan a atau b.
Masing-masing pilihan memiliki skor tertentu.

b) Variabel Aktivitas Fisik


Pengukuran aktivitas fisik berupa pertanyaan tertutup dengan pilihan a atau
b yang berjumlah 10 pertanyaan yang terdiri dari pertanyaan negatif dan
positif. Masing- masing pertanyaan memiliki skor tertentu.

c. Scoring
Scoring adalah memberikan penilaian terhadap item-item yang perlu diberi
penilaian atau skor.

a) Variabel Rematik
Skoring untuk variabel rematik adalah:
16

1. Jawaban Ya diberi nilai 1


2. Jawaban Tidak diberi nilai 0

Skor maksimal adalah adalah 10 dan skor minimal adalah 0. Dari jumlah
skor yang diperoleh, maka dapat digolongkan lansia mengalami:
1. Rematik
2. Tidak rematik

b) Variabel Pola makan


Skoring untuk variabel pola makan adalah:
Skoring untuk variable partisipasi yang berjumlah 10 pertanyaan yaitu

dengan:

1. Untuk pertanyaan positif:

Jawaban ya diberi nilai 1

Jawaban tidak diberi nilai 0

2. Untuk pertanyaan negatif :

Jawaban ya diberi nilai 0

Jawaban tidak diberi nilai 1

Skor maksimal adalah adalah 10 dan skor minimal adalah 0. Ukuran tingkat
pengetahuan dan sikap:
1. Pola Makan baik: >75%
2. Pola Makan cukup baik: 60%-75%
3. Pola Makan Kurang baik: < 60%% (Nursalam, 2008)

c) Variabel Aktivitas Fisik


Skoring untuk variabel aktivitas fisik yang berjumlah 10 pertanyaan, yaitu
dengan:

Skoring untuk variable partisipasi yang berjumlah 10 pertanyaan yaitu

dengan:
17

1. Untuk pertanyaan positif:

Jawaban ya diberi nilai 1

Jawaban tidak diberi nilai 0

2. Untuk pertanyaan negatif :

Jawaban ya diberi nilai 0

Jawaban tidak diberi nilai 1

Berdasarkan total skor yang diperolehnya, maka aktivitas fisik yang


dilakukan responden dikategorikan sebagai berikut:
1. Aktivitas fisik baik > 75%
2. Aktifitas fisik cukup 41%-74%
3. Aktivitas kurang < 40% (Pratomo, 2005)

d. Entry
Entry data yaitu memasukkan data ke komputer dengan program analisis data.
Data yang telah dikumpulkan lalu dilakukan analisis dengan menggunakan
metode statistik dengan tabel distribusi frekuensi dan narasi. Analisis deskriptif
merupakan cara analisis dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana mestinya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi dan tanpa menganalisa hubungan antar variabel.

4.6.2 Analisa Data

a. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran setiap variabel,
distribusi frekuensi berbagai variabel yang diteliti baik variabel dependen maupun
variabel independen. Dengan melihat distribusi frekuensi dapat diketahui
deskripsi masing-masing variabel dalam penelitian (Sugiyono, 2010). Pada
analisis univariat diperoleh hasil frekuensi ataupun persentase dari variabel
kejadian rematik dan variabel faktor makanan dan aktivitas fisik.
18

b. Analisis Bivariat
Untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen maka dilakukan analisis bivariat. Pada penelitian ini menggunakan
uji Kendall’s Tau-b. Uji ini digunakan untuk mengukur hubungan asosiatif dua
variabel berdasarkan ranking dari masing-masing data sehingga disebut rank
correlation coefficient dan digunakan pada skala data ordinal atau salah satu
variabel berdata ordinal dan lainnya nominal maupun rasio. Uji korelasi Kendall
termasuk statistik nonparametrik yaitu tidak mensyaratkan data harus berdistribusi
normal. Jika nilai sig.<0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi
yang signifikan antara variabel yang dihubungkan yang dalam penelitian ini
adalah hubungan pola makan dan aktifitas fisik dengan kejadian rematik pada
lansia. Namun jika sig.> 0,05, maka disimpulkan tidak terdapat korelasi yang
signifikan antara variabel yang dihubungkan (Sugiyono, 2010). Kriteria tingkat
hubungan (koefisien korelasi) antar variabel berkisar antara ± 0,00 sampai ± 1,00.
Tanda + adalah positif dan tanda – adalah negatif. Adapun kriteria penafsirannya
adalah:
a) 0,00 sampai 0,20 artinya: hampir tidak ada korelasi
b) 0,21 sampai 0,40 artinya: korelasi rendah
c) 0,41 sampai 0,60 artinya: korelasi sedang
d) 0,61 sampai 0,80 artinya: korelasi tinggi
e) 0,81 sampai 1,00 artinya: korelasi sempurna (Sugiyono,2010 )
19

KUESIONER

Identitas Responden
Nama :
Umur :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Kode Responden : (Diisi oleh peneliti)

1. Variabel Rematik
a. Apa bapak/ibu mengalami nyeri sendi saat melakukan gerakan?
1. Ya. 2.Tidak
b. Apakah gerakan bapak/ibu terbatas akibat nyeri yang semakin bertambah
ketika melakukan banyak kegiatan?
1. ya. 2.tidak
c. Apakah bapak/ibu mengalami Nyeri setelah bangun tidur atau bangun dari
kursi?
1. Ya. 2.Tidak
d. Apakah ibu/bapak sering mendengar bunyi gemeratak (Krepitasi ) pada sendi
yang sakit ?
1. ya. 2. Tidak
e. Apakah nyeri berkurang saat beristirahat ?
1. Ya. 2. Tidak
f. Apakah terdapat pembesaran sendi (deformitas) pada bagian tubuh yang terasa
nyeri?
1. Ya. 2. Tidak
g. Bagian manakah persendian yang paling sering mengalami pembesaran?
1. Ya (sebutkan!)............................................................................ 2. Tidak
h. Apakah persendian yang mengalami pembesaran perlahan-perlahan membesar?
1. Ya. 2. Tidak
20

i. Apakah bapak/ibu merasakan perubahan pada gaya berjalan ?


1. Ya. 2. Tidak
j. Apakah gangguan berjalan dan gangguang fungsi sendi ini mengganggu
aktifitas anda?
1. Ya. 2. Tidak

2. Variabel Pola Makan


a. Apakah dalam keseharian sudah menerapkan pola makan sedikit tapi sering?
1). Ya 2). Tidak
b. Apakah anda mengkonsumsi daging babi 2-3 kali dalam seminggu?
1). Ya 2). Tidak
c. Makanan berupa gorengan dan minum kopi sering digunakan sebagai pengganti
sarapan pagi anda.
1) Ya 2). Tidak
d. Jenis makanan yang disiapkan sehari-hari terdiri dari makanan pokok( nasi),
lauk pauk ( ikan dan daging), sayuran dan buah.
1). Ya 2). Tidak ( sebutkan jenis makanannya?)..............................
e. Makanan yang anda makan setiap hari dimasak dengan cara digoreng.
1). Ya 2). Tidak
f. Apakah setiap pagi anda sarapan?
1). Ya 2). Tidak
g. Makan makanan seperti sayur, nasi, ikan dan buah rutin dikonsumsi setiap hari
karena menyebabkan badan tetap sehat.
1). Ya 2). Tidak
h. Mengkonsumsi makanan yang berminyak dan jenis makanan yang
mengandung kacang-kacangan adalah makanan yang selalu ada dalam menu
makanan anda setiap hari.
1). Ya 2). Tidak
i. Apakah anda rutin mengkonsumsi susu rendah lemak?
1). Ya 2). Tidak
21

j. Apakah anda mengkonsumsi alkohol seperti bir , arak , tuak saat ini atau
sebelumnya?
1). Ya ( saat ini/sebelumnya) 2). Tidak

3. Variabel Aktivitas Fisik


a. Selama bekerja apakah anda sering duduk ?
1). Ya 2). Tidak
b. Selama bekerja apakan anda sering berdiri ?
1). Ya 2). Tidak
c. Selama bekerja apakah anda sering berjalan?
1). Ya 2). Tidak
d. Apakah anda sering berolahraga ?
1). Ya (sebutkan jenisnya! )................................................. 2). Tidak
e. Selama waktu luang apakah anda menonton tv?
1). Ya 2). Tidak
f. Selama waktu luang apakah anda sering berjalan kaki ?
1). Ya 2). Tidak
g. Selama waktu luang apakah anda bersepeda ?
1). Ya 2). Tidak
h. Apakah anda pernah melakukan senam lansia ?
1). Ya 2). Tidak
i. Apakah anda rutin memeriksakan kesehatan anda ke pelayanan kesehatan
terdekat ?
1). Ya 2). Tidak
j. Apakah anda sering menghadiri posyandu lansia yang diadakan pihak
puksesmas di desa anda ?
1). Ya 2). Tidak
22

CHECK LIST PEMERIKSAAN FISIK REMATIK

NO. Pemeriksaan Fisik Ya Tidak


1 Inspeksi dan palpasi persendian
untuk masing-masing sisi
(bilateral), amati warna kulit,
ukuran, lembut tidaknya kulit.
2 Perubahan gaya berjalan.
3 Ada krepitasi
4 Terlihat Nyeri saat sendi
digerakkan

5 Inspeksi otot-otot skelet secara


bilateral
6 Ada atrofi pada otot
7 Pembekakkan sendi yang
bersifat simetris.
8. Jika disentuh ,persendian akan
terasa hangat
9. Adanya kekakuan pada
persendian pada tangan ,kaki
,punggung lutut.
10. Tonus otot yang berkurang

Anda mungkin juga menyukai