BAB III
KERANGKA KONSEP
Gambar 3.1 Kerangka Teori Penelitian (Sumber: Dimodifikasi dari Depkes RI,
2009 dan Adelia, 2011)
Kejadian rematik pada lansia dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi genetik, umur dan jenis kelamin lansia, sedangkan faktor
eksternal meliputi lingkungan, suku, pola makan dan aktifitas fisik lansia. Dalam
penelitian ini, faktor eksternal yang diteliti adalah faktor pola makan dan aktifitas
fisik yang mempengaruhi kejadian tanda dan gejala rematik pada lansia di Desa
Sidembunut, Bangli.
a. Ha: Ada hubungan antara pola makan dan aktifitas fisik dengan kejadian
rematik
32
2
BAB IV
METODE PENELITIAN
36
6
Populasi
Seluruh Lansia yang bertempat tinggal di Desa Sidembunut, Bangli yang berjumlah 649
orang
Inklusi Eksklusi
Teknik Sampling
Sampel
Kuisoner
Analisis Data
Uji statistik yang digunakan adalah Kendall’s Tau-b yang termasuk statistic
nonparametrik. Uji Kendall’s Tau-b digunakan pada skala data ordinal atau salah satu
variabel berdata ordinal dan lainnya nominal maupun rasio. dengan menggunakan bantuan
program komputer (tingkat kepercayaan 95%, p≤ 0,05).
4.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi
terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang bertempat tinggal di
Desa Sidembunut, Bangli. Total populasi lansia ialah 115 orang.
4.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif atau
mewakili (Sugiyono, 2010). Sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan
kriteria inklusi dan eksklusi kepada lansia di Desa Sidembunut, Kelurahan
Cempaga, Kabupaten Bangli. Kriteria inklusi dan eksklusi yaitu sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
a) Lansia yang diteliti dalam penelitian ini adalah lansia dalam rentang
umur 60-69 tahun.
b) Pasien yang bersedia menjadi responden
b. Kriteria Eksklusi
a) Lansia yang mengalami keterbatasan aktifitas fisik.
Besaran sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus besar sampel
n = N
1+N(d)2
=
115
1+ 115( 0,05)2
= 89,32 = 89
8
Keterangan:
n: Besar sampel
N: Besar populasi
Berdasarkan rumus tersebut maka besar sampel minimal yang diperlukan dalam
penelitian ini adalah 89 orang.
1. Uji Validitas
Uji validitas terhadap kuesioner dilakukan dengan menguji korelasi antara
skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner tersebut.
Bila semua pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna (construct
validity). Apabila kuesioner tersebut telah memiliki validitas konstruk,
berarti semua item (pertanyaan) yang ada di dalam kuesioner itu mengukur
konsep yang diukur. Pernyataan - pernyataan tersebut diberikan kepada
sekelompok responden sebagai sasaran uji coba. Menurut Sugiyono (2013)
Pearson Product Moment digunakan untuk mencari hubungan atau untuk
menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang
dihubungkan berbentuk rasio.
Soal 8 0,925
Soal 9 0,790
Soal 10 0,975
Dari tabel diatas didapatkan r hitung > dari r tabel = 0.444,maka dapat
disimpulkan bahwa item-item tersebut valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukuran dapat dipercaya dan diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan
sejauhmana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran
12
dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat
ukur yang sama (Nursalam, 2008). Pengujian reliabilitas kuesioner pada
penelitian ini menggunakan metode Alpha Cronbach (α) menurut Sugiyono
(2013) dengan rumus sebagai berikut:
k b
2
r11 1
k 1 t2
Dimana:
r11 = reliabilitas instrument
k = banyak butir pertanyaan
t2 = varians total
2
b = jumlah varians butir
Dari hasil output di atas di dapat nilai Alpha sebesar 0,957, nilai ini
kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel di cari pada
signifikasi 0,05 dengan uji 2 sisi dan dengan jumlah responden sebanyak
20, maka di dapat r tabel sebesar 0,444 Oleh karena nilai r = 0,957 > r tabel
= 0,444 maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel.
Dari hasil output di atas di dapat nilai Alpha sebesar 0,911, nilai ini
kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel di cari pada
signifikasi 0,05 dengan uji 2 sisi dan dengan jumlah responden sebanyak
20, maka di dapat r tabel sebesar 0,444 Oleh karena nilai r = 0,911 > r tabel
= 0,444 maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel.
13
Dari hasil output di atas di dapat nilai Alpha sebesar 0,911, nilai ini
kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel di cari pada
signifikasi 0,05 dengan uji 2 sisi dan dengan jumlah responden sebanyak
20, maka di dapat r tabel sebesar 0,444 Oleh karena nilai r = 0,911 > r tabel
= 0,444 maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel.
Uji Reliabel dan validitas dari instrument pola makan, aktivitas fisik dan
rematik ini, telah dilakukan pada penderita yang mengeluh tanda dan gejala
rematik dengan jumlah responden sebanyak 20.
b. Asas Kemanfaatan
Penelitian yang dilakukan mempertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin
terjadi. Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna
mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek penelitian
dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi (beneficence). Peneliti
meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek (non maleficence). Peneliti
akan melakukan penelitian sesuai dengan prosedur yng telah dijelaskan
sebelumnya kepada responden dan telah disepakati bersama. Peneliti akan
memilih subyek sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, subyek akan ikut
dalam penelitian apabila telah sesuai dengan kriteria inklusi sehingga proses dan
hasil penelitian dapat berjalan dengan maksimal. Subyek yang masuk dalam
kriteria eksklusi tidak akan diikutsertakan dalam penelitian agar tidak
mempengaruhi hasil dari kuesioner pada penelitian ini.
c. Justice
Setiap orang diberlakukan sama berdasar moral, martabat dan hak asasi manusia.
Hak dan kewajiban peneliti maupun subyek juga harus seimbang. Peneliti
mengkondisikan lingkungan pada saat penelitian agar memenuhi prinsip
keterbukaan yaitu kejelasan prosedur penelitian dengan menjelaskan secara detail
proses penelitian kepada responden dan akan membagikan keuntungan dan beban
secara merata kepada masing-masing responden.
d. Anonimity
Bermakna tanpa nama sehingga responden yang bersedia mengikuti penelitian
tidak dicantumkan namanya pada lembar alat ukur dan hanya menggunakan kode
yang dimengerti oleh peneliti. Hasil penelitian atau lembar pengumpulan data
juga disajikan dengan kode tersebut tanpa disertai nama responden. Informasi
yang diperoleh oleh peneliti melalui responden tidak boleh semua ditampilkan
dalam laporan penelitian, hanya kelompok informasi tertentu sesuai dengan tujuan
penelitian. Pada penelitian ini hanya ditampilkan hasil penelitian tanpa
mencantumkan identitas responden. Data yang sudah terkumpul akan
dimusnahkan oleh peneliti jika sudah tidak diperlukan lagi untuk menjaga
kerahasiaan responden
15
a. Editing
Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para
pengumpul data. Tujuannya adalah mengurangi kesalahan atau kekurangan yang
ada didaftar pertanyaan.
b. Coding
Coding adalah mengklasifikasi jawaban dari para responden ke dalam kategori.
a) Variabel Rematik
Dalam aspek rematik, peneliti menggunakan kuesioner dengan wawancara
terstruktur. Kuesioner adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi
atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2006). Peneliti menyiapkan 10
pertanyaan untuk responden yang akan diberikan skor pada masing-masing
pertanyaan.
c. Scoring
Scoring adalah memberikan penilaian terhadap item-item yang perlu diberi
penilaian atau skor.
a) Variabel Rematik
Skoring untuk variabel rematik adalah:
16
Skor maksimal adalah adalah 10 dan skor minimal adalah 0. Dari jumlah
skor yang diperoleh, maka dapat digolongkan lansia mengalami:
1. Rematik
2. Tidak rematik
dengan:
Skor maksimal adalah adalah 10 dan skor minimal adalah 0. Ukuran tingkat
pengetahuan dan sikap:
1. Pola Makan baik: >75%
2. Pola Makan cukup baik: 60%-75%
3. Pola Makan Kurang baik: < 60%% (Nursalam, 2008)
dengan:
17
d. Entry
Entry data yaitu memasukkan data ke komputer dengan program analisis data.
Data yang telah dikumpulkan lalu dilakukan analisis dengan menggunakan
metode statistik dengan tabel distribusi frekuensi dan narasi. Analisis deskriptif
merupakan cara analisis dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana mestinya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi dan tanpa menganalisa hubungan antar variabel.
a. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran setiap variabel,
distribusi frekuensi berbagai variabel yang diteliti baik variabel dependen maupun
variabel independen. Dengan melihat distribusi frekuensi dapat diketahui
deskripsi masing-masing variabel dalam penelitian (Sugiyono, 2010). Pada
analisis univariat diperoleh hasil frekuensi ataupun persentase dari variabel
kejadian rematik dan variabel faktor makanan dan aktivitas fisik.
18
b. Analisis Bivariat
Untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen maka dilakukan analisis bivariat. Pada penelitian ini menggunakan
uji Kendall’s Tau-b. Uji ini digunakan untuk mengukur hubungan asosiatif dua
variabel berdasarkan ranking dari masing-masing data sehingga disebut rank
correlation coefficient dan digunakan pada skala data ordinal atau salah satu
variabel berdata ordinal dan lainnya nominal maupun rasio. Uji korelasi Kendall
termasuk statistik nonparametrik yaitu tidak mensyaratkan data harus berdistribusi
normal. Jika nilai sig.<0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi
yang signifikan antara variabel yang dihubungkan yang dalam penelitian ini
adalah hubungan pola makan dan aktifitas fisik dengan kejadian rematik pada
lansia. Namun jika sig.> 0,05, maka disimpulkan tidak terdapat korelasi yang
signifikan antara variabel yang dihubungkan (Sugiyono, 2010). Kriteria tingkat
hubungan (koefisien korelasi) antar variabel berkisar antara ± 0,00 sampai ± 1,00.
Tanda + adalah positif dan tanda – adalah negatif. Adapun kriteria penafsirannya
adalah:
a) 0,00 sampai 0,20 artinya: hampir tidak ada korelasi
b) 0,21 sampai 0,40 artinya: korelasi rendah
c) 0,41 sampai 0,60 artinya: korelasi sedang
d) 0,61 sampai 0,80 artinya: korelasi tinggi
e) 0,81 sampai 1,00 artinya: korelasi sempurna (Sugiyono,2010 )
19
KUESIONER
Identitas Responden
Nama :
Umur :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Kode Responden : (Diisi oleh peneliti)
1. Variabel Rematik
a. Apa bapak/ibu mengalami nyeri sendi saat melakukan gerakan?
1. Ya. 2.Tidak
b. Apakah gerakan bapak/ibu terbatas akibat nyeri yang semakin bertambah
ketika melakukan banyak kegiatan?
1. ya. 2.tidak
c. Apakah bapak/ibu mengalami Nyeri setelah bangun tidur atau bangun dari
kursi?
1. Ya. 2.Tidak
d. Apakah ibu/bapak sering mendengar bunyi gemeratak (Krepitasi ) pada sendi
yang sakit ?
1. ya. 2. Tidak
e. Apakah nyeri berkurang saat beristirahat ?
1. Ya. 2. Tidak
f. Apakah terdapat pembesaran sendi (deformitas) pada bagian tubuh yang terasa
nyeri?
1. Ya. 2. Tidak
g. Bagian manakah persendian yang paling sering mengalami pembesaran?
1. Ya (sebutkan!)............................................................................ 2. Tidak
h. Apakah persendian yang mengalami pembesaran perlahan-perlahan membesar?
1. Ya. 2. Tidak
20
j. Apakah anda mengkonsumsi alkohol seperti bir , arak , tuak saat ini atau
sebelumnya?
1). Ya ( saat ini/sebelumnya) 2). Tidak