Anda di halaman 1dari 10

TELAAH JURNAL

PENGARUH RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP PENURUNAN


SKALA NYERI PADA LANSIA DENGAN PENYAKIT REMATIK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Asuhan Keperawatan Komunitas
Dosen Pengampu:
H.Yayat Hidayat, S.Kep., Ners, M.Kep.
Nandang Jamiat, S.Kp.,M.Kep,Ns.,Sp.Kep.Kom
.

Disusun oleh :
Citra Algiatie Subagja 402019010

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG
2020
A. Rumusan Masalah

P (Patient/Problem) : Lansia dengan penyakit rematik


I (Intervention) : Range Of Motion (ROM)
: Pengaruh Range Of Motion (ROM) Terhadap Penurunan
C (Comparisson)
Skala Nyeri Pada Lansia Dengan Penyakit Rematik
: Apakah ada pengaruh range of motion (ROM) terhadap
O (Outcome)
penurunan skala nyeri pada lansia dengan penyakit rematik?

B. Metode/Strategi penelusuran bukti

Metode penelusuran jurnal ini berasal dari google scholar yang diakses pada tanggal
19 April 2020. Penulis mencari kata lansia, range of motion (ROM), skala nyeri,
rematik dan terdapat 72 jurnal. Kemudian di kriteria nya diambil dari tahun 2015
-2020.

Nama Sumber Strategi pencarian


Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
tempat pencarian (Kata Kunci)
kata lansia, range lansia, tahun 2015 –
2020, eksperimen Berbayar,
of motion (ROM),
Google Scholars Eksperimen pada
skala nyeri dan hewan
rematik

C. Strategi Penelusuran Bukti

Jurnal (1) Jurnal (2) Jurnal (3)


Judul Pengaruh Range of Motion Pengaruh latihan gerak aktif Pengaruh latihan range of
(ROM) terhadap nyeri sendi terhadap intensitas nyeri motion (ROM) terhadap
pada lansia rematik pada lansia perubahan skala nyeri pada
lansia dengan osteoartritis di
posyandu lansia desa Kalianget
Timur Kecamatan Kalianget
Kabupaten Sumenep
Nama Penulis Selley Sossa Shahlysa Adi Antoni, Nurhabibah Lubis Mujib Hannan
Tahun 2019 2018 2016
Keyword Latihan gerak sendi (ROM), Active range of motion Range of Motion (ROM)
nyeri sendi, Lansia exercises, rheumatic pain, Exercise, Pain Scale,
elderly Osteoarthritis
Kriteria Inklusi Pada penelitian ini tidak Kriteria sampel yaitu klien Lansia yang didiagnosa
menjelaskan kriteria iksklusi. lansia RA dengan intensitas osteoartritis oleh dokter, Lansia
nyeri ringan sampai sedang. dengan osteoartritis yang
mengalami nyeri bersedia
diteliti, Lansia yang kooperatif,
Tidak mengkonsumsi obat
penghilang rasa nyeri/analgesik
sebelum latihan Range of
Motion (ROM) dilakukan dan
bersedia diteliti.
Kriteria Eksklusi Pada penelitian ini tidak Pada penelitian ini tidak Lansia dengan osteoartritis yang
menjelaskan kriteria eksklusi. menjelaskan kriteria eksklusi. mengalami nyeri,tetapi tidak
bersedia diteliti, Lansia dengan
osteoarthritis yang depresi
berat.
Jumlah 52 responden 16 responden 64 responden
Responden
Penyakit Rematik Rematik Rematik
Metodelogi Penelitian ini menggunakan Desain penelitian kuantitatif Penelitian ini merupakan jenis
metode penelitian Quasy yang digunakan dalam pre eksperimental dengan one-
Experiment. penelitian ini adalah kuasi group pre-test posttest design.
eksperimen dengan rancangan
one group pre-test and posttest
only design
Alat Ukur Pada penelitian ini tidak Pengambilan data dilakukan Instrument dalam mengukur
mencantumkan instrumen dengan menggunakan Numeric nyeri osteoartritis pada
yang digunakan Rating Scale (NRS) responden menggunakan Pain
Rating Scale
Lama pemberian Peneliti memberikan intervensi Tidak dijelaskan lama Peneliti memberikan intervensi
intervensi sebanyak 3x/minggu selama 6 pemberian intervensinya selama satu minggu dengan
minggu minimal 2 kali sehari
Hasil Hasil uji Mann Whitney Test Hasil uji Mann Whitney Test Hasil uji analisis statistik
diperoleh p = 0,000, ini diperoleh p = 0,000, Wilcoxon menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa ada menunjukan bahwa terdapat nilai p=0,00. Hasil ini bisa
perbedaan yang signifikan pengaruh latihan gerak aktif disimpulkan jika H1 diterima.
antara kelompok kontrol dan terhadap intensitas nyeri P= 0,000 yang menunjukkan
perlakuan karena p < 0,05, sebelum dan sesudah bahwa latihan ROM memiliki
dengan demikian Hipotesa intervensi. pengaruh pada perubahan skala
diterima. Hal ini berarti bahwa nyeri pasien osteoartritis..
latihan fisik gerak sendi
(ROM) dapat menurunkan
nyeri sendi pada lanjut usia.
Level of evidence 2a 2a 2a
D. Hasil Penelusuran Bukti

Jurnal V (Validity) I (Important) A (Applicability)


Pengaruh Range of V1 (Validitas Seleksi) Latihan fisik gerak sendi (range of ROM (range of motion)
Motion (ROM) terhadap Penelitian ini menggunakan metode penelitian motion) memungkinkan untuk merupakan olahraga yang paling
nyeri sendi pada lansia Quasy Experiment. dilakukan peregangan dan mudah dan murah, karena dapat
Pada penelitian ini tidak menjelaskan kriteria penguatan otot yang dapat dilakukan secara mandiri di
Penulis : Selley Sossa inklusi dan kriteria eksklusinya.
Shahlysa Penelitian ini menggunakan variabel membantu meningkatkan daya rumah tanpa mengganggu
independen range of motion, sedangkan variabel gerak sendi sehingga otot dapat pekerjaan sehari-hari.
Fakultas Kedokteran dan dependennya adalah nyeri. menahan benturan dengan lebih Jurnal ROM untuk lansia ini
Ilmu Kesehatan, Penelitian ini menggunakan populasi baik, serta mengurangi tekanan belum bisa dilakukan karena
Universitas seluruh lanjut usia sebanyak 52 orang di pada tulang rawan dan persendian tidak dijelaskan metode
Muhammadiyah posyandu lansia terutama di kelurahan yang pada akhirnya gejala nyeri intervensi, Jadi, diharapkan
Yogyakarta Tahun 2019 Surodikraman.
sendi dapat berkurang. dapat mengembangkan kembali
intervensi ROM pada lansia
V2 (Validitas Informasi) :
dengan rematik.
Peneliti memberikan intervensi pelatihan
keseimbangan kepada responden sebanyak
3x/minggu selama 6 minggu.
Pada penelitian ini tidak mencantumkan
instrumen yang digunakan

V3 (validitas pengontrolan perancu) :


Pada penelitian ini tidak dijelaskan kriteria
inklusi dan eksklusi, teknik pemberian
intervensi, dan instrument yang digunakan

V4 (validitas analisis) :
Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok
kontrol, hasil analisa uji Wilcoxon Signed Rank
Test menunjukkan nilai p = 0,265 (p > 0.05), ini
berarti tingkat nyeri sebelum dan setelah
kegiatan sehari-hari tanpa melakukan latihan
fisik gerak sendi (ROM) tidak mengalami
perubahan secara signifikan. Berdasarkan hasil
analisa uji Mann Whitney Test diperoleh p =
0,000 (p < 0.05), ini menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara kelompok
kontrol dan perlakuan, dengan demikian
Hipotesa diterima, bahwa latihan fisik gerak
sendi (ROM) dapat menurunkan nyeri sendi
pada lanjut usia.

V5 (validitas eksterna) :
Latihan ROM adalah latihan yang
menggerakkan persendian seoptimal dan seluas
mungkin sesuai kemampuan seseorang yang
tidak menimbulkan rasa nyeri pada sendi yang
digerakkan. Penelitian yang dilakukan oleh
Jenkins (2005) bahwa penurunan ROM
disebabkan oleh tidak adanya aktivitas dan
untuk mempertahankan kenormalan ROM.
Sendi dan otot harus digerakkan dengan
maksimum dan dilakukan secara teratur.
Latihan peregangan statik (static stretching)
pada usia dewasa juga dapat meningkatkan
fleksibilitas sendi.

Jurnal V (Validity) I (Important) A (Applicability)


Pengaruh latihan gerak V1 (Validitas Seleksi) Terdapat berbagai terapi dan Latihan gerak aktif dapat
aktif terhadap intensitas Desain penelitian kuantitatif yang digunakan pengobatan yang diberikan kepada diaplikasikan sendiri pada
nyeri rematik pada dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen klien rheumatoid arthritis terkait lansia yang mengalami nyeri
lansia dengan rancangan one group pre-test and nyeri yang dialami antara lain sendi pada RA. Perawat dapat
posttest only design. terapi farmakologi dan non dilakukan dalam praktik
Penulis: Adi Antoni, Kriteria sampel yaitu klien lansia RA dengan farmakologi. Terapi farmakologi keperawatan baik di rumah
Nurhabibah Lubis intensitas nyeri ringan sampai sedang. seperti NSAID dapat berisiko sakit maupun pada praktik
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 16 mengalami toksisitas pada system
keperawatan mandiri untuk
(INDONESIAN Responden. Teknik sampel dalam penelitian ini gastrointestinal, dan kardio-renal.
HEALTH SCIENTIFIC menggunakan purposive sampling. Terapi non farmakologi yang dapat membantu keluhan nyeri
JOURNAL) Vol 3 No. 2 digunakan antara lain fisioterapi, sendi pada klien RA.
Desember 2018 V2 (Validitas Informasi) : terapi okupasi, hand exercise,Jurnal ROM untuk lansia ini
Tidak dijelaskan berapa kali dilakukan podiatri, diet dan belum bisa dilakukan karena
terapi
intervensi dan durasi latihan keseimbangan. komplementer (NICE, 2018). tidak dijelaskan metode
instrument penelitian ini menggunakan cek list ROM atau latihan gerak pada intervensi dan durasi melakukan
observasi dari tinetti balance and gate. klien RA dapat membantu klien ROM. Jadi, diharapkan dapat
mengembangkan kembali
dalam meningkatkan fungsi intervensi ROM pada lansia
V3 (validitas pengontrolan perancu) : tubuh dan memudahkan dalam dengan rematik.
Tidak dijelaskan metode intervensi, berapa kali melaksanakan aktivitas sehari-
dilakukan intervensi dan durasi rang of motion
hari.
(ROM)

V4 (validitas analisis) :
Analisa bivariat menggunakan uji Mann
Whitney Test diperoleh p = 0,000, menunjukan
bahwa terdapat pengaruh latihan gerak aktif
terhadap intensitas nyeri sebelum dan sesudah
intervensi. Latihan gerak aktif dapat
menurunkan intensitas nyeri pada lansia,
dimana terjadi penurunan itensitas nyeri
dengan rerata pre test 4.88 dan posttest 3.38,
nilai p<0.001.

V5 (validitas eksterna) :
Latihan ROM aktif merupakan latihan isotonik
yang mampu mempertahankan atau
meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot
serta dapat mencegah perburukan kapsul sendi,
ankilosis, dan kontraktur. Latihan rentang gerak
aktif yaitu gerakan yang dilakukan oleh
seseorang (pasien) dengan menggunakan energi
sendiri.Penelitian yang dilakulan oleh Ulliya
(2007) yang berjudul Pengaruh Latihan Range
Of Motion (ROM) Terhadap Fleksibilitas Sendi
Lutut pada Lansia. Hasil penelitian ini
didapatkan bahwa latihan ROM dapat
meningkatkan fleksibilitas sendi pada lansia
yang diukur menggunakan Katz Indek.
Jurnal V (Validity) I (Important) A (Applicability)
Pengaruh Latihan RangeV1 (Validitas Seleksi) Pengaruh latihan ROM terhadap Perawat diharapkan dapat
Of Motion (Rom)Penelitian ini merupakan jenis pre fleksibilitas sendi lanjut usia. menggunakan latihan Range
Terhadap Perubahaneksperimental dengan one-group pre-test ROM mampu (1) menjaga of Motion (ROM) sebagai
Skala Nyeri Pada Lansia
posttest design. kemampuan otot, (2) menjaga intervensi nonfarmakologi
Dengan Osteoartritis Di
Kriteria inklusi yaitu: Lansia yang didiagnosa
gerakan sendi, (3) melancarkan pada penyakit osteoartritis,
Posyandu Lansia Desa osteoartritis oleh dokter, Lansia dengan
Kalianget Timurosteoartritis yang mengalami nyeri bersedia
peredaran darah, (4) sehingga angka kesakitan
Kecamatan Kalianget
diteliti, Lansia yang kooperatif, Tidak menghindari kecacatan. lansia akibat nyeri
Kabupaten Sumenep mengkonsumsi obat penghilang rasa Latihan ROM meningkatkan osteoartritis berkurang
nyeri/analgesik sebelum latihan Range of aliran darah menuju kapsula bahkan teratasi tanpa ada efek
Penulis: Mujib Hannan Motion (ROM) dilakukan dan bersedia diteliti. sendi dan meningkatkan samping yang perlu
Kriteria eksklusi: Lansia dengan osteoartritis fleksibiltas persendian sehingga dikhawatirkan.
Jurnal Ilmu Kesehatan yang mengalami nyeri,tetapi tidak bersedia nyeri dapat berkurang bahkan Jurnal ROM untuk lansia ini
Vol.1 No.2 November diteliti, Lansia dengan osteoarthritis yang teratasi (Suratun, 2008). belum bisa dilakukan karena
2016 depresi berat.Tidak dicantumkan kriteria Latihan ROM merupakan tidak dijelaskan metode
eksklusi penelitian. kegiatan sederhana yang intervensi, Jadi, diharapkan
Sampel penelitian adalah Sebagian Lansia dapat mengembangkan kembali
mampu memberikan efek besar
Osteoartritis Dengan Nyeri Sendi Dari Populasi intervensi ROM pada lansia
Di Posyandu Desa Kalianget Timur Sebanyak
terhadap perubahan skala nyeri. dengan rematik.
64 Orang. Simple Random Sampling.

V2 (Validitas Informasi) :
Intervensi yang dilakukan selama satu minggu
dengan minimal 2 kali sehari.
Instrument dalam mengukur nyeri osteoartritis
pada responden menggunakan Pain Rating
Scale

V3 (validitas pengontrolan perancu) :


Tidak dijelaskan metode intervensi
V4 (validitas analisis) :
Sebelum dilakukan latihan Range of Motion
jumlah responden yang mengeluh nyeri berat
dengan skala 7-9 awalnya berjumlah 22
responden, setelah itu berkurang menjadi 10
responden.
Selain itu, jumlah responden dengan keluhan
nyeri sedang dengan skala 4-6 awalnya 31
responden, setekah itu berkurang menjadi 20
responden, dan responden yang mengeluh nyeri
ringan dengan skala 1-3 awalnya 11 kemudian
meningkat menjadi 30 responden serta jumlah
responden yang tidak mengeluh nyeri awalnya 0
setelah itu menjadi 4 responden.
Hal tersebut menggambarkan keberhasilan
latihan ROM untuk menurunkan skala nyeri
osteoartritis pada lansia. Hasil uji analisis
statistik Wilcoxon menunjukkan bahwa nilai
p=0,00. Hasil ini bisa disimpulkan jika H1
diterima. P= 0,000 yang menunjukkan bahwa
latihan ROM memiliki pengaruh pada
perubahan skala nyeri pasien osteoartritis.

V5 (validitas eksterna) :
Menurut Himpunan Reumatologi Indonesia
atau IRA (2009) penatalaksanaan
osteoartritis yakni terapi non farmakologi,
salah satunya yaitu terapi fisik seperti
latihan perbaikan lingkup pergerakan
persendian, kekuatan otot
(quadrisep/pangkal paha) dan alat bantu
pergerakan sendi.
Merencanakan latihan ROM, perhatikan
umur pasien, diagnosa, tanda-tanda vital
dan lamanya tirah baring. Bagian tubuh
yang bisa diterapkan latihan ROM yaitu:
jari, leher, siku, lengan, bahu, tumit, kaki
serta pergelangan kaki. ROM bisa dilakukan
pada seluruh persendian. ROM wajib tepat
waktu misalnya sesudah mandi atau
perawatan rutin sudah dilakukan (Suratun,
2008).

Anda mungkin juga menyukai