Anda di halaman 1dari 14

RESUME KEPERAWATAN BY. NY.

D DENGAN DIAGNOSA SEPSIS DI


RUANG PERINATOLOGI RS AL-ISLAM BANDUNG

Diajukan salah satu syarat memebuhi tugas Praktik Belajar Lapangan Stase Anak

Preseptor Ruangan:
Yani Handayani, S. Kep., Ners

Dosen Pembimbing:
Yusi Sofiah, S. Kep., Ners., M. Kep., Sp., Kep., An

Oleh:

Hilma Halimatusy Syfa

NIM. 402019049

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH

BANDUNG

2019
A. Pengkajian
1. Nama : By. Ny. D
2. Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 04 Oktober 2019
3. Usia : 3 hari
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Medrek : 804963
6. Diagnosa Medis : Sepsis
7. Tanggal Masuk : 4 Oktober 2019
8. Tanggal Pengkajian : 7 Oktober 2019 (15.55)
9. Jaminan Kesehatan : Umum

B. Riwayat kesehatan
1. Alasan masuk rumah sakit
NCB lahir spontan dengan ketuban keruh dengan gravidarum G2P2A0 dan usia
kehamilan 36 minggu. BB lahir 3,460 gram dan Panjang Badan 48,5 cm, dengan
apgar score 9/10.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Bayi lahir pada tanggal 4 Oktober 2019 jam 09.27 dengan jenis kelamin
perempuan, langsung nangis, tidak terdapat sesak, tidak terdapat sianosis, akral
dingin, CRT < 3 detik, tali pusat basah namun bersih, reflek hisap kuat, produksi
ASI belum ada, tidak ada muntah, tidak ada BAB. N: 134 x/menit, R:48 x/menit,
S: 36,8ºC, BB lahir 3,460 gram dan Panjang Badan 48,5 cm, dengan apgar score
9/10.
Pada tanggal 4 Oktober 2019 jam 15.00 dilakukan observasi dinas siang dengan
hasil bayi aktif, nangis kuat, tidak ada sesak, akral hangat, CRT < 3 detik, BAB
dan BAK sudah ada, N: 128 x/menit, R:48x/menit, S: 37,2ºC, B/K: 20. Pada jam
15.15 di ambil darah kemudian lab telepon jam 16.40 ada pembekuan pada darah
sehingga dilakukan pengampilan sample darah ulang pada jam 16.50 dengan hasil
yang menunjukkan peningkatan pada Leukosit 26.100 sel/uL, Batang 0%, dan
Segmen 71%,. Pada tanggal yang sama jam 20.00 dilakukan observasi dinas malam
dengan hasil bayi bayi aktif, nangis kuat, tidak ada sesak, akral hangat, CRT < 3
detik, residu slym keruh, N: 144 x/menit, R: 50 x/menit, S: 36,5ºC.
Pada tanggal 5 Oktober 2019 jam 09.02 dilakukan observasi dinas pagi dengan
hasil bayi aktif, nangis kuat, tidak ada sesak, akral hangat CRT, tali pusat basah
namun bersih < 3 detik, BAB/BAK tidak ada, residu stosel, BB: 3,460 gram, N:
135 x/menit, R: 45 x/menit, S: 36,5ºC, dilakukkan tindakan pemasangan infus
dextrose 9-10 cc/jam, dan manajemen kebutuhan cairan 60 x 3,46 = 207,06 cc/jam.
Pada jam 10.20 visite dr dan meresepkan antibiotik Bactesyn 2 x 170 mg IV untuk
jam 09 dan 21, Mikasin 2x26 mg IV untuk jam 09 dan 21.00. Pada tanggal 05
oktober 2019 pada jam 13.07 dilakukan test alergi antibiotik di cek pada jam 13.23
dengan hasil negatif alergi terhadap antibiotik, sehingga terapi di lanjutkan. Pada
jam 13.07 visite dr dengan data objective bayi menangis kuat dan cukup aktif,
terdapat stosel, terapi di lanjutkan dan puasa kebutuhan cairan, pemberian cairan
infus Kaen MG3 11 gtt/jam dan Aminosteril 6% 50 cc/jam. Pada observasi dinas
malam jam 21.00 terdapat menangis kuat, akral hangat, residu slym, tali pusat
basah namun bersih, CRT < 3 detik, residu slym, N:150 x/menit, R: 48 x/menit,
dan suhu S: 37,3ºC, dan BB: 3,460 gram dan dilakukan tindakan pemasangan OGT.
Pada tanggal 6 Oktober 2019 dilakukan observasi pada dinas siang jam 13.12
dengan hasil bayi aktif, menangis kuat, akral hangat, residu slym, tali pusat basah
namun bersih, N: 138 x/menit, R: 45 x/menit, S: 37,0ºC, BB: 3,460 gram. Pada jam
13.12 visite dr dengan hasil residu lambung: 0, terapi antibiotik di lanjutkan,
kebutuhan cairan ASI 4x5 cc ps, 4x10 cc ps, aminosteril 6% 50 cc/24 jam. Pada
jam 17.12 dilakukan observasi dinas siang dengan hasil bayi aktif, nangis kuat,
residu 2 cc, minum 5 cc, tali pusat basah, N: 117x/menit, R: 42 x/menit, S: 37,0ºC.
Pada jam 20.15 dilakukan observasi dinas malam dengan hasil bayi aktif, menangis
kuat, residu slym, minum 5 cc, tali pusat bersih, BAB/BAK tidak ada, N: 120
x/menit, R: 54 x/menit, S: 37,9º, ikterik kremee 1-2.
Pada tanggal 7 Oktober 2019 dilakukan observasi dinas pagi dengan hasil bayi
aktif, menangis kuat, tidak ada sesak, akral hangat, CRT < 3 detik, tali pusat bersih,
N: 135 x/menit, R: 47 x/menit, S: 36,8ºC, BB: 3420 gram, dan pemberian
Ranitidine 2 x 4 mg IV untuk jam 07 dan jam 21, Baktesin 2 x 170 mg IV untuk
jam 09 dan 21, Mikasin 2 x 26 mg IV untuk jam 09 dan jam 21 seduai advis dr.
Pada tanggal 7 Oktober 2019 dilakukan pengkajian pada jam 15.55 dengan hasil
bayi aktif, menangis kuat, akral hangat. < 3 detik, tali pusat basah namun bersih,
terdapat luka di daerah wajah pasien dan terdapat bruntusan di daerah pipi,
terpasang OGT hari ke-3, terpasang infus Ka-En MG3 11 gtt/jam dan Aminosteril
50 cc/jam hari ke-3, N: 134 x/menit, R: 47 x/menit, S: 36,1ºC, resiudu: 2 cc, BB:
3420 gram, TB: 48,5 cm, Lingkar Kepala: 32,5 cm, Lingkar Dada: 30 cm, LILA:
12 cm, BU: 10 x/menit, ASI 8 x 5-10 cc, frekuensi BAB/BAK: 3-4 x/menit.
3. Riwayat penyakit dahulu
NCB lahir spontan dengan ketuban keruh dengan gravidarum G2P2A0 dan usia
kehamilan 36 minggu.
C. Analisa Data

Data Etiologi Masalah Keperawatan


DS: Terlampir Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang dari
DO: Kebutuhan Tubuh
N: 134 x/menit
R: 47 x/menit
S: 36,1ºC
BB: 3420 gram
BU: 10 x/menit
Terpasang selang OGT hari
ke 3 terdapat stosel 2 cc

DS: Terlampir Kerusakan Integritas Kulit

DO:
Terdapat luka di sekitar
wajah pasien

D. Prioritas Masalah
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan
2. Kerusakan Integritas Kulit
E. Intervensi
No. Dx. Kep. Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
1. Ketidakseimbangan Tujuan: Nutrition Management
Nutrisi Kurang dari Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji adanya alergi
kebutuhan keperawatan selama 3x24 makanan 1. Untuk mengetahui
jam diharapkan nutrisi 2. Kaloborasi dengan adanya alergi
pasien menjadi seimbang ahli gizi makanan
Kriteria Hasil: 2. Menentukan nutrisi
 Adanya peningkatan yang di perlukan
berat badan sesuai Nutrition Monitoring pasien
dengan tujuan tidak 1. BB pasien dalam
batas normal (2500-
boleh > 25%
4000 gram) 1. Agar tidak terjadinya
 Tidak adanya tanda 2. Monitor adanya malnutrisi
tanda malnutrisi penurunan berat 2. Mengetahui ada atau
(gejala: kelelahan, badan tidaknya penurunan
pusing, dan 3. Monitor mual dan berat badan
penurunan berat muntah 3. Mengetahui ada atau
4. Monitor kalori dan tidak nya mual
badan)
intake nutrisi (5-10 muntah
 Tidak ada terjadi cc) 4. Mengetahui intake
penurunan berat 5. Monitor interaksi nutrisi yang masuk
badan yang berarti anak atau orangtua ke dalam tubuh
(tidak boleh > 7- pasien
10%) 5. Mengetahui apakah
selama makan
berlangsung
bagaimana interaksi
anak atau orangtua
2. Kerusakan Tujuan: Pressure Management: 1. Terhindar dari resiko
Integritas Kulit Setelah dilakukan tindakan 1. Jaga kebersihan kulit infeksi
keperawatan selama 3x24 agar tetap bersih dan 2. Mengetahui adanya
jam diharapkan integritas kering tanda alergi atau
kulit menjadi bagus 2. Monitor kulit akan terjadinya infeksi
kembali adanya kemerahan 3. Menjaga
Kriteria Hasil: 3. Oleskan lotion atau kelembaban dan
 Integritas kulit yang baby oil pada daerah elastisitas kulit
baik bisa yang tertekan 4. Agar mempercepat
dipertahankan 4. Monitor nutrisi pasien proses penyembuhan
(sensasi, elastisitas, 5. Memandikan pasien 5. Menjaga kebersihan,
temperatur, hidrasi, dengan sabun dan air dan pH tubuh
pigmentasi) hangat
 Tidak ada luka/lesi
pada kulit
 Perfusi jaringan kulit
baik (luka berkurang,
elasitisitas kulit
terjaga)
F. Implementasi
Tangal No. Dx Implementasi Evaluasi TTD
dan Jam Kep.
7/10/19
15.00
1 1. Observasi TTV S: -
N:134 x/menit O: Bayi aktif,
R: 47 x/menit menangis kuat, tali
15.15 S: 36, 1 ºC pusat basah namun
bersih
2. Observasi Bising Usus
15.23 A: Masalah teratasi
BU: 10 x/menit
sebagian
3. Pemberian Nutrisi
P: intervensi
ASI 8 x 5 – 10 cc
dilanjutkan
4. Mengganti Popok
BAB/BAK: 20
5. Timbang BB
18.00
3,420 gram
S: -
O: Bayi aktif,
18.10 1 menangis kuat, tali
1. Observasi TTV
pusat basah namun
N:134 x/menit
18.20 bersih
R: 47 x/menit
A: Masalah teratasi
18. 26 S: 36, 1 ºC
sebagian
2. Observasi Bising Usus P: intervensi
BU: 10 x/menit dilanjutkan

3. Pemberian Nutrisi
18. 30 ASI 8 x 5 - 10 cc
4. Mengganti Popok
BAB/BAK: 20
5. Ukur Lingkar Kepala
32,5 cm
6. Ukur Lingkar Dada
Tangal No. Dx Implementasi Evaluasi TTD
dan Jam Kep.
30 cm
2
S: -
1. Monitor tanda kemerahan O: bayi aktif,
nangis kuat, tidak
2. Oleskan baby oil di daerah pipi pasien
terdapat tanda
kemerahan,
terdapat luka di
daerah wajah, dan
terdapat bruntusan
di daerah kedua
lengan
A: Masalah belum
teratasi
P: intervensi di
lanjutkan

S: -
8/10/19 1
O: Bayi aktif,
09.00 1. Observasi TTV
menangis kuat, tali
N:135 x/menit
pusat basah namun
R: 48 x/menit
bersih
09. 08 S: 36, 5 ºC
A: Masalah teratasi
2. Observasi Bising Usus
sebagian
09. 15 BU: 10 x/menit
P: intervensi
3. Pemberian Nutrisi dilanjutkan
ASI 8 x 5 – 10 cc
4. Mengganti Popok
BAB/BAK: 20
5. Timbang BB
3,420 gram S: -
O: bayi aktif,
6. Pemberian Ranitidine 2 x 4 mg IV
nangis kuat, tidak
7. Pemberian Mikasin 2 x 26 mg IV terdapat tanda
kemerahan,,
8. Pemberian Bactesin 2 x 170 mg IV
terdapat luka di
daerah wajah
Tangal No. Dx Implementasi Evaluasi TTD
dan Jam Kep.
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan
09.40 2
S: -
1. Monitor tanda kemerahan
O: Bayi aktif,
2. Oleskan baby oil di daerah pipi pasien
menangis kuat, tali
3. Pemberian Elox cream tipis-tipis di
pusat basah namun
daerah pipi
bersih
A: Masalah teratasi
sebagian
P: intervensi
dilanjutkan

1
12.00 S: -
O: bayi aktif,
1. Observasi TTV nangis kuat, tidak
12.10 N:138 x/menit terdapat tanda
kemerahan,
R: 45 x/menit terdapat luka di
S: 36, 5 ºC daerah wajah
A: Masalah belum
12.16 2. Observasi Bising Usus teratasi
BU: 10 x/menit P: Intervensi
dilanjutkan
3. Pemberian Nutrisi
ASI 8 x 5 - 10 cc S: -
4. Mengganti Popok O: Bayi aktif,
BAB/BAK: 20 menangis kuat, tali
5. AFF OGT dan AFF infus di ganti pusat basah namun
hepcap bersih
6. Ranitidine di stop A: Masalah teratasi
sebagian
P: intervensi
dilanjutkan
Tangal No. Dx Implementasi Evaluasi TTD
dan Jam Kep.

12.20
S: -
2 1. Monitor tanda kemerahan O: bayi aktif,
2. Oleskan baby oil di daerah pipi nangis kuat, tidak
terdapat tanda
kemerahan, ,
terdapat luka di
daerah wajah
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan

15.00 S: -
1. Observasi TTV O: Bayi aktif,
1
N:128 x/menit menangis kuat, tali
15. 10 R: 44 x/menit pusat basah namun
S: 37, 0 ºC bersih
2. Observasi Bising Usus A: Masalah teratasi
BU: 10 x/menit sebagian
3. Pemberian Nutrisi P: intervensi
ASI 8 x 5 - 10 cc dilanjutkan
Pasien rencana
4. Mengganti Popok pulang besok jam 9
BAB/BAK: 40

15.55 S: -
O: bayi aktif,
1. Monitor tanda kemerahan nangis kuat, tidak
2
2. Oleskan baby oil di daerah pipi pasien terdapat tanda
kemerahan, ,
3. Pemberian elox cream di pipi terdapat luka di
daerah wajah
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan
Tangal No. Dx Implementasi Evaluasi TTD
dan Jam Kep.

18.00
S: -
1 1. Observasi TTV
O: Bayi aktif,
18. 15 N:128 x/menit
menangis kuat, tali
18. 23 R: 44 x/menit
pusat basah namun
S: 37, 2 ºC
bersih
2. Observasi Bising Usus
A: Masalah teratasi
BU: 10 x/menit
sebagian
3. Pemberian Nutrisi
P: intervensi
ASI 8 x 5 - 10 cc dilanjutkan
4. Mengganti Popok Pasien rencana
pulang besok jam 9
BAB/BAK: 40

19.00 S: -
2
1. Monitor tanda kemerahan O: bayi aktif,
nangis kuat, tidak
2. Oleskan baby oil di daerah pipi pasien terdapat tanda
3. Pemberian Elox cream tipis-tipis di kemerahan, ,
terdapat luka di
daerah pipi daerah wajah
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan

21.00
1 1. Observasi TTV S: -

21.18 N:135 x/menit O: Bayi aktif,

R: 47 x/menit menangis kuat, tali

21.38 S: 37, 1 ºC pusat basah namun

2. Observasi Bising Usus bersih

BU: 10 x/menit A: Masalah teratasi

3. Pemberian Nutrisi sebagian

ASI 8 x 5 - 10 cc P: intervensi
dilanjutkan
4. Mengganti Popok Pasien rencana
pulang jam 9
Tangal No. Dx Implementasi Evaluasi TTD
dan Jam Kep.
BAB/BAK: 10
21.58
S: -
2 1. Monitor tanda kemerahan O: bayi aktif,
2. Oleskan baby oil di daerah pipi pasien nangis kuat, tidak
terdapat tanda
3. Pemberian Elox cream tipis-tipis di kemerahan, ,
daerah pipi terdapat luka di
daerah wajah
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan

24.00 S: -
1. Observasi TTV O: Bayi aktif,
1
N: 138 x/menit menangis kuat, tali
24. 16 R: 45 x/menit pusat basah namun
S: 37, 0 ºC bersih
2. Observasi Bising Usus A: Masalah teratasi
24. 38 BU: 10 x/menit sebagian
3. Pemberian Nutrisi P: intervensi
ASI 8 x 5 - 10 cc dilanjutkan
Pasien rencana
4. Mengganti Popok pulang jam 9
BAB/BAK: 50
24.45 S: -
2 1. Monitor tanda kemerahan O: bayi aktif,
nangis kuat, tidak
2. Oleskan baby oil di daerah pipi pasien terdapat tanda
3. Pemberian Elox cream tipis-tipis di kemerahan, ,
terdapat luka di
daerah pipi daerah wajah
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan

03.00 S: -
Tangal No. Dx Implementasi Evaluasi TTD
dan Jam Kep.
1. Observasi TTV O: Bayi aktif,
1 N: 132 x/menit menangis kuat, tali
R: 42 x/menit pusat basah namun
03.12 S: 37, 0 ºC bersih
2. Observasi Bising Usus A: Masalah teratasi
BU: 10 x/menit sebagian
3. Pemberian Nutrisi P: intervensi
dilanjutkan
ASI 8 x 5 - 10 cc
Pasien rencana
03.48 4. Mengganti Popok pulang jam 9
BAB/BAK: 10

04.00
1. Monitor tanda kemerahan S: -
2 O: bayi aktif,
2. Oleskan baby oil di daerah pipi pasien
nangis kuat, tidak
3. Pemberian Elox cream tipis-tipis di terdapat tanda
daerah pipi kemerahan, ,
terdapat luka di
daerah wajah
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan

06.00 S: -

1. Observasi TTV O: Bayi aktif,


1 N: 134 x/menit menangis kuat, tali
06.17 R: 45 x/menit pusat basah namun
S: 36, 7 ºC bersih
06.20 2. Observasi Bising Usus A: Masalah teratasi

BU: 10 x/menit sebagian


06. 30 3. Pemberian Nutrisi P: intervensi
dilanjutkan
ASI 8 x 5 - 10 cc Pasien rencana
4. Mengganti Popok pulang jam 9

BAB/BAK: 20
Tangal No. Dx Implementasi Evaluasi TTD
dan Jam Kep.
5. BB: 3470 gram
06.47
1. Monitor tanda kemerahan S: -
2 O: bayi aktif,
2. Oleskan baby oil di daerah pipi pasien
nangis kuat, tidak
3. Pemberian Elox cream tipis-tipis di terdapat tanda
kemerahan, ,
daerah pipi
terdapat luka di
4. Memandikan pasien dengan air daerah wajah
A: Masalah belum
hangat
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai