Anda di halaman 1dari 2

Fungsi Manajemen Keperawatan (Lanjutan)]

3. Penggerakan

Penggerakan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang lain agar mau dan suka bekerja dalam
rangka menyelesaikan tugas, demi tercapainya tujuan bersama. Dalam hal ini, diusahakan afar orang
yang diperintah jangan hanya semata-mata menerima perintah dari atasan, tetapi tergerak hatinya
untuk menyelesaikan tugasnya dengan kesadaran sendiri. Seringkali terjadi hambatan pada
penggerakan karena yang digerakkan adalah manusia, yang mempunyai keinginan pribadi, sikap, dan
perilaku yang khusus. Oleh sebab itu, kepemimpinan yang dapat meningkatkan motivasi dan sikap
kerja bawahan menjadi hal yang terpenting.

Ada tiga tipe penggerakan yang dapat dijadikan bahan acuan, yaitu kepemimpinan, motivasi kerja,
serta KISS dan komunikasi.

a. Kepemimpinan
Ada tiga pengertian kepemimpinan yang menjadi acuan, yaitu:
- Suatu kejadian untuk mempengaruhi perilaku orang-orang agar mau bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu
- Seni yang berdasar dari kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar mau
berperilaku seperti apa yang dikehendakinya;
- The process od inffluecing people to accomplish goals (Huber D)

Interaksi di antara orang-orang


Proses mempengaruhi
Fenomena perubahan sosial

Kepemimpinan juga dapat ditinjau dari empat sisi, yaitu a) pla dasar kepemimpinan, b)
komponen peristiwa kepemimpinan, c) tipe kepemimpinan, dan d) figure kepemimpinan

1. Pola dasar kepemimpinan


Ada dua pola dasar dalam kepemimpinan. Yang pertama adalah kepemimpinan formal, yang
dapat diartikan kepemimpinan yang bersifat resmidan organisasi, diatur sesuai dengan pangkat,
jabatan, hierarki, dan struktur dalam organisasi. Yang kedua adalah kepemimpinan informal,
yang dapat diartikan kepemimpinan yang tidak didasarkan atas hieraarki, akan tetapi
lebihdidasarkan pada pengakuan nyata dari orang-orang di sekitarnya karena kemampuan
memikat, kemampuan ilmu, kemampuan membina hubungan kerja, dan lain-lain.
2. Komponen peristiwa kepemimpinan
Komponen peristiwa kepemimpinan (Kison, 1989) terdiri atas
a) Pemimpin: nilai keterampilan, gaya tipe kepemimpinan, serta persepsi terhadap dari dan
perannya.
b) Pengikut: kesiapan untuk dipengaruhi, kepercayaan pada pemimpin, serta pengalaman kerja
sama
c) Situasi harapan, system control, struktur tughas, waktu dan buadaya kerja
d) Proses komunikasi: tingkay keterbukaan
e) Tujuan-tujuan: tujuan organisasi dan tujuan pribadi

Melihat komponen-komponen peristiea kepemimpinan ini maka perlu suatu dalam


mendiagnosis, mengadaptasikan, danmengomunikasikannya (Hersey Dan Blanchard, 1993)
3. Tipe kempemimpinan
Ada enam tipe kepemimpinan, yaitu:ototratis, paternalistis, militeristis, karismatis, demokratis,
dan liberalistis (kisses faire). Penjelasan tipr-tipe kepemimpinan ini terdapat dalam pembahasan
bab selanjutnya.
4. Figur kepemimpinan
Figur kepemimpinan dalam hal ini diistilahkan harus mempunyai karakter “rajapandita”. Bila
diartikan, raja artinya memiliki ilmu dan wawasan substistusi, sedangkan pandita Iartinya
memiliki ilmu dan wawasan kleagamaan/moralitas.
Untuk menjadi “rajapandita”, seseorang pemimpin harus mempunyai karakter sebagai berikut:
a. Berpendidikan dan berpengalaman dalam substansti tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini
juga dikuatkan dalam sebuah hadits, “Jika suatu urusan di serahkan kepada yang bukan
ahlinya, maka tunggulah kehancurannya”.
b. Berbudi luhur
- Tidak sombong
- Mampu membaca keadaan dan mendengarkan aspirasi serta keluh kesah anggotanya
- Menjunjung tinggi hokum dan konstitusi negaraa,
- Demokratis
- Tegas dalam bertindak dan menegakkan kebenaran,
- Arif dan bijaksana
- Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani

b. Motivasi kerja
Yang dimaksud dengan motivasi kerja adalah dorongan yang menyebabkan seseorang mau
melaksanakan suatu pekerjaan yang menjadi tugas dan tangung jawabnya. Motivasi kerja
terbagi menjadi tiga, yaitu jenis motivasi, factor motivator, dan factor demotivator.
1. Jenis motivasi

Anda mungkin juga menyukai