Anda di halaman 1dari 15

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep


Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

Durasi Aktivitas Fisik


Aktifitas Fisik
Jenis Aktivitas Fisik

Frekuensi K. Sayur Buah


Konsumsi Buah dan Sayur
Jumlah K. Sayur Buah

Frekuensi Cek Kesehatan


Cek Kesehatan
Tujuan Cek Kesehatan

Enyahkan Asap Rokok Anggota RT merokok di rumah

Istirahat cukup Jumlah jam tidur dalam sehari

3.2 Definisi Operasional


3.2.1 Aktivitas Fisik
Definisi : Setiap gerakan fisik oleh otot tubuh dan sistem
penunjangnya yang memerlukan pengeluaran energi.
Alat Ukur : Kuisioner
Hasil Ukur : Berupa data kategori sebagai berikut:
Jenis Aktifitas Fisik:
- Berat : biasanya berhubungan dengan olahraga dan
membutuhkan kekuatan (strength), membuat berkeringat.
Contoh: berlari, sepak bola, aerobik, bela diri, dan outbond.
- Sedang : memerlukan tenaga intens atau terus-
menerus, gerakan otot yang berirama atau kelenturan
(flexibility)
Contoh: berlari kecil, tenis meja, berenang, bersepeda, jalan
cepat.
- Ringan : hanya memerlukan sedikit energi dan
biasanya tidak menyebabkan perubahan dalam pernapasan
atau ketahanan (endurance).
Contoh: berjalan kaki, menyapu, belajar, mencuci.
Durasi dalam seminggu:
- 150 menit/minggu
- <150 menit/minggu

3.2.2 Konsumsi Sayur dan Buah


Definisi : Pedoman Gizi Seimbang menganjurkan konsumsi
sayuran dan buah-buahan 300-400 gram perorang
perhari bagi anak balita dan anak usia sekolah, dan 400-
600 gram perorang perhari bagi remaja dan orang
dewasa. Sekitar 1/2 piring terdiri dari buah dan sayur.
2/3 dari anjuran konsumsi sayur dan buah tersebut
adalah porsi sayur.
Alat Ukur : Kuisioner
Hasil Ukur : Berupa data kategori sebagai berikut:
Frekuensi Konsumsi Sayur dan Buah dalam seminggu:
- 7x (setiap hari)
- >3x
- 1-3x
- Tidak pernah
Presentase Konsumsi Sayur dan Buah:
- >1/2 piring
- 1/2 -1/4 piring
- <1/4 piring

3.2.3 Cek kesehatan secara rutin


Definisi : Pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan pada
waktu/periode tertentu oleh individu dan merupakan
perilaku promotif preventif yang perlu dibudayakan.
Pemeriksaan kesehatan berkala dimaksudkan untuk
mempertahankan derajat kesehatan yang optimal serta
menilai adanya faktor-faktor risiko yang mempengaruhi
dan perlu dikendalikan dengan usaha-usaha pencegahan
Alat Ukur : Kuisioner
Hasil Ukur : Berupa kategori sebagai berikut:
Frekuensi cek kesehatan:
- 1x dalam ≤1 tahun
- 1x dalam >1 tahun
Tujuan cek kesehatan:
- Mengeluhkan masalah kesehatan
- Kontrol penyakit sebelumnya
- Mencegah penyakit
- Pekerjaan
- Lainnya
3.2.4 Enyahkan asap rokok
Definisi : menjauhi paparan dari asap rokok untuk menciptakan
rumah tangga tanpa asap rokok.
Alat Ukur : Kuisioner
Hasil Ukur : Berupa kategori sebagai berikut:
Ada Tidaknya anggota rumah tangga yang merokok:
- Ada
- Tidak ada

3.2.5 Istirahat Cukup


Definisi : waktu yang cukup untuk melepaskan lelah dengan
tujuan memulihkan konsidi. Istirahat yang baik dan
dianjurkan adalah tidur.
Alat Ukur : Kuisioner
Hasil Ukur : Berupa kategori sebagai berikut:
Durasi waktu tidur dalam sehari:
- <6 jam
- 6-8 jam
- >8 jam
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka kami menggunakan
desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode kuisioner, untuk mengetahui
informasi terkait implementasi GERMAS di Desa Mandingin RT.05, Kabupaten
Hulu Sungai Tengah, Barabai. .

4.2 Populasi dan Sampel


4.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh warga RT. 05 Desa Mandingin,
Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Barabai yang berjumlah 58 kepala keluarga.

4.2.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini yaitu kepala keluarga RT. 05 Desa Mandingin,
Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Barabai yang ditentukan menggunakan teknik
sampling sistematis.

4.2.3 Besar Sampel


Besar sampel yang digunakan sebanyak 15 sampel. Berdasarkan nomor urut
rumah, diambil sampel KK dari nomor rumah yang genap.

4.2.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi


4.2.4.1 Kriteria Inklusi
KK bernomor rumah genap yang bersedia memberikan data.
4.2.4.2 Kriteria Eksklusi
KK bernormor rumah genap yang tidak berada di lokasi penelitian.
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RT. 05 Desa Mandingin, Kabupaten Hulu Sungai
Tengah, Barabai. Penelitian dilakukan pada tanggal 05 - 12 Januari 2018.

4.4 Cara Pengambilan Data


Menggunakan kuisioner (angket) berisi sejumlah pertanyaan yang disusun
sedemikian rupa berdasarkan tujuan penelitian ini.

4.5 Pengelolahan dan Penyajian Data


Data yang terkumpul dikelola menggunakan Microsoft Excel 2011, kemudian
hasil yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel.

4.6 Etika Penelitian


4.6.1 Setiap subjek akan dijamin kerahasiaanya atas data yang diperoleh dari
kuisioner dengan tidak menuliskan nama KK, namun berupa inisial dan nomor
urut rumah.
4.6.2 Peneliti mengajukan permohonan izin kepada sejumlah institusi terkait sebelum
melakukan penelitian.
BAB 5
HASIL PENELITIAN

Penelitian mengenai implementasi GERMAS di RT. 05 Desa Mandingin


Kabupaten HST Barabai Periode Januari 2018 dilakukan selama satu minggu sejak
tanggal 5-12 Januari 2018. Sampel penelitian yang didapatkan sebanyak 15 orang
yang diambil secara random dari warga RT. 05 Desa Mandingin.

5.1.Hasil Perolehan Data


Berdasarkan hasil data primer yang didapatkan pada kuisioner, dilakukan
pengolahan data dengan menggunakan Microsoft Excel 2011 dan hasilnya
disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 5.1
Data sampel berdasarkan pernah tidaknya mendengar istilah GERMAS sebelumnya

Jumlah
Hasil
N %
Pernah 3 20
Tidak Pernah 12 80
Total 15 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer

Pada penelitian yang dilakukan, didapatkan sebanyak 80% sampel belum


pernah mendengar istilah GERMAS sebelumnya, dan 20% sampel sudah pernah
mendengar istilah GERMAS sebelumnya.
Tabel 5.2
Data sampel berdasarkan sumber informasi mendengar istilah GERMAS

Jumlah
Hasil
N %
TV 3 100
Med sosial 0 0
Med cetak 0 0
Pekerjaan 0 0
Lainnya 0 0
Total 3 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer

Dari total 3 sampel yang pernah mendengar istilah GERMAS sebelumnya,


didapatkan bahwa 100% sampel mendapatkan informasi dari TV.

Tabel 5.3
Data sampel berdasarkan durasi aktivitas fisik dalam seminggu

Jumlah
Hasil
N %
≥ 150 menit 12 80
< 150 menit 3 20
Total 15 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer

Berdasarkan durasi aktifitas fisik dalam seminggu, didapatkan sebanyak 80%


sampel melakukan aktivitas fisik selama ≥ 150 menit dan 20% sampel melakukan
aktivitas fisik <150 menit.
Tabel 5.4
Data sampel berdasarkan jenis aktivitas fisik

Jumlah
Hasil
N %
Jenis ringan 9 60
Jenis sedang 1 6.67
Jenis berat 5 33.33
Total 15 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer

Berdasarkan jenis aktifitas fisik yang dilakukan, didapatkan sebanyak 60%


sampel melakukan jenis aktivitas fisik ringan, 33.33% jenis aktivitas berat, dan
33.33% jenis aktivitas sedang.

Tabel 5.5
Data sampel berdasarkan frekuensi konsumsi buah dan sayur dalam seminggu

Jumlah
Hasil
N %
7x (Setiap hari) 8 53.33
4-6x 4 26.67
1-3x 3 20
Tidak pernah 0 0
Total 15 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer

Berdasarkan frekuensi konsumsi buah dan sayur, didapatkan sebanyak 53.33%


sampel mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari, 26.67% mengkonsumsi buah
dan sayur >3x dalam seminggu, dan sebanyak 20% mengkonsumsi buah dan sayur
1-3x dalam seminggu.
Tabel 5.6
Data sampel berdasarkan porsi konsumsi buah dan sayur

Jumlah
Hasil
N %
>1/2 piring 2 13.33
1/2-1/4 piring 9 60
<1/4 piring 4 26.67
Total 15 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer

Berdasarkan porsi konsumsi buah dan sayur, didapatkan 60% sampel


mengkonsumsi buah dan sayur sebanyak ½- ¼ piring, 26.67% sampel
mengkonsumsi < ¼ piring, dan 13.33% sampel mengkonsumsi sebanyak > ½
piring.

Tabel 5.7
Data sampel berdasarkan frekuensi pemeriksaan kesehatan

Jumlah
Hasil
N %
1x dalam ≤ 1th 12 80
1x dalam >1th 3 20
Total 15 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer

Berdasarkan frekuensi periksa kesehatan, didapatkan sebanyak 80% sampel


memeriksa kesehatan 1x dalam ≤ 1th, dan sebanyak 20% memeriksa kesehatan
sebanyak 1x dalam >1th.
Tabel 5.8
Data sampel berdasarkan tujuan pemeriksaan kesehatan

Jumlah
Hasil
N %
Mengeluhkan masalah kesehatan 13 86.67
Kontrol penyakit 1 6.67
Mencegah penyakit 1 6.67
Pekerjaan 0 0
Lainnya 0 0
Total 15 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer

Penelitian berdasarkan tujuan memeriksa kesehatan didapatkan bahwa


sebanyak 86.67% untuk berobat, sebanyak 6.67% untuk kontrol penyakit, dan
6.67% untuk mencegah penyakit

Tabel 5.9
Data sampel berdasarkan ada tidaknya anggota rumah tangga yang merokok

Jumlah
Hasil
N %
Ada 12 80
Tidak ada 3 20
Total 15 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer

Penelitian Implementasi GERMAS berdasarkan ada tidaknya anggota rumah


tangga yang merokok, didapatkan sebanyak 80% ada, dan 20% tidak ada.
Tabel 5.10

Data sampel berdasarkan durasi waktu tidur dalam sehari

Jumlah
Hasil
N %
<6 jam 1 6.67
6-8 jam 12 80
>8 jam 2 13.33
Total 15 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer

Berdasarkan durasi waktu tidur dalam sehari, didapatkan 80% sampel dengan
durasi waktu tidur 6-8 jam, 13.33% sampel dengan durasi >8 jam, dan 6.67%
sampel dengan durasi tidur <6 jam.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang Implementasi GERMAS di RT. 05 Desa


Mandingin Kab. HST Barabai Periode Bulan Januari 2018, selama satu minggu (5-
12 Januari 2018), maka dapat ditarik kesimpulan:

6.1.1 Pada penelitian yang dilakukan pada 15 responden, didapatkan 80% sampel
belum pernah mendengar istilah GERMAS sebelumnya, dan 20% sampel
belum pernah. dari total 3 sampel yang pernah mendengar istilah GERMAS
sebelumnya, didapatkan bahwa 100% sampel mendapatkan informasi
melalui media TV.
6.1.2 Implementasi GERMAS berdasarkan durasi aktifitas fisik yang dilakukan
dalam seminggu, didapatkan sebanyak 80% sampel melakukan aktivitas
fisik selama ≥150 menit dan 20% sampel melakukan aktivitas fisik <150
menit.
6.1.3 Implementasi GERMAS berdasarkan jenis aktifitas fisik, didapatkan hasil
sebanyak 60% sampel melakukan jenis aktivitas fisik ringan, 33.33% jenis
aktivitas berat, dan 33.33% juga untuk jenis aktivitas sedang.
6.1.4 Implementasi GERMAS berdasarkan frekuensi konsumsi buah dan sayur,
didapatkan sebanyak 53.33% sampel mengkonsumsi buah dan sayur setiap
hari, 26.67% mengkonsumsi buah dan sayur >3x dalam seminggu, dan
sebanyak 20% mengkonsumsi buah dan sayur 1-3x dalam seminggu.
6.1.5 Implementasi GERMAS berdasarkan porsi konsumsi buah dan sayur,
didapatkan 60% sampel mengkonsumsi buah dan sayur sebanyak ¼ - ½
piring, 26.67% sampel mengkonsumsi < ¼ piring, dan 13.33% sampel
mengkonsumsi sebanyak > ½ piring.
6.1.6 Implementasi GERMAS bersarkan frekuensi periksa kesehatan, didapatkan
sebanyak 80% sampel memeriksa kesehatan 1x dalam ≤ 1th, dan sebanyak
20% memeriksa kesehatan sebanyak 1x dalam >1th.
6.1.7 Implementasi GERMAS berdasarkan tujuan memeriksa kesehatan didapatkan
sebanyak 86.67% untuk mengeluhkan masalah kesehatan, sebanyak 6.67%
untuk mengontrol penyakit, dan 6.67% untuk mencegah penyakit
6.1.8 Implementasi GERMAS berdasarkan ada tidaknya anggota rumah tangga
yang merokok, didapatkan sebanyak 80% ada, dan 20% tidak ada..
6.1.9 Implementasi GERMAS berdasarkan durasi waktu tidur dalam sehari,
didapatkan 80% sampel dengan durasi waktu tidur 6-8 jam, 13.33% sampel
dengan durasi >8 jam, dan 6.67% sampel dengan durasi <6 jam.

6.2 SARAN
6.2.1 Bagi tenaga kesehatan terutama yang bertugas ditingkat primer untuk
meningkatkan upaya promosi kesehatan terkait program GERMAS.
6.2.2 Kepada peneliti selanjutnya agar lebih mengembangkan penelitian ini
dengan menambah variabel, rentang waktu, atau mempeluas lokasi
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Panduan GERMAS


(Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Jakarta 2016
2. Haedar Akib. Implementasi Kebijakan : Apa, Mengapa, dan Bagaimana.
Universitas Negeri Makassar. 2010
3. Presiden Republik Indonesia. Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 2017 Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Jakarta : 27 Februari
2017
4. Rudy S.P. Kementerian PPN/Bappenas. Kesiapan Lintas Sektor Dalam
Implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Jakarta : 21 Juli 2017
5. Kementerian Kesehatan Indonesia. Pedoman Pelaksanaan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat. Jakarta : 24 Februari 2017

Anda mungkin juga menyukai