4. Budaya Keselamatan 4. Bila terjadi insiden dirumah sakit Rumah sakit bisa membantu memastikan
Pasien terjadinya dialog dua arah antara rumah
sakit dan pasien. Saat terjadi insiden
drumah sakit, Direktur RS mendukung
terciptanya keterbukaan. Keterbukaan
yang dimaksud ialah kterbukaan terhadap
insiden yang telah terjadi. Unsur
keterbukaan yang penting dalam
keterbukaan terdiri dari, empathy,
investigasi, dan dukungan dalam
mengatasi dampak fisik dan psikologis
akibat kejadian tersebut. Namun dalam
dialog kterbukaan antara rumah sakit dan
pasien, memerlukan staf yang memang
memeliki komunikasi yang baik.
Setelah terjadinya insiden atau kesalahan,
maka segera dilakukaan Service recovery.
Service recovery bisa dilakukan dengan
HEART steps
a. Hear/Listen : Mendengarkan
keinginan pasien dengan baik,
dengarkan saja apa yang
diinginkan, jangan dbantah atau
dipotong
b. Empati : peka terhadap emosi
pasien, sesuaikan sikap kita
terhdap perasaan pasien
c. Apologize : menyampakian minta
maaf atas apa yang tlah terjadi
d. Respond : umpan balik terhadap
permasalahan/insiden yang
terjadi
e. Thank you : Terima kaish
terhadap masukan dari pasien
5. Budaya keselamatan 5. Contoh perilaku yang tidak Direktur mendukung terciptanya budaya
Staff RS mendukung Budaya keselamatan keselamatan diseluruh area RS sesau
a. Perilaku yang tidak layak Undang-undang yang berlaku. Direktur
seperti kata-kata, bahasa bertugas meidentifikasi setiap pelaporan
tubuh merendahkan sesame perilaku yang tidak mendukung budaya
staf. keselamatan, kemudian direktur bersama
b. Perilaku yang mengganggu bagian SDM/manajemen membuat
seperti memarahi staf linis laporan aatau evaluasi berapa jumlah
dihadapan pasien kasus perilaku yang tidak mendukung
c. Perilaku yang melecehkan budaya keselamatan yang dilakukan oleh
Ras, suku dan agama seorang staff, dan direktur bersma
d. Pelecehan seksual SDM/Manajemen melakukan pembinaan
terhadap staff yang memiliki perilaku tidak
mendukung budaya keselamatan.
Mengetahui
DIREKTUR Notulis
RSI SULTAN AGUNG BANJARBARU