DIAGNOSIS FISIOTERAPI
PERTEMUAN 1
2
PENGANTAR
PENUNJANG
DIAGNOSIS
Penunjang Diagnosis
Pendahuluan
Data-data penunjang diagnosis hendaknya digunakan
setelah FT’s melakukan tahapan asesmen fisioterapi
dengan benar.
Data-data penunjang diagnosis tidak dapat memberikan
informasi seperti gejala / symtoms yang terjadi pada
pasien.
Misal :
Seorang penderita LBP melalui MRI dapat terlihat
adanya tekanan pada sisi posterolateral, akan
tetapi gejala nyeri yang dirasakan tidak mutlak
hanya pada gerakan ke fleksi saja.
Informasi dari MRI tidak dapat menggantikan
pemeriksaan Fisioterapi dimana informasi
tentang gerakan profokasi nyeri, ekspresi,
endfeel of movement, dll hanya di peroleh
melalui asesmen fisioterapi.
Informasi tersebut menjadi pertimbangan
penetapan program, dosis, bentuk intervensi,
penetuan modalitas, dll.
Peran Data Penunjang
Diagnosis
Sebagai verifikasi hasil temuan dari asesmen fisioterapi
Memberikan data-data dalam bentuk ukuran tertentu
Mempertegas Diagnosis yang dibangun
Menjadi pertimbangan dalam penetapan program
Menunjang differential diagnose
Data evaluasi program yang objektif
Latar Belakang
Peran Penunjang diagnosis Fisioterapi dalam pelayanan masih sangat
rendah.
Kompetensi FT’s memanfaatkan data pendukung untuk menentukan
diagnosis fisioterapi yang masih belum terpenuhi.
Perkembangan teknologi bidang pemeriksaan dan diagnostik yang
semakin maju tidak diikuti dengan pemanfaatannya di Bidang
Pelayanan Fisioterapi
INTRODUKSI
Perlunya penyegaran
MENEGEMENT PELAYANAN
FISIOTERAPI
I. INTRODUKSI MENEGEMENT PELAYANAN
FISIOTERAPI:
Input, proses, output , outcome
Sistem
Himpunan yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan. Dalam sistem setidaknya ada komponen
input, proses, dan out put
Umpan balik
Sistem Proses Fisioterapi
ASESSMENT
DIAGNOSE
PLANNING
INTERVENTION
REEVALUATION
E X A M IN A TIO N E V A L U A TIO N
( P E M E R IK S A A N ) ( EVALUASI )
d a ta g ath erin g an as is & s in tes is
Clinical reasoning
Pemeriksaan & evaluasi hasil pemeriksaan
Pemeriksaan :
history taking : Riwayat penyakit, anamnese
screening : Penyaringan : ada vs tidak ada
the use of specific tests : mis. mc murray
measurements : pengukuran - pengukuran
Evaluasi
analisa - mengurai,
sintesa - merangkai yang cocok
PEMERIKSAAN
- History Taking
- Screening
- Specific test
DATA PENUNJANG
-Pemeriksaan lab Kimia
- Measurement
- Imaging (X-ray, MRI)
- Ultrasonography
- Electromyography
- Electrocardiography
- Spirometri, dll
EVALUASI
DIAGNOSIS FISIOTERAPI
ASSESMENT FISIOTERAPI
MUSKULOSKELETAL
ANAMNESIS
INSPECTION TERPILIH
QUICK TEST TERPILIH
PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR TERPILIH
Active
Passive
Isometric
PEMERIKSAAN KHUSUS TERPILIH
DATA medik/ profesi kesehatan lain
Penentuan akhir sbg diagnosis muskuloskeletal.
PEMERIKSAAN (PENGAMBILAN DATA)
Screening (Observasi =
HISTORY TAKING
inspeksi)
•Anamnesis
Screening (pemeriksaan
•Pengambilan data fungsi fisik sesuai
relevan hipotesis awal) Tes khusus sesuai
•Dibuat hipotesis Quick test hipotesis simpulan:
awal Tes Gerak aktif, gerak •Palpasi
pasif, isometrik. •Joint play movement,
tes provokasi, kinerja
Pengukuran selektif
otot,
Pengukuran subyektif obyektif:
•Tes stabilisasi sendi.
mis nyeri dgn VAS/VRS,
•Muscle strength test,
Pengukuran Mobilitas sendi/ ROM,
length test.
Manual Muscle Test
•Tes sensasi
Karakteristik antropometri
•Balance test,
Pengukuran postur
coordination test.
Keseimbangan/Balance scale
•Strength Duration
Aktifitas sehari-hari/IADL
Curve
Index Barthel
•dll
dll
PROSES EVALUASI ANALISIS SINTESIS
Pengobatan
status kes
famili
Pekerjaan-
sosial
ASSESMENT FISIOTERAPI
NEUROMUSKULAR
ANAMNESIS
INSPECTION TERPILIH
QUICK TEST TERPILIH
PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR TERPILIH
Active
Passive
Isometric
PEMERIKSAAN KHUSUS TERPILIH
DATA medik/ profesi kesehatan lain
Penentuan akhir sbg diagnosis neuromuskular.
PEMERIKSAAN (PENGAMBILAN DATA)
Screening (Observasi =
HISTORY TAKING
inspeksi)
•Anamnesis
Screening (pemeriksaan
•Pengambilan data fungsi fisik sesuai
relevan hipotesis awal) Tes khusus sesuai
•Dibuat hipotesis Quick test hipotesis simpulan:
awal Tes provokasi •Palpasi
•Test CRS
•Muscle strength test.
Pengukuran selektif
•Tes sensasi
Pengukuran subyektif obyektif:
•Balance test
mis: Nyeri VAS, NRS dll
•Coordination test.
Pengukuran Mobilitas sendi/ ROM,
•Pemeriksaan reflex
Manual Muscle Test
•dll
Nyeri tekan Algometer
Pengukuran postur
Keseimbangan/Balance scale
Aktifitas sehari-hari/IADL
dll
PROSES EVALUASI ANALISIS SINTESIS
Fragment ASSESMENT Diagnose
Anthropometri
Rongga dada
Pengobatan
status kes
famili
Pekerjaan-
sosial
PENDUKUNG PROSES FISIOTERAPI
ASESMEN
DIAGNOSA & PROGNOSA
PERENCANAAN
INTERVENSI
EVALUASI
PENDUKUNG ASESMEN
Riwayat pasien/klien
Telaah sistem
Uji & pengukuran fisioterapi
PENDUKUNG ASESMEN
Telaah sistem :
1. Muskuloskeletal
2. Neuromuskuler
3. Kardiovaskuler-
pulmoner
4. Integumen
5. Kemampuan komunikasi
PENDUKUNG ASESMEN
Telaah sistem :
Data
Penunjang
Pemerik
saan Evaluasi
DIAGNOSIS
B. DIAGNOSIS
(WCPT)
DIAGNOSIS FISIOTERAPI
1. Rencana Tujuan
2. Harapan Outcome
3. Intervensi
4. Komunikasi, Informasi,
RENCANA Edukasi
INTERVENSI
5. Informed Consent
6. Dokumentasi
7. Discharge dan
Discontinuation
Planning procedure for
intervention
Berdasarkan hasil assesment ( pemeriksaan dan
evaluasi ), serta diagnosa.
Prognosis yang berhubungan peningkatan kondisi.
Rencana tindakan Fisioterapi, misalnya intensitas,
frekwensi, durasi, urutan dll.
Selainitu dipertimbangkan komplesitas dan berat-
ringannya kondisi klinis
mempertimbangkan kemampuan pasien/klien
Harapan pasien/klien, famili
D. INTERVENSI
o Intervensi di-implementasikan dan
dimodifikasikan untuk :
o Mencapai tujuan yang disepakati dan dapat
termasuk penanganan secara manual:
o Peningkatan gerakan; peralatan fisis,
peralatan
elektroterapuetis dan peralatan mekanis;
pelatihan fungsional; penentuan bantuan dan
peralatan bantu; instruksi dan konseling;
o Dokumentasi
o Koordinasi,
o Komunikasi.
Intervensi dapat juga ditujukan pada:
Pencegahan ketidak-normalan
(kelemahan),
Keterbatasan fungsi,
ketidakmampuan dan cidera,
Peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan , kualitas hidup, kebugaran
segala umur dan segala lapisan
masyarakat.
INTERVENSI
• Coordination, Communication,
Documentation
• Patient / client related intruction
• Prosedural intervention
Pemilihan intervensi
Efektif ?
Tingkat keberhasilan
Berhasil guna sesuai dengan rencana
Jangka waktu pencapaian target - goal
Efisien ?
Penggunaan peralatan
Biaya
Sumbar daya yang lain
Criteria for termination.
Discharge
proses pengakhiran pelayanan FT yang telah diberikan selama satu episode,
bila tujuan telah tercapai.
Bersasarkan analysis fisioterapis tujuan telah tercapai.
Discontinue
Proses pengakhiran pelayanan FT yang telah diberikan dalam suatu episode,
oleh kehendak pasien/klien
Pasien/klien tak dapat melanjutkan karena komplikasi, keuangan dll
Pasien berpendapat bahwa FT sudah tak berguna lagi
Prognosis
A. Muskuloskeletal,
B. Neuromuskular,
C. Kardiovaskulopulmonal.
Introduksi Diagnosis Muskuloskeletal.
Serviced Function
• Cardiovascular system
• Respiratory system
• Digestive system
• Renal system
• Reproductive system
• Musculo-skeletal system
• Nervous system
• Endocrine system
• Immune system
DIAGNOSIS MUSKULOSKELETAL
1.Prediksi gangguan system muskulo skeletal
MS
2.Gangguan Sikap 1
3.Gangguan performans otot
4.Gangguan mobilitas sendi, motor function,
kinerja otot, dan ROM yg disebabkan oleh connective
tissue.
5.Gangguan mobilitas sendi, motor function,
kinerja otot, dan ROM yg disebabkan oleh
inflamasi lokal.
DIAGNOSIS MUSKULOSKELETAL
• Cardiovascular system
• Respiratory system
• Digestive system
• Renal system
• Reproductive system
• Musculo-skeletal system
• Nervous system
• Endocrine system
• Immune system
DIAGNOSIS NEUROMUSKULAR
1. Prediksi gangguan kinerja system neuromuskuler
2. Gangguan Perkembangan Neuromotor
3. Gangguan motor function dan sensory integration yg
disebabkan Non progressive disorder CNS – congenital atau
pada bayi dan masa anak.
4. Gangguan motor function dan sensory integration yg
disebabkan Non progressive disorder CNS – pada usia
dewasa
5. Gangguan motor function dan sensory integration yg
disebabkan progressive disorder CNS
DIAGNOSIS NEUROMUSKULAR
• Cardiovascular system
• Respiratory system
• Digestive system
• Renal system
• Reproductive system
• Musculo-skeletal system
• Nervous system
• Endocrine system
• Immune system
DIAGNOSIS CARDIOVASCULOPULMONAL