Anda di halaman 1dari 11

37

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi dalam penelitian ini adalah proses untuk mendapatkan dan

mengumpulkan data yang diinginkan dalam penelitian, serta metodologi penelitian ini

suatu rancangan atas kelanjutan dari apa yang ingin diteliti.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana sistematis sebagai kerangka yang dibuat

untuk mencari jawaban atas pertanyaan dalam penelitian, dan juga desain penelitian

mengacu pada strategi keseluruhan yang dipilih untuk mengintregasi berbagai

komponen penelitian dengan logis untuk memastikan efektifitas pemecahan masalah

penelitian (Nurdin & Hartati, 2019). Desain penelitian dalam penelitian ini adalah

deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Deskriptif korelatif adalah

penelitian korelasional untuk mengkaji hubungan antara variabel. Penelitian ini dapat

mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan dan menguji berdasarkan teori

yang ada (Nursalam, 2008). Sedangkan cross sectional merupakan jenis penelitian

yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variable independen dan

dependen hanya satu kali pada satu saat dan tidak ada tindak lanjut (Nursalam, 2008).

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan

tingkat kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik saat menjalani hemodialisis di

RSUD Bangil.
38

3.2 Populasi, Sampel, Sampling

3.2.1 Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subek

yang menjadi kuantitas dan karateristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan, 2016).

Menurut (Riduwan & Lestari, 1997) dalam (Riduwan, 2016) menjelaskan

bahwa populasi merupakan keseluruhan dari karateristik atau unit hasil

pengukuran yang menjadi objek penelitian. Populasi penelitian dari penelitian

ini adalah seluruh pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di

RSUD Bangil dengan data pasien HD 3 bulan terakhir pada bulan Mei 53

pasien, Juni 50 pasien, Juli 46 pasien, rata-rata populasi terdapat 49 pasien.

3.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2020). Sampel dalam penelitian ini adalah

pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD

Bangil. Peneliti mengambil sampel 1 bulan terakhir yaitu 46 responden.

3.2.3 Sampling

Sampling merupakan tekhnik pengambilan sampel untuk menentukan sampel

yang akan digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2020). Tekhnik sampling

dalam penelitian ini adalah Consekutive Sampling, yang merupakan

pengambilan anggota sampel menurut kriteria inklusi dan eksklusi sampai

memenuhi jumlah sampel yang diperlukan sampai kurun waktu tertentu

sehingga jumlah sampel terpenuhi(Sujarweni & Utami, 2014).


39

I. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria yang perlu dipenuhi oleh setiap

anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel.

Kriteria inklusi dalam penelian ini adalah

A. Semua usia yang menjalani terapi hemodialisis

B. Pasien yang dapat berkomunikasi

C. Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD

Bangil

II. Kriteria Ekslusi

Kriteria ekslusi merupakan populasi yang tidak dapat diambil sebagai

sampel

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah

A. Pasien dengan gangguan mental

B. Pasien dengan penurunan kesadaran

C. Pasien dengan keadaan buta, tuli, dan tuna wicara

3.3 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

3.3.1 Identifikasi variabel

Variabel dalam penelitian terbagi menjadi dua, yaitu variable dependen

(variable terikat) dan variable independen (variable bebas).

I. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan pada

pasien gagal ginjal kronik saat menjalani hemmodialisa

II. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Dukungan Keluarga


40

3.3.2 Definisi operasional

Definisi Operasional merupakan variable yang secara operasional berdasarkan

karateristik yang diamati, serta memungkinkan untuk peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu fenomena

(Hidayat, 2012) dalam (Yusuf, 2015).

No Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala Kategori


Operasional dan Scoring
1. Variabel Dukungan Dukungan Kuesioner Ordinal Dukungan
Independ Keluarga yang Keluarga : FSS Penuh >40
en: terdiri dari  Dukungan (Family Dukungan
Dukungan suami, istri dan emosional Support Kurang >40
Keluarga anak kandung  Dukungan Scale)
dalam Informasional
keterikatan  Dukungan
pernikahan instrumental
yang dapat  Dukungan
memberikan penghargaan
kasih sayang,
motivasi, dan
selalu ada saat
dibutuhkan oleh
anggota
keluarga yang
sakit gagal
ginjal kronis
yang menjalani
terapi
hemodialisis.
2. Variabel Respon Tingkat Kuesioner Ordinal Kecemasan
Dependen seseresponden Kecemasan : Hamilton Ringan =
: terhadap  Kecemasan Anxiety <17
41

Tingkat keadaan yang Ringan Rating Kecemasan


Kecemasa kurang  Kecemasan Scale Sedang =
n menyenangkan Sedang (HARS) 18-24
menyebabkan  Kecemasan Kecemasan
kebingungan, Berat Berat = 25-
kekhawatiran  Kecemasan 30
dan disertai Sangat
perasaan tidak Berat/Panik
menentu

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat dan cara pengumpulan data yang baik sehingga data

yang dikumpulkan merupakan data yang valid, andal (reliable), dan aktual

(Nursalam, 2017). Pengumpulan data instrument yang digunakan pada penelitian ini

yaitu dengan menggunakan Kuesioner Family Support Scale (FSS) untuk dukungan

keluarga dan Kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) untuk mengukur

kecemasan. Kedua kuesioner tersebut merupakan keusioner baku, yang dimana

peneliti sudah tidak perlu melakukan uji validitas karena datanya sudah credible.

Lembar kuesioner yang digunakan oleh peneliti berisi tentang data demografi klien.

Instrument yang digunakan untuk mengukur kecemasan pasien gagal ginjal kronik

yang menjalani terapi hemodialisis menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale

(HARS) dengan rentang skor total 0-56, dimana dengan kategori kecemasan ringan =

<17, kecemasan sedang = 18-24, kecemasan berat = 25-30 (Hamilton, 1959).

Sedangkan untuk instrumen dukungan keluarga peneliti menggunakan lembar

kuesioner FSS dengan menggunakan skala likert dan pengkategorian 0 = tidak

pernah, 1 =Kadang-kadang, 2= sering, 3 = selalu. Total skor 0-60 (Uddin, M. A., &
42

Bhuiyan, 2019), dengan penskoringan menggunakan cut of point yaitu maximum

score+ minimum score/2 (Notoadmodjo, 2016). Jika skor akhir bernilai >40 maka

pasien mendapat dukungan keluarga penuh, sedangkan jika skor akhir <40 maka

pasien mendapat dukungan keluarga kurang.

3.5 Prosedur Pengambilan Data dan Pengumpulan Data

3.5.1 Prosedur pengambilan data

Dalam melakukan penelitian ini, sebelumnya peneliti mengajukan permohonan

izin kepada direktur RSUD Bangil atas persetujuan dari pihak pendidikan

Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan PPNI

Mojokerto.Setelah mendapat persetujuan dari yang terkait, peneliti kemudian

melakukan pendekatan terlebih dahulu pada pasien dengan gagal ginjal kronik

yang menjalani terapi hemodialisis untuk mendapatkan persetujuan sebagai

responden untuk dilakukan penelitian.

3.5.2 Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2017). Langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut:

3.5.2.1 Peneliti meminta surat pengantar dari prodi S1 Keperawatan PPNI

Mojokerto untuk melakukan penelitian di RSUD Bangil

3.5.2.2 Setelah mendapat persetujuan dari prodi S1 Keperawatan PPNI

Mojokerto, peneliti melanjutkan surat permohonan penelitian ke

RSUD Bangil untuk meminta izin melakukan studi pendahuluan

penelitian.
43

3.5.2.3 Setelah mendapatkan izin, peneliti akan melakukan pendekatan

dengan pasien dengan gagal ginjal kronik yang menjalani terapi

hemodialisisdi Ruang Hemodialisis RSUD Bangil.

3.5.2.4 Peneliti akanmenyeleksi calon responden sesuai dengan kriteria

inklusi, setelah didapatkan responden sesuai kriteria inklusi

responden akan dipilih kembali menggunakan metode purposive

sampling.

3.5.2.5 Selanjutnya peneliti menjelaskan tentang maksud dan tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan kemudian meminta persetujuan

dari responden setelah responden menyetujui untuk berpartisipasi.

3.5.2.6 Setelah bersedia menjadi responden, peneliti akan memberikan

lembar kuesioner untuk mengukur tingkat kecemasan pasien dan

kuesioner dukungan keluarga, dan menjelaskan tentang cara

pengisiannya pada hari berikutnya.

3.5.2.7 Responden mengisi data diri dan menyampaikan tingkat kecemasan

pada pasien dan keluarga serta peneliti akan menuliskannya di lembar

kuesioner responden.

3.5.2.8 Selanjutnya, peneiliti melanjutkan penelitian ke responden berikutnya

sampai sampel terpenuhi.

3.6 Pengelolaan Data

3.6.1 Editing

Editng adalah kegiatan yang dilakukkan untuk menyunting data sebelum data

dimasterukkan, agar data yang salah atau meragukan dapat diklarifikasikan


44

lagi kembali kepada responden.Meneliti kembali lembar kuesioner yang sudah

diisi untuk melihat apakah ada kesalahan dalam penulisan.

3.6.2 Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data

yang terdiri dari beberapa kategori.Pemberian kode merupakan hal yang

sangat penting apabila pengolahan dan analisa data menggunakan computer.

Pada penelitian ini yang di coding adalah data umum diantaranya: Usia:

Coding 1 (Remaja: 11-19 tahun), Coding 2 (Dewasa: 20-60 tahun), Coding 3

(Lanjut Usia: >60 tahun). JenisKelamin : Coding 1 (Perempuan), Coding 2

(Laki-Laki). Tingkat pendidikan: Coding 1 (Tidak Sekolah), Coding 2 (SD),

Coding 3 (SMP), Coding 4 (SMA), Coding 5 (PT) dan Pekerjaan: Coding 1

(Tidak Bekerja), Coding 2 (Wiraswasta), Coding 3 (Swasta), Coding 4

(Pegawai Negeri/ASN). Data khusus diantaranya tingkat kecemasan : Coding

1 (kecemasan ringan), Coding 2 (Kecemasan Sedang), Coding 3 (Kecemasan

Berat), Coding 4 (Kecemasan sangat berat/panic). Dukungan Keluarga :

Coding 1 (Dukungan Keluarga Penuh), Coding 2 (Dukungan Keluarga

Kurang).

3.6.3 Entry

Setelah semua lembar kuesioner terisi penuh dan sudah dilakukan

pengkodingan, langkah selanjutnya adalah memproses data agar

dianalisis.Pemprosesan data dilakukan dengan meng-entry data dari lembar

observasi ke dalam komputer dengan menggunakan program komputer sesuai

dengan kode yang telah ditetapkan.Memasukkan tiap-tiap kode dalam

komputer supaya bisa dilihat hasilnya.

3.6.4 Tabulating
45

Tabulating adalah kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry

apakah ada kesalahan atau tidak. Melihat kembali data-data yang sudah

ditabulasi yang dimasukkan dalam komputer supaya tidak ada kesalahan.

3.7 Analisa Data

Analisa data adalah bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan, dimana

tujuan pokok penelitian adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam

mengungkap fenomena (Nursalam, 2017).

3.7.1 Analisi univariat

Mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.Bentuk analisis

univariat tergantung dari jenis datanya. Untuk data numeric digunakan nilai

mean atau rata-rata, median dan standar deviasi (Notoadmodjo, 2016). Maka

frekuensi usia dilakukan dengan nilai mean atau rata-rata, median dan standart

deviasi. Sedangkan untuk pendidikan dan pekerjaan dibuat dalam bentuk table

yang sudah di frekuensikan atau dikategorikan.

3.7.2 Analisis bivariate

Analisi Bivariat adalah untuk mengetahui hubungan antara variable – variable

IndependendanDependen(Notoadmodjo, 2016). Tujuan analisis bivariat dalam

penelitan ini adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel independent

dan variable dependent.Adapun variable dependen dan independent pada

penelitian ini adalah untuk menganalisis dukungan keluarga dengan tingkat

kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di

RSUD Bangil. Analisa bivariate menggunakan Uji Sperman Rank dengan

tingkat kepercayaan 95% ( α=0,05) untuk mengetahui hubungan yang


46

signifikan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Dasar

pengambilan hipotesis penelitian berdasarkan pada tingkat signifikan (nilai p),

yaitu:

a. Jika P ≤ 0,05 maka H1 diterima, berarti ada hubungan

b. Jika P > 0,05 maka H0 ditolak, berarti tidak ada hubungan

Tabel 3.6 Interprestasi Kekuatan Korelasi, Nilai p, dan Arah Korelasi


Indikator Nilai Interpretasi
Kekuatan Korelasi 0.00-0,19 Sangat Rendah / Sangat Lemah
Spearman Rank (r) 0,20-0,39 Rendah / Lemah
0,40-0,59 Sedang
0,60-0,79 Tinggi / Kuat
0,80-1,00 Sangat Tinggi/ Sangat Kuat
Nilai p p< 0,05 Terdapat korelasi yang bermakna
antara dua variabel yang diuji

p > 0,05 Tidak terdapat korelasi yang


bermakna antara dua variabel yang
diuji
Arah Korelasi Korelasi + Searah, semakin besar nilai satu
(Positif) variael semakin besar pula nilai
variabel lainnya

Korelasi – Berlawanan arah, semakin besar


(Negatif) nilai satu variabel semakin kecil
nilai variabel lainnya
Sumber: (Dahlan, 2009)

3.8 Etik Penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti mengajukan surat

permohonan ijin kepada direktur RSUD Bangil dan kepala ruangan di Ruang

Hemodialisis RSUD Bangil. Untuk mendapatkan persetujuan dengan menekankan

pada masalah etika meliputi:

3.8.1 Lembar persetujuan (informed consent)


47

Lembar persetujuan diberikan subyek yang akan diteliti dan peneliti

menjelaskan maksud serta tujuan riset yang dilakukan serta dampak yang

mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika responden

bersedia harus menandatangani lembar persetujuan tersebut, jika menolak

tidak boleh memaksa dan tetapi menghormati hak-haknya.

3.8.2 Tanpa nama (anonymity)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak mencantumkan

nama responden tapi hanya diberi kode tertentu

3.8.3 Kerahasiaan (confidentiality)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijamin oleh

peneliti, hanya kelompok tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil

penelitian.

Anda mungkin juga menyukai