Anda di halaman 1dari 14

1

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain penelitian

Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan

desain penelitian deskriptif korelasi yaitu pemecahan masalah penelitian

dengan menggambarkan hubungan keadaan variabel yang diteliti berdasarkan

fakta-fakta, kemudian dianalisis, dan diinterpretasikan (Nursalam et al., 2020).

Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang atau cross-sectional

yaitu jenis penelitian observasinal yang mengalisis data variabel yang

dikumpulkan pada titik waktu tertentu di seluruh populasi tertentu atau subset

yang telah ditentukan (Nursalam et al., 2020). Penelitian ini untuk

menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pasien

gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di RSUD Bangil Pasuruan.

4.1.1 Kerangka Kerja

Kerangka kerja adalah pentahapan (langkah-langkah dalam

aktifitas ilmiah) mulai dari penetapan populasi dan seterusnya yaitu

kegiatan sejak awal penelitian akan dilaksanakan (Sugiyono et al,

2020).
2

Desain Penelitian
cross-sectional

Populasi
Seluruh pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di RSUD Bangil
Pasuruan
Kabupaten Pasuruan
Teknik Sampling
Purposive Sampling

Sampel
Sebagian pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di RSUD Bangil
Pasuruan

Pengumpulan data
Variabel Independen dan Dependen

Kelompok Independent Kelompok Dependent


Dukungan Keluarga Tingkat Depresi

Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian


Kuesioner Kuesioner

Pengolahan Data
editing, coding, Scoring, tabulating

Analisa Data
Sperman rho

Hasil Penelitian

Gambar 4.1 Kerangka kerja hubungan dukungan keluarga dengan tingkat


depresi pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di
RSUD Bangil Pasuruan.

4.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling


3

4.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono et al, 2020). Jumlah pasien yang menjalani

hemodialisa rutin pada bulan Juni sampai Agustus 2023 sebanyak 2584

pasien dengan perincian pada Juni 2023 sebanyak 809 pasien, pada

bulan Juli 2023 sebanyak 903 pasien dan pada bulan Agustus 2023

sebanyak 872 pasien. Rata pasien yang melakukan hemodialisa di

RSUD Bangil Pasuruan setiap bulannya sejumlah 861 pasien. Dapat

diambil kesimpulan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di RSUD Bangil

Pasuruan berjumlah 861 pasien.

4.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Sugiyono et al, 2020).

Penentuan jumlah sampel ini sesuai dengan ketentuan dari Arikunto

(2015) yang menjelaskan jumlah populasi >100 orang dapat diambil

untuk sampel 10-25%, dan pada penelitian ini ditetapkan sebanyak

25%, sehingga sampel yang diperoleh yaitu 10% x 861 orang yaitu 86

responden.

Adapun kriteria inklusi yang digunakan terdiri dari :

1. Responden menyetujui dirinya sebagai responden pada penelitian

ini.
4

2. Responden gagal ginjal kronis yang datang melakukan hemodialisa 2

kali dalam seminggu di RSUD Bangil Pasuruan

3. Pasien gagal ginjal kronis yang baru menjalani hemodialisa yang

belum lebih dari 2 tahun

4. Pasien gagal ginjal kronis yang dalam kondisi stabil (TTV dan GCS

dalam batas normal).

Sedangkan kriteria ekslusi terdiri dari :

1. Responden yang menyatakan tidak bersedia menjadi responden

2. Pasien gagal ginjal kronis yang kondisinya sedang tidak baik atau

menurun sedang dalam kondisi gawat darurat seperti gangguan

hemodinamik.

4.2.3 Teknik Sampling

Cara pengambilan sampel pada penelitian ini ialah dengan

teknik purposive sampling adalah teknik untuk menentukan sampel

penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu dengan tujuan agar

data yang diperoleh nantinya lebih representatif (Sugiyono et al, 2020).

4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

anggota-anggota kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok yang lain (Nursalam et al., 2020).

4.3.1 Variabel Independen

Variabel bebas adalah tipe variabel yang menjelaskan atau yang

mempengaruhi variabel lain (Sugiyono et al, 2020). Variabel bebas


5

dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga pada pasien gagal ginjal

kronis yang menjalani hemodialisa di RSUD Bangil Pasuruan.

4.3.2 Variabel dependen

Variabel terikat adalah tipe variabel yang dijelaskan atau di

pengaruhi oleh variabel bebas (Sugiyono et al, 2020). Variabel terikat pada

penelitian ini adalah tingkat depresi pada pasien gagal ginjal kronis yang

menjalani hemodialisa di RSUD Bangil Pasuruan.

4.3.3 Definisi Operasional

Definisi Oprasional dalam penelitian ini adalah Hubungan antara

Variable yang ingin di amati atau di ukur melalui penelitian (Arikunto,

2015). Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Definisi Opersional hubungan dukungan keluarga dengan tingkat


depresi pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di
RSUD Bangil Pasuruan.

Variabel Definisi
No Alat Ukur Skala Skoring
Operasional
Variabel Independent
1 Dukungan Suatu tindakan Kuesioner Ordinal 1. Sangat sering : 4
2. Sering : 3
Keluarga yang bersifat Dukungan 3. Kadang - kadang : 2
positif yang Keluarga 4. Tidak Pernah : 1
diberikan oleh
keluarga seperti 1. Baik : ≥ 75%
dukungan 2. Cukup : 56-74%
emosional, 3. Kurang : ≤ 55%.
informasional, (Nursalam, 2020)
instrumental dan
penilaian.
Variabel Dependent
2 Tingkat Suatu gangguan Kuisioner Ordinal 1. Jawaban Setiap
depresi pada alam BDI (Beck Saat : 3
pasien perasaan yang Depression 2. Sering : 2
gagal menyatakan Inventory) 3. Kadang - kadang : 1
ginjal dirinya tidak 4. Tidak Pernah : 0
mampu dan
tidak bisa 5. Normal : 0 – 14
menerima suatu 6. Ringan : 15 – 18
6

keadaan yang 7. Sedang : 19 – 25


terjadi pada 8. Parah : 26 – 33
dirinya, yang 9. Sangat parah : > 34
ditandai dengan (Damanik, 2015)
kemurungan dan
kesedihan yang
mendalam.

4.4 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematik sehingga lebih mudah

diolah. (Nursalam et al., 2020). Intrumen merupakan alat yang digunakan

sebagai pengumpulan data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

kuesioner sebagai instrumen penelitian dengan mengacu kepada tinjauan

pustaka dan kerangka konsep.

4.4.1 Instrumen yang dipakai terdiri dari :

1. Identitas Responden

Data mengenai identitas responden yang terdapat 8 komponen yang

terdiri dari nama responden (inisial), alamat, umur responden,

agama, jenis kelamin, tinggal dengan, pekerjaan dan pendidikan

responden.

2. Kuesioner Dukungan Keluarga

Kuesioner yang digunakan untuk mengetahui dukungan

keluarga, didalam kuesioner tersebut terdapat 24 pertanyaan yang

harus di jawab oleh responden, untuk dukungan emosional pada

kuesioner ini terdapat pada no 1,3,5,7,9,11. Untuk dukungan

informasi terdapat pada nomor 2,4,6,8,10,12. Untuk dukungan


7

instrumental terdapat pada nomor 13,15,17,19,21,23. Dan untuk

dukungan penilaiannya terdapat pada nomor 14,16,18,20,22,24.

Serta ke 24 pertanyaan pada kuesioner tersebut akan di uji dengan

menggunakan skala liker (0-3).

Kemudian di ukur dengan menggunakan skala likert:

a. Jawaban “Tidak pernah” diberi skor 1

b. Jawaban “ Kadang-kadang” diberi skor 2

c. Jawaban “ Sering” diberi skor 3

d. Jawaban “ Selalu” diberi skor 4 (Nursalam, 2020).

Hasil kuesioner selanjutnya dibuat kategori sesuai pendapat

Nursalam (2020) tentang hasil pengukuran yang diperoleh dari

angket sebagai berikut: Baik : 76-100%, Cukup : 56-75% dan

Kurang : <56%

3. Kuesionar Tingkat Depresi

Menurut Anggi (2020) dalam penelitianya cara mengukur

tingkat depresi dapat menggunakan Beck Depression Inventory

(BDI) yang dibuat oleh Aaron T. Beck, alat pengukuran ini

membantu menentukan ada tidaknya depresi dan digunakan sebagai

panduan untuk menilai tingkat keparahannya. Ada 21 pertanyaan

dalam survei BDI. Setiap pertanyaan memiliki skor 0 sampai

dengan 3, setelah responden menjawab semua pertanyaan kita dapat

menjumlahkan skor tersebut, skor tertinggi adalah 63 jika responden

mengisi 3 poin keseluruhan pertanyaan. Skor setiap pertanyaan

adalah nomor di depan jawaban yang dilingkari oleh responden.


8

Seluruh skor kemudian dijumlahkan dan diinterpretasikan menurut

skala:

1. nilai berkisar 0-9 maka akan dianggap normal,

2. nilai 10-15 maka dianggap depresi ringan,

3. nilai 16-23 dianggap depresi

4. nilai 24-63 dianggap depresi berat.

4.4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut (Nursalam et al., 2020). Untuk melakukan uji validitas

ini menggunakan program SPSS. Teknik pengujian yang digunakan

peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate

Pearson (Produk Momen Pearson). Analisis ini dengan cara

mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total

adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang

berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut

mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin

diungkap à Valid. Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka

instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor

total (dinyatakan valid).

2. Uji Reliabilitas
9

Uji reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap

konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam

kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila

memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak

bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil

yang berbeda-beda (Nursalam et al., 2020). Untuk melakukan uji

validitas ini menggunakan program SPSS. pengujian reliabilitas

instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach karena

instrumen penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat. Tinggi

rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang

disebut nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan

dengan nilai alpha mendekati angka 1. Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas

sempurna. Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka reliabilitas tinggi. Jika

alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50 maka

reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa

item tidak reliabel.

4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di ruang hemodialisa RSUD Bangil

Pasuruan. Penelitian ini dilakukan dimulai dari pengajuan judul pada bulan

Oktober 2023. Dilanjutkan dengan pengumpulan dan pengolahan data pada

bulan Desember 2022.

4.6 Prosedur Penelitian

Data yang dikumpukan dalam penelitian berupa data primer. Data

primer adalah data yang didapat secara langsung dari objek penelitian
10

(Sugiyono et al, 2020). Langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data

adalah sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini awalnya peneliti akan mengajukan permohonan judul

skripsi pada LPPM sarjana keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Husada Jombang serta izin penelitian kepada ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Husada Jombang untuk menjalankan penelitian.

2. Setelah mendapatkan ijin dari universitas lalu peneliti mengajukan

permohonan izin ke RSUD Bangil Pasuruan.

3. setelah di setujui untuk melakukan penelitian maka akan melakukan studi

pendahuluan di ruang hemodialisa RSUD Bangil Pasuruan.

4. Kemudian peneliti mendatangi calon responden langsung sesuai dengan

kreteria yang telah di buat sebelumnya, melakukan informed consent

dengan menjelaskan tujuan penelitian, setelah mendapatkan persetujuan

dari responden maka dilanjutkan dengan proses pengisian kuesioner yang

di berikan.

5. Ketika responden mengisi semua kuesiner yang diberikan maka hasil dari

pengisian kuesioner akan dikelola oleh peneliti.

4.7 Cara Analisa Data

4.7.1 Pengolahan Data

Setelah data umum dan data khusus yang di dapat dari kuesioner

terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data dengan tahapan:

1. Editing

Editing adalah meneliti kembali data yang telah terkumpul untuk

diproses berikutnya. Adapun langkah editing adalah :


11

a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi, apalagi,

instrumennya anonim, perlu sekali dicek sejauh mana atau identitas

apa saja yang sangat diperlukan bagi pengolahan data lebih lanjut.

b. Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa instrumen

pengumpulan data.

c. Mengecek macam isian data. Jika di dalam instrumen termuat sebuah

atau beberapa item yang diisi “tidak tahu” atau paham isian lain bukan

yang dikehendaki peneliti, padahal isian yang diharapkan tersebut

merupakan variabel pokok, maka item ini perlu didrop (Arikunto,

2015).

2. Coding

Coding data meliputi memberikan kode pada semua variabel untuk

memudahkan analisis jawaban dari responden kemudian menentukan

tempatnya didalam/coding sheet dalam kolom yang telah ditentukan

(Arikunto, 2015).

3. Scoring

Scoring data yang terkumpul dianalisa secara sistematis dan diberikan

skor kemudian disajikan dalam bentuk tabel (Arikunto, 2015).

4. Tabulating

peneliti meringkas jawaban dari hasil kuesioner kesehatan lingkungan

menjadi tabel yang memuat jawaban responden. Jawaban responden


12

dikumpul dalam bentuk kode kode yang dibuat peneliti untuk

memudahkan pengelolaan data selanjutnya.

4.7.2 Analisa Data

Analisis data merupakan suatu proses/analisa yang dilakukan secara

sistematis terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan supaya

trends dan relationship bisa dideteksi (Sugiyono, 2020). Langkah analisa

data yaitu :

1. Univariat

Analisis Univariat adalah analisis yang dilakukan pada satu

variabel atau per variabel atau bisa disebut juga dari analisis berdistribusi

tunggal. Menurut Nursalam (2020) analisis univariat bertujuan untuk

menggambarkan masing masing variabel terkait dengan data demografi

menggunakan tabel distribusi frekuensi meliputi data demografi adalah

aspek data tentang responden meliputi kode nomor, meliputi inisial,

alamat, usia, agama, jenis kelamin, tinggal dengan, pekerjaan dan

pendidikan. Untuk variabel independen (dukungan keluarga) dan variabel

dependen (tingkat depresi) di sajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi.

2. Bivariat

Bivariat adalah suatu prosedur untuk menganalisis hubungan

antara dua varibel yaitu variabel independen (dukungan keluarga) dan

variabel dependen (tingkat depresi) pada pasien gagal ginjal kronis yang
13

menjalani hemodialisis di RSUD Bangil Pasuruan akan dianalisa dengan

menguji hipotesa penelitian (Ha), Kemudian untuk menganalisa

hubungan kedua variabel, maka uji statistik yang digunakan adalah

Spearman rho dengan bantuan program komputer pada tingkat

kemaknaan p<0,05. Dan untuk interpretasinya adalah sebagai berikut :

1. Ha diterima apabila p < α (0,05) berarti Ha diterima artinya ada

hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen.

2. Ho diterima p > α (0,05), yang berarti Ho diterima artinya ada

hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen.

(Nursalam, 2020)

Hasil pengolahan data akan dinalisa secara sistematik yang

disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan proesentase yang

diinterprestasikan secara kualitatif :

a. 100% : Seluruhnya

b. 76-99% : Hampir seluruhnya

c. 51-75% : Sebagian besar

d. 50% : Setengahnya

e. 26-49% : Hampir setengah

f. 1-25% : Sebagian kecil

g. 0% : Tidak satupun (Arikunto, 2015)

4.8 Masalah Etika

4.8.1 Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Lembar persetujuan yang diberikan kepada responden untuk mengetahui

maksud Dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama


14

pengumpulan data. Jika subyek menolak untuk penelitian maka peneliti

tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.

4.8.2 Anonimity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasian subyek, peneliti tidak mencantumkan nama

subyek pada lembar angket, hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data.

4.8.3 Confideration (Kerahasiaan)

Kerahasian informasi yang diberikan oleh subyek dijamin oleh peneliti, dan

tidak akan disampaikan ke pihak yang tidak terkait dalam penelitian.

4.9 Keterbatasan

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mengakui adanya banyak

kelemahan dan kekurangan sehingga memungkinkan hasil yang ada belum

optimal atau bisa dikatakan belum sempurna keterbatasan dalam penelitian ini

adalah :

1. Pengumpulan data dengan kuesioner berupa pertanyaan tertutup dimana

responden tidak mengerti pertanyaan yang dimaksud sehingga hasilnya

kurang mewakili secara kualitatif, hal tersebut juga dipengaruhi oleh

emosi responden dan dalam penelitian ini peneliti tidak mendata beberapa

kali pasien sudah pernah menjalani operasi atau tidaknya, serta peneliti

tidak melakukan observasi langsung kepada perawat pelaksana dalam

melakukan komunikasi kepada responden.

2. Tingkat penderita ginjal kronis pada responden membuat pertanyaan yang

disampaikan tidak bisa dilakukan dalam waktu yang lama karena kondisi

pasien yang sangat lemah.

Anda mungkin juga menyukai