Artikel Penelitian
1
Nurjana Rachmawati, 2*Dian Wahyuni, 3Antarini Idriansari
1
Rumah Sakit Prof. Dr. Isak Salim Jakarta
2,3
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
*
E-mail: dianwahyuni1979@gmail.com
Abstrak
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan dukungan informasional, penilaian, instrumental dan emosional
terhadap kepatuhan diet asupan cairan pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Subjek
penelitian merupakan pasien GGK yang menjalani hemodialisis di RSI Siti Khadijah Palembang. Sampel
diambil dengan metode non-probability sampling menggunakan teknik purposive sampling yang berjumlah
54 orang. Data diperoleh melalui kuesioner dan lembar observasi.
Hasil: Hasil analisis statistik didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan
informasional (p value= 0,665), dukungan penilaian (p value= 0,118), dukungan instrumental (p value=
0,184) dan dukungan emosional (p value= 0,983) terhadap kepatuhan diet asupan cairan.
Simpulan: Penelitian ini merekomendasikan agar keluarga dan tenaga kesehatan lebih aktif lagi dalam
meningkatkan kepedulian pasien terhadap pentingnya mematuhi anjuran diet asupan cairannya.
Kata kunci: dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dukungan emosional,
kepatuhan diet asupan cairan.
Abstract
Aim: To determine the relationship of informational, assessment, instrumental and emotional support for
adherence to fluid intake diets in CRF patients undergoing hemodialysis.
Method: This study used a descriptive analytic design with a cross-sectional approach. The research subjects
were CRF patients who underwent hemodialysis at the Siti Khadijah Hospital in Palembang. Samples taken
by non-probability sampling method using purposive sampling technique which amounted to 54 people. Data
obtained through questionnaires and observation sheets.
Results: The results of statistical analysis found that there was no significant relationship between
informational support (p value = 0.665), assessment support (p value = 0.118), instrumental support (p value
= 0.184) and emotional support (p value = 0.983) on compliance fluid intake diet.
Conclusion: This study recommends that families and health workers be more active in increasing patient
care about the importance of adhering to their fluid intake diet recommendations.
Keywords: informational support, assessment support, instrumental support, emotional support, compliance
with fluid intake diets.
Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 6 - Nomor 1, Januari 2019, ISSN No 2355 5459 50
Artikel Penelitian
Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 6 - Nomor 1, Januari 2019, ISSN No 2355 5459 51
Artikel Penelitian
HASIL PENELITIAN
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Dukungan Informasional Keluarga
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Dukungan Penilaian Keluarga
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Dukungan Instrumental Keluarga
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Dukungan Emosional Keluarga
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Kepatuhan Diet Asupan Cairan
Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 6 - Nomor 1, Januari 2019, ISSN No 2355 5459 52
Artikel Penelitian
Tabel 6
Hubungan Dukungan Informasional Keluarga dengan Kepatuhan Diet Asupan Cairan
Kepatuhan
Dukungan Informasional Total p-value
Patuh Tidak Patuh
Baik 17 13 30
Kurang Baik 15 9 24 0,665
Total 32 22 54
Tabel 7
Hubungan Dukungan Penilaian Keluarga dengan Kepatuhan Diet Asupan Cairan
Kepatuhan
Dukungan Penilaian Total p-value
Patuh Tidak Patuh
Baik 20 9 29
Kurang Baik 12 13 25 0,118
Total 32 22 54
.
Tabel 8
Hubungan Dukungan Instrumental Keluarga dengan Kepatuhan Diet Asupan Cairan
Kepatuhan
Dukungan Instrumental Total p-value
Patuh Tidak Patuh
Baik 16 15 31
Kurang Baik 16 7 23 0,184
Total 32 22 54
Tabel 9
Hubungan Dukungan Emosional Keluarga dengan Kepatuhan Diet Asupan Cairan
Kepatuhan
Dukungan Emosional Total p-value
Patuh Tidak Patuh
Baik 19 13 32
Kurang Baik 13 9 22 0,983
Total 32 22 54
Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 6 - Nomor 1, Januari 2019, ISSN No 2355 5459 53
Artikel Penelitian
Keluarga dalam konteks dukungan dan validator dalam keluarga10, yang mampu
informasional bertindak sebagai pencari dan membantu pasien dalam memberikan
penyebar informasi.10 Bentuknya berupa kenyamanan fisik dan psikologis yang
pemberian saran, informasi, nasehat dan berkaitan dengan membangun harga diri dan
pendapat. Dukungan ini dapat membantu kompetensi pasien hemodialisis. Bentuknya
seseorang yang sedang sakit untuk mengambil berupa penghargaan yang positif, pemberian
keputusan terkait manajemen penyakitnya.12 semangat dan persetujuan terhadap
pendapat.16
Tingginya dukungan informasional yang
diberikan oleh keluarga ini menurut peneliti Tingginya dukungan penilaian keluarga ini
merupakan hasil dari interaksi yang positif dapat membantu pasien mengambil tindakan
antar anggota keluarga pasien hemodialisis. dan meyakinkan bahwa masalah itu dapat
Watson menyatakan bahwa interaksi antara diatasi dengan memaksimalkan kemampuan
dua orang dapat menemukan ilmu yang dimiliki.17 Dukungan penilaian yang
pengetahuan baru yang mampu menciptakan diberikan oleh keluarga kepada pasien GGK
suatu harmonisasi dan pemulihan jiwa.13 yang menjalani hemodialisis berupa
Pasien hemodialisis merupakan pasien GGK persetujuan terhadap keputusan pasien untuk
yang telah menjalani terapi ini dua kali merencanakan dengan baik jumlah dan jenis
seminggu selama lebih dari satu tahun. asupan cairannya secara mandiri serta
Mereka mendapatkan informasi dan saran menanggapi setiap opini dan kemampuan
yang diberikan oleh tenaga kesehatan, sesama maksimal yang telah dilakukan oleh pasien
pasien dan keluarganya. Adalah peran perawat dengan baik.
sebagai pemberi asuhan keperawatan untuk
mengkaji pengetahuan pasien tentang Dukungan Instrumental Keluarga
penyakit, terapi dan diet. juga berperan Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar
sebagai pendidik yaitu untuk mengubah (57,4%) pasien GGK yang menjalani
perilaku pasien.14 Informasi tersebut misalnya hemodialisis telah mendapatkan dukungan
seperti jumlah asupan cairan harian, jenis instrumental keluarga yang baik. Dukungan
cairan dan makanan yang diperbolehkan serta ini memberikan bantuan yang nyata dan
dampak dari kelebihan cairan diantara waktu menyelesaikan masalah-masalah yang
dialisis. berkaitan dengan materi.
Keluarga berfungsi sebagai bantuan praktis
Dukungan Penilaian Keluarga dan konkrit.10 Bentuk bantuan ini seperti
Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar menyediakan timbangan berat badan untuk
(53,7%) pasien GGK yang menjalani memantau kenaikan berat badan interdialitik,
hemodialisis telah mendapatkan dukungan menyajikan makanan yang tidak merangsang
penilaian keluarga yang baik. Penilaian oleh rasa haus pasien seperti makanan yang asin,
orang-orang di sekitar kita secara verbal menyediakan bahan-bahan bacaan untuk
maupun non verbal ternyata mampu menambah pengetahuan melalui buku atau
mempengaruhi pola tingkah laku individu media lainnya atau menemani datang ke
secara sadar ataupun tidak.15 Penilaian adalah seminar hari ginjal sedunia.
salah satu kebutuhan psikososial yakni
kebutuhan integritas, meliputi penghargaan Tingginya dukungan instrumental keluarga ini
dan berafiliasi.13 berkaitan dengan faktor sosioekonomi yang
juga merupakan salah satu fungsi keluarga
Keluarga berfungsi sebagai pembimbing yakni fungsi ekonomi. Semakin tinggi tingkat
umpan balik, perantara pemecahan masalah ekonomi maka akan lebih cepat tanggap
Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 6 - Nomor 1, Januari 2019, ISSN No 2355 5459 54
Artikel Penelitian
terhadap masalah kesehatan yang dialami oleh dirasakan optimal oleh pasien. Interdialytic
dirinya dan keluarganya.12 Komplikasi weight gain (IWG) adalah alat ukur yang tepat
penyakit adalah masalah yang kadang dialami. untuk menilai kepatuhan ini.18 Penelitian ini
Keluarga harus memiliki tabung oksigen menunjukkan tingkat kepatuhan yang baik
sebagai alat bantu nafas darurat di rumah saat dari mayoritas responden. Peneliti mempunyai
pasien mengalami sesak nafas. asumsi bahwa kepatuhan itu mungkin
berkaitan dengan lamanya hemodialisis yang
Dukungan Emosional Keluarga telah dijalani oleh responden walaupun
Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar mungkin ada faktor lain yang lebih
(59,3%) pasien GGK yang menjalani mempunyai pengaruh. Lamanya hemodialisis,
hemodialisis telah mendapatkan dukungan mayoritas responden (81,5%) ternyata telah
emosional keluarga yang baik. Dukungan ini menjalani hemodialisis lebih dari satu tahun,
melibatkan kekuatan jasmani dan kepercayaan kemungkinan telah diikuti dengan tahap
pada orang lain sehingga seseorang menjadi penerimaan keadaan penyakitnya sehingga
yakin bahwa orang lain mampu memberikan responden telah mampu beradaptasi dan
cinta dan kasih sayang kepadanya.12 mematuhi anjuran dari tenaga kesehatannya.9
Bentuk dukungan ini berupa empati, kepedulian Hasil penelitian ini juga mendapatkan bahwa
dan perhatian dari keluarga sehingga keluarga responden mereka merasa lebih haus daripada
menjadi pelabuhan istirahat dan pemulihan sebelum didiagnosa sebagai penderita GGK.
serta membantu penguasaan emosional10 Rasa haus tersebut dapat dipengaruhi oleh
pasien GGK yang menjalani hemodialisis. berbagai faktor seperti asupan garam, kadar
Empati, kepedulian dan perhatian timbul natrium plasma yang tinggi, penurunan
karena keluarga merasakan kebingungan dan kalium, hipovolemia-postdialisis dan faktor
kesedihan yang dialami anggota keluarganya. psikologis.19 Hasil lainnya juga diketahui
Efek-efek stressor yang ada dalam keluarga bahwa sebagian besar responden hanya
akan berdampak ke sub sistem lain dalam meminum seteguk atau dua teguk air saat
keluarga sehingga akan mempengaruhi merasa sangat haus. Sementara sebagian
seluruh keluarga.10 Ketika salah satu anggota lainnya mengakui jika sedikit atau banyak air
keluarga mengalami permasalahan kesehatan yang mereka minum tidak memberikan
yakni harus menjalani hemodialisis akibat dampak yang serius bagi mereka sehingga
GGK maka keluarga memberikan dukungan dapat diasumsikan bahwa sikap dan
emosional dengan tidak mengurangi ataupun keyakinan berkaitan dengan kepatuhan untuk
merubah cinta dan kasih sayang yang melaksanakan anjuran kesehatan tentang diet
diberikan. Sebagian besar pasien menyatakan asupan cairan.
bahwa mereka tetap merasakan hal tersebut
walaupun telah menjalani terapi ini lebih dari
satu tahun. Hubungan Dukungan Informasionl
Keluarga dengan Kepatuhan Diet Asupan
Kepatuhan Diet Asupan Cairan Cairan Pasien GGK yang Menjalani
Tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian besar Hemodialisis
(59,3%) pasien GGK yang menjalani
hemodialisis patuh dalam diet asupan cairan Tabel 6 menunjukkan nilai p-value sebesar
yang telah dianjurkan oleh tenaga kesehatan. 0,665 yang berarti tidak ada hubungan yang
Kepatuhan diet asupan cairan dengan baik signifikan antara dukungan informasional
oleh pasien GGK yang menjalani hemodialisis yang diberikan oleh keluarga dengan
sangatlah diperlukan agar terapi dapat
Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 6 - Nomor 1, Januari 2019, ISSN No 2355 5459 55
Artikel Penelitian
kepatuhan diet asupan cairan pasien GGK motivasi dan penghargaan yang baik
yang menjalani hemodialisis. diperlukan untuk meningkatkan perilaku
kesehatan khususnya perilaku kepatuhan
Hasil ini menunjukkan bahwa informasi yang dalam pembatasan asupan cairan. Selain itu,
diberikan oleh keluarga kepada pasien tidak Cano et al (2003) dalam Yusra (2011)12
mempunyai pengaruh yang signifikan menambahkan bahwa dukungan penilaian
terhadap kepatuhan diet asupan cairan tidak memiliki efek menonjol terhadap tingkat
mereka. Kemungkinan karena informasi stres dan kesehatan seseorang.
tersebut tidak diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari atau informasi yang disampaikan
kurang jelas sehingga dapat mempengaruhi Hubungan Dukungan Instrumental
kepatuhan pasien untuk diet asupan cairan. Keluarga dengan Kepatuhan Diet Asupan
Hal ini berdasarkan pendapat Marrow (2006) Cairan Pasien GGK yang Menjalani
dalam Yusra (2011)12 menyatakan bahwa Hemodialisis
seseorang perlu mengetahui dengan jelas dan
tepat apa yang hendak dilakukan sehingga Tabel 8 menunjukkan nilai p-value sebesar
mampu mengerjakan tindakan tersebut dengan 0,184 yang berarti tidak ada hubungan yang
benar. signifikan antara dukungan instrumental yang
diberikan oleh keluarga dengan kepatuhan diet
Tidak adanya hubungan antara dukungan asupan cairan pasien GGK yang menjalani
informasi dan kepatuhan pasien GGK ini hemodialisis.
kemungkinan lain karena hampir sebagian
besar (81,5%) sudah menjadi menjalani Tidak adanya hubungan antara dukungan
hemodialisis lebih dari satu tahun sehingga instrumental dengan kepatuhan pasien GGK
mereka merasa sudah biasa mengatur secara yang menjalani hemodialisis dapat
mandiri asupan cairan berdasarkan dipengaruhi oleh keyakinan, sikap dan
pengalaman selama mereka sakit. kepribadian pasien itu sendiri.20 Keyakinan,
sikap dan kepribadian muncul berdasarkan
Hubungan Dukungan Penilaian Keluarga pengetahuan dan persepsi pada diri sendiri
dengan Kepatuhan Diet Asupan Cairan sementara faktor instrumental keluarga hanya
Pasien GGK yang Menjalani Hemodialisis sebatas memberikan fasilitas yang dapat
mengarahkan pasien untuk bertindak dengan
Tabel 7 menunjukkan nilai p-value sebesar benar.
0,118 yang berarti tidak ada hubungan yang
signifikan antara dukungan penilaian yang Beberapa pasien hemodialisis sering merasa
diberikan oleh keluarga dengan kepatuhan diet panas sehingga mereka mengatasinya dengan
asupan cairan pasien GGK yang menjalani menambah asupan cairan hariannya secara
hemodialisis. diam-diam. Jika mereka berlebihan
melakukan ini maka anjuran untuk mengatur
Dukungan penilaian yang tidak memiliki asupan cairan dengan baik tidak dapat
hubungan yang signifikan dengan kepatuhan terlaksana. Oleh karena itu, keluarga harus
pasien mungkin disebabkan ada faktor lain menyediakan kipas angin atau alat pendingin
yang lebih mempengaruhi perilaku pasien ruangan untuk memberikan lingkungan yang
untuk patuh terhadap nasehat diet asupan sejuk bagi pasien sehingga mereka mampu
cairan. Salah satu faktor tersebut adalah untuk melaksanakan anjuran untuk diet
motivasi pasien. Claydon & Efron (1994) asupan cairan.
dalam Yusra (2011)12 menjelaskan bahwa
Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 6 - Nomor 1, Januari 2019, ISSN No 2355 5459 56
Artikel Penelitian
Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 6 - Nomor 1, Januari 2019, ISSN No 2355 5459 57
Artikel Penelitian
hemodialisis di ruang hemodialisa Rumah 15. Potter, A.P., & Perry, A.G. (2005). Buku
Sakit Mohammad Hoesin Palembang ajar fundamental keperawatan: konsep,
tahun 2013. Skripsi tidak dipublikasikan. proses dan praktik edisi 4 vol.2. Jakarta:
PSIK FK UNSRI. EGC
10. Friedman, M.M., Bowden, V.R., & Jones, 16. Pedro, I.C.S., Rocha S.M.M.., &
E.G. (2010). Buku ajar keperawatan Nascimento, L.C. (2008). Social support
keluarga: riset, teori dan praktik Ed.5, and social network in family nursing:
alih bahasa, Akhir Yani S. Hamid dkk. reviewing concept. Rev-Latino-am
Jakarta: EGC. Enfermagem,16(2). 324-327.
11. Khalil, A.A., & Darawad, M.W. (2014). 17. Mattson, M., & Hall, J.G. (2011). Chapter
Objectively measured and self-reported 6: Linking Health Communication with
nonadherence among Jordanian patients Social Support dalam Health as
receiving hemodialysis. Hemodialysis communication nexus: a service-learning
International, 18, 95-103. approach. Dubuque: Kendall Hunt.
12. Yusra, A. (2011). Hubungan antara 18. Moltó, C.I., Roig, S.L., & Pastor, M.Á.
dukungan keluarga dengan kualit (2012). Prevalence of adherence to fluid
as hidup pasien diabetes melitus tipe 2 di restriction in kidney patients in
Poliklinik Penyakit dalam rumah sakit haemodialysis: objective indicator and
umum pusat Fatmawati Jakarta. Tesis perceived compliance. Nefrologia, 32(4).
tidak dipublikasikan. FIK UI. 477-485.
13. Gessner, G. (2008). Nursing model: jean 19. Bots, C.P., et al. (2004). Interdialytic
watson’s caring theory. Canada: weight gain in patient on hemodialysis is
Georgetown University. associated with dry mouth and thirst.
14. Wahyuni, D. (2008). Tinjauan Pustaka; Kidney International, 66, 1662-1668.
Praktik Keperawatan Profesional. JKK 20. Niven, N. (2001). Psikologi kesehatan:
Th.40 No.3 Juli 2008 ISSN 0-853-17731 pengantar untuk perawat & profesional
kesehatan lain edisi 2. Jakarta: EGC.
Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 6 - Nomor 1, Januari 2019, ISSN No 2355 5459 58