RAMA ARIWIJAYA
NIM. 04021381921029
Prevalensi di
Prevalensi di Palembang
Indonesia
Pusat Data & Informasi Perhimpunan Rumah Sakit Dari data Dinkes kota Palembang, jumlah penderita PGK yang
Seluruh Indonesia mengatakan jumlah pasien penyakit menjalani terapi hemodialisa mengalami peningkatan yakni
ginjal teminal di Indonesia sekitar 50 orang per satu juta pada tahun 2010 sebanyak 115 orang, tahun 2011 sebanyak 121
penduduk ( Sopha, 2016). orang, pada tahun 2012 sebanyak 128 orang (Dinkes, 2013).
Dan dari tahun 2013 1 menjadi 3% di tahun 2018 (Dinkes,
2018).
2
Hasil Studi
Pendahuluan
Berdasarkan data Dinkes kota Palembang, jumlah penderita PGK yang menjalani terapi hemodialisa mengalami
peningkatan yakni pada tahun 2010 sebanyak 115 orang, tahun 2011 sebanyak 121 orang, pada tahun 2012 sebanyak 128
orang (Dinkes, 2013). Dari tahun 2013 1% menjadi 3% di tahun 2018 (Dinkes, 2018). Dari hasil studi pendahuluan
peneliti yang melakukan studi pendahuluan terhadap pasien PGK yang melakukan hemodialisa di empat rumah sakit
yaitu, RSUP Dr. Mohammad Hosein Palembang pada tahun 2019 terdapat 652 (Maret-Agustus) RSUD Palembang Bari
penderita penyakit ginjal yang menjalani hemodialisa sebanyak 1248 orang (Januari-Juni 2019), Rumah Sakit Islam Siti
Khadijah Palembang pada tahun 2018 tercatat 150 pasien, RS Pusri Palembang pada tahun 2019 (Januari-April) 283
orang, berdasarkan hasil prevelensi ini setelah di lakukan studi pendahuluan terdapat banyak pasien PGK yang
melakukan terapi hemodialisa, mengalami kecemasan ringan sampai sedang paling terbanyak di rumah RS Pusri
Palembang. Berdasarkan studi pendahuluan RS Pusri Palembang ditemukan bahwa sebanyak 283 orang yang
menjalani hemodialisa mengalami kecemasan dan tidak mengetahui cara mengatasi kecemasan tersebut. Pasien
mengungkapkan bahwa penyebab kecemasan tersebut diantaranya: pengalaman nyeri pada daerah penusukan fistula
saat memulai hemodialisa, ketergantungan pada orang lain, kesulitan dalam mempertahankan pekerjaan, finansial,
ancaman kematian perubahan konsep diri, perubahan peran, lamanya hemodialisa, dan perubahan interaksi sosial
dengan ditandai: wajah memerah, jantung berdebar-debar, merasa khawatir, tidak dapat berkonsentrasi, berkeringat,
muka berkerut, bibir bergetar, dan mulut kering, saat ditanya pasien mengatakan bahawa kecemasaan ini merupakan
masalah yang harus segera diatasi segera. Dan apabila kecemasan ini tidak segera diatasi akan dapat meyebabkan
ketidakefektifan dalam pemberian pengobatan pada pasien yang mengalami hemodialisa.
4
Tujuan Khusus
Mengetahui distribusi frekuensi
karakteristik penderita PGK yang
menjalani hemodialisa berdasarkan umur,
jenis kelamin, pendidikan, dan lama
hemodialisa.
Tujuan Umum
Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan
Tujuan dari penelitian ini pada pasien penderita penyakit ginjal
kronik yang menjalani hemodialisa
adalah mengetahuinya
sebelum dan seudah diberikan intervensi
pengaruh hidroterapi: rendam terapi kombinasi relaksasi pada kelompok
kaki air hangat dan pijat kaki intervensi
terhadap tingkat kecemasan Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan
pasien hemodialisa di Rumah pada pasien penderita penyakit ginjal
Sakit Pusri Palembang. kronik yang menjalani hemodialisa
sebelum dan sesudah diberikan intervensi
refleksi kaki pada kelompok kontrol.
Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan
pada pasien penderita penyakit ginjal
kronik yang menjalani hemodialisa
sesudah diberikan intervensi terapi
kombinasi relaksasi pada kelompok
intervensi dan refleksi kaki pada kelompok 5
kontrol.
Konsep dasar penyakait ginjal kronik
Konsep dasar hemodialisa
Konsep dasar kecemasan
Terapi kecemasan
Jurnal terkait
6
7
8
9
DESAIN PENELITIAN
10
Sampel
11
Adapun kriteria
Kriterian inklusi
inklusi, yang ditetapkan
ekslusi, drop out peneliti dalam pengambilan sampel antara lain:
Pasien penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa rawat jalan yang bersedia untuk
menjadi responden
Pasien mengalami cemas ringan atau sedang sebelum dan selama proses dilakukan hemodialisa.
Usia pasien 45-60 tahun.
Pasien dengan tingkat kesadaran composmentis.
Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah:
Pasien menggunakan terapi farmakologi anti kecemasan atau antidepresan dan terapi penurun kecemasan lainnya.
Pasien PGK dengan penyakit komplikasi.
Pasien PGK yang memiliki tekanan darah rendah, dan penderita diabetes.
Pasien PGK dalam kondisi terserang penyakit menular dan dalam kondisi berpenyakit kulit dimana terdapat jejas, luka baru, cedera
akibat kecelakaan atau aktivitas lainnya.
Pasien PGK yang sedang menderita fraktur tibia.
Pasien PGK yang sedang menderita tumor ganas/ kanker pada kaki.
Kriteria drop out dalam penelitian ini adalah:
Pasien menolak untuk melanjutkan terapi secara penuh.
Pasien mengalami penurunan kesadaran.
12
Cara Pengumpulan Data
• Wawancara
• Rekam medis
Jenis Data
Alat Pengumpulan Data
• Data Primer
• Data Sekunder
• Kuesioner
• Checklist
13
Editing
Editing
01
dimaksudkan Coding
untuk melakukan
pengecekan ulang
02
terhadap Pada tahapan ini
dilakukan Entry dan
kelengkapan,
kesinambungan,
serta konsistensi
pengkodean data
untuk
Dimaksudkan
Processing 03
isian kuesioner. memudahkan
memasukkan data
Cleaning
peng-entry-an
serta analisis data. yang telah di-
coding ke dalam
04
Data yang telah dimasukkan ke dalam software
program komputer
statistik untuk komputer statistik akan dilakukan pengecekan
selanjutnya ulang guna melihat jawaban apakah sudah
dianalisis. relevan atau belum terhadap pertanyaan.
Apabila terdapat data yang tidak sesuai,
sebelum menganalisis data dilakukan
perbaikan terlebih dahulu untuk menghindari
missing data. 14
Analisis Data Univariat
Analisis Data Bivariat
Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan Analisis bivariat pada penelitian digunakan untuk
karakteristik setiap variabel penelitian. Analisis ini hanya mengetahui pengaruh terapi kombinasi relaksasi terhadap
menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari setiap tingkat kecemasan menggunakan uji statistik non
variabel (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini variabel parametrik uji Marginal Homogeneity dengan tingkat
yang akan dianalisis menggunakan analisis univariat kepercayaan 5% (0,05) untuk mengetahui makna perbedaan
distribusi frekuensi karakteristik penderita PGK yang kecemasan pada kedua kelompok menggunakan uji Mann-
menjalani hemodialisa berdasarkan umur, jenis kelamin, Whitney.
pendidikan, dan lama hemodialisa
15
HASIL