Anda di halaman 1dari 10

Q & A Ujian Proposal

Nama : Elsa Nuraeni


NPM : 1119018
Motivasi : Tenang dan tepat.

Termin I: Masalah

1. Masalah penelitian mu apa?


Jawab:
Masalah penelitian saya adalah kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik.

2. Kenapa itu menjadi masalah penelitian mu?


Jawab:
Karena masih banyak orang-orang yang mengabaikan kesehatan ginjal dan menjadi masalah
kesehatan publik sampai saat inipun ggk masih menjadi peringkat ke-12 di dunia. Prevalensi
gagal ginjal kronik atau GGK di jawa barat yang menjalani hemodialisa pada tahun 2018
tercatat 131,846 orang (Riskesdas 2018), dan kota Bandung menduduki peringkat ke 4 jumlah
pasien GGK.
Dan Berdasarkan fenomena dan data studi pendahuluan yang saya dapatkan 3 dari 10
pasien mengatakan bahwa mereka melakukan terapi hemodialisa dengan patuh tetapi masih
memiliki kualitas hidup yang buruk (mereka mengatakan bahwa tetap memiliki beberapa
keluhan seperti gatal-gatal, sesak nafas ) kemudian ada 1 pasien yang mengatakan bahwa
dirinya merasa tidak berguna karena semenjak mengalami GGK sudah tidak bisa menjalankan
kewajibannya sebagai kepala rumah tangga
Sedangkan menurut beberapa penelitian sebelumnya mengatakan bahwa:
- Amazihono dkk, 2019) kepatuhan menjalani terapi hemodialisa ialah salah satu
persoalan yang perlu diperhatikan, sebab bila pasien tidak patuh akan mengakibatkan
akumulasi zat-zat berbahaya dalam tubuh. Selain itu, ketidakpatuhan juga dapat
menimbulkan dampak negatif bagi pasien secara menyeluruh seperti masalah bio-
psiko-sosio-spiritual serta menimbulkan berbagai macam penyakit yang akan
mengganggu kualitas hidupnya
- Kepatuhan terapi pada penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan, karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat
berbahaya dari tubuh hasil metabolisme dalam darah. Sehingga penderita merasa sakit
pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat menyebabkan kematian
(Sunarni, 2009 dalam Suriya, 2017).
Jadi terdapat keunikan disini yang saya dapatkan, setelah saya melakukan studi
pendahuluan dan melakukan wawancara bahwasannya terdapat kesenjangan antara
seharusnya dengan kenyataan karena pada kenyataanya “Pasien yang patuh sekalipun
memiliki kualitas hidup yang buruk”
3. Masalah penelitian itu apa sih?
Jawab:
Masalah penelitian adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, harapannya pasien
GGK yang menjalani hemodialisa diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan terapinya
karena mereka di dorong untuk dapat memperbaiki kualitas hidup secara efektif baik dari segi
aspek fisik, psikologis, maupun sosial.

4. Variabel penelitian mu apa saja?


Jawab:
Variabel independent atau variabel bebas saya adalah kepatuhan menjalani terapi. Variabel
dependent adalah kualitas hidup. Subjek penelitian saya adalah pasien gagal ginjal kronik
yang sedang menjalani hemodialisa.

5. Kasus penelitian mu apa?


Jawab:
Gagal ginjal kronik.

6. Penelitian mu masuk keilmuan apa?


Jawab:
Keperawatan Medikal Bedah.

7. Kenapa meneliti topik tersebut?


Jawab:
Alasan saya memilih topik tersebut karena topik ini masih banyak menimbulkan berbagai
macam persoalan, dan berdasarkan data/fenomena yang saya temukan
- Menurut World Health Organization (2017) menyatakan bahwa terdapat jumlah pasien
dengan gagal ginjal kronis telah meningkat selama setahun terakhir. Dalam kejadian gagal
ginjal kronis terjadi lebih dari 500 juta orang dan yang harus menjalani hidup dengan
bergantung pada terapi hemodialisa sebanyak 1,5 juta orang. Gagal ginjal kronik ini termasuk
12 penyebab kematian umum di dunia, terhitung 1,1 juta kematian akibat gagal ginjal kronik
yang telah meningkat sebanyak 31,7 % sejak tahun 2010 hingga 2015 (Krisnayanti, 2020)
- Menurut Data dari World Health Organization (WHO) tahun 2018, GGK telah menjadi
masalah kesehatan serius di dunia. Penyakit ginjal telah menyebabkan kematian sebesar
850.000 orang setiap tahunnya. Hal ini menunjukan bahwa penyakit ini menjadi penyebab
kematian ke-12 tertinggi di dunia. Berdasarkan data dari Kemenkes RI (2016), pasien gagal
ginjal yang menjalani hemodialisa regular jumlahnya semakin meningkat yaitu berjumlah
sekitar empat kali lipat dalam lima tahun terakhir. Saat ini diperkirakan gagal ginjal terminal di
Indonesia yang membutuhkan cuci darah atau dialisa mencapai 150.000 orang, namun pasien
yang sudah mendapatkan terapi dialisa baru sekitar 100.000 orang.
- Menurut data RISKESDAS pada tahun 2018, mengemukakan bahwa Penderita gagal
ginjal kronis sesuaidiagnosa dokter Pada Penduduk umur >15th di indonesia sebesar 3,8% atau
berjumlah 713.783 Jiwa, dengan prevalensi tertinggi di Provinsi Jawa barat berjumlah 131.846
jiwa, diikuti oleh jawa timur 113.045 jiwa. hasil RISKESDAS 2018 Juga menunjukkan
Prevalensi meningkat seiring dengan bertambahnya umur, dengan Peningkatan pada kelompok
umur 65-74 th. Prevalensi pada laki-laki (4,17%) lebih tinggi dari perempuan (3,52%),
prevalensi lebih tinggi terjadi pada masyarakat perkotaan (3,85%), tidak bekerja (4,76%), dan
tidak/belum pernah sekolah (5,73%).
- Berdasarkan data dari Kemenkes RI (2016), pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa jumlahnya semakin meningkat, yaitu berjumlah sekitar 4x lipat dalam 5 tahun
terakhir. Saat ini diperkirakan gagal ginjal kronik di Indonesia yang membutuhkan cuci darah
atau dialisa mencapai 150.000 orang, namun pasien yang sudah mendapatkan terapi dialisa baru
sekitat 100.000 orang.
International Society of Nephrology (ISN) memperkirakan bahwa sekitar 10% dari
populasi di dunia mengalami penyakit ginjal kronik (PGK). Sementara itu, data dari Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatatkan bahwa prevalensi PGK di Indonesia sebesar
0,38%, namun, angka prevalensi yang sesungguhnya kemungkinan lebih besar lagi karena sifat
Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang tidak segera bergejala, terutama di tahap dini (9 dari 10 orang
tidak menyadari bahwa dirinya mengalami Gagal Ginjal Kronik(GGK). Di Indonesia, sebagian
dari penyandang Gagal Ginjal Kronik (GGK) telah jatuh ke dalam tahap akhir atau end stage
kidney disease (ESKD) sehingga membutuhkan terapi pengganti ginjal. Berdasarkan data dari
Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2018, insiden PGK yang membutuhkan dialisis mencapai
499 per 1 juta orang dan semakin bertambah pesat setiap tahunnya.(PERNEFRI 2020).
Pusat Data dan Informasi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PDPERSI) juga
menyatakan bahwa jumlah penyakit ginjal kronik ± 50 orang per satu juta penduduk. Sementara
itu, prevalensi GGK di Jawa Barat yang menjalani hemodialisa pada tahun 2018 tercatat 131,846
orang (0,48%) lebih tinggi dari data nasional (Riskesdas 2018). Di kota Bandung gagal ginjal
kronik berdasarkan diagnosis dokter di Jawa Barat sebesar 0,6%. Kota Bandung menduduki
peringkat ke 4 jumlah pasien GGK setelah Sumedang, Banjar, Cianjur
Jadi dapat disimpulkan bahwa GGK ini sampai saat ini masih menjadi persoalan yang
belum teratasi karena dari tahun ke tahun prevalensinya terus meningkat. hal tersebut
menjadi masalah pada kualitas hidup pasien dengan kepatuhan terapi hemodialisa
karena pasien yang menjalani terapi hemodialisa akan mengalami beberapa perubahan,
misalnya perubahan fisik, psikologi, pola hidup dan perubahan sosial yang berdampak
pada kualitas hidup pasien. Dengan begitu fenomena tersebut menarik untuk dikaji.
8. Berapa jurnal yang kamu gunakan/kaji?
Jawab:
5 jurnal keperawatan berbahasa inggris, dan 5 jurnal keperawatan berbahasa indonesia.
Berdasarkan research yang telah dilakukan didapatkan bahwa terdapat perbedaan pada pasien
GGK yang patuh menjalani terapi hemodialisa dan pasien GGK yang tidak patuh menjalani
terapi hemodialisa.
Berdasarkan jurnal yang telah saya review pasien yang tidak patuh terhadap terapi akan
memiliki masalah dari fisik, social dan psikologi yang akan mempengaruhi kualitas hidup
pasien gagal ginjal kronik. Sedangkan pasien yang patuh akan memiliki kualitas hidup yang
baik, karena tubuh mampu membuang zat-zat yang berbahaya sehingga tidak terjadi
penumpukan cairan

9. Apa kebaruan atau apa yang membedakan penelitian mu dengan penelitian-penelitian


sebelumnya?
Jawab:
Kebaruan dalam penelitian saya diantaranya beberapa penelitian sebelumnya untuk analisis
data rata-rata menggunakan uji chi square sedangkan saya disini menggunakan uji spearman
rank, dari besar sampel, dan dari Teknik pengambilan sampel

10. Apa urgensi dari topik penelitian mu sehingga kamu harus meneliti?
Jawab:
Urgensi dari penelitian saya, akan berkaitan dengan hasil penelitian nantinya. Dimana hasil
penelitian ini akan menjadi acuan atau tolak ukur dalam menyusun intervensi lebih lanjut
bagi pasien yang menjalani terapi Hemodialisa. Hal ini tentunya perlu ada untuk
mempertahankan atau menciptakan kualitas hidup pasien ggk yang baik. Jika penelitian saya
menunjukan adanya hubungan kepatuhan dengan kualitas hidup pasien ggk maka hal ini
akan menjadi suatu perhatian, mulai dari penderita pasien ggk dan tenaga medis. yang mana
hal ini akan menjadi langkah awal untuk menghimbau lebih kepada pasien ggk dalam
mempertahankan kepatuhannya dalam pengobatan. Jika tidak ada hubungan hal ini tetap
akan menjadi perhatian namun perhatian ini akan difokuskan pada faktor lainnya yang
diduga mempengaruhi kualitas hidup pasien ggk. Jadi kesimpulannya ketika kita tahu
apakah ada hubungan atau tidak kepatuhan dengan kualitas hidup pasien ggk maka kita akan
mengetahui intervensi selanjutnya.
11. Jelaskan alasan mu memilih lokasi tersebut?
Jawab:
Di RS Bhayangkara Sartika Asih jumlah penderita gagal ginjal kronik di cukup tinggi 194
orang pasien yang mengalami gagal ginjal kronik tetapi tidak menjalani terapi hemodialisis
karena belum mencapai stadium akhir
12. Sudah melakukan studi pendahuluan? lalu bagaimana hasilnya?
Jawab:
Sudah, Saya melakukan studi pendahuluan dengan cara wawancara dengan perawatnya dan
hasilnya didapatkan 110 pasien yg sedang menjalani hemodialisis. Adapun hasil wawancara
yang saya lakukan dengan 10 pasien. 7 pasien mengatakan memiliki kualitas hidup yang
baik setelah dilakukan terapi hemodialisa tetapi ada 3 pasien yang masih tetap mengalami
kualitas hidup yang buruk setelah dilakukan terapi hemodialisa

Termin II: Teori

1. Buku apa saja yang kamu gunakan pada bab 2?


Jawab:
Buku yang saya gunakan pada Bab 2 diantaranya, Buku Keperawatan Medical Bedah
(Brunner dan Suddarth, Black dan Hawks Jane, dan Smetlzer 2014), buku asuhan
keperawatan sistem perkemihan (muttaqn&sari), asuhan keperawatan klien ggk (bayhakkki),
Buku Metodologi Penelitian oleh Nursalam, Notoatmodjo, dan panduan ilmu penyakit dalam
(mubin).

2. Buku-buku fundamental/buku wajib keperawatan yang kamu gunakan apa saja?


Jawab:
Buku Keperawatan Medical Bedah (Brunner dan Suddarth, Black dan Hawks Jane, dan
Smetlzer 2014), Buku keperawatan kritis gonce particia morton, Buku ajar keperawatan
medical bedah padila

3. Apa definisi dari variabel independent mu?


Jawab:
Menurut Potter & Perry (2016) kepatuhan sebagai ketaatan pasien dalam melaksanakan
tindakan terapi. Kepatuhan pasien berarti bahwa pasien beserta keluarga harus meluangkan
waktu dalam menjalankan pengobatan yang dibutuhkan termasuk dalam menjalani program
terapi..

4. Apa definisi dari variabel dependent mu?


Jawab:
World Health Organization Quality of Life (WHOQoL) menyatakan kualitas hidup adalah
persepsi individu dalam kemampuan, keterbatasan, gejala serta sifat psikososial hidupnya
dalam konteks budaya dan sistem nilai untuk menjalankan peran dan fungsinya (World Health
Organization, 2016).

5. Apa definisi dari kasus penelitian mu?


Jawab:
Chronic Kidney Disease (CKD) atau End Stage Renal Disease (ESRD) adalah kerusakan
fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat pulih kembali, dimana tubuh tidak mampu
memelihara metabolisme dan gagal memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit berakibat
peningkatan ureum (azotemia) (Smeltzer, et al. 2014).
6. Jelaskan kerangka teori yang kamu buat?
Jawab:

Faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas
hidup
1. Depresi
2. Lama menjalani terapi
3. Usia Kualitas Hidup pasien
4. Kadar Hemoglobin GGK
5. Dukungan keluarga
6. Jenis Kelamin
7. Kepatuhan menjalani
terapi
8. Dukungan sosial
9. Kualitas Interaksi
10. IDWG

Gambar 2.2 Kerangka Teori.

Sumber : Niven 2012 ,Black & Hawks ,2015 )


Jawab : Kotak pada bagian sebelah kanan saya merupakan masalah penelitian atau variabel
dependent yaitu kualitas hidup pasien GGK. Berdasarkan teori yang saya peroleh dari buku-buku
yang saya gunakan di bab 2 maka terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat stres.
Dalam hal ini maka kepatuhan menjalani terapi sebagai variabel independent penelitian saya.
Karena selain oleh teori-teori, hal ini juga didukung oleh beberapa literatur yang saya kaji
terutama oleh (Zuriati 2018), Kepatuhan dalam hemodialisa sangat diperlukan untuk
mempertahankan kehidupan. Apabila pasien tidak patuh dalam menjalani hemodialisa akan
berdampak sangat buruk. Pasien dapat mengalami banyak komplikasi penyakit yang
mengganggu kualitas hidupnya, gangguan gangguan secara fisik, psikis maupun sosial,

7. Kerangka teori itu apa sih?


Jawab:
- Kerangka teori adalah identifikasi teori-teori yang dijadikan sebagai landasan berfikir
untuk melaksanakan suatu penelitian atau dengan kata lain untuk mendiskripsikan
kerangka referensi atau teori yang digunakan untuk mengkaji permasalahan dalam
penelitian.
- kerangka teori pada dasarnya adalah garis besar atau ringkasan dari berbagai konsep, teori,
dan literatur yang digunakan peneliti. Penentuan kerangka teori harus sesuai dengan
topik/permasalahan penelitian dan tujuan dari penelitian.

8. Kamu ingin fokus pada variabel dependent atau variabel independent?


Jawab:
Variabel dependent, yaitu kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik.

Termin III: Metodologi Penelitian

1. Desain penelitian mu apa?


Jawab:
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan deskriptif kolerasi untuk
menggambarkan hubungan antara variabel-variabel.
2. Cross sectional itu apa sih?
Jawab:
Penelitian cross sectional, yaitu suatu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi Antara
faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus dalam suatu saat (point time approach), sehingga dapat
disimpulkan tiap subjek dapat diobservasi sekali saja dan pengukuran terhadap
status karakter atau variabel subjek saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2018).

3. Jelaskan kerangka penelitian mu?


Jawab:
Kerangka penelitian adalah suatu urairan dan visualisasi hubungan antara konsep satu dengan
konsep yang lainnya, atau antara variabel satu dengan variabel lain dari masalah yang akan di
teliti (Nursalam, 2018). Sesuai dengan tujuan penelitian, kerangka penelitian dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan kepatuhan menjalani terapi hemodialisa dengan
quality of life pada pasien gagal ginjal kronik di RS Bhayangkara Sartika Asih

4. Alat ukur atau instrumen yang kamu gunakan apa?


Jawab:

1. Kepatuhan menggunakan kuisioner The End-Stage Renal Disease Adherence


Questionmaire (ESRD-AQ), yang menggunakan skala rating scale dan jumlah pertanyaan
sebanyak 6 pertanyaan, meliputi perilaku kehadiran HD (No.1), kebiasaan mempercepat
durasi HD (No.2&3), kebiasaan minum obat (No.4), perilaku restriksi cairan (No.5), dan
perilaku diet (No.6).
a) Kualitas hidup menggunakan kuesioner Kidney Disease Quality of Life-Short Form
(KDQOL-SF 36) yang menggunakan skala likert. kuesioner baku yang terdiri dari 36
meliputi komponen fisik, komponen mental, masalah penyakit ginjal dan kepuasan
pasien.

5. Apakah instrumen yang kamu gunakan sudah baku?


Jawab:
Sudah baku, r kepatuhan menjalani terapi hemodialisa menggunakan The End-Stage Renal
Disease Adherence Questionnaire, pada penelitian ini tidak dilakukan uji validitas
dikarenakan mengadopsi dari tesis penelitian Syamsiah (2011) sementara untuk uji instrumen
kualitas hidup pada pasien GGK yang menggunakan

6. Bagaimana cara pengukuran pada instrumen yang kamu gunakan?


Jawab:
Pengukuran menggunakan kuesioner dan akan dibagikan secara langsung kepada responden
penelitian.

7. Hasil ukurnya bagaimana?


Jawab:
a) Kuesioner kepatuhan = Kategori hasil ukur terbagi menjadi dua berdasarkan hasil skor,
yaitu: patuh dengan skor ≥800 sedangkan tidak patuh <800
b) Kuesioner KDQOL-SF 36 yang merupakan kuesioner baku yang terdiri dari 36 pertanyaan
meliputi komponen fisik, komponen mental, masalah penyakit ginjal dan kepuasan pasien

8. Bagaimana cara scoringnya?


Jawab:
a. Kepatuhan = The End-Stage Renal Adherence Questionmare sebanyak 6 pertanyaaan
dengan pilihan jawaban menggunakan skala rating scale
b. Kualitas hidup = Kidney Diseases Quality Of Life Short From berisi 36 pertanyaan dengan
rating nilai 1 sempurna 100, 2 tinggi 80-90, 3 sedang 56-79, 4 rendah 1-55

9. Skala hasil pengukurannya apa?


Jawab:
Kedua-duanya merupakan skala ordinal karena hasil ukurnya memiliki nilai atau perbedaan
nilai pada tiap kategori.

10. Skala pilihan jawaban pada instrumen yang digunakan apa?


Jawab:
Untuk kuesioner kepatuhan menggunakan skala rating scale dan kuesioner kualitas hidup
menggunakan skala likert.

11. Berapa jumlah populasi yang kamu gunakan?


Jawab:
Pada penelitian ini populasinya adalah 110 pasien GGK yang sedang menjalani hemodialisis
di RS Bhayangkara Sartika Asih

12. Berapa jumlah sampel pada penelitian mu?


Jawab:
Pada penelitian ini sampelnya adalah pasien GGK yang sedang menjalani hemodialisis di
RS Bhayangkara Sartika Asih, besar sampel diperoleh dengan rumus slovin danl untuk
tingkat kesalahan nya 5%.

13. Kriteria inklusi itu apa?


Jawab:
Kriteria inklusi adalah suatu karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target
yang terjangkau dan diteliti (Nursalam, 2015).

14. Kriteria ekslusi itu apa?


Jawab:
Kriteria ekslusi adalah suatu kriteria yang menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang
tidak memenuhi kriteria inklusi dari studi karena adanya beberapa hal (Nursalam, 2015).

15. Apa teknik sampling yang kamu gunakan?


Jawab:
Pengambilan sampel dalam penelitian ini random sampling (nursalam, 2015) pemilihan
sampel dengan cara ini merupakan jenis probabilitas yang paling sederhana. Untuk
mencapai sampling ini, setiap elemen diseleksi secara acak.
16. Bagaimana cara peneliti mengambil sampel dari populasi?
Jawab:
Dengan cara melakukan studi pendahuluan lalu didapatkan populasi nya sebanyak 110
pasien GGK yang sedang menjalani hemodialisis lalu saya menggunakan rumus slovin saya
peroleh dari notoadmojo 2018 dan untuk tingkat kesalahan nya 5% didapatkan 86
responden. Jumlah sampel yang sudah diperoleh secara acak dari populasi kemudian diambil
dengan menggunakan random sampling

17. Secara teori apa saja yang mempengaruhi sampel dalam melaksanakan penelitian Jawab :
1. Apabila populasi terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas sehingga tidak
memungkinkan bagi kita untuk melakukan pengambilan data pada seluruh populasi.
2. Terkendala dalam hal keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya.
3. Adanya asumsi awal bahwa keseluruhan dalam populasi bersifat seragam sehingga bisa
diwakili oleh beberapa sampel yang akan kita ambil.

18. Bagaimana cara anda menyelesaikan penelitian ini ?


Jawab :
Saya akan menggunakan langkah-langkah yang ada di dalam metode yang saya gunakan.
Metode yang saya gunakan ialah pendekatan kuantitatif, saya akan menggunakan langkah-
langkah atau metode-metode penelitian kuantitatif secara utuh untuk dapat menjawab dan
menyelesaikan seluruh pertanyaan yang ada di dalam penelitian ini atau menjawab seluruh
rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini.
19. Pelaksanaan penelitiannya akan seperti apa? Rencana dan strateginya bagaimana?
Jawab : Pelaksanaan dan strategi penelitian saya dengan cara observasi langsung terhadap
responden dan memberikan lembar kuesioner yang akan diisi oleh responden.

Anda mungkin juga menyukai