OLEH:
Indah Agustin
04064881820040
DOSEN PEMBIMBING
Ns. Dhona Andhini, S.Kep.,M.Kep
A. Identitas Pasien
1. Nama : Tn. AK
2. Umur : 63 tahun/31Desember 1955
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Jln. PDAM Perum Griya Anandra No.15
5. Status Marital : Menikah
6. Agama : Islam
7. Suku : Sumsel
8. Tanggal MRS : 20 Desember 2018
9. Tanggal Masuk CVCU : 22 Desember 2018
10. Tanggal Pengkajian : 28 Desember 2018
11. Sumber Informasi : Anak
Diagnosa Medis
ST Elevated Myocard Infark
C. Riwayat Biologis
a. Pola nutrisi
Keluarga Tn.AK mengatakan bahwa sebelum sakit Tn.AK nafsu
makan baik, saat dilakukan pengkajian Tn Ak mendapat diet 200
kkal/hari
b. Pola eliminasi
Pasien mengatakan sebelum sakit Tn.AK BAB 2x sehari dengan
konsistensi lembek bewarna kuning dan sering BAK 4-5x dalam
sehari warna kuning jernih. Saat dilakukan pengkajian, pasien tidak
memakai kateter urin
c. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit keluarga mengatakan pasien tidak mempunyai riwayat
gangguan dalam istirahat dan tidurnya. Saat dilakukan pengkajian,
pasien berbaring istirahat ditempat tidur, pasien sering tidur terjaga,
D. Aspek Psikososial
1. Pola piker dan persepsi
Tn Akmengatakan ingin segera cepat sembuh
2. Suasana hati
Pasien mengatakan perasaan cemas karena penyakitnya tak kunjung
sembuh
3. Hubungan dan komunikasi
Tn Ak mengatakan hubungan dan komunikasi dengan keluarga baik
4. Sistem nilai kepercayaan
Tn Ak mengatakan kepercayaan adalah dengan allah swt dan setiap saat
melakukan ibadah seperti saat waktu sholat dan dzikir
E. Riwayat Keluarga
F. Pengkajian Fisik
1. TTV
Keadaan Umum : pasien tampak lemah
TD : 144//79 (93) mmHg
HR : 77x/menit
RR : 22x/menit
T : 36,40 C
2. Kepala
Bentuk bulat, tidak ada bekas operasi kepala, rambut hitam, tidak ada lesi
dikepala.
3. Sistem Neurologi :
a. Kesadaran : composmentis
b. GCS : E4M6V5
4. Sistem Penglihatan :
a. Bentuk : Simetris, pupil isokor
b. Tanda radang : Tidak ada
c. Sklera : Ikterus tidak ada
d. Akomodasi : tidak dapat dikaji
e. Konjungtiva : merah muda
f. Alat bantu : Tidak ada
g. Ukuran pupil : Isokor, diameter 2 mm
5. Sistem Pernapasan
a. Pola napas : Ireguler terpasang monitor
1. Tipe : Canul
2. RR setting/actual : tidak ada
3. LE Ratio : tidak ada
4. TV setting/actual : tidak ada
5. MV : tidak ada
6. IPL/Pressure Support : tidak ada
7. PEEP : tidak ada
8. FiO2 : tidak ada
9. Peak Pressure : 4 Litter/menit
10. ETT : Diameter kedalaman : tidak terpasang
11. Treacheal Tube No : 0
b. Sputum : tidak ada suputum
c. Suara paru : vesikuler
d. Respiration rate : 22 kali/menit
e. Retraksi intercostal : Tidak ada
f. Reflek batuk : Ada, adekuat
6. Sistem Kardiovaskuler
a. CRT : < 3 detik
b. Perubahan warna kulit : Tidak ada
c. Clubbing finger : Tidak ada
d. Edema : tidak ada
e. Akral : berkeringat dingin
f. Suara jantung : S1,S2 Reguler, Murmur tidak ada, Gallop tidak ada
7. Sistem Pencernaan
a. Berat badan: 60 Kg
b. Tinggi badan: 160 cm
c. Bising usus: 7x/m
d. Eliminasi
1) Frekuensi BAB : pasien BAB 1x/ hari
2) Frekuensi BAK : 4-5x
3) Keluhan/gangguan : tidak ada
4) Terpasang kateter : tidak
5) Urine Output: ± 4 kali BAK (100 cc)/3 jam
8. Sistem reproduksi
a. Perdarahan : tidak ada
b. Keluhan : tidak ada
9. Sistem Muskuloskeletal
Pergerakan ekstremitas: pasien bisa menggerakan kaki dan tangannya,
pasien bisa duduk, aktivitas pasien hanya di atas tempat tidur
10. Sistem integumen
a. Warna kulit : sawo matang
b. Tekstur : Halus
c. Nyeri tekan : Tidak ada
d. Turgor kulit : Kembali dalam 3 detik.
7.2 6.4-8.3
KIMIA KLINIK 3.9 3.4-4.8
Hati
Protein Total 3.3 2.6-3.6
Albumin
Globiulin 98 <200
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa sewaktu 32 16.6-48.5
1.07 0.50-0.90
GINJAL
Ureum
Kreatinin 9.0 8.4-9.7
144 135-155
ELEKTROLIT 4.9 3.5-5.5
Kalsium
Natrium
Kalsium (K)
H. Pemeriksaan Penunjang:
1. EKG pada tanggal 31 Desember 2018 dengam hasil atrial fibrilatiom with
rapid ventricular response lft anterior fascicular block abnormal ECG
2. ECHO
3. Rontgen Thorax
1. Airway
a. Sianosis (mencerminkan hipoksemia): tidak ada sianosis
2. Breathing
a. Pergerakan dada: ada pergerakan dada, pergerakan simetris antara
kanan dan kiri, pernapasan 22x/menit
b. Adanya bunyi nafas: bunyi napas vesikuler
3. Circulation
a. Tingkat kesadaran: GCS : E4M6V5
b. Nadi: 77 kali/menit (sinus rythim)
c. Warna kulit: Sawo matang
Flaque fibrosa
DO:
- Pengkajian nyeri : Lesi komplikata
P : Saat aktivitas ringan
seperti berjalan atau naik Aterosklerosis
tangga
Q : seperti tertimpa benda Penyempitan/ obtruksi
berat arteri koroner
R : dada kiri
S : ada penjalaran ke Penurunan suplai darah
punggung belakang ke miokard
T : 1 hari SMRS selama 30
menit Tidak seimbang
- Pasien tampak menunjuk kebutuhan dengan suplai
lokasi nyeri oksigen
Iskemia
Metabolisme anaerob
meningkat
Nyeri dada
Kelemahan fisik
Intoleransi aktivitas
Data Subjektif Iskemia Ansietas
Kelemahan fisik
cemas
Data Subjektif Bedres
Tidak dapat dikaji
Tidak terkompensasi
Data Objektif
gangguan keseimbangan Obstruuksi system
gangguan mobilitas fisik cerebral tumr bagian
oksipital Resiko jatuh
kondisi postoveatif
Papil edema
L. Prioritas Masalah
1. Nyeri akut b.d iskemia miokard akibat sumbatan arteri koroner.
2. Ketidakefektipan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot pernafasan
dan deformitas dinding dada
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen ditandai dengan kelemahan dalam aktivitas
4. Ansietas berhubungan dengan berhubungan dengan penyakit akut
5. Resiko jatuh berhubungan dengan bedres
6. deficit perawatan diri berhubungan dengan gangguan amnestik
I. Rencana Keperawatan
Nama: Tn. AK
Tanggal: 29 Desember 2018
Rencana Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana
Rasional
Keperawatan Tindakan
Nyeri Akut Tujuan: Setelah dilakukan 1. Evaluasi adanya nyeri dada 1. Untuk menentukan peningkatan
tindakan keperawatan 2. Monitor status kardiovaskuler skala nyeri
selama 3 x 24jam nyeri dada 3. Menggunakan komunikasi 2. Memamntau keadaan nyeri
pasien membaik traupetik untuk mengetahui 3. Memantau pernafasan pasien
Kriteria hasil: pengalaman nyeri pasien 4. Mengurangi kelelahan
a. Mampu mengontrol 4. Monitor balance cairan 5. Memantau TTv
nyeri dan mampu 5. Atur periode istirahat
menggunakan tenik 6. Monitor TTV
relaksasi 7. Monitor aktivitas pasien
b. Mampu mengenali skala 8. Anjurkan untuk tidak stress
nyeri 9. Kolaorasi dengan dokter obat yang
c. Mampu mengatakan akan diberikan
rasa nyaman setelah
nyeri berkurang
d. Nadi perifer kuat dan
simetris
e. Nyeri dada tidak ada
f. Tidak ada udem dan
asites
Ketidakefektifan Tujuan: Setelah dilakukan 1. Posisikan pasien semi fowler 1. Untuk memaksimalkan potensial
pola nafas tindakan keperawatan 2. Auskultasi suara nafas, catat hasil ventilasi
selama 3 x 24jam pasien penurunan daerah ventilasi atau 2. Memonitor kepatenan jalan napas
menunjukkan keefektifan tidak adanya suara adventif 3. Memonitor respirasi dan
pola nafas,. 3. Monitor pernapasan dan status keadekuatan oksigen
Kriteria hasil: oksigen yang sesuai 4. Melihat apakah ada obstruksi di
a. Frekuensi, irama, 4. Catat pergerakan dada, simetris salah satu bronkus atau adanya
kedalaman pernapasan atau tidak, menggunakan otot bantu gangguan pada ventilasi
dalam batas normal pernafasan 5. Meningkatkan ventilasi dan
b. Tidak menggunakan 5. Pantau penggunaan ventilator asupan oksigen
otot-otot bantu 6. Pertimbangkan untuk penyapihan
pernapasan ventilasi mekanik
c. Tanda Tanda vital
dalam rentang normal
(TD 120-90/90-60
mmHg, nadi 80-100
x/menit, RR: 18-24
x/menit, suhu 36,5 –
37,5oC.
d. Nilai AGD batas normal
Intoleransi aktivitas Tujuan : Setelah dilakukan a. Bantu pasien dalam melakukan a. Meberikan kenyamanan pada
tindakan keperawatan aktifitas sehari-hari pasien
selama 1 x 24 jam dapat b. Bantu dalam membuat jadwal b. Dpat meingkatkan hubungan dan
menyelesaikan aktiftas latihan aktifitas fisik di waktu komunikasi keluarga
sehari-hari luang
Kriteria hasil : c. Dorong keluarga untuk selalu
a. Berpartisifasi dalam mendampingi pasien
meningkatkan
aktifitas fisik
b. Ttv dalam batas
norma;
c. Sirkulasi status
membaik
Ansietas Tujuan : setelah dilakukan a. determinasi efek-efek medikasi a. menjaga privasi pasien
tindakan keperawatan terhadap susah tidur
selama 2x 24 jam pasien b. memberikan kenyamanan pada
dapat merawat diri b. ciptakan lingkungan yang nyaman pasien
Kriteria hasil :
a. Kecemasan berkurang c. monitor waktu makan dan minum c. tidak ada terjadinya kelebihan
b. dengan waktu tidur dalam kebutuhan nutrisi
Resiko jatuh Tujuan : setelah dilakukan mengidentifikais deficit pengetahaun pemahaman pada pasien dan keluarga
tindakan keperawatan selama atau fisik pasien untuk
2x24 jam dapat mengurangi meningkatkan potensi jatuh dalam b. tidak terjadi pergerakan atau ressiko
resiko jatuh dan jatuh
lingkungan tertentu
menyebabkan luka fisik
Kriteria hasil : b. kunci tempat tidur c.mmberikan kenyaman pada pasien
a. perilaku pencegaha jatuh :
tindakan individu atau c. menyediakan kursi dari ketingian d. mempermudah bantuan atau
pemberi asuhan untuk yang tepat dengan sandaran, dan panggilan terhadap pasien jika pasien
meminimalkan faktor membutuhkan bantuan
sandaran tangan untuk
resiko yang dapat memicu
jatuh dilingkungan memudahkan transfer e. mencegah terjadinya resiko jatuh
individu dan cedera
b. keseimbangan :
kemampuan untuk
mempertahankan d. memberikan pasien bel atau cahaya
ekuilibrium panggilan ketika perawat tidak
c. gerakan terkoordinasi hadir
kemampuan otot untuk
bekerja sama secara e. gunakan rel sisi panjang sesuai dan
volunteer untuk melakukan tinggi untuk mencegah jatuh dari
gerakan yang bertujuan
tempat tidur sesuai kebutuhan
Deficit perawatan diri Tujuan : setelah dilakukan menyediakan privasi selama a. menjaga privasi pasien
tindakan keperawatan mandi,dan berpakaian
selama 2x 24 jam pasien b. membantu dalam melakukan
dapat merawat diri b. membantu pasien dalam melakukan aktivitas pasien karena kemampuan
Kriteria hasil : ganti pakaian, eliminasi, makan dan fisik berkurang
a. mampu mempertahankan mandi, merawat rambut
kebersihan pribadi dan c. menyediakan kenyamanan terhadap
penampilan yang rapi c. tenpatkan posisi pasien dengan pasien
secara mandiri nyaman (semi fowler)
b. mampu melakukan d. memotivasi pasien untuk cepat
aktivitas eliminasi, mandi, d. berikan pujian terhadap pasien sembuh
berpakaian, dan makan
secara mandiri atau e. identifikasi diet yang diberikan e. nutrisi tercukupi
dengan alat bantu
c. menerima suapan dri f. memonitor pasien kemampuan f. tidak adanya kesulitan dalam
pemberi asuhan untuk menelan menelan makanan
J. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan:
Tanggal 30 desember 2018
A : Nyeri akut
P : Intervensi dilanjutkan :
Ketidakefektifan 10.20 wib 1. Memposisikan pasien posisi fowler untuk Jam 13.00 wib
pola nafas b.d mengurangi sesak
keletihan otot 10.23 wib 2. Mengedukasi pasien tentang pengaruh S:
pernafasan dan posisi fowler terhadap kelancaran jalan - Pasien mengatakan sesak nafas masih ada
deformitas nafas - Pasien mengatakan bernafas lebih nyaman
dinding dada; RR 10.27 wib 3. Menganjurkan pasien untuk
23x/menit mempertahankan posisi fowler O:
10.35 wib 4. Mengauskultasi suara nafas pasien Tanda tanda vital
10.40 wib 5. Memonitor TD, HR, RR dan SPO2 1. KU : Lemah
1. KU : Lemah 2. TD: 149/58 mmHg ,HR : 88x/m,
2. TD: 140/60 mmHg RR : 23x/m, T : 36,70C, SPO2 : 98%
3. HR : 79x/m 3. Pasien tampak tidur posisi fowler
4. RR : 23x/m
5. T : 36,7 0C A:
6. SPO2 : 98 % Ketidakefektifan pola nafas
10.45 6. Menanyakan respon pasien tentang
penggunaan terapi oksigen Nasal Canul 4l P:
Lanjutkan intervensi
1. Menganjurkan pasien untuk
mempertahankan posisi fowler untuk
mengurangi sesak
2. Memantau pernafasan dan saturasi
oksigen
3. Kolaborasi dengan dokter untuk
meningkatkan jumlah oksigen menjadi
Nasal Canul 6l
4. Menanyakan dan mengobservasi respon
pasien terhadap peningkatan jumlah
oksigen
Intoleransi 10.30 wib 1. Menanyakan kepada pasien aktivitas Jam 13.15
aktivitas yang dapat menyebabkan kelelahan :
berhubungan pasien mengatakan lelah saat S:
beraktivitas seperti makan, pasien - Pasien mengatakan sudah mulai
dengan
tampak lelah saat berbicara beraktivitas sedikit-sedikit
ketidakseimbanga 10.36 wib 2. Menanyakan jumlah diet nutrisi yang di - Pasien mengatakan masih kesulitan
n antara suplai dan konsumsi pasien : pasien tampak menghabiskan makanan
kebutuhan oksigen menghabiskan ½ porsi bubur - Pasien mengatakan sesak apabila sedang
ditandai dengan 10.40 wib 3. Memotivasi pasien untuk menghabiskan makan
kelemahan dalam diet yang diberikan secara perlahan - Pasien mengatakan senang bisa
aktivitas; lelah 10.55 4. Menanyakan kepada pasien aktivitas melakukan aktivitas ringan
yang masih dapat dilakukan : pasien
saat bicara dan
masih dapat beraktivitas bermain O:
makan handphone dan membaca buku 1. Keadaan umum : masih sedikit lemah
11.00 5. Membantu dan melatih pasien 2. Pasien tampak sedang membaca buku
melakukan aktivitas yang masih dapat 3. Pasien tampak tersenyum dan menerima
dilakukan kehadiran perawat
11.05 6. Mengedukasi pasien tentang manfaat 4. Pasien tampak ditemani keluarga
beraktivitas terhadap kesembuhan
pasien A:
Intoleransi aktivitas
P:
Lanjutkan intervensi
1. Memonitor respon
kardivaskuler terhadap aktivitas yang
dilakukan (takikardi, disritmia, sesak
nafas)
2. Menganjurkan pasien untuk
beristirahat dengan cukup
3. Melatih pasien untuk mengubah posisi
miring kanan dan miring kiri
4. Memotivasi pasien untuk
mempertahankan aktivitas ringan yang
sudah dilakukan
5. Menganjurkan keluarga untuk
membantu ADL pasien
6. Kolaborasi dengan gizi untuk
mengubah diet bubur menjadi diet cair
sesuai dengan indikasi pasien
Ansietas 10.30 1. Menanyakan kepada pasien yang dapat Jam 13.15
berhubungan menyebabkan kecemasan
dengan penyakit 10.35 2. Memotivasi pasien untuk tidak cemas S:
dengan penyakinya - Pasien mengatakan sudah mulai
akut
10.40 3. Membantu dan melatih pasien melakukkan Tarik nafas dalam sebanyak
melakukan Tarik nafas dalam sebanyak 3x
3x - Pasien mengatakan masih suka cemas
10.50 4. Mengedukasi pasien tentang manfaat - Pasien mengatakan senang bisa
teraphy seft terhadap penurunan melakukan teraphy seft
kecemasan pada penyakitnya
O:
1. Keadaan umum : masih sedikit lemah
2. Pasien tampak tersenyum dan
menerima kehadiran perawat
3. Pasien tampak ditemani keluarga
A:
Kecemasan
P:
Lanjutkan intervensi
1. Memonitor respon kecemasan pasien
2. Menganjurkan pasien untuk beristirahat
dengan cukup
3. Melatih pasien untuk melanjtkan teraphy
seft
4. Memotivasi pasien untuk
mempertahankan aktivitas ringan yang
sudah dilakukan
5. Menganjurkan keluarga untuk membantu
ADL pasien
Deficit perawatan 10.30 a. menyediakan privasi selama mandi,dan Subjektif : tidak dapat dikaji
diri berpakaian
Objektif
10.35 b. membantu pasien dalam melakukan ganti a. GCS E4M5Va
pakaian, eliminasi, makan dan mandi, b. Tidak dapat melakukan perawatan diri
merawat rambut (mandi, makan, eliminasi dan berpakaian)
c. tenpatkan posisi pasien dengan nyaman (semi
10.40 Assessment : deficit perawatan diri
fowler)
10.50 d. berikan pujian terhadap pasien Planning : lanjutkan intervensi
A:
Nyeri Akut
P:
Lanjutkan intervensi
A:
Ketidakefektifan pola nafas
P:
Lanjutkan intervensi
1. Mempertahankan posisi fowler
2. Kolaborasi dengan dokter untuk mengganti
jenis terapi oksigen yang diberikan sesuai
indikasi
3. Memantau pernafasan dan saturasi oksigen
4. Menanyakan dan mengobservasi respon
pasien terhadap perubahan terapi oksigen
yang diberikan
5. Mengedukasi pasien dan keluarga terkait
perubahan terapi oksigen yang diberikan
A:
Intoleransi aktivitas
P:
Lanjutkan intervensi
O:
1. Keadaan umum : masih sedikit lemah
6. Pasien tampak tersenyum dan
menerima kehadiran perawat
7. Pasien tampak ditemani keluarga
A:
Kecemasan
P:
Lanjutkan intervensi
1. Memonitor respon kecemasan pasien
2. Menganjurkan pasien untuk beristirahat
dengan cukup
3. Melatih pasien untuk melanjtkan teraphy
seft
8. Memotivasi pasien untuk
mempertahankan aktivitas ringan yang
sudah dilakukan
9. Menganjurkan keluarga untuk membantu
ADL pasien
A:
Ketidakefektifan pola nafas
P:
Lanjutkan intervensi
6. Mempertahankan posisi fowler
7. Kolaborasi dengan dokter untuk mengganti
jenis terapi oksigen yang diberikan sesuai
indikasi
8. Memantau pernafasan dan saturasi oksigen
9. Menanyakan dan mengobservasi respon
pasien terhadap perubahan terapi oksigen
yang diberikan
10. Mengedukasi pasien dan keluarga terkait
perubahan terapi oksigen yang diberikan
A:
Intoleransi aktivitas
P:
Lanjutkan intervensi
O:
1. Keadaan umum : masih sedikit lemah
5. Pasien tampak tersenyum dan
menerima kehadiran perawat
6. Pasien tampak ditemani keluarga
A:
Kecemasan
P:
Lanjutkan intervensi
7. Memonitor respon kecemasan pasien
8. Menganjurkan pasien untuk beristirahat
dengan cukup
9. Melatih pasien untuk melanjtkan teraphy
seft
b. Memotivasi pasien untuk
mempertahankan aktivitas ringan yang
sudah dilakukan
c. Menganjurkan keluarga untuk membantu
ADL pasien
Objektif
a. GCS E4M5Va
09.10 b. membantu pasien dalam melakukan ganti b. Tidak dapat melakukan perawatan diri
pakaian, eliminasi, makan dan mandi, (mandi, makan, eliminasi dan berpakaian)
09.15 merawat rambut
Assessment : deficit perawatan diri
09.29 c. tenpatkan posisi pasien dengan nyaman (semi
fowler) Planning : lanjutkan intervensi
10.00
d. berikan pujian terhadap pasien a. membentu pasien dalam melakukan
e. identifikasi diet yang diberikan aktivitas perawatan diri sehari-hari (mandi,
makan, eliminasi dan berpakaian)
f. memonitor pasien kemampuan untuk menelan