Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI


PADA KLIEN PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG
MENJALANI HEMODIALISIS DI RUANG HEMODIALISA
RUMAH SAKIT ISLAM KARAWANG

N U R J A E L A N I WA H Y U
N I M . 0 4 3 3 1 3 1 4 2 0 11 8 1 5 8

P R O G R A M S T U D I S A R J A N A K E P E R AWA T A N
S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N K H A R I S M A K A R AWA N G
J L . P A N G K A L P E R J U A N G A N K M . 1 B Y P A S S K A R AWA N G 4 1 3 1 6
2019
PENDAHULUAN

Center for Disease Control and Prevention (CDC) pada


tahun 2010, menyatakan lebih dari 20 juta atau 10% dari
jumlah orang dewasa di Amerika Serikat mengidap penyakit
ginjal kronik dan kebanyakan tidak terdiagnosis.
Survey yang dilakukan oleh Perhimpunan Nefrologi
Indonesia (Pernefri), penderita yang mengalami penyakit
ginjal kronik di Indonesia mengalami peningkatan.
Terdapat 18 juta orang di Indonesia menderita penyakit
ginjal kronik dan jumlah pasien hemodialisis berjumlah
2148 orang. Sedangkan tahun 2008 jumlah pasien
hemodialisis mengalami peningkatan yaitu 2260 orang
(Roesma, 2009 dalam Sunanto Ardhi, 2015).
LANJUTAN…

Munculnya depresi pada pasien GGK yang menjalani


hemodialisis di sebabkan oleh banyak factor. Menurut
Suryaningsih, et al., (2013)dukungan keluarga berhubungan
dengan tingkat depresi pada pasien GGk dengan hemodialisis.
Hasil penelitian ini menunjukan dukungan keluarga baik
(83,1%) dengan tidak depresi (79,6%) sedangkan depresi
(20,4%) dan dukungan kurang (16,9%) dengan depresi (70,0%)
dan tidak depresi (30,0%).
Sedangkan Theofilou (2011); Tanvir, et al., (2013) mengatakan,
factor sosiodemografi seperti usia, pendidikan,status
pernikahan, kualitas hidup dapat mempengaruhi tingkat
depresi pada pasien gagal ginjal kronik.
LANJUTAN…

Berdasarkan hasil studi pendahuluan dilakukan oleh peneliti di


Rumah Sakit Islam Karawang, di dapatkan hasil, total pasien
aktif yang melakukan hemodialisis berjumlah 51.
Hasil wawancara pada 10 pasien ggk yang menjalani
hemodialisis berdasarkan tingkat depresi, terdapat 4 pasien yang
mengalami depresi dan 6 pasien yang tidak mengalami depresi.
Hasil wawancara pada 10 pasien yang menjalani hemodialisis
berdasarkan jenis kelamin perempuan di dapatkan hasil 3 pasien
yang mengalami depresi dan 2 pasien perempuan tidak
menngalami depresi, berdasarkan jenis kelamin laki –laki di
temukan 3 pasien yang mengalami depresi dan 1 pasien tidak
mengalami depresi.
Hasil wawancara pada 10 pasien yang menjalani
hemodialisi berdasarkan > 3 tahun lamanya
hemodialisa di dapatkan 6 orang yang mengalami
depresi dan 4 orang < 3 tahun tidak depresi.
Hasil wawancara pada 10 pasien yang menjalani
hemodialisis berdasarkan status pernikahan yang
bercerai di dapatkan 4 yang mengalami depresi dan 6
pasien yang tidak bercerai tidak mengalami depresi.
Hasil wawancara pada 10 pasien yang menjalani
hemodialisis berdasarkan dukungan keluarga di
dapatkan 6 pasien baik dan 4 pasien tidak baik.
LANJUTAN…

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik


untuk menganalisis faktor yang berhubungan
depresi pada pasien gagal ginjal kronik dengan
hemodialisis di ruang hemodialisa Rumah Sakit
Islam Karawang.
LANJUTAN…
 Tujuan Umum (TUM)  Mengetahuinya distribusi frekuensi

Penelitian ini memiliki tujuan untuk tingkat depresi pasien gagal ginjal
menganalisis faktor faktor yang kronik yang menjalani Hemodialisa
berhubungan dengan depresi pada pasien di Ruang Hemodialisa RS Islam
gagal ginjal kronik yang menjalani Karawang Tahun 2019
hemodialisis di Rumah Sakit Islam
Karawang tahun 2019.
 Tujuan Khusus (TUK)

Mengetahuinya distribusi frekuensi data


demografi umur, jenis kelamin, lamanya
menjalani hemodialisa, Status
pernikahan, dukungan keluarga pada
klien Penyakit Ginjal Kronik yang
KERANGKA KONSEP

Tingkat Depresi pada pasien


Gagal Ginjal kronik
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Lamanya menjalani
Hemodialisa
4. status pernikahan
5. Dukungan keluarga
DEFINISI OPERASIONAL
METODEOLOGI

1. Desain Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan desain
penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan
cross sectional, yaitu data yang menyangkut
variabel bebas atau resiko dan variabel terikat atau
variabel akibat akan dikumpulkan dalam waktu
yang bersamaan (point time approach).
(Notoatmodjo, 2012).
2. POPULASI DAN SEMPEL
Populasi adalah secara spesifik tentang siapa atau golongan mana yang menjadi
sasaran penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012). Data tahun 2019 bulan oktober
didapatkan jumlah 51 orang dan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien
gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit
Islam Karawang tahun 2019.

3. CARA PENGAMBILAN SEMPEL


Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling yaitu teknik pengambilan
sampel seluruh populasi yang mempunyai karakteristik tertentu pada waktu
penelitian berlangsung. Pada penelitian ini sampel yang diambil berjumlah 51 orang
dari 51 orang penderita penyakit ginjal konik berdasarkan kriteria inklusi yaitu klien
penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa rutin, kesadaran kompos mentis,
mampu membaca dan menulis, mampu berkomunikasi, status hemodinamik stabil,
Status pernikahan lajang, janda, duda dan mau menjadi responden.
4. RENCANA ANALISIS DATA
Mengetahuinya distribusi frekuensi data demografi
umur, jenis kelamin, lamanya menjalani hemodialisa,
Status pernikahan, dukungan keluarga pada klien
Penyakit Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisa di
Ruang Hemodialisa RS Islam Karawang Tahun 2019.
Mengetahuinya distribusi frekuensi tingkat depresi
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani Hemodialisa
di Ruang Hemodialisa RS Islam Karawang Tahun
2019
5.
 CHI SQUERE
Apabila p value < = 0.05 maka Ho ditolak yang
berarti ada hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen (Notoatmodjo, 2010)

6. Odds Ratio (OR)


untuk mengetahui besaran risiko variabel
independen terhadap variabel dependen dengan
estimasi Confidence Interval (CI) OR ditetapkan
pada tingkat kepercayaan 95%.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai