3. Desain studi penelitian dimana hanya dilakukan pengamatan satu kali dan dalam waktu yang
sama adalah desain studi
a. Kasus kontrol
b. Cross sectional
c. Kohort
d. Analitik
e. Observasi
4. Desain studi penelitian dimana adanya intervensi dari peneliti ke responden dengan cara
pengkuran outcome menggunakan before after study dan tanpa adanya randomisasi adalah
a. Eksperimen murni
b. Quasi eksperimen
c. Random clinical trial
d. Eksperimen sosial
e. Kohort
5. Berdasarkan sifatnya variabel penelitian yang tidak dapat dinyatakan dengan nilai pecahan misal
jenis kelamin, agama dan sebagainya adalah
a. Variabel kontinu
b. Variabel deskrit
c. Variabel dependen
d. Variabel independen
e. Variabel counfonding
7. Merupakan salah satu daru studi observasional analitik yang dirancang untuk melihat hubungan
(asosiasi) atau menguji hipotesis hubungan kausal dan dimulai dengan menentukan populasi
kasus/penderita dan populasi pembanding (orang sehat atau dengan penyakit lain) yang disebut
populasi kontrol,
a. Kasus kontrol
b. Cross sectional
c. Kohort
d. Quasi eksperimen
e. True eksperimen
8. Desain studi yang dimulai dengan menentukan populasi berisiko yang pada awal pengamatan
dalam keadaan sehat di follow up sampai terjadi outcome dan diamati kapan serta berapa
banyak dari subyek yang berubah menjadi (kasus baru/insiden)
a. Kohort
b. Kasus kontrol
c. Quasi eksperimen
d. True eksperimen
e. Cross sectional
9. Desain studi observasional analitik yang sangat rentan terjadinya temporal ambiguity
dikarenakan karena pengambilan data yang hanya satu kali dan dalam periode satu kali adalah
a. Kohort
b. Kasus kontrol
c. Cross sectional
d. Survei
e. Laporan kasus
Diva Anggraini seorang calon peneliti yang ingin meneliti hubungan kebiasan minum teh dengan
kejadian penyakit jantung koroner di RS XXX tahun 2018, kebiasaan minum teh dan kejadian penyakit
jantung koroner dilakukan pengukuran satu kali dan dalam waktu yang sama, hipotesis yang dibuat
calon peneliti adalah ada hubungan antara kebiasaan minum teh dengan kejadian penyakit jantung
koroner setelah dikontrol oleh variabel usia, pola hidup, IMT, kadar kolesterol, Hipertensi. cara
pengambilan sampel menggunakan random sampling dikarenakan ada data pasien PJK di rekam medik
RS, skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan kategorik untuk variabel dependen dan skala
kategorik untuk variabel independen.