Anda di halaman 1dari 3

Kasus 1: Mary adalah seorang sekretaris yang rajin dan tekun dan suda bekerja+7 tahun di suatu rumah

sakit. Mary ingin mengambil ibur/cuti pada libur Natal dan Tahun Baru. Sebenarnya hal ini tidak diijinkan
di rumah sakit tersebut, tetapi kepala ruangan sebelumnya sering memberi ijin pada Mary karena pada
saat itulah dia bisa pulang ke rumah orang tuanya di kota lain. Di rumah sakit tersebut dilakukan
pergantian kepala ruangan, termasuk kepala ruangan dimana Mary bekerja. Berdasarkan pengalaman
sebelumnya, Mary ingin berlibur pada hari Natal dan Tahun Baru yang akan datang sehingga ia membeli
tiket untuk pulang. Pada saat dia minta ijin untuk cuti pada kepala ruangan yang baru, permintaannya
ditolak dengan mengatakan saya tidak bisa membeda-bedakan orang dan tidak ada libur ermintaanya
ditolak, dia berpikir untuk berhenti. Salah satu kepa la ruangan "kita akan kehilangan sekretaris yang
rajin, ya' ruangan yang baru, permintaannya ditola selama Natal, Ternyata Mary sudah membeli tiket
untuk engan engatakan pulang dengan asumsi dia akan bisa libur pada saat itu. Karena perawat
mendengar isu tersebut, dan mengatakan kepada Langkah-langkah penyelesaian: 1. ldentifikasi isu a.
Mary ingin mengambil cuti di hari Natal b. Karena dia merasa yakin, dia sudah membeli tiket C.Ada
ketentuan, bahwa libur tidak bisa saat Natal d. Kepala ruangan sebelumnya tidak memberlakukan
ketentuan ini kepada Mary, tetapi kepala ruangan yang baru, ingin memberlakukannya kepada semua
staf 2. ldentifikasi solusi yang mungkin dilakukan a. Biarkan Mary berhenti bekerja b. Ijinkan Mary
mengambil libur/cuti sesuai rencananya ljinkan semua staf libur di hari Natal bila ada permintaan Tidak
mengijinkan semua staf libur di hari Natal C C. d. 3 Evaluasi solusi yang direncanakan Mary ingin solusi b
dan c Kepala ruangan ingin solusi d a. Karena diantara kedua pihak tidak ada kesesualan, maka b.
diidentifikasi lagi solusi lain. blusi lain yang diusulkan adalah:

a. Berikan penggantian tiket yang sudah dibeli b. Ijinkan Mary cuti pada hari Natal dan jelaskan bahwa ini
adalah n cuti Natal yang terakhir diperbolehkan c.Ijinkan Mary libur pada tanggal 25 Desember tetapi
harus. masuk tanggal 26 Desember sampai Tahun Baru d. Ijinkan Mary libur Natal tetapi masuk kerja saat
Tahun Baru

Tetapkan solusi yang paling baik. Pada saat diskusi Mary menyatakan bahwa dia bisa mengganti merubah
tiketnya tanpa denda. Kepala ruangan menyatakan mengijinkan Mary memilih item d dengan syarat pada
waktu yano akan datang tidak mengambil libur saat Natal dan untuk itu Marv setuju.

Implementasi solusi Mary berlibur saat natal dan masuk kerja pada akhir tahun dan Tahun Baru Evaluasi
solusi Semua staf memperhatikan isu tersebut dan masing-masing merasa bahwa solusi tersebut adil
demikian juga Mary. Kepala ruangan merasa mereka telah menyelesaikan isu/konflik itu dengan adil
tetapi dia merasa perlu menekankan kembali pemberlakuan peraturan tentang libur Natal dan Tahun
Baru (Tappen, Weiss and Whitehead, 1998). Bila konflik sudah berkembang cukup besar dan kompleks,
diperlukan penyelesaian konflik yang lebih detail untuk menyelesaikannya yang disebut negosiasi.

NEGOSIASI DAN PENYELESAIAN KONFLIK Negosiasi merupakan suatu proses dimana dua pihak atau lebih
saling menerima pandangan tentang suatu isu dan mencoba mendapatkan penyelesaian atas perbedaan
yang terjadi yang dapat diterima kedua belah pihak (Tappen, 1995) Kasus 2 : Pada suatu ruang rawat
terdapat dua tim yaitu Tim A dan Tim B. Tim A dan Tim B tidak saling berkomunikasi. Bila ada anggota
Tim A yang sakit, anggota Tim B tidak ada yang mau menggan atau membantu Tim A. Demikian juga
anggota Tim A, tidak alkan menyampaikan telepon pada anggota Tim B. Masalah terjad bila kedua Tim
sama-sama memerlukan alat secara bersamaan.

mengukur nankur konsentrasi 0,) dan pada waktu bersamaan anggota saat anggota Tm A memerlukan
Oxymeter (alat untuk tim B juga akan nmenggunakan alat tersebut dan anggota Tim Rmengatakan Anda
sudah menggunakan alat itu seharian" Angoota Tim A menjawab Saya mempunyai banyak pasien vang
harus diukur konsentrasi 0,-nya. Anggota Tim B:Oh, anda kira, anda saja yang mau bekerja? Kami
merawat pasien kami dengan baik. Anggota Tim A: Apakah maksud anda, kami tidak merawat pasien
kami dengan baik? Kemudian kedua perawat tersebut diam karena saat itu kepala ruangan datang dan
berkata "Ada masalah apa?". Kedua perawat tersebut mengangguk dan segera pergi. Kepala ruangan
berpikir ada suatu masalah yang sedang terjadi dan berencana untuk menyelesaikannya. Langkah-
langkah Negosiasi pada kasus 2: 1. Cakupan situasi Agar negosiasi berhasil, kepala ruangan perlu
elaborasi cakupan SIuasi dengan menanyakan hal-hal berikut: Apa yang ingin saya capai? Kepala ruangan
menginginkan agar a. d. Tim A dan Tim B bekerjasama kembali secara harmonis Kepala ruangan melihat
ada ketegangan diantara kedua Tim Nepala ruangan, merasa dia membiarkan konflik itu cukup 0.
Bagaimana keadaan lingkungan kerja di ruangan saat ini? CMasalah/konflik apa yang sedang dihadapi?
dma, karena tenaga kesehatan lain yang datang ke ruangan itu, sudah merasakan konflik. ila konflik
seperti yang terjadi pada Tim A dan Tim B telah 2. Set strategi gSung cukup lama, seringkali mereka tidak
ingin mukan. Oleh karena itu bila mereka dapat dipertemukan, berlangsung dipertemu

sebaiknya jangan menyalahkan kedua belah pihak. Cara dapat dilakukan kepala ruangan adalah
memanggil mo dan mengatakan "Saya sangat peduli tentang apa vano . lihat kemarin", dan juga
mengatakan hal-hal yang dia obseruas Dalam hal ini kepala ruangan tidak menyebutkan nama dan tidal.
menyalahkan kelompok. ara yang mereka saya asi. 3. Melakukan negosiasi Untuk melakukan negosiasi
diperlukan keterampilan yang baik dari kepala ruangan, karena saat ini seringkali kedua kelompok yang
konflik sangat emosional. Pada negosiasi dilakukan hal-hal berikut: a. Tetapkan aturan dasar Anggota Tim
A dan Tim B, mulai saling menyalahkan, segera setelah kepala ruangan memulai negosiasi. Lalu kepala
ruangan menstop keadaan ini dan mengatakan: kita harus tetapkan dulu aturan dasar untuk diskusi.
Setiap ruangan akan mendapatkan kesempatan untuk bicara, tetapi bergantian. Berbicaralah untuk hal-
hal yang terkait dengan diri saudaraa dan jangan menunjuk atau menyalahkan individu. Kita disini untuk
menyelesaikan masalah bukan untuk memperburuk masalah. Kepala ruangan perlu mengingatkan
semua anggoa Tim selama diskusi. b. Klarifikasi masalah Kepala ruangan menuliskan daftar masalah
berdasarka apa yang disampaikan anggota kelompok. Kepala ruanga bertanya kepada anggota, "Apa
masalah yang saudard disini?". Anggota yang duduk pada bagian belakang mena "tidak cukup perawat,
tidak cukup alat dan fasilitas5 lihat awab untuk menyelesaikan tugas. Anggota lain menunjukkan p setuju
dengan mengangguk. Membuka diskusi (opening move) Setelah masalah diklarifikasi, setiap anggota a
untuk memberi pendapat tentang masalah itu ad solusi penyelesaiannya. Pada kesempatan ini kepaid
njurkan mencar

dapat membuat pernyataan tentang apa yang diharapkan dan meminta anggota memberi pendapat
tentang pernyataan itu. d. Negosiasi diteruskan Diskusi sebaiknya terjadi dengan cara-cara yang terbuka
dan tidak tegang. Penjelasan yang lebih jauh dari kedua belah pihak dapat diteruskan. Dengan proses iní
diharapkan dapat dibuat tentang hal-hal yang disepakati diantara kelompok. 4. Menyetujui solusi pada
konflik Setelah melakukan diskusi panjang, anggota tim harus membuat kesepakatan kepala ruangan
akan memimpin diskusi tentang situasi pekerjaan mereka dengan keterbatasan tenaga, alat-alat dan
fasilitas. Saat ini dapat membuat anggota tim menyadari bahwa kepedulian mereka sebenarnya sama
sehingga mereka mau saling membantu. Kepala ruangan sepakat lebih mencari cara-cara untuk
melengkapi kebutuhan di ruangan. Kedua tim juga belajar bahwa bila mereka bekerjasama dengan lebih
baik, pencapaian mereka akan lebih baik. KETERAMPILAN SPESIFIK KEPALA RUANGAN DALAM
PENCEGAHAN DAN MENEJEMEN KONFLIK Menurut Tappen, Weiss, Whitehead (1998) sebaiknya kepala
ruangan dapat mencegah konflik dengan menciptakan kualitas hidup pekerjaan. Peningkatan ini
dilakukan dengan: 1. Dukungan teman sejawat dan supervisor Dukungan teman sejawat dan supervisor
dapat terkait dengan pengembangan profesionalisme atau kepentingan pribadi. Pada lingkungan dimana
terdapat dukungan dari teman sejawat, seseorang akan mau membuat keputusan, mau memberi
pendapat untuk membangun pekerjaan 2. Keterlibatan dalam penetapan keputusan Keterlibatan staf
atau seseorang dalam membuat keputusan akan membuat seseorang senang puas dengan
lingkungannya., sehingga perbedaan-perbedaan yang ada tidak sampai mengpa individu. menggangeu
setiap Mendukung untuk berpikir kritis. Bila saudara mendengar seorang staf mengatakan tanya kenapa,
kerjakan saja terus, saudara perlu menoo. lingkungan kerja. Lingkungan kerja ini dapat menimbulkan ko
Kepala ruangan perlu memotivasi staf untuk berpikir kritic memberi penjelasan, masukan, seningea
dapat mendukung cara gatakan jangan luasi konflik dan 3. is cara berpikir kritis. Mendorong ide-ide
baru/pendapat staf. Ide-ide atau pendapat staf, perlu dipertimbangkan oleh kepala ruangan. Dengan
mendengarkan dan memperhatikan ide atau pendapat staf, mereka akan terbuka dan dapat mencegah
terjadinya konflik. 4. 5. Memberi penghargaan secara profesional Pemberian penghargaan secara
profesional sesuai pencapaian individu. Hal ini akan menumbuhkan iklim yang profesional. 6.
Menyediakan lingkungan fisik yang aman dan nyaman bagi semua staf, dapat meningkatkan kepuasan
mereka 7. Menata pemberian asuhan keperawatan secara profesional, sehingga masing-masing staf
memahami dengan jelas tugas dan tanggung jawabnya Menurut Swansburg & Swansburg (1999),
diperlukan sejumlan ketrampilan kepala ruangan dalam menejemen konflik. 1. Menetapkan pedoman
atau peraturan dan informasikan serta laksanakan secara konsisten 2. Menciptakan Suasana Kerja yang
supportif dimana setiap orang merasa dihargai dan dilibatkan. Membuat setiap staf merasa beba
enjelaskan bagaiman terlibatan mereka dalam mencapa sa bebas menyampaikan pendapat 3. Tekankan
pada setiap staf bahwa mereka dibutuhkan dengan kan dengan mencapal

Anda mungkin juga menyukai