Anda di halaman 1dari 9

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

SOP TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PADA ANSIETAS


SOP TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
A. Pengertian
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK TERAPI TERTAWA
Terapi tertawa adalah terapi yang menggunakan humor dan tertawa untuk
membantu sesorang menyelesaikan masalah, baik masalah gangguan fisik
maupun mental. Klien akan dibuat untuk mencapai kondisi rileks, dimana
terjadi perpaduan dari peningkatan dan penurunan kerja sistem saraf simpatetik
yang menyebabkan otot menjadi lebih rileks (Desinta, 2013).
B. Tujuan
 Tujuan umum :
Diharapkan klien yang merupakan para staff rumah sakit yang memiliki risiko
mengalami ansietas lebih tinggi untuk dapat merasakan sensasi rileks dan
ansietas dapat berkurang.
 Tujuan khusus
Terapi tertawa diharapkan selama mengikuti terapi tertawa klien dengan
ansietas dapat mengikuti terapi tertawa dengan benar dan kooperatif, dan dapat
menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
C. Masalah Keperawatan
Klien dengan Ansietas
D. Pengorganisasian
- Waktu
a. Hari/tanggal : Sabtu
b. Jam : 09.00 – 09.30
c. Acara: 30 menit
- Pendahuluan: 5 Menit
- Penyajian: 20 Menit
- Penutup: 5 Menit
d. Tempat: Barak Bencana
e. Jumlah klien: + 15 orang
- Terapis
a. Leader:
Bertugas:
- Memimpin jalannya kegiatan terapi tertawa
- Memperkenalkan anggota terapis saat proses kegiatan terapi
tertawa
- Menetapkan tata tertib
- Menjelaskan tujuan dari diskusi
- Dapat mengambil keputusan dengan menyimpulkan hasil
diskusi pada kelompok terapi diskusi
- Melakukan kontrak waktu
- Menyimpulkan hasil dari kegiatan
- Menutup acara
b. Co leader
Bertugas:
- Mendampingi leader jika terjadi bloking
- Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
- Bersama dengan leader memecahkan permasalahan masalah
c. Fasilitator
Bertugas:
- Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang
harus dilakukan
- Mendampingi peserta terapi tertawa
- Memotivasi klien untuk aktif dalam kegiatan kelompok
- Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan berlangsung
d. Observer
Bertugas:
- Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan terapi tertawa
dari awal pertemuan hingga akhir
- Mencatat semua aktivitas dalam terapi tertawa
- Mengobservasi perilaku klien
e. Anggota
Bertugas:
Hadir, menjalankan dan berpartisipasi dalam kegiatan terapi hingga
selesai
E. Setting Tempat

Keterangan :
 L : Leader
 Co : Co Leader
 F : Fasilitator
 O : Observer
 K : Klien
 A :Anggota keluarga lain
Petunjuk:
Klien duduk melingkar bersama perawat
F. Metode dan media
- Dalam terapi aktivitas ini dapat dilakukan dengan metode sebagai
berikut:
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Simulasi
- Alat pendukung:
1. Pengeras suara atau speaker
- Setting :
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruang pertemuan RS. Cinta Keluarga
G. Prosedur
Langkah Kegiatan:
1. Pendahuluan
a. Memberi salam, memperkenalkan diri, dan membuka penyuluhan,
b. Melaksanakan kontrak waktu dan tempat serta topik,
c. Menjelaskan tentang tujuan umum dan tujuan khusus
2. Penyajian
a. Menanyakan pada klien apa intervensi ini pernah didapatkan
sebelumnya atau belum.
b. Menjelaskan pengertian dan tujuan terapi tawa
c. Mengajarkan dan mendemonstrasikan terapi tawa
3. Penutup
a. Menutup pertemuan dengan dengan mengundang pertanyaan atau
komentar dari peserta
b. Menampung jawaban dan memberi komentar tentang pendapat dari
peserta
c. Menyimpulkan materi yang telah dibahas bersama dengan peserta
d. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti kegiatan terapi
tertawa
e. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
f. Rencana tindak lanjut
g. Menganjurkan setiap anggota kelompok melatih terapi tertawa di
kehidupan sehari-hari
h. Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan
harian klien
i. Kontrak yang akan datang
H. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi Struktur
1. Kegiatan pertama akan dilaksanakan pada hari Sabtu,
tanggal 9 Mei 2020, yang diawali dengan kegiatan terapi tawa kepada
semua klien yang merupakan staff Rumah Sakit di Ruang Pertemuan
RS. Cinta Keluarga
2. Pemateri akan mencari materi terkait terapi tawa
sesuai dengan yang akan diberikan kepada Klien
3. Pemateri menyiapkan semua media yang dibutuhkan
untuk kegiatan yang akan dilakukan.

Evaluasi Proses
Kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan pertama pemberian
kegiatan terapi tawa yang akan diberikan secara langsung kepada Klien.
Kegiatan akan berlangsung selama 30 menit yang langsung dilakukan di
barak bencana. Kegiatan yang selanjutnya akan dilakukan secara berkala.

Evaluasi Hasil
a. Klien mampu berkomunikasi dengan perawat dan sekitarnya
b. Klien mampu menerapkan terapi tertawa dalam sehari-hari
c. Ansietas klien terhadap kondisi bisa berkurang

b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat terapi tertawa pada
catatan proses keperawatan tiap klien
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI

KEGIATAN/ TINDAKAN:
TAK: Terapi Tertawa
NO KEGIATAN CONTOH KALIMAT
1 PENDAHULUAN
a. Salam, Pertemuan Pertama
memperkenalkan “Selamat pagi/siang/malam bapak dan ibu sekalin,
diri, dan perkenalkan saya perawat A (dan memeperkenalkan tim)
membuka akan menemani bapak dan ibu sekalian pada hari ini.
penyuluhan Dengan Ibu/Bapak siapa namanya?” (bertanya kepada
masing masing peserta)
Pertemuan Kedua
“Selamat pagi/siang/malam bu/pak sekalian”
Bagaimana keadaannya hari ini bu/pak?
Ada yang bisa menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, hobi, dan asalnya? (bertanya pada masing
masing peserta)
1.4 Kontrak
1.4.1 Topik/ kegiatan/ Jadi pertemuan kita pagi hari ini akan membahas mengenai
Tindakan salah satu terapi untuk mengurangi perasaan cemas pada
diri saudara sudara sekalian yaitu terapi tertawa

1.4.2 Tujuan Untuk diskusi kali ini tujuannya agar ibu/bapak bisa
kegiatan/ menjadi lebih rileks,santai dan tidak merasa stres
Tindakan
1.4.3 Lama kegiatan/ Waktunya selama 30 menit bu/pak
Tindakan
1.4.3 Tempat/ Posisi/ Untuk tempatnya di sini saja ya bapak dan ibuk
Tindakan
2 PENYAJIAN (SESUAIKAN DENGAN SOP/SPO)
2.1 Pengkajian  Bagaimana kabarnya hari ini bapak ibu sekalian
(satu persatu peserta menjawab)
 Apakah bapak dan ibu sedang tegang atau merasa
NO KEGIATAN CONTOH KALIMAT
seperti ada yang mengganggu pikiran ?
 Apakah bapak dan ibu sedang merasa gelisah ?
2.2 Diagnosis Jadi ibu dan bapak sekalian saat ini sedang merasakan
Keperawatan perasaan gelisah,sepertii ada yang mengganggu pikiran dan
tidak merasa rileks
2.3 Langkah  Coba sebutkan apa saja yang bisa dilakukan utnuk
Tindakan merilekskan tubuh dan menghilangkan kecemasan?
 Menjelaskan tentang terapi tertawa dan
mempraktikan bersama dengan semua klien.
 Baik, semua sudah bisa melakukan terapi tertawa
ya.

3 PENUTUP
3.1 Evaluasi Subjektif Bagaimana perasaan ibu/bapak setelah kita berdiskusi dan
berlatih tentang terapi tertawa selama 30 menit ini?
3.2 Evaluasi Objektif Coba ibu/bapak mengulangi kembali bagaimana cara terapi
tertawa

3.3 Rencana Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya, mau jam
Kegiatan/ PR/ berapa saja? Kita masukkan kegiatan dalam jadwal kegiatan
Resep harian ibu/bapak ya. Coba dilakukan dengan rutin ya,
(Pelanggan/ jangan lupa di centang bila sudah dilakukan.
Pasien)

3.4 Rencana Kegiatan/ Tindakan/ Perjanjian Lanjutan (Tenaga Kesehatan)


3.4.1 Kegiatan/ Baik bu/pak untuk pertemuan kali ini kita cukupkan terlebih
Tindakan dahulu, pertemuan selanjutnya kita akan membahas terapi
lain untuk mengurangi kecemasan
3.4.2 Waktu Untuk pertemuan selanjutnya dilakukan Sabtu tanggal 16
Mei pada jam 09.00, ibu dan bapak apakah bersedia?
3.4.3 Tempat Untuk tempatnya seperti hari ini atau ibu/bapak memilih
tempat dimana?
3.4.4 Salam Baik bu/pak, terimakasih atas waktunya, saya dan tim pamit
undur diri terlebih dahulu ya, selamat pagi/siang/malam.
DAFTAR PUSTAKA
Desinta, S. (2013). Terapi Tawa untuk Menurunkan Stres pada Penderita Hipertensi. Jurnal
Psikologi, 40(1), 15–27. https://doi.org/10.22146/jpsi.7063

Anda mungkin juga menyukai