Anda di halaman 1dari 7

Asuhan keperawatan pada Kekerasan di Masyarakat: Gelandangan Psikotik

A. Pengkajian
Data Subyektif
 Menolak melakukan perawatan diri: Kebersihan diri, berpakaian, makan
dan minum, dan eliminasi
 Mengungkapkan keinginan menyakiti diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan
 Menyampaikan ketidakinginan melakukan perawatan diri: Kebersihan diri,
berpakaian, makan dan minum, dan eliminasi
 Menyatakan tidak tahu cara perawatan diri: Kebersihan diri, berpakaian,
makan dan minum, dan eliminasi
Data Obyektif
 melotot, pandangan tajam,
 memukul orang,
 merusak lingkungan
 Kulit, rambut, gigi, kuku kotor
 Pakaian kotor, tidak rapi, dan tidak tepat
 Makan dan minum tidak beraturan
 Eliminasi (buang air besar [BAB], buang air kecil [BAK]) tidak pada
tempatnya
 Lingkungan tempat tinggal kotor dan tidak rapi
 Gelisah dan mondar-mandir
 Mudah tersinggung,
 Nada suara tinggi dan bicara kasar
 Merusak lingkungan

B. Diagnosis Keperawatan
1. Risiko Perilaku Kekerasan b.d. kondisi psikotik akut d.d melotot,
pandangan tajam, memukul orang, merusak lingkungan
2. Defisit Perawatan Diri b.d. kendala lingkungan, penurunan motivasi d.d.
kulit, rambut, gigi, kuku kotor; lingkungan tempat tinggal kotor dan tidak
rapi, makan minum tidak beraturan
C. Rencana Intervensi
DIAGNOSIS 1. Risiko Perilaku Kekerasan (RPK)
Tujuan Asuhan Keperawatan
1. Kognitif, klien mampu:
a. Menyebutkan penyebab risiko perilaku kekerasan
b. Menyebutkan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan
c. Menyebutkan akibat yang ditimbulkan
d. Menyebutkan cara mengatasi risiko perilaku kekerasan
2. Psikomotor, klien mampu:
a. Mengendalikan risiko perilaku kekerasan dengan relaksasi: Tarik napas
dalam, pukul kasur dan bantal, senam, dan jalan-jalan
b. Berbicara dengan baik: Mengungkapkan, meminta, dan menolak dengan
baik
c. Melakukan deeskalasi yaitu mengungkapkan perasaan marah secara
verbal atau tertulis
d. Melakukan kegiatan ibadah seperti sholat, berdoa, kegiatan ibadah lain.
e. Patuh minum obat dengan 8 benar (benar nama klien, benar obat, benar
dosis, benar cara, benar waktu, benar manfaat, benar tanggal
kedaluwarsa dan benar dokumentasi)
3. Afektif, klien mampu:
a. Merasakan manfaat dari latihan yang dilakukan
b. Membedakan perasaan sebelum dan sesudah latihan

Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan ners
a. Pengkajian: kaji tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan, penyebab,
kemampuan mengatasinya, dan akibatnya
b. Diagnosis: Jelaskan proses terjadinya risiko perilaku kekerasan
c. Tindakan keperawatan:
1) Latih klien untuk beribadah sesuai dengan agamanya (sholat, berdoa, dll)
2) Bantu klien mengendalikan risiko perilaku kekerasan jika klien mengalami
kekerasan
3) Diskusikan manfaat yang didapatkan setelah mempraktikkan
pengendalian RPK.
4) Beri pujian kepada klien saat mempraktikkan latihan mengendalikan RPK.
Tindakan pada kelompok klien
Tindakan keperawatan ners
Terapi Aktivitas Kelompok : stimulasi persepsi
a. Sesi 1: Mengenal RPK yang biasa dilakukan
b. Sesi 2: Mencegah RPK secara fisik
c. Sesi 3: Mencegah RPK secara verbal
d. Sesi 4: Mencegah RPK secara spiritual
e. Sesi 5: Mencegah RPK dengan patuh mengonsumsi obat

Evaluasi
1. Penurunan tanda dan gejala RPK
2. Peningkatan kemampuan klien mengatasi RPK

DIAGNOSIS 2. Defisit Perawatan Diri


Tujuan Asuhan Keperawatan
1. Kognitif, klien mampu:
a. Menjelaskan perawatan diri
b. Mengidentifikasi masalah perawatan diri
c. Mengetahui cara perawatan diri: Kebersihan diri, berpakaian, makan, dan
mimum, eliminasi, dan lingkungan
2. Psikomotor, klien mampu:
a. Melakukan kebersihan diri: Mandi, keramas, sikat gigi, berpakaian,
berdandan
b. Memenuhi kebutuhan makan dan minum
c. Melakukan eliminasi BAB dan BAK
d. Menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan aman
3. Afektif, klien mampu:
a. Merasa nyaman dengan perawatan diri
b. Merasakan manfaat perawatan diri
c. Mempertahankan perawatan diri

D. Tindakan Keperawatan
Tindakan pada klien
1. Tindakan keperawatan ners
a. Pengkajian: Kaji tanda dan gejala perawatan diri serta penyebabnya
b. Diagnosis: Penjelasan proses terjadinya masalah perawatan diri:
kebersihan diri, berpakaian, makan dan minum, dan lingkungan
c. Tindakan keperawatan:
1) Melatih kebersihan diri: Mandi, keramas, sikat gigi, berpakaian. berhias,
dan gunting kuku
a) Mandi
o Diskusikan gunanya mandi
o Diskusikan alat-alat yang diperlukan
o Diskusikan jadwal mandi
o Diskusikan langkah-langkah mandi
o Latih mandi sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan.
Bantu jika klien belum dapat melakukan
o Jadwalkan mandi dengan teratur
o Berikan pujian
b) Berpakaian
o Diskusikan gunanya pakaian yang bersih dan rapi
o Diskusikan variasi pakaian: Pakaian tidur, pakaian di rumah, pakaian
bepergian
o Latih memilih pakaian
o Latih berpakaian, bantu jika klien belum dapat melakukan
o Jadwalkan ganti pakaian secara teratur
o Berikan pujian
c) Keramas
o Diskusikan gunanya keramas
o Diskusikan alat-alat untuk keramas
o Latih klien keramas. Bantu jika klien belum dapat melakukan
o Jadwalkan keramas dua hari sekali
o Berikan pujian
d) Sikat gigi
o Diskusikan gunanya sikat gigi
o Diskusikan alat-alat untuk sikat
o Latih klien sikat gigi. Bantu jika klien belum dapat melakukannya
o Jadwalkan sikat gigi 2 kali per hari
o Berikan pujian
e. Gunting kuku
o Diskusikan gunanya gunting kuku
o Diskusikan alat untuk gunting kuku
o Latih menggunting kuku
o Jadwalkan gunting kuku I kali per minggu
o Beri pujian
2) Melatih makan dan minum
o Diskusikan gunanya makan dan minum yang baik dan teratur
o Diskusikan alat, tempat makan dan minum
o Diskusikan kebutuhan makan dan minum setiap hari
o Latih cara makan dan minum yang baik: cuci tangan, berdoa, makan di
meja makan

2. Tindakan keperawatan spesialis: Terapi perilaku


a. Sesi 1: Mengidentifikasi peristiwa yang tidak menyenangkan dan
menimbulkan perilaku negatif
b. Sesi 2: Latih mengubah perilaku negatif menjadi positif
c. Sesi 3: Memanfaatkan sistem pendukung
d. Sesi 4: Mengevaluasi manfaat latihan mengubah perilaku negatif

Tindakan pada kelompok klien


1. Tindakan keperawatan ners: TAK defisit perawatan diri
a. Sesi 1: Mampu mengenal defisit perawatan diri
b. Sesi 2: Mampu melakukan perawatan diri dan kebersihan diri (mandi,
keramas, sikat gigi, potong kuku, berpakaian, berdandan)
c. Sesi 3: Mampu melakukan perawatan diri (makan dan minum)
d. Sesi 4: Mampu melakukan BAB dan BAK dengan cara yang baik
2. Tindakan keperawatan spesialis: Terapi suportif
a. Sesi 1: Identifikasi masalah dan sumber pendukung di dalam dan luar
keluarga
b. Sesi 2: Latihan menggunakan sistem pendukung dalam keluarga
c. Sesi 3: Latihan menggunakan sistem pendukung luar keluarga
d. Sesi 4: Evaluasi hasil dan hambatan penggunaan sumber pendukung
Evaluasi
1. Penurunan tanda dan gejala defisit perawatan diri.
2. Peningkatan kemampuan klien melakukan perawatan diri.
3. Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien.
Sumber:
Keliat, Budi Anna et al. 2019. Asuhan Keperawatan Jiwa, Editor: Monica Ester.
Jakarta: EGC
PPNI (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai