Oleh :
Dosen :
Oleh :
Dosen :
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Sejarah dan latar belakang dari Teori Patricia Benner...........................3
2.2 Filosofi Keperawatan Patricia Benner...................................................4
2.3 Konsep Paradigma Keperawatan menurut Patricia Benner...................7
2.4 Aplikasi Teori.......................................................................................10
2.5 Kritik Teori Patricia Benner..................................................................12
2.6 Analisis Kondisi Kompetensi Pendidikan Keperawatan di Indonesia
dengan Sejarah Keperawatan di Indonesia menurut Teori Patricia
Benner ..................................................................................................12
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................................20
3.2 Saran.....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................21
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
v
BAB 2
PEMBAHASAN
vii
1. Novice
a. Belum memiliki pengalaman,
b. Membutuhkan perintah yang jelas dan atribut yang obyektif,
c. Masih merasa kesulitan untuk melihat situasi yang ada,
d. Secara umum, level ini dapat ditujukan untuk mahasiswa keperawatan,
tetapi Benner bisa mengklasifikasikan perawat pada level yang lebih
tinggi (daripada mahasiswa) ke novice pada keadaan tertentu (Syafaa,
2011)
2. Advance Beginner
a. Dapat mengatasi masalah yang dapat diterima oleh klien,
b. Mempunyai pengalaman yang cukup untuk mengendalikan suatu kasus,
c. Fungsi perawat pada situasi ini masih dipandu dengan aturan dan
orientasi pada penyelesaian tugas. Mereka akan kesulitan memegang
pasien tertentu pada situasi yang memerlukan pengetahuan lebih luas.
d. Advance beginner memiliki responsibilitas yang lebih besar dalam
melakukan manajemen asuhan keperawatan pada pasien. Hal ini
dikarenakan mereka sebelumnya telah mempunyai lebih banyak
pengalaman. Benner menempatkan perawat yang baru lulus pada tahap
ini (Syafaa, 2011).
3. Competent
a. Dengan menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan
mengikuti kegiatan yang lain, advance beginner akan menjadi
competent.
b. Perawat pada level ini mampu mempertimbangkan dan membuat
perencanaan yang diperlukan untuk suatu kasus dan sudah dapat
dilepaskan dari pengawasan,
c. Konsisten, mampu memprediksi, dan manajemen waktu,
d. Perawat competent dapat menunjukkan reponsibilitas yang lebih pada
respon pasien, lebih realistic, dan dapat menampilkan kemampuan kritis
viii
pada dirinya.
e. Tingkat competent adalah tingkatan yang penting dalam pembelajaran
klinis, karena pengajar harus mengembangkan pola terhadap elemen
atau situasi yang memerlukan perhatian yang dapat diabaikan (Syafaa,
2011).
4. Proficient
a. Perawat pada tahap ini menunjukkan kemampuan baru untuk melihat
perubahan yang relevan pada suatu kasus,
b. Mereka akan mendemonstrasikan peningkatan kepercayaan diri pada
pengetahuan dan keterampilannya.
c. Pada tingkatan ini mereka banyak terlibat dengan keluarga dan pasien
(Syafaa, 2011).
5. Expert
a. Pada tingkatan ini perawat expert mempunyai pegangan intuitif dari
situasi yang terjadi sehingga mampu mengidentifikasi area dari masalah
tanpa kehilangan pertimbangan waktu untuk membuat diagnosa
alternatif dan penyelesaian.
b. Perbedaan yang ditunjukkan oleh perawat yang berada pada tingkat
expert adalah “mengetahui pasien” yang berarti mengetahui tipe pola
respon dan mengetahui pasien sebagai manusia.
c. Aspek kunci pada perawat expert adalah:
1) Menunjukkan pegangan klinis dan sumber praktis
2) Mewujudkan proses know-how
3) Melihat gambaran yang luas
4) Melihat yang tidak diharapkan (Syafaa, 2011).
xiv
2.5 Kritik Teori Keperawatan Patricia Benner
Teori keperawatan yang diungkapkan oleh Patricia Benner membuat
seorang perawat pemula hanya boleh dan dapat fokus pada tugas yang
cenderung mengikuti daftar "harus dilakukan". Sedangkan seorang perawat
ahli fokus pada keseluruhan aspek bahkan saat melakukan tugas. Mereka
dapat melihat tanda-tanda halus dari situasi seperti pasien yang sedikit sulit
untuk dikendalikan daripada pada pertemuan sebelumnya. Padahal, kalau kita
fikir dengan cermat seorang perawat harus menjadi seorang perawar ahli
entah itu yang masih junior ataupun yang sudah senior. Sudah kewajiban dari
seluruh perawat untuk saling berbagi ilmu. Namun, pada teori Patricia ini
terdapat keterbatasan yang membuat seorang perawat junior atau pemula
tidak dapat berkembang dan hanya tetap seperti itu saja. (Ulfa, 2013)
Pada dasarnya, spesifikasi dari teori ini adalah bahwa teori ini
mencerminkan sebuah gerakan dari konsep abstrak masa lampau ke masa
lalu, yaitu sebuah pengalaman nyata. Setiap langkah dibangun dari yang
sebelumnya karena prinsip teori Patricia ini diperluas berdasarkan
pengalaman, dan perawat memperoleh pengalaman klinis. Meski demikian
teori ini memiliki manfaat yang baik juga, teori ini telah mengubah persepsi
tentang apa artinya menjadi perawat ahli. Seorang pakar bukan lagi perawat
dengan pekerjaan dengan bayaran tertinggi, tapi perawat yang memberikan
asuhan keperawatan paling baik. (Gobet, 2008)
Selain itu, ada beberapa kelemahan yang disajikan dalam teori ini.
Salah satu kelemahannya adalah teori tersebut menekankan pembelajaran
melalui pengalaman dan pencapaian keterampilan. Ada sedikit penekanan
pada peran aspek akademik pembelajaran. Teori ini berfokus pada
pengalaman klinis dan perawatan pasien secara langsung. Tanpa pendidikan
dan pengetahuan yang diberikan melalui sekolah, apa yang akan diambilnya
dari area klinis. Kelemahan lain dari teori ini adalah kurangnya definisi
operasional seperti yang dinyatakan di atas. Teori ini tidak memiliki unsur-
unsur yang diperlukan untuk aplikasi kuantitatif. Ini bisa digunakan hanya
xv
sebagai kerangka kerja. (Gobet, 2008)
2.6 Analisis Kondisi Kompetensi Pendidikan Keperawatan di Indonesia
dengan Sejarah Keperawatan di Indonesia menurut Teori Patricia
Benner
xvi
Advance Beginner Dengan berkembangnya pendidikan
a. Dapat mengatasi masalah yang dapat keperawatan non-formal, pendidikan
diterima oleh klien, diberikan melalui pelatihan-pelatihan model
b. Mempunyai pengalaman yang cukup vokasional dan dipadukan dengan latihan
untuk mengendalikan suatu kasus, kerja. Model Keperawatan Kuratif (1920)
c. Fungsi perawat pada situasi ini masih Pelayanan pengobatan menyeluruh bagi
dipandu dengan aturan dan orientasi masyarakata dilakukan oleh perawat seperti
pada penyelesaian tugas. Mereka akan imunisasi/vaksinasi, dan pengobatan
kesulitan memegang pasien tertentu penyakit seksual.
pada situasi yang memerlukan Pada saat itu, karena baru muncul beberapa
pengetahuan lebih luas. model keperawatan saja, sehingga masih
d. Advance beginner memiliki menunjukkan perawat yang hanya
responsibilitas yang lebih besar dalam mengatasi masalah yang dapat diterima
melakukan manajemen asuhan pada situasi yang ada.
keperawatan pada pasien. Hal ini
dikarenakan mereka sebelumnya telah
mempunyai lebih banyak pengalaman.
Benner menempatkan perawat yang
baru lulus pada tahap ini.
xxi
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Patricia Benner adalah Profesor di Departemen Fisiologis Keperawatan di
Sekolah Keperawatan di University of California , San Francisco. Saat ini ,
penelitiannya meliputi studi tentang praktik keperawatan di unit perawatan
intensif dan etika keperawatan,
2. Teori Patricia Benner diadaptasi dari “Model Dreyfus” yang dikemukakan
oleh Hubert Dreyfus dan Stuart Dreyfus yakni Teori From Novice to Expert,
dimana teori ini menjelaskan 5 tingkat/tahap akuisisi peran dan
perkembangan profesi meliputi: Novice, Advance Beginner, competent,
proficient, dan expert,
3. Konsep paradigma keperawatan menurut Patricia Benner meliputi
keperawatan, manusia, lingkungan dan kesehatan,
4. Teori Patricia Benner dapat diaplikasikan dalam praktik keperawatan,
Pendidikan, dan penelitian,
5. Teori keperawatan yang diungkapkan oleh Patricia Benner membuat seorang
perawat pemula hanya boleh dan dapat fokus pada tugas yang cenderung
mengikuti daftar "harus dilakukan". Sedangkan seorang perawat ahli fokus
pada keseluruhan aspek bahkan saat melakukan tugas.
6. Diantara sekian banyak kompetensi yang dimiliki, salah satu kompetensi inti
perawat di Indonesia yaitu melakukan perawatan luka. Melakukan perawatan
luka memiliki kode KES.PG2.045.01. Dalam hal melakukan perawatan luka,
seorang perawat memiliki berbagai variasi tugas, mulai dari hanya merawat
luka ringan sampai melakukan perawatan pada luka kritis yang membutuhkan
prosedur yang rumit.
xxii
3.2 Saran
1. Perlu diadakan pengkajian lanjutan terhadap tulisan ini guna mengoptimalkan
pemahaman terkait teori Benner,
2. Perlu tambahan referensi sehingga dapat memperkaya literasi terkait teori-
teori keperawatan.
xxiii
DAFTAR PUSTAKA
Benner, Patricia. 1984. From novice to expert: Excellence and power in clinical
nursing practice. Menlo Park: Addison-Wesley, pp. Halaman 13-34.
Benner, Patricia. 2015. Curricular and Pedagogical Implications for the Carnegie
Study, Educating Nurses: A Call for Radical Transformation. Journal of
Asian Nursing Research
Blum, Chyntia Ann. 2010. Using the Benner intuitive humanistic decision-
making model in action: A case study Journal of Nurse Education in
Practice. Vol 2. Halaman 303–307
Ulfa, Ana Farida dkk. 2013. Aplikasi Teori Model Keperawatan From Novice to
Expert Patricia Benner. Makalah Program Studi Magister Ilmu
Keperawatan Universitas Airlangga
Saskia, Elvina Nadira. 2017. Apa yang dimaksud dengan Teori From Novice to
Expert dari Patricia Benner. Tersedia dalam https://www.dictio.id/t/apa-
yang-dimaksud-dengan-teori-from-novice-to-expert-dari-patricia-
benner/5874 (diakses pada tanggal 19 Oktober 2017)
xxv