Fakultas Kedokteran
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunianya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas kompetensi kelompok. Solawat beriring
salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para
keluargs, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami banyak mendapat bantuan bimbingan dan saran.
Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada :
Kelompok 2
Daftar Isi
Sangat penting bagi para tenaga kesehatan untuk memahami sejarah teori
keperawatan, Salah satu konsep atau teori tersebut adalah teori dari Ernestine
Wiedenbach. Wiedenbach adalah seorang nurse-midwife yang juga teoris di bidang
keperawatan. Teori perspektif yang diciptakan oleh Ernestine Wiedenbach
mengemukakan tentang imu perawatan klinis yang digunakan dalam berkomunikasi
dengan klien dan filosofi dalam ilmu keperawatan. Dengan demikian, perawat dapat
mempraktikkannya sehingga terciptalah hubungan yang baik antara peraat dan klien.
Dalam makalah ini kami akan memberikan penjelasan mengenai teori yang
dikemukakan oleh Ernestine Wiedenbach beserta aplikasinya dalam keperawatan,
teutama dalam seni memberikan asuhan keperawatan klinis yang berkualitas.
1.2 Rumusan Permasalahan
6. Apa saja kekuatan dan kelemahan dari teori yang dikemukakakn oleh Ernestine
Wiedenbach?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Manusia
1. Proses pengarahan diri sendiri dan relatif bebas, memanfaatkan sebaik mungkin
kapabilitas, memenuhi kapabilitas, memiliki cara untuk menjaga diri; dengan kata lain, ini
mengembangkan cara yang mandiri. Pada umumnya orang - orang cenderung bebas dan
Keperawatan
untuk menunjukan kebiasaan dan gejala, eksplorasi untuk mengartikan gejala dengan
Sehat
Lingkungan
Gabungan dari tujuan, kebijaksaan, keadaan, suasana, waktu, manusia, kejadian masa lalu,
jalan peristiwa atau antisipasi terjadi secara dinamis, tidak dapat diprediksikan,
menyenangkan dan mengganggu(wiedenbach,1970).
Filosofi
Filosofi, sikap terhadap kehidupan dan realita berkembang dari setiap perawat yg
memiliki keyaninan dan kode etik, motivasi perawat untuk bertindak, membuat pikiran apa
yang harus dilakukan dan memengaruhi keputusan yang diambil. Itu berasal dari kultur dan
subkultur, dan merupakan bagian bagi dirinya. Ini adalah karakter pribadi, unik setiap
perawat dan mengekspresikan dirinya sebagai perawat. Filosofi menggarisbawahi maksud
dan tujuan mencerminkan filosofi (weidenbach, 1964).
Menurut Widenbach, “Filosofi perawat adalah sikap dan keyakinan mereka tentang
kehidupan dan bagaimana dampak realita bagi mereka.”
yang ia lakukan.
2. Keselurahan aktif mengarah melalui secara keseluruhan secara baik dari klien.
Keterampilan
1. Keterampilan keperawatan termasuk:
a. Mengerti kebutuhan dan perhatian klien
c. Mengarahkan aktivitas yang terkait untuk rencana medis terhadap kondisi klien.
2. Perawat juga fokus pencegahan terhadap permasalahan yang terkait keterulangan atau
Keyakinan dan nilai perawat mengenai penghormatan untuk karunia kehidupan, nilai
individu, dan aspirasi setiap manusia menentukan kualitas dari asuhan keperawatan. Tujuan
perawat dalan keperawatan mewakili komitmen profesional.
a. refleks
b. dikondisikan
c. impulsif
d. sengaja
Keperawatan sebagai praktik disiplin diarahkan pada tujuan. Sifat dari tindakan
keperawatan didasari oleh pemikiran atau gagasan. Perawat memikirkan dalam-dalam jenis
hasil yang dia inginkan, mempersiapkan aksinya untuk mendapatkan hasil tersebut, menerima
tanggung jawab dari aksi dan hasil dari aksi yang telah dipikirkan di awal. (Wiedenbach 1970).
Sebab keperawatan membutuhkan pemikiran, itu bisa dianggap sebagai tindakan bertanggung
jawab yang disengaja.
Tindakan dan perangkat yang melalui perawat diaktifkan untuk mencapai tujuan. sarana
terdiri dari kegiatan dan perangkat yang melalui praktisi dimungkinkan untuk mencapai
tujuannya. Sarana termasuk keterampilan, prosedur teknik, dan perangkat yang dapat
digunakan untuk memfasilitasi praktik keperawatan. Cara perawat memberikan perawatan,
mengungkapkan kekhawatiran, menggunakan cara-cara yang tersedia adalah individual dan
ditentukan oleh tujuan utama dan resepnya. (Wiedenbach, 1970)
Maksud atau arti pada pencapaian tujuan perawatan midwifery diekspresikan dalam
praktik terdiri dari empat fase :
1) Identifikasi pengalaman need-for-help pasien.
2) Ministration, yaitu memberikan dukungan dalam pencarian pertolongan yang
dibutuhkan.
3) Validation, mengecek apakah bantuan yang diberikan merupakan bantuan yang
dibutuhkan.
4) Coordination, koordinasi sumber-sumber yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
pasien.
Model Wiedenbach mengidentifikasi kebutuhan dari nurse midwife akan pengetahuan,
penilaian, dan keterampilan yang dapat dicapai :
1) Pengetahuan meliputi segala sesuatu yang telah dipahami. Pengetahuan dapat berupa
fakta, spekulatif atau praktik dan menyediakan sumber.
2) Penilaian meliputi kemampuan perawat dalam membuat keputusan.
3) Keterampilan menunjukkan kemampuan perawat dalam mencapai keberhasilan hasil.
Framework, yaitu kerangka kerja yang terdiri dari lingkungan sosial, organisasi, dan
profesional. Tujuan Wiedenbach dalam teorinya adalah untuk mengindentifikasi bantuan yang
dibutuhkan pasien
melalui tahapan berikut:
1) Mengobservasi perilaku yang konsisten atau tidak konsisten terhadap kenyamanan pasien
2) Mengeksplorasi maksud atau arti dari perilaku pasien
3) Memastikan penyebab ketidaknyamanan atau ketidakmampuan pasien
4) Menentukan apakah pasien dapat mengatasi masalahnya sendiri atau membutuhkan bantuan
A. Kesimpulan
Ernestine Wiedenbach adalah seorang perawat kebidanan (nurse midwifery)
yang sangat tertarik pada masalah sepitar keperawatan maternitas yang terfokus
pada keluarga (Family-Centered Maternity Nursing). Teori Ernestine Widenbach
dikenal dengan “The Need For Help”. Teori ini melihat segala aspek yang
terdapat dalam ruang lingkup asuhan keperawatan baik dari aspek pasien, perawat
dan lingkungan sosial yang berada di sekitar pelayanan kesehatan yang diberikan.
Dalam Teori Ernestine Wiedenbach terdapat 5 konsep model asuhan
kebidanan yaitu:
1. The agent : perawat, bidan, atau tenaga kesehatan lain
2. The recipient : wanita, keluarga, masyarakat
3. The goal : goal dari intervensi (tujuan)
4. The means : metode untuk mencapai tujuan
5. The framework : kerangka kerja (organisasi sosial, lingkungan sosial, dan
professional)
Serta terdapat 4 tahap untuk mencapai tujuan dari asuhan kebidanan antara lain :
1. Identifikasi kebutuhan klien
2. Ministration, yaitu memberikan dukungan dalam pencarian pertolongan yang
dibutuhkan
3. Validation, mengecek apakah bantuan yang diberikan merupakan bantuan
yang dibutuhkan
4. Coordination, koordinasi sumber-sumber yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan pasien
Perawat mempersepsikan perilaku konsisten atau tidak konsisten pasien dengan penerimaan
konsep yang direncanakan
1. Identifikasi need-for-help
2. Kebutuhan apa yang ditemukan perawat dalam sebuah cara penerimaan
3. Apa perawat membutuhkan bantuan untuk mengetahui dimana memulai kembali
dan kemudian menetapkan aksi yang sesuai
Skema 2.3 Validasi Bantuan yang Dibutuhkan yang Telah Ditemukan (Wiedenbach, 1964)
Tujuan Wiedenbach adalah untuk mengidentifikasi bantuan yang dibutuhkan pasien melalui
tahapan berikut:
Aplikasi teori Ernestine Wiedenbach paling sesuai digunakan untuk kasus kegawat
daruratan maternal yang membutuhkan penanganan segera dengan cepat dan tepat. Tenaga
kesehatan khususnya keperawatan harus memiliki potensi dan kompentensi yang memadai
untuk mengatasi permasalahan yang muncul, dengan melihat aspek dari perawat dan respon
dari klien teori Wiendenbach dianggap mewakili untuk menyelesaikan kasus perdarahan ini.
Teori Wiendenbach merupakan teori yang terdiri dari lima (5) konsep dari realitas
keperawatan, yaitu :
1. Agent : Bidan / perawat
Penggunaan teori ini melihat segala aspek yang terdapat dalam ruang lingkup asuhan
keperawatan baik dari aspek pasien, perawat dan lingkungan sosial yang berada di sekitar
pelayanan kesehatan yang diberikan. Dengan penggunaan teori ini diharapkan dapat melihat
keseluruhan dari aspek-aspek yang terkait dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi
pada pasien terutama dalam keadaan emergensi dengan cepat dan tepat yaitu dengan
mengidentifikasi bantuan segera apa yang dibutuhkan oleh pasien (kegawatdaruratan), perawat
dapat menggunakan sumber dukungan pasien untuk memenuhi kebutuhannya dan menilai
apakah bantuan yang diberikan benar-benar dibutuhkan oleh pasien melalui tahapan:
identifikasi, validasi, ministrasi, dan koordinasi.
NO tahap Hasil
1 Agen Agen perawat maternitas atau tenaga medis yang
bertugas pada saat itu
2 Penerima Pasien
3 Tujuan Mengindentifikasi bantuan pasien
4. Metode
a. Identifikasi Airway dan Breathing
bantuan yang Circulation
dibutuhkan Obstetri
Kekuatan :
Perhatian utamanya adalah kepada aspek kiat atau aspek praktik dari
keperawatan. Menurut Wiedenbach keperawatan klinik (clinical nursing) mempunyai
empat komponen, yaitu filasafat (Philosophy), kemanfaatan/ kegunaan (purpose),
praktik, dan kiat (art). Pandangan ini yang melandasi pendapatnya bahwa pada praktik
keperawatan terdapat tiga komponen, yaitu:
Kelemahan :
Sumber Kepedulian Konsep-konsep seperti perawatan pasien-centerer,
persepsi, validasi dan pengembangan pikiran, perasaan, dan tindakan digunakan dalam
banyak pengaturan praktik. Teori ini memberikan panduan untuk menerapkan proses
keperawatan dan telah merangsang banyak upaya untuk membuat konsep proses
interaksi, tetapi terbatas dalam kekuatannya. Lingkup teori ini tetap terbatas pada
individu yang sadar dalam pengaturan rumah sakit: yang pada dasarnya termotivasi
untuk berpartisipasi dalam perawatan mereka sendiri: yang berada dalam keadaan tidak
harmonis dengan lingkungan, situasi atau harapan mereka; dan yang mampu
memahami kebutuhan mereka akan bantuan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari teori The Helping Art of Clinical Nursing adalah dapat disimpulkan sebagai
berikut,
ELEMEN PENJELASAN
Filosofi Cara yang ditempuh seseorang dalam memikirkan
hidup dan
bagaimana kepercayaan mereka mempangaruhi
mereka.
Tujuan Sasaran di mana perawat bermaksud mencapai akhir
daritindakan yang diambil. Semua aktivitas
dimaksudkan untuk mencapai agar sesuatuhal
menjadi semakin baik.
Praktik Tindakan di mana perawat melaksanakan sesuatu
dalam
rangka memelihara kebutuhan pasien
Seni Kemampuan untuk memahami kebutuhan klien, dan
mampu mengembangkan suatu intuisi dalam
hubungan dengan aktivitas mereka
Konsep dan teori keperawatan tentang clinical nursing mendukung persepsi klien akan
perawat yang terampil dan pandai dalam melaksanakan tugas sehari-harinya. Dijelaskan oleh
Ernestine Wiedenbach, dalam The Helping Art of Clinical Nursing (Marriner-Tomey, 1994),
karakteristik perawat profesional antara lain; 1. jelas akan tujuan pekerjaan, 2. terampil dan
berpengetahuan. Mendukung hal ini, Benner (From Novice to Expert: Excellence and Power
in Clinical Nursing Practice) menjabarkan bahwa di rumah sakit/klinik keterampilan
merupakan aplikasi dari pengetahuan teori.
3.2 Saran
Dengan adanya teori ini diharapkan agar para tenaga medis khususnya dalam hal ini perawat
dapat mampu menguasai dan terampil dalam melaksanakan tugas sehari-harinya karena
keterampilan itu sendiri merupakan aplikasi dari teori tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Alligood , M. R. 2010 . The Nature of Knowledge Needed For Nursing Practice . In M.
Alligood (Ed.), Nursing theory: Utilization & application ( 4th ed. , pp. 3 – 15 ). St. Louis :
Mosby-Elsevier
Julia B. George, RN, PhD. Nursing Theories; The Base for Professional Nursing Practice
Fourth Edition.S