Anda di halaman 1dari 2

1.

Definisi kepatuhan
Patuh artinya meminum obat TB 1 kali sehari, di jam yang sama setiap harinya selama 6
sampai dengan 9 bulan
2. Tujuan dari kepatuhan minum obat
- Menyembuhkan
- Memutus rantai penularan
- Mencegah kekambuhan
- Mencegah Kematian
- Mencegah terjadinya kekebalan kuman terhadap OAT (Obat Anti Tuberkulosis)
3. Dampak putus obat
- Tubuh akan menjadi kebal obat dan dapat menular ke orang lain
- Batuk akan timbul kembali
- Memulai pengobatan dari awal
- Sulit untuk sembuh
4. Fase pengobatan
- Fase Intensif, fase 2 bulan pertama untuk menonaktifkan bakteri TB
- Fase Lanjutan, fase 4 bulan berikutnya untuk mematikan bakteri TB
5. Cara meningkatkan kepatuhan minum obat
- Komitmen untuk menjalani pengobatan sampai tuntas
- Keluarga memberikan dukungan kepada pasien
- Gunakan kalender pintar
- Minum obat di jam yang sama setiap harinya
- Tempatkan obat di area yang mudah terlihat
- Gunakan alarm
- Tunjuk orang terlatih sebagai Pengawas Minum Obat (PMO)
6. Penanganan lupa minum obat TB (Bagaimana jika lupa minum obat TB?)
Jika terlewat minum obat dalam kurun waktu tidak lebih dari 3 hari dari jadwal rutin
mingguan, maka segeralah minum obat pada hari tersebut. Kemudian dilanjutkan
pengobatan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan Dokter.

DAFTAR PUSTAKA

Fitri, L.D., Marlindawani, J., & Purba, A. (2018). Kepatuhan Minum Obat pada Pasien
Tuberkulosis Paru. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 01(07): 33-41.

Wulandari, D.H. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kepatuhan Pasien
Tuberculosis Paru Tahap Lanjutan Untuk Minum Obat di RS Rumah Sehat Terpadu
Tahun 2015. Jurnal Administrasi Rumah Sakit, 1(2): 17-28.
Amran, R., Abdulkadir, W., & Madania. (2021). Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Anti
Tuberculosis Pada Pasien di Puskesmas Tombulilato Kabupaten Bone Balango. Jurnal
Edukasi Farmasi, 1(1): 57-66.

Apriliyasari, R.W., Wulandari, F., & Purnanto, N.T. (2014). Hubungan Antara Kepatuhan Minum
Obat Dengan Tingkat Kesembuhan Pengobatan Pasien Tuberculosis Paru di BKPM
Wilayah Pati. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, 3(1):53-92

Anda mungkin juga menyukai