Anda di halaman 1dari 29

KONSEP DASAR KEPERAWATAN II

MODEL KONSEP KEPERAWATAN FLORENCE NIGHTINGALE

DOSEN PEMBIMBING:

Ns. SUHARIYANTO, M.Kep

NIDN. 8895760018

DISUSUN OLEH:

FATIMA AZZAHRA 191111004

NUR ISYA MALINI 191111012

POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas mahasiswa dari mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan II
di Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Singkawang, Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih Bapak Ns
Suhariyanto, M.Kep selaku dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan demi terselesaikannya tugas ini. Rekan-rekan dan semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan makalah ini yang berjudul
“Model Konsep Keperawatan Florence Nightingale”

Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya pada makalah ini,
dan saya berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan
umumnya bagi pembaca, dengan segala kerendahan hati saran dan kritik dari
pembaca guna peningkatan pembuatan laporan pada tugas yang lain diwaktu
mendatang.

Singkawang , 05 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II ISI................................................................................................................3

A. Riwayat Tokoh Florence Nightingale...........................................................3

B. Perkembangan Model Konsep dan Teori Keperawatan Florence


Nightingale...........................................................................................................8

C. Konsep Utama Teori Keperawatan Florence Nightingale............................9

D. Pradigma dan Kerangka Konsep Keperawatan Florence Nightingale........13

E. Hubungan teori Florence Nightingale dengan Konsep Keperawatan.........14

F. Hubungan teori Florence Nightingale dengan Proses Keperawatan...........15

G. Aplikasi Teori Florence Nightingale dalam Proses Keperawatan.............17

H. Contoh Pengaplikasian Teori Nightingale..................................................19

BAB III PENUTUP...............................................................................................24

A. Kesimpulan.................................................................................................24

B. Saran............................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori


merupakan aktivitas berpikir yang tinggi. Model konseptual mengacu pada
ide-ide global mengenai individu, kelompok, situasi atau kejadian tertentu
yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Konsep merupakan suatu ide
dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi
simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide
untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.

Teori keperawatan itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang


membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang
menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-
fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti langsung.
Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan yang
berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu
disiplin.

Teori mempunyai kontribusi pada pembentukan dasar praktik


keperawatan. Suatu metode untuk menghasilkan dasar pengetahuan
keperawatan ilmiah adalah melalui pengembangan dan memanfaatan teori
keperawatan. Definisi teori keperawatan dapat membantu mahasiswa
keperawatana dalam memahami bagaimana peran dan tindakan
keperawatan yang sesuai dengan peran keperawatan. Teori Evironmental
Nightingale dicetuskan oleh Florence Nightangle “ibu dari keperawatan
modern” meletakan keperawatan merupakan sesuatu yang sakral untuk
dipenuhi oleh seorang wanita.

Hampir semua model keperawatan yang diaplikasikan dalam


praktik keperawatan profesional menggambarkan empat jenis konsep yang

1
sama, yang disebut dengan paradigma keperawatan, yakni orang yang
menerima asuhan keperawatan, lingkungan, kesehatan, keperawatan

Teori Keperawatan Nightingale sangat bermanfaat bagi dunia


keperawatan, yang meletakan dasar teori keperawatan melalui filosofi
keperawatan yakni dengan mengidentifikasi peran perawat dalam
menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya
pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang sakit yang dikenal dengan
teori lingkungannya. Selain itu Florence juga membuat standar
pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Agar mahasiswa/i mampu mengaplikasikan teori keperawatan
menurut Florence nightingale
2. Tujuan khusus adapun tujuan khusus penulisan makalah ini
a. Menjelaskan riwayat hidup Florence Nightingale
b. Menjelaskan perkembangan model konsep dan teori keperawatan
Florence Nightingale
c. Menjelaskan konsep utama teori keperawatan Florence Nightingale
d. Menjelaskan pradigma Konsep Keperawatan Florence Nightingale
e. Menjelaskan hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep
keperawatan
f. Menjelaskan hubungan teori Florence Nightingale dengan proses
keperawatan
g. Menjelaskan aplikasi Florence Nightingale dalam proses
keperawatran

2
BAB II
ISI

A. Riwayat Tokoh Florence Nightingale


Florence Nightingale lahir pada tanggal 12 May 1820 di Florence,
Italia dari garis keturunan bangsawan Inggris. Namanya diambil dari nama
kota tempat ia dilahirkan. Dimasa kecilnya Nightingale telah dididik orang
tuanya untuk mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan seperti
bahasa, matematika, filsafat dan agama yang pada akhirnya menjadi salah
satu faktor yang mempengaruhi karya-karya yang dihasilkannya. (Lilis &
Ramadhaniyati, 2018)
Kontribusi Florence Nightingale untuk keperawatan
didokumentasikan dengan baik. Prestasinya dalam meningkatkan standar
untuk perawatan korban perang di Krimea membuatnya mendapatkan
gelar "Lady with the Lamp." Upayanya dalam mereformasi rumah sakit
dan dalam memproduksi dan menerapkan kebijakan kesehatan masyarakat
juga membuatnya menjadi perawat politik yang ulung: Dia adalah perawat
pertama yang memberikan tekanan politik pada pemerintah. Melalui
kontribusinya terhadap pendidikan keperawatan — mungkin pencapaian
terbesarnya — dia juga diakui sebagai ahli teori ilmuwan pertama
keperawatan untuk karyanya Notes on Nursing: What It Is, and What It Is
Not (1860/1969). (Berman, Snyder, & Frandsen, 2022)
Dalam Karyanya Notes on Nursing: What It Is, and What It Is Not
(1860/1969)., Florence Nightingale menetapkan filosofi keperawatan
pertama berdasarkan pemeliharaan kesehatan dan restorasi. Dia melihat
peran keperawatan sebagai memiliki "bertanggung jawab atas kesehatan
seseorang" berdasarkan pengetahuan tentang "bagaimana menempatkan
tubuh dalam keadaan bebas dari penyakit atau untuk pulih dari penyakit"
(Nightingale, 1860). Pada tahun yang sama ia mengembangkan yang
pertama program terorganisir untuk pelatihan perawat, Nightingale
Training School Perawat di Rumah Sakit St. Thomas di London. (Potter &
Perry, 2021)

3
Nightingale lahir dari keluarga kaya dan intelektual. Dia percaya
bahwa dia "dipanggil oleh Tuhan untuk membantu orang lain . . . [dan]
untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia" (Schuyler, 1992, hlm.
4). Dia bertekad untuk menjadi perawat meskipun ada tentangan dari
keluarganya dan kode sosial yang membatasi untuk wanita muda Inggris
yang makmur. (Berman, Snyder, & Frandsen, 2022)
Setelah dia mengerti bahwa dia dipanggil untuk menjadi perawat,
dia dapat menyelesaikan pelatihan keperawatannya pada tahun 1851 di
Kaiserwerth, Jerman, sebuah komunitas agama Protestan dengan fasilitas
rumah sakit. Dia berada di sana selama sekitar 3 bulan, dan pada akhirnya,
guru-gurunya menyatakan dia terlatih sebagai perawat. Setelah kembali ke
Inggris, Nightingale dipekerjakan untuk memeriksa fasilitas rumah sakit,
reformator, dan lembaga amal. Hanya 2 tahun setelah menyelesaikan
pelatihannya (pada tahun 1853), ia menjadi pengawas Rumah Sakit untuk
Invalid Gentlewomen di London.
Nightingale membangun rumah sakit tersebut dari awal. Lokasi
rumah sakit begitu kotor dan linen nya sangat penuh debu. Nightingle
bersama marry Clarke membersihkan seluruh tempat dan brangkar yang
ada dirumah sakit. Dirumah sakit tersebut Nightingale menyediakan 27
tempat tidur dan Nightingel juga mengganti perawat yang kecanduan
opium dengan ART yang selalu menjaga kebersihan. Nightingel juga
memperbolehkan pasien katolik yang ada di roman untuk mendapatkan
perawatan karena pada jaman tersebut mereka masih di kucilkan.
Nightingel mencatat seluruh medikasi dari perawatan administrasi pasien
di bawah perawatannya.

4
Selama Perang Krimea, Nightingale menerima permintaan dari
Sidney Herbert (seorang teman keluarga dan Sekretaris Perang) untuk
melakukan perjalanan ke Scutari, Turki, dengan sekelompok perawat
untuk merawat tentara Inggris yang terluka. Dia tiba di sana pada bulan
November 1854, ditemani oleh 34 perawat yang baru direkrut yang
memenuhi kriterianya untuk keperawatan profesional - wanita muda, kelas
menengah dengan pendidikan umum dasar. Untuk mencapai misinya
menyediakan perawatan, ia perlu mengatasi masalah lingkungan yang ada,
termasuk kurangnya sanitasi dan adanya kotoran (beberapa pot kamar, air
yang terkontaminasi, seprai yang terkontaminasi, dan tangki septik yang
meluap). Selain itu, para prajurit dihadapkan dengan paparan, radang

5
dingin, bermasalah dengan kutu, infeksi luka, dan penyakit oportunistik
saat mereka pulih dari luka pertempuran mereka.
Pekerjaan Nightingale dalam memperbaiki kondisi menyedihkan
ini membuatnya menjadi orang yang populer dan dihormati oleh para
prajurit, tetapi dukungan dokter dan perwira militer kurang antusias. Dia
disebut The Lady of the Lamp, seperti yang diabadikan dalam puisi "Santa
Filomena" (Longfellow, 1857), karena dia berkeliling di bangsal pada
malam hari, memberikan kenyamanan emosional kepada para prajurit.
Setelah perang, Nightingale kembali ke Inggris untuk penghargaan
besar, terutama dari keluarga kerajaan (Ratu Victoria), tentara yang
selamat dari Perang Krimea, keluarga mereka, dan keluarga mereka yang
meninggal di Scutari. Dia dianugerahi dana sebagai pengakuan atas
pekerjaan ini, yang dia gunakan untuk mendirikan sekolah untuk pelatihan
keperawatan di Rumah Sakit St. Thomas dan Rumah Sakit King's College
di London. Dalam beberapa tahun, Nightingale School mulai menerima
permintaan untuk mendirikan sekolah baru di rumah sakit di seluruh
dunia, dan reputasi Florence Nightingale sebagai pendiri keperawatan
modern didirikan. Nightingale mencurahkan energinya tidak hanya untuk
pengembangan keperawatan sebagai panggilan (profesi), tetapi bahkan
lebih untuk isu-isu sosial lokal, nasional, dan internasional, dalam upaya
untuk meningkatkan lingkungan hidup orang miskin dan untuk
menciptakan perubahan sosial.
Dia terus berkonsentrasi pada reformasi sanitasi tentara, fungsi
rumah sakit tentara, sanitasi di India, dan sanitasi dan perawatan kesehatan
untuk orang miskin di Inggris. Tulisan-tulisannya, sperti Hal-hal yang
Mempengaruhi Kesehatan, Efisiensi, dan Administrasi Rumah Sakit
Angkatan Darat Inggris Yang Didirikan Terutama pada Pengalaman
Perang Akhir (Nightingale, 1858a), Catatan tentang Rumah Sakit
(Nightingale, 1858b), dan Laporan tentang Langkah-Langkah yang
Diadopsi untuk Perbaikan Sanitasi di India, dari Juni 1869 hingga Juni
1870 (Nightingale, 1871), mencerminkan keprihatinannya yang
berkelanjutan tentang masalah ini.

6
Tak lama setelah dia kembali ke Inggris, Nightingale mengurung
diri di kediamannya di London, dengan alasan kesehatannya yang terus
buruk. Sampai usia 80 tahun, dia menulis antara 15.000 dan 20.000 surat
kepada teman, kenalan, sekutu, dan lawan. Kata-katanya yang kuat dan
jelas menyampaikan keyakinan, pengamatan, dan keinginannya untuk
perubahan dalam perawatan kesehatan dan masyarakat. Melalui tulisan-
tulisan ini, dia mampu mempengaruhi isu-isu di dunia yang membuatnya
khawatir. Bila perlu dan ketika kesehatannya memungkinkan, Nightingale
menerima orang-orang kuat sebagai pengunjung di rumahnya untuk
mempertahankan dialog, merencanakan strategi untuk mendukung
penyebab, dan melaksanakan pekerjaannya.
Salah satu reportnya yang berjudul Notes on Matters Affecting the
Health, Efficiency and Hospital Administration of the British Army
Nightingale menggunakan grafik untuk menyajikan statistika tentang trend
kesehatan dalam perawatan pasien. Dengan melihat grafik pie-nya, pejabat
pemerintah dapat dengan jelas melihat berapa banyak tantara yang tewas
disebabkan oleh memburuknya luka perang yang sebenarnya dapat
dicegah. (Reef, 2016)

7
Selama hidupnya, karya Nightingale diakui melalui banyak
penghargaan yang dia terima dari negaranya sendiri dan dari banyak
lainnya. Dia bisa bekerja hingga usia 80-an sampai dia kehilangan
penglihatannya; dia meninggal dalam tidurnya pada 13 Agustus 1910,
pada usia 90 tahun
Meskipun kesehatan yang buruk Florence Nightingale bekerja
tanpa lelah sampai kematiannya pada usia 90 tahun. Sebagai ahli statistik
yang bersemangat, dia melakukan penelitian dan analisis ekstensif.
Nightingale sering disebut sebagai peneliti perawat pertama. Sebagai
contoh, pencatatannya membuktikan bahwa intervensinya secara dramatis
mengurangi tingkat kematian di antara tentara selama Perang Krimea. Dia
percaya pada perawatan klien yang dipersonalisasi dan holistik. Visinya
juga mencakup peran promosi kesehatan dan kesehatan masyarakat untuk
perawat. (Berman, Snyder, & Frandsen, 2022)

B. Perkembangan Model Konsep dan Teori Keperawatan Florence


Nightingale
Menurut (Lilis & Ramadhaniyati, 2018) Filosofi keperawatan
Nightingale mencakup empat metaparadigma keperawatan yang berfokus
utama pada pasien, lingkungan, tindakan keperawatan yang bertujuan
memanipulasi lingkungan untuk mempercepat penyembuhan pasien.
Nightingale juga mempercayai bahwa keperawatan harus bersifat holistik
atau perawatan yang menyeluruh, yang juga menyentuh sisi spiritual
pasien. Perawat juga harus memberikan promosi kesehatan yang berisikan
informasi yang akurat baik untuk individu yang sehat maupun individu
yang sakit.
Nightingale (1860/1957/1969) percaya bahwa lima poin penting dalam
mencapai rumah yang sehat yaitu: udara murni, air murni, drainase yang
efisien, kebersihan, dan cahaya. Konsep metaparadigma belum diberi label
sampai lebih dari 130 tahun kemudian, Nightingale (1893/1954)
membahasnya yaitu manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan.
Dia percaya bahwa lingkungan yang sehat sangat penting untuk

8
penyembuhan. Makanan bergizi, tempat tidur dan tempat tidur yang layak,
dan kebersihan pribadi adalah variabel penting oleh Nightingale. Kontak
sosial penting untuk penyembuhan. Dia mengakui dan setuju bahwa
kebersihan mencegah morbiditas. Nightingale percaya bahwa perawat
harus melakukan pengamatan yang akurat terhadap pasien mereka dan
melaporkan keadaan pasien kepada dokter secara tertib (Nightingale,
1860/1957/1969). Dia menjelaskan bahwa perawat harus berpikir kritis
tentang perawatan pasien dan melakukan apa yang tepat dan perlu untuk
membantu pasien sembuh. Keperawatan dipandang sebagai cara untuk
menempatkan konstitusi dalam keadaan sedemikian rupa sehingga tidak
akan memiliki penyakit, atau dapat pulih dari. Dia percaya bahwa
keperawatan adalah seni, sedangkan kedokteran adalah ilmu, dan
menyatakan bahwa perawat harus setia pada rencana medis, tetapi tidak
budak. Kesehatan berarti lebih dari sekadar tidak adanya penyakit, sebuah
pandangan yang menempatkan Nightingale di depan zamannya.
Nightingale adalah perawat terkenal pada masanya. Dia adalah seorang
konsultan yang mempromosikan pengumpulan dan analisis statistik
kesehatan. Dia sangat terlibat dalam pendidikan keperawatan dan
mempromosikan ilmu kesehatan masyarakat, kesehatan masyarakat
administrasi rumah sakit, dan kesehatan global. Warisan Nightingale terus
menjadi penting bagi sarjana keperawatan dan kontribusinya yang besar
terus mencerahkan ilmu keperawatan. Pekerjaan Nightingale adalah
revolusioner karena dampaknya pada keperawatan dan perawatan
kesehatan. Selain itu, banyak karyanya terus menyajikan pedoman yang
efektif untuk perawat. (Muhamad, 2021).

C. Konsep Utama Teori Keperawatan Florence Nightingale


1. Manusia kompleks.
Nightingale mengungkapkan bahwa manusia memiliki timbal
balik terhadap lingkungan yang akan berpengaruh terhadap status
kesehatannya.
2. Lingkungan

9
Lingkungan dalam filosofi keperawatan Nightingale merupakan
hal yang paling ditekankan yang lebih dikenal dengan model
lingkungan Nightingale. Lingkungan mempengaruhi status kesehatan
individu yang terbagi menajdi dua yaitu lingkungan eksternal seperti
temperatur, tempat tidur, dan ventilasi), dan lingkungan internal yaitu
makanan, air dan obat-obatan. Berikut pandangan Nightingale terkait
dengan model lingkungannya:

Teori lingkungan Florence Nightingale didasarkan pada lima


poin, yang dia yakini penting untuk mendapatkan rumah yang sehat,
seperti air bersih dan udara, sanitasi dasar, kebersihan dan cahaya,
karena dia percaya bahwa lingkungan yang sehat adalah dasar untuk
penyembuhan. Pada masanya, dia melaporkan bahwa kebisingan
berbahaya dan mengganggu orang lain, sehingga percakapan
pengasuh harus dihindari, serta agitasi, pertanyaan yang tidak perlu.
Di sisi lain, Florence merekomendasikan makanan bergizi, tempat
tidur dan tempat tidur yang sesuai dan kebersihan pribadi untuk
individu. (Riegel, 2021)
Teori lingkungan Florence Nightingale didasarkan pada lima
poin, yang dia yakini penting untuk mendapatkan rumah yang sehat,
seperti air bersih dan udara, sanitasi dasar, kebersihan dan cahaya,
karena dia percaya bahwa lingkungan yang sehat adalah dasar untuk
penyembuhan. Pada masanya, dia melaporkan bahwa kebisingan

10
berbahaya dan mengganggu orang lain, sehingga percakapan
pengasuh harus dihindari, serta agitasi, pertanyaan yang tidak perlu.
Di sisi lain, Florence merekomendasikan makanan bergizi, tempat
tidur dan tempat tidur yang sesuai dan kebersihan pribadi untuk
individu. (Riegel, 2021)
Menurut Florence, ada 3 faktor lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan pasien. (Risnah & Irwan, 2021)
a) Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik merupakan elemen dasar dari lingkungan
pasien dan bisa mempengaruhi aspek lingkungan lainnya. Dalam
teorinya Florence menjelaskan konsep sanitasi (kebersihan), udara
segar, ventilasi, pencahayaan, air, tempat tinggal (pemondokan),
kehangatan, ketenangan. Kesehatan bisa dirusak oleh faktor
lingkungan seperti kelembaban, tidak bersih, dingin, bau dan
gelap. Kebersihan lingkungan secara langsung berhubungan
dengan pencegahan penyakit dan angka mortalitas pasien.
b) Lingkungan Psikologis
Florence memahami bahwa ada pengaruh kesehatan
psikologis terhadap fisik pasien, meskipun pada saat itu masih
sedikit bukti ilmiah yang menjelaskan keterkaitan antara aspek
fisik dan psikologis pada manusia. Dia yakin bahwa lingkungan
yang tidak sehat bisa menyebabkan stress psikologis dan hal ini
bisa berdampak negatif pada emosi pasien.
c) Lingkungan sosial
Pencegahan penyakit berkaitan dengan lingkungan sosial.
Karena itu, penting bagi perawat untuk memoniter lingkungan,
dalam artian mengumpulkan informasi spesifik yang berhubungan
dengan terjadinya penyakit dari komunitas atau lingkungan
sosialnya.
Teori model konsep Florence Nightingale menetapkan
lingkungan sebagai tujuan asuhan keperawatan. Selain itu, perawat
tidak perlu lagi memahami seluruh proses penyakit, sehingga dapat

11
memisahkan antara profesi keperawatan dengan kedokteran.
Lingkungan merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi proses
perawatan pada pasien sehingga perlu diperhatikan. Oleh karena itu,
lingkungan pasien sangat perlu diperhatikan. Nightingale memandang
perawat secara luas dengan tidak hanya memandang tugas perawat
untuk memberikan obat dan pengobatan, akan tetapi perawat lebih
berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang baik untuk kesehatan.
(Risnah & Irwan, 2021)
3. Kesehatan
Kesehatan tidak hanya berarti bahwa seseorang terbebas dari
berbagai penyakit, tetapi juga jika individu memiliki cukup energi
untuk melakukan aktifitas sehari-hari sesuai kebutuhannya.
Kesehatan, menurut Florence, didefinisikan sebagai
kemampuan individu untuk menggunakan dengan benar semua
keterampilan dan kompetensinya dalam perspektif merawat diri
sendiri dan orang lain. Florence mempertahankan basis pengetahuan
yang kokoh dalam keperawatan dan berlabuh pada prinsip-prinsip;
jika tidak mungkinkan, maka akan seperti membangun rumah
dengan fondasi yang lemah, yaitu akan runtuh. Premis ini menjadi
lebih aktual ketika diterapkan dalam pendidikan keperawatan, yaitu,
perawat terlatih dengan dasar dan prinsip yang kuat akan memiliki
subsidi untuk memberikan perawatan yang berkualitas, menerapkan
pemikiran kritis mereka untuk membuat keputusan yang akurat
untuk kepentingan pasien di bawah tanggung jawab mereka.
4. Keperawatan
Perawat berperan dalam mengkondisikan dan memodifikasi
lingkungan yang berfungsi untuk mempercepat proses penyembuhan
atau mempertahankan status kesehatan individu yang sehat.
Dalam konteks teoretis dan praktis ini, keperawatan
dipandang sebagai sarana "menempatkan struktur individu
sedemikian rupa sehingga mereka tidak memiliki penyakit atau dapat

12
pulih dari penyakit", menempatkan individu dalam kondisi di mana
alam dapat mempertahankan atau memulihkan kesehatan - mencegah
atau menyembuhkan penyakit atau cedera.
Florence berpendapat bahwa perawat harus secara akurat
mengamati pasien mereka dan melaporkan keadaan kesehatan yang
sebenarnya secara tertib kepada dokter. Berdasarkan prinsip-prinsip
Nightingale, kita dapat membuktikan pencariannya akan rasa hormat
terhadap kemanusiaan dan keadilan sosial, saat ia membela rasa
hormat terhadap pribadi manusia tanpa memandang kelas sosial,
cacat fisik, kondisi kebersihan, atau pekerjaan.
Untuk Nightingale, seorang perawat sejati harus
meninggalkan perbedaan kelas dan selalu fokus pada orangnya.
Dihadapkan dengan tentara yang terluka dalam Perang Krimea, dia
bersikeras bahwa setiap tentara diperlakukan dengan bermartabat
dan kebaikan, suatu penyimpangan radikal dari kebiasaan militer.
Mengingat hal ini, kami menyoroti upaya institusi rumah sakit untuk
memberikan perawatan yang manusiawi dan berpusat pada pasien.
Kami sekarang dapat mengamati fokus pada keselamatan dan
memenuhi kebutuhan kesehatan nyata pengguna, melalui program
berkualitas dan melalui perawatan langsung yang diberikan oleh
perawat, mengusulkan untuk lebih dekat dengan pasien mereka.
(Riegel, 2021)

D. Pradigma dan Kerangka Konsep Keperawatan Florence Nightingale

Nightingale berasumsi bahwa kesehatan berasal dari Lingkungan


disekitar kita. Proses keperawatan sendiri terpisah dari pengobatan
menggunakan obatobatan, perawatan dicapai melalui perubahan
lingkungan dan membutuhkan basis pendidikan tertentu (Pirani, 2016)
Teori Nightingale tentang lingkungan menekankan bahwa
keperawatan adalah untuk membantu alam dalam penyembuhan pasien.
Mempertahankan lingkungan terapeutik di ruang perawatan dipercaya
akan meningkatkan kenyamanan dalam pemulihan pasien (Alligood, 2017)

13
Asumsi dan pemahaman Nightingale tentang kondisi lingkungan
pada masa itu adalah yang paling relevan dengan filosofinya. Kesembuhan
akan didapatkan dari perbaikan lingkungan fisik dikarenakan lingkungan
yang bersih dan sehat mampu mempengaruhi tubuh dan pikiran pasien.
Selain itu perawat mampu berperan dalam mengubah status sosial dengan
meningkatkan kondisi lingkungan fisik (Alligood, 2017).
Penggunaan udara segar, cahaya, kehangatan, kebersihan dan
ketenangan secara tepat memiliki pengaruh yang kuat dalam proses
kesembuhan . Beberapa asumsi yang diungkapan Nightingale adalah:
1) Perawat dididik dan dilatih di bidang perawatan pasien.
2) Perawat berfokus pada lingkungan dan bagaimana memanipulasinya
untuk menempatkan pasien dalam kondisi terbaik agar mencapai
kesehatan dan penyembuhan.
3) Lingkungan sangat penting bagi kesehatan pasien.
4) Perawatan dan pengobatan terpisah.
5) Keperawatan adalah ilmu dan seni.

E. Hubungan teori Florence Nightingale dengan Konsep Keperawatan

1. Individu / manusia
Manusia terdiri dari komponen fisik, intelektual, emosional, sosial
dan spiritual. Walaupun memang lebih terfokus pada aspek fisik tetapi
tetap saja ide yang dikemukakan Nightingale tentang seseorang yang
sedang sakit mempunyai semangat hidup yang lebih besar daripada
mereka yang sehat, sebenarnya terkait dengan dimensi psikologik dari
manusia. Nightingale sangat menekankan bahwa kesehatan tidak hanya
berorientasi dalam lingkungan rumah sakit tetapi juga komunitas.
2. Keperawatan
Keperawatan Merupakan gambaran jelas dari kondisi optimal guna
membantu proses penyembuhan pasien dan proses pencegah dari proses
penyebaran melalui suatu tindakan. Prinsip perawatan adalah menjaga agar
proses reparative ini tidak terganggu. Untuk mencapai kondisi kesehatan,
perawat harus menggunakan nalarnya, disertai ketekunan dan observasi.

14
Dengan demikian, kesehatan dapat dipelihara melalui upaya pencegahan
penyakit melalui faktor kesehatan lingkungan.
3. Sehat / sakit
Asumsi Utama Teori Nightingale Nightingale mendefenisikan
kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu memanfaatkan setiap daya
yang dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan penyakit merupakan
proses perbaikan yang dilakukan tubuh untuk membebaskan diri dari
gangguan yang dialami sehingga individu dapat kembali sehat. Menurut
Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang memengaruhi sakit
dan sehatnya seseorang, termasuk disini makanan klien dan interaksi
perawat dengan klien. Jika seseonrang ingin sehat, perawat, alam, dan
orang yang bersangkutan harus bekerja sama agar proses reparative dapat
berjalan.
4. Masyarakaat / lingkungan
Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan individu. Setiap perawat harus menjaga udara yang harus
dihirup klien tetap bersih , seperti udara luar tanpa harus membuatnya
kedinginan, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh tingkat
kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan serta
lingkungan yg nyaman dan tenang tanpa kebisingan. Perawat juga perlu
membawa klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar matahari
selama tidak terdapat kontraindikasi.
F. Hubungan teori Florence Nightingale dengan Proses Keperawatan

1. Pengkajian atau Pengumpulan data


Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale
menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor lingkungan
dan sebagai hasil yang menimbulkan perbaikan kondisi hygiene dan
sanitasi selama perang Crimean. Didalam pengumpulan data kita
mengidentifkasi dan mengenali masalah-masalah yang dihadapi klien,
mengidentifikasi  kebutuhan kesehatan klien, mengidentifikasi fisik,
mental, social dan lingkungan klien.
2. Analisa Data

15
Analisis data merupakan kemampuan kognitif dalam
pengembangan daya berfikir dan penalaran yang dipengaruhi oleh latar
belakang ilmu dan pengetahuan, pengalaman, dan pengertian keperawatan.
Dalam melakukan analisis data, diperlukan kemampuan mengkaitkan data
dan menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yang
relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan
dan keperawatan klien. Dasar analisis salah satunya adalah konsep-konsep
manusia, sehat-sakit, keperawatan dan lingkungan 
3. Masalah
Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungannya seperti
dalam keperawatan komunitas sering didapati masalah-masalah sebagai
berikut:
- Pembuangan limbah kurang memenuhi syarat kesehatan
- Perilaku pembersihan bak air yang kurang memenuhi syarat
kesehatan.
- Perilaku pemeliharaan hewan yang kurang memenuhi syarat
kesehatan.
4. Diagnosa Keperawatan
Perumusan diagnosa keperawatan :
- Aktual : Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik
yang ditemukan.
- Resiko : Menjelaskan masalah kesehatan nyata akan terjadi jika tidak
dilakukan intervensi.
- Kemungkinan : Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk
memastikan masalah keperawatan kemungkinan.
- Wellness : Keputusan klinik tentang keadaan individu, keluarga atau
masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu ketingkat
sejahtera yang lebih tinggi.
- Syndrom : diagnose yang terdiri dari kelompok diagnosa keperawatan
actual dan resiko tinggi yang diperkirakan muncul/timbul karena suatu
kejadian atau situasi tertentu.

16
5. Implementasi
Upaya dasar merubah atau mempengaruhi lingkungan yang
memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang
mempengaruhi kehidupan pertumbuhan dan perkembangan individu
6. Evaluasi
Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan
individu

G. Aplikasi Teori Florence Nightingale dalam Proses Keperawatan

Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam


merawat pasien yang diterapkan dalam keperawatan saat ini, yang menjadi
pokok utama dalam menentukan penyembuhan pasien (Nightingale, 1969):
1. Ventilasi dan kehangatan: menjaga sirkulasi udara yang baik untuk
ruangan pasien, dan tetap hangat. Hal yang dapat dilakukan adalah
mencari udara yang masih murni dan bersih, menutup kamar yang
tidak ada pasien, menghangatkan ruangan, membuka jendela,
menyediakan kehangatan yang sesuai, menngecek konsentrasi udara
yang baik, kehangatan sangat diperhatikan, udara yang dingin dari
lingkungan, udara malam, udara dari luar dengan membuka jendela
dan menutup pintu, merokok, melembabkan udara dalam ruangan
pasien, menyaring udara kotor,
2. Kondisi rumah yang sehat : menjaga kondiri rumah yang sehat dengan
lima hal utama yang harus diperhatikan yaitu udara yang bersih, air
yang bersih, pengairan yang efisien, lingkungan yang bersih dan
dimasuki cahaya matahari.
3. Pengaturan managemen : ketidakhadiran perawat dalam memberikan
perawatan yang berkelanjutan merupakan hal yang perlu diperhatikan
dalam aspek ini.
4. Kebisingan : minimalkan kebisingan yang dapat mengganggu istirahat
pasien.
5. Variasi ruangan rawat : memperhatikan tata ruang rawat untuk
menghindari kebosanan pasien selama dirawat di rumah sakit.

17
6. Memperhatikan asupan makanan : Mendokumentasikan makanan dan
minuman yang masuk ke dalam tubuh pasien
7. Makanan : berikan makanan yang dibutuhkan pasien sesuai dengan
kondisi kesehatannya dan yang dibutuhkan.
8. Tempat tidur dan alas kasur : sediakan tempat tidur dan alas kasur
yang bersih dan nyaman.
9. Pencahayaan : instruksikan untuk memasang tirai yang bisa membatasi
cahaya yang masuk ke ruang pasien untuk memberikan kenyamanan.
10. Kerapian ruangan dan dinding : sediakan lingkungan kamar atau
ruangan yang bersih.
11. Kebersihan diri : pertahankan kebersihan pasien.
12. Berikan dukungan dan saran : hindari perkataan yang tidak bermakna
atau memberikan saran yang tidak sesuai fakta.
13. Observasi status kesehatan : lakukan observasi dan dokumentasi.

Nightingale juga mempercayai bahwa keperawatan harus bersifat


holistik atau perawatan yang menyeluruh, yang juga menyentuh sisi spiritual
pasien. Perawat juga harus memberikan promosi kesehatan yang berisikan
informasi yang akurat baik untuk individu yang sehat maupun individu yang
sakit (Lilis & Ramadhaniyati, 2018)

Membuat pasien merasa nyaman dan tenang di lingkungan rumah sakit


merupakan hal yang perlu dilakukan. Cara yang dilakukan untuk membuat
pasien merasa nyaman, pada saat memberi makanan di rumah sakit misal
dengan membersihkan meja tempat tidur dan yakinkan ada tempat untuk
semua piring. Makanan harus di hidangkan pada nampan bersih dan harus
terlihat menarik. Yakinkan ada alat makan yang digunakan.

Teori Nightingale memandang Pasien dalam kontek lingkungan


keseluruhan lingkungan fisik, psikologis, sosial. Melalui observasi dan
pengumpulan data Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klient
dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan perbaikan
kondisi higiene dan sanitasi selama perang Crimean. Kondisi higene penting

18
untuk membantu pasien tetap bersih dan untuk merawat kulit, mulut, rambut,
mata, telinga, kuku.

Di jaman sekarang ketika seseorang sakit, akan sulit memikirkan


tentang mandi atau menyikat gigi atau membersihkan kuku, bernapas atau
mengatasi nyeri tampak lebih penting. Oleh karena itu, perawat perlu melihat
apakah pasien dapat mebersihkan diri mereka sendiri dan membantu mereka
bila mungkin. Penting untuk menanyakan pasien apa yang biasanya mereka
lakukan dan bagaimana mereka menginginkan bantuan. Praktek budaya dan
agama dapat membedakan praktek higiene.

Higiene sangat pribadi dan masing – masing individu mempunyai ide


yang berbeda-beda tentang apa yang mereka ingin lakukan. Jika
memungkinkan, perawat harus membantu pasien memenuhi kebutuhan
pribadinya daripada melakukan standard rutin. Perawat adalah orang yang
membantu proses penyembuhan penyakit, tetapi tidak untuk menyembuhkan
penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merawat orang yang sakit
dan dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam
proses penyembuhan penyakit. Itulah beda perawat dan dokter. Perawat juga
bukan hanya memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit kepada si
pasien, tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis,
sosial pasien sembuh. Setelah mereka merasa sehat atau sembuh dari penyakit
baik lahir maupun batin mereka tenang dan nyaman. Pada saat pasien berada
di rumah sakit pun perawat di tuntut untuk memberikan kenyamanan bagi
pasien, artinya kita bisa meringankan penderitaan sakit si pasien itu dan
dalam perawatan pasien tidak dibedakan yang kaya dan miskin.

H. Contoh Pengaplikasian Teori Nightingale

1. Pengaplikasian dalam asuhan keperawatan

a) Pegkajian

Perawat lia, seorang perawat kesehatan masyarakat, Baru saja


mengunjungi pasien R berumur 80 th yang terkena PPOK dan

19
reumatik yang tinggal sendirian di sebuah komunitas pedesaan, pasien
sering mengeluh sesak. Sejak pasien R mengalami kesulitan
berambulasi, tetangganya sering mengunjunginya dan membantu
dengan cara apapun yang mereka bisa. Salah satu tetangga ini
meminta agar perawat Lia mengunjunginya untuk melihat situasi.
Pada saat memasuki rumah Pasien R. perawat Lia sadar akan
kekurangan udara segar, kegelapan lingkungan yang disebabkan oleh
tirai berdebu tua yang menutupi jendelanya, dan draf di kamar tidur.
Pasien R duduk di kursi tua yang memberikan pandangan tentang
dunia di sekelilingnya.

b) Diganosa Keperawatan

Pemeliharaan kesehatan Kesehatan tidak efektif berhubungan


dengan ketidakmamouan mengatasi masalah individu. (D.01117)

c) Intervensi

Intervensi

(SIKI) Adaptasi Teori Luaran (SLKI)


Nightingale

Promosi Perilaku Setela kunjungan Pemeliharaan


Upaya Kesehatan itu,perawat lia Kesehatan (L.12106)
(I.12472) menghubungi tetangga
 Menunjukan
pasien R untuk
Obeservasi perilaku adaptif
mengatur rencana

1. Indenrifikasi untukmemperbaiki  Kemampuan


perilaku upaya lingkungannya. Tirai menjalankan
kesehatan yang itu harus dilepas dan perilaku sehat
dapat ganti dengan tirai

ditingkatkan sederhana yang akan  Memiliki system


membiarkan matahari

20
Terapeutik pagi memasuki pendudukung
ruangan. Pintu harus
2. Berikan
tetap terbuka selama
lingkungan yang
udara masih
mendukung
diperlukan dalam
kesehatan
periode tertentu dalam

3. Orientasi sehari. Dengan

pelayanan perawatan yang

kesehatan yang diberikan untuk

dapat mengurangi draf, kursi

dimanfaatkan favorit pasien R adalah


menjadi tempat
Edukasi persinggahan sehingga
bisa melihat keluar
4. Anjurkan
jendela untuk melihat
menggunakan air
para tetangga datang
bersih
dan pergi. Contoh ini
5. Anjurkan tidak boleh di pandang
menggunakan sebagai penilaian
jamban sehat lengkap pasien R,
tetapi untuk
6. Anjurkan untuk
menunjukkan
makan sayu dan
bagaimana konsep
buah setiap hari
dasar lingkungan
7. Anjurkan untuk Nightingale terkait
melakukan dengan proses
aktivitas fisik keperawatan yang
sesuai dapat memberikan
kemampuan pandangan pada
lingkungan

21
2. Contoh Jurnal yang membahas Teori Florence Nightingale

a) Analysis Factors which Correlate with URTI Incidence on Toddlers


Based on Florence Nightingale Theory

Dalam jurnal ini didapatkan hasil yaitu penelitian sesuai dengan


pernyataan Florence Nigtingale yang menjelaskan bahwa,
kebutuhan udara yang bersih merupakan kebutuhan utama dalam
proses perawatan pasien agar pasien dapat memperoleh
pemulihan yang cepat dan opimal. Hasil penelitian ini sesuai
dengan teori Florence Nigtingale yang menyatakan bahwa fokus
keperawatan salah satunya adalah kebersihan. Florence Nightigale
berpendapat bahwa kondisikesehatan pasien sangat dipengaruhi
oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan diri klien, perawat,
maupun lingkungan. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
Florence Nightingale yang menyatakan bahwa salah satu
komponen yang perlu diperhatikan dalam merawat klien
adalah kebutuhan nutrisi atau status gizi. Sehingga didapatkan
kesimpulan yaitu ada hubungan antara pemenuhan kebutuhan
udara, kebersihan,dan nutrisi dengan kejadian ISPA pada
balita. Pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan pendekatan teori
Florence Nightingale adalah faktor dominan yang berhubungan
dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas
Alak Kota Kupang NTT. (Israfil, Arief, & Krisnana, 2014)

b) Coronavirus pandemic in light of nursing theories

Teori nightingale sangat memembantu selama masa pandemic


COVID-19. Dibawah prespektif pencegahan dan promosi kesehatan
ditekankan “Home Care” yang berkaitan dengan pentingnya sanitasi
dasar, ventilasi, kebersihan rumah tangga, dan tempat tinggal dimana
hal tersebut sangat erat kaitannya dengan teori Nightingale. Teori
Nightingale yang diadopsi saat masa pandemic ini seperti menjaga
kebersihan lingkungan dari penularan infeksim isolasi mandiri. Lalu

22
terori Nightingale yyang diterapkan dirumahsakit memfokuskan pada
cahaya, kebisingan, nutrisi dan perawatan tempat tidur serta
kebersihan lingkungan dengan memperhatikan pengendalian infeksi,
dan penyimpanan alat setelah digunakan dengan tepat. Oleh karena itu
pandangan Nightingale mendorong proses perawatan yang akurat
sehingga pandangan holistic, humanis, dan kekritisan dapat
dipertimbangkan dengan mempertimbangkan lingkungan pasien
berada. (Almeida, Lúcio, Nascimento, & Coura, 2020)

23
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulan bahwa teori Keperawatan Florence Nightingale
lebih memprioritaskan Lingkungan sebagai aspek yang paling utama
dalam proses penyembuhan pasien. Jika ada seseorang yang sakit maka
lingkungannya harus diperbaiki sedemikian rupa agar mendukung proses
penyembuhan pasien. Menurut Florence Pelajaran paling penting yang
dapat diberikan kepada perawat adalah mengajari mereka apa yang harus
diamati, bagaimana mengamati, apa gejala menunjukkan keadaan pasien
yang membaik, apa yang penting dari tidak ada, apa bukti kelalaian dan
tentang apa jenis kelalaian.
Florence mengajarkan kepada perawat untuk berfikir tentang
memberikan kenyamanan lingkungan pada pasien baik secara fisik
maupun psikologi. Disamping itu Florence percaya bahwa tindakan
pencegahan dan promosi kesehatan adalah hal yang tak kalah penting
dibanding dengan merawat pasien hingga sembuh.

B. Saran

Saran bagi mahasiswa agar lebih memahami , mengerti serta dapat


mengaplikasikan teori Florence Nightingale ke dalam praktik asuhan
keperawatan. Saran bagi pembaca agar memberikan masukan untuk
melengkapi makalah teori keperawatan Florence Nightingale

24
DAFTAR PUSTAKA
Alligood. (2017). Pakar Teori Keprawatan dan Karya Mereka. Singapore:
Elsevier.

Almeida, I. J., Lúcio, P. d., Nascimento, M. F., & Coura, A. S. (2020).


Coronavirus pandemic in light of nursing theories. Revista Brasileira de
Enfermagem, 1-5.

Berman, A., Snyder, S. J., & Frandsen, G. (2022). Kozier & Erb’s Fundamentals
of Nursing: Concepts, Process, and Practice, 11th edition. United
Kingdom: Pearson Education Limited.

Israfil, Arief, Y. S., & Krisnana, I. (2014). Analysis Factors which Correlate with
URTI Incidence on Toddlers Based on Florence Nightingale Theory.
Indonesia Journal of Community Health Nursing, 21-30.

Lilis, L., & Ramadhaniyati. (2018). Falsafah dan Teori Keperawatan.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Muhamad, R. (2021). Teori dan falsafah Keperawatan. Semarang: Fakultas


Kedokterdan Undip.

Nightingale, F. (1969). Notes On Nursing What it is, and what it is not. United
State: Dover Publication, Inc.

Pirani, S. S. (2016). Application of Nightingale’s Theory in Nursing Practice.


SciMedCentral, 1-3.

Potter, & Perry. (2021). Fundamentals of Nursing, Tenth Edition. St. Louis,
Missouri: Elsevier Inc.

Reef, C. (2016). Florence Nightingale: The Courageous of The Legendary Nurse.


New York: Houghton Mifflin HArtcourt Publishing Company.

Riegel, F. (2021). Florence Nightingale’s theory and her contributions to holistic


critical thinking in nursing. Revista Brasileira de Enfermagem REBEn, 1-
5.

25
Risnah, & Irwan, M. (2021). Falsafah dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi
Keilmuan. Gowa: Alauddin University Press.

26

Anda mungkin juga menyukai