Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN
(FLORENCE NIGHTINGLE)

DOSEN PEMBIMBING
Elin Ria Carolina, M.Kep

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1
1. PIPIK
2. ISTINANI LOTINALILIT
3. VERONIKA
4. WINA NOPRIANTI
5. YULITA
6. YOGA PRATAMA
7. EFRI

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak telah memberikan motifasi
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan keritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Palangka Raya, 26 Oktober 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................I

DAFTAR ISI.......................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................2
C. Tujuan Makalah................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN

A. Bibliografi florence nightingale........................................................3


B. Konsep utama teori florence
nightingale.........................................................................................4
C. Falsafah keperawatan “florence nightingale”....................................8
D. Paradigma keperawatan “florence
nightingale”........................................................................................8
E. Skema teori florence
nightingale........................................................................................10
BAB III PENUTUP

Kesimpulan.........................................................................................................11

Saran...................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu keperawatan adalah Rangkaian teori dan praktek yang bertujuan dalam peningkatan
kualitas pelayanan pada klien. Mendalami ilmu dan mempelajarinya berarti membekali diri
dalam rangka memperkaya khasanah keilmuan tenang Keperawatan, sehingga bisa dianalisis,
dibuktikan dan dikembangkan dengan parameter dalam ilmu kesehatan secara umum maupun
secara khusus (ilmu keperawatan). Integritas seorang perawat memerlukan effort dan
pengorbanan yaitu dengan cara mempelajari ilmu keperawatan dan mempraktekannya.
Keperawatan dikatakan sebuah profesi karena semua karakteristik profesi semuanya ada dalam
diri perawat, yaitu: (1) body of knowledge (tubuh pengetahuan), 92) penggunaan riset sebagai
dasar pengembangan keperawatan, (3) adanya pendidikan tinggi. Untuk memantapkan diri
menjadi sebuah profesi yang kuat maka perlu mengkokohkan dasar keilmuan/sains, didukung
oleh bangunan etika dan moral yang tersandar, dan dilingkupi oleh jaminan hukum yang pasti.
Oleh karena itu, bangunan keilmuan sains keperawatan harus selalu dikembangkan.
Menurut Florence, keperawatan adalah profesi untuk wanita dengan tujuan menemukan dan
menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
Ninghtingale menegaskan bahwa keperawatan adalah ilmu dan kiat yang memerlukan
pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit. Tujuan tindakan keperawatan adalah
memelihara, mencegah infeksi dan cedera, memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan
kesehatan serta mengendalikan lingkungan. Alasan tindakan keperawatan yakni menempatkan
manusia pada kondisi yang terbaik secara alami untuk menyembuhkan atau meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit dan luka. Konsep individu merupakan kesatuan fisik,
intelektual, emosional, sosial, dan spiritual yang lengkap dan berpotensi. Konsep sehat adalah
keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan kekuatannya secara penuh. Konsep
lingkungan adalah bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya seseorang.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi
pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka
peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat denganapa yang terjadi pada suatu saat jugadan
tahu apa yang harus perawat kerjakan. Konsep keperawatan terus dikembangkan dan diterapkan
serta diuji melalui pendidikan dan praktik keperawatan. Hampir semua model keperawatan yang
di aplikasikan dalam praktik keperawatan professional menggambarkan empat jenis konsep
yang sama, yaitu:
1. Orang yang menerima asuhan keperawatan
2. Lingkungan (masyarakat)
3. Kesehatan (sehat/sakit)
4. Keperawatan dan peran perawat
Model keperawatan dapat diaplikasikan dalam kegiatan praktik, penilitian dan pengajaran, oleh
karena itu, model harus diperkenalkan kepada perawat atau calon perawat guna memperkuat

1
profesi keperawatan khususnya dalam mengoreksi pemikiran yang salah tentang profesi
keperawatan seperti: perawat sebagai pembantu dokter. Oleh karena itu,model harus
diperkenalkan kepeda perawat atau calon perawat guna memperkuat profesi keperawatan
khususnya dalam mengkoreksi pemikiran yang salah tentang profesi keperawatan seperti:
perawat sebagai pembantu dokter.
Gambaran model konseptual Florence Nightingale.
a. Definisi keperawatan
b. Alasan tindakan keperawatan
c. Konsep individu
d. Konsep sehat
e. Konsep lingkungan.
Berdasarkan hal di atas kami tertarik untuk menyusun gambaran model konseptual Florence
Nightingale tentang model keperawatan yang di aplikasikan dalam praktik keperawatan
professional.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari pembahasan di atas kita dapat merumuskan beberapa masalah, diantaranya:
1. Bagaimana Bibliografi Florence Nightingale?
2. Bagaimana Konsep utama teori Florence Nightingale?
3. Falsafah Florence Nightingale?
4. Paradigma Florence Nightingale?
5. Gambaran skema teori Florence Nightingale?
C. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini ialah :
1. Untuk mengetahui bibiografi dari Florence Nightingale?
2. Untuk mengetahui konsep utama dari teori Florence Nightingale?
3. Untuk mengetahui falsafah dari Florence Nightingale?
4. Untuk mengetahui paradigma dari Florence Nightingale?
5. Untuk mengetahui bagaiman gambaran skema dari Florence Nightingale?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. BIBLIOGRAFI FLORENCE NIGHTINGALE


Florence Nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820
– meninggal di London, Inggris, 13 Agustus 1910 pada
umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern, penulis
dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari
Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasanya yang
tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada
perang kimea, di Semenanjung Krimea, Rusia
Florence Nightingale mengidupkan kembali konsep
penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat.
Ia memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti
terhadap keperluan pasien dan penyusunan laporan
mendetil menggunakan statistik sebagai argumentasi
perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang
keperawatan di hadapan pemerintahan Inggris.
pada tanggal 12 Agustus 1853, Nightingale mendapat pekerjaan sebagai pengawas bagian
keperawatan di Institute for the Care of Sick Gentlewomen, sebuah rumah sakit kecil yang
terletak di Upper Harley Street, posisi yang ia tekuni hingga bulan Oktober 1854. Ayahnya
memberinya ₤500 per tahun (setara dengan ₤25,000 atau Rp 425 juta pada masa sekaang),
sehingga Florence dapat hidup dengan nyaman dan meniti karirnya..
Disini ia beragumentasi sengit dengan Komite Rumah Sakit karena mereka menolak pasien
yang beragama katolik. Florence mengancam akan mengundurkan diri, kecuali bila komite ini
mengubah peraturan tersebut dan memberinya izin tertulis bahwa “rumah sakit akan menerima
tidak saja pasien yang beragama Katolik, tetapi juga Yahudi dan agama lainnya, serta
memperbolehkan mereka menerima kunjungan dari pendeta-pendeta mereka, termasuk rabi, dan
ulama untuk orang islam”.
Pada 1854 berkobarlah peperangan di Semenanjung Krimea. Pada tanggal 21 Oktober 1854
bersama 38 gadis sukarelawan yang dilatih oleh Nightingale dan termasuk bibinya Mai Smith
berangkat ke Turki. Beberapa gadis sukarelawan terguncang jiwanya dan tidak dapat langsung
bekerja karena cemas, semua ruangan penuh sesak dengan prajurit-prajurit yang terluka, dan
beratus-ratus prajurit bergelimpangan di halaman luar tanpa tempat berteduh dan tanpa ada yang
merawat. Florence melakukan perubahan-perubahan yang peting ia mengusahakan agar
penderita yang berada di luar paling tidak bernaung di bawah pohon dan menugaskan pendirian
tenda.
Florence Nightingale kembali ke Inggris sebagai pahlawan pada tanggal 7 Agustus 1857, semua
orang tahu siapa Florence Nightingale dan apa yang ia lakukan ketika ia berada di medan
pertempuran Krimea, dan menurut BBC, ia merupakan salah satu tokoh yang paling terkenal
setelah Ratu Victoria.

3
Florence berargumen bahwa dengan adanya sekolah perawat, maka profesi perawat akan lebih
dihargai, ibu-ibu dari keluarga baik-baik akan mengijinkan anak-anak perempuannya untuk
bersekolah disana dan masyarakat akan lain sikapnya menghadapi seseorang yang terdidik.
Sekolah tersebut pun didirikan di lingkungan rumah sakit St. Thomas Hospital, London. Dunia
kesehatan pun menyambut baik pembukaan sekolah perawat tersebut.
Saat dibuka pada tanggal 9 Juli 1860 berpuluh-puluh gadis
kalangan baik-baik mendaftarkandiri, perjuangan Florence di
semenanjung Krimea telah menghilangkan gambaran lama
tentang perempuan perawat. Dengan didirikannya sekolah
perawat tersebut telah diletakkan dasar baru tentang perawat
terdidik dan dimulailah masa baru dalam dunia perawatan
orang sakit. Kini sekolah tersebut dinamakan sekolah Perawat
dan Kebidanan Florence Nightingale (Florence Nightingale
School of Nursing and Midwifery) dan merupakan bagian dari
Akademi King College London.
Pada tahun 1860 Florence menulis buku Catatan tentang
Keperawatan (Notes on Nursing) buku setebal 136 halaman ini
menjadi buku acuan pada kurikulum di sekolah Floence dan
sekolah keperawatan lainnya. Buku ini juga menjadi populer
di kalangan orang awam dan terjual jutaan eksemplar di
seluruh dunia.
Pada tahun 1861 cetakan lanjutan bukuini terbit dengan tambahan bagian tentang perawatan
bayi. Pada tahun 1869, Nightingale dan Elizabeth Blackwell mendirikan Universitas Medis
Wanita. Pada tahun 1870-an, Linda Richards, “perawat terlatih pertama Amerika”, berkonsultasi
dengan Florence Nightingale di Inggris, dan membuat Linda kembali ke Amerika Serikat
dengan pelatihan dan pengetahuan memadai untuk medirikan sekolah perawat. Linda Richards
menjadi pelopor perawat di Amerika Serikat dan Jepang. Pada tahun 1883 Florence
dianuhgrahkan medali Palang Merah Kerajaan (The Royal Red Cross) oleh Ratu Victoria.
Pada tahun 1907 pada umurnya yang ke 87 tahun Raja Inggris, di hadapan beratus-ratus
undangan menganugerahkan Florence Nightingale dengan bintang jasa The Order of Merit dan
Florence Ninghtingale menjadi wanita pertama yang menerima bintang tanda jasa ini.
pada tahun1908 ia dianugrahkan Honorary of the City dari kota London.
B. KONSEP UTAMA TEORI FLORENCE NIGHTINGALE
1. Teori Umum Florence Nightingale
Teori Evironmental Nightingale dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan
modern” meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral untuk dipenuhi oleh seorang
wanita. Konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi kehangatan, cahaya, diet, kebersihan, dan
ketenangan. Kesehatan adalah usaha untuk menjaga agar tetap sehat sebagai upaya menghindari
penyakit yang berasal dari faktor kesehatan lingkungan. Wabah penyakit adalah proses
penyebaran alami karena adanya sesuatu yang kurang diperhatikan. Keperawatan merupakan
gambaran jelas dari kondisi yang optimal, guna membantu proses penyembuhan pasien dan

4
proses pencegah dari proses penyebaran melalui suatu indakan. Hal ini berisikan empat gaya
adaptif, yaitu:
· Gaya Psikologik
Mengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara tubuh memperoleh
cairan dan elektrolit, aktifitas dan istirahat, sirkulasi dan oksigen, nutrisi dan penyerapan
makanan, perlindungan, perasaan dan neurologi dan fungsi endoktrin.
· Gaya Konsep Diri
Termasuk didalamnya dua komponen yaitu: fisik diri, yang mengembangkan indera peraba dan
gambaran tubuh serta personal diri yang melibatkan ideal diri, kosistensi diri dan etika moral
diri.
· Gaya Aturan Fungsi
Yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi sosial dan mengacu pada performa dalam
melakukan aktifitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan sosial.
· Gaya Interpenden
Mencakup suatu hubungaan dengan orang lain yang bertentang pada performa dalam
melakukan sistem yang membutuhkan pertolongan, kasih sayang dan perhatian.
2. Konsep Model Florence Nightingale
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara
keseluruhan terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.
a. Lingkungan fisik (physical environment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor
tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi
pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan.
Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain
maupun dirinya sendiri. Tempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
b. Lingkungan psikologi (psychologi environment)
Ninghtingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stres fisik dan
berpangaruh buruk terhadap emosi pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu
muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
c. Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik dihubungkan dengan
keadaaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Lingkungan sosial selalu
dibicarakan dalam hubungannya dengan pasien yaitu lingkungan pasien yang secara
menyeluruh.
3. Hubungan Teori Florence Nightingale denga Beberapa Konsep
Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan:

5
· Individu atau manusia
Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya dalam menghadapi penyakit.
· Keperawatan
Bertujuan membawa atau mengatur individu pada kondisi terbaik agar dapat melakukan
kegiatan melalui upaya mempengaruhi lingkungan.
· Sehat atau Sakit
Fokus pada perbaikan untuk sehat.
· Masyarakat atau Lingkungan
Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus
pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.
4. Hubungan Teori Florence Nightingale dengan Proses Keperawatan
a. Pengkajian atau pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitikberatkan pada kondisi lingkungan.
b. Analisa data
Data dikelompokan berdasarkan lingkungan fisik, sosial, dan mental yang berkaitan dengan
kondisi klien.
c. Masalah
Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungannya.
d. Diagnosa keperawatan
Bebagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain:
· Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektifitas asuhan
· Penyesuaian terhadap lingkungan
· Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektifitas asuhan
e. Implementasi
Upaya dasar merubah atau mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi
lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan pertumbuhan dan perkembangan
individu.
f. Evaluasi
Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu.
5. Hubungan Teori Florence Nightingale dengan Teori-Teori Lain.
· Teori adaptasi

6
Adaptasi menunjukan penyusuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya. Kemampuan diri
sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya yang berperan penting
pada setiap individu dalam berespon adaptif atau mal adaptif.
· Teori kebutuhan
Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan
kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya.
· Teori stress
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani.
Stres juga dapat menyebabkan kelelahan jika stres begitu kuat sehingga individu tidak dapat
mengatasi. Florence Nightingale, menekankan penempatan pasien dalam lingkungan yang
optimum sehingga menimumkan efek stressor, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan
pasien dengan tiba-tiba, semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor yang negatif.
6. Pendapat Mengenai Teori Konsep Dasar Keperawatan Florence Nightingale
Penulis kontemporer mulai menggali hasil pekerjaan Florence Nightingale sebagai sesuatu yang
mempunyai potensi menjadi teori dan model konseptual dari keperawatan (Meleis 1985, Torres
1986, Marriner-Toorey 1994, Chin and Jacobs 1995). Meleis (1985) mencatat bahwa konsep
Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian dimana
perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit dan itu merupakan proses awal untuk
memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat
secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih
berorientrasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan,
dan nutrisi yang adekuat (Nightingale 1860, Torres 1986).
Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkan antara status kesehatan
klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan perbaikan kondisi hygiene
dan sanitasi selama perang Crimean. Torres (1986) mencatat bahwa Nightingale memberikan
konsep dan penawaran yang dapat divalidasi memberikan dan digunakan untuk menjalankan
praktik keperawatan. Nightingale dalam teori deskripsinya memberikan cara berfikir tentang
keperawatan dan kerangka rujukan yang berfokus pada klien dan lingkungan (Torres, 1986).
Surat Nightingale dan tulisan tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien.
Marriner-Tomey, (1994), prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian dan pendidikan .
hal paling penting adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik
keperawatan . Nightingale berfikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat bahwa
observasi (pengkajian) bukan demi berbagai informasi/fakta yang mencurigakan, tetapi demi
mnyelematkan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.

7
C. FALSAFAH KEPERWATAN “FLORENCE NIGHTINGALE”
1. Definisi Falsafah Keperawatan
Falsafah keperawatan merupakan kerangka dasar yang harus dimiliki oleh seorang perawat
sebagai pedoman untuk berpikir, mengambil keputusan dan bertindak/berperilaku dalam
melaksanakan praktek keperawatan pada klien dalam rentang sehat-sakit.
Florence Nightingale (Modern Nursing)
Florence Nightingale adalah sebagai prionir era modern dalam pengembangan keperawatan
yang dikembangkan sangat dipengaruhi oleh pandangan filosofinya tentang interaksi klien dan
lingkungannya. Ia melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative proses.
Manipulasi dari lingkungan eskternal perbaikan dapat membantu proses perbaikan atau
pergantian dan kesehatan klien. Falsafah Keperawatan menurut Florence Nightingale (Modern
nursing) yaitu melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative proses.
Manipulasi dari lingkungan eskternal perbaikan dapat membantu proses perbaikan atau
pergantian dan kesehatan klien.
Konsep inti dari teori Florence Nightingale tentang falsafah keperawatan adalah lingkungan
berpengaruh terhadap proses pemulihan klien.
Faktor – faktor yang menyebabkan para perawat bersikap dan berperilaku yang mencerminkan
ketidakpahaman tentang falsafah keperawatan.
· Kurang pengetahuan berhubungan dengan latar belakang pendidikan
· Kurang pengalaman berkaitan dengan masa kerja
· Ketidakmampuan dalam pengambilan keputusan
Menurut kelompok hal- hal yang menyebabkan ketidakfahaman tentang falsafah keperwatan
dalam situasi layanan kesehatan di Indonesia adalah:
· Belum adanya standarisasi layanan keperawatan secara nasional
· Masih beragamnya latar belakang pendidikan perawat yang berakibat pada
· beragamnya pemahaman dan penerapan falsafah keperawatan dalam pelaksanaan praktek
keperawatan
· Kurangnya kesadaran perawat menampilkan sikap professional (altruism) sesuai dengan
falsafah yang mnejadi keyakinannya.
D. PARADIGMA KEPERAWATAN “FLORENCE NIGHTINGALE”
Paradigma adalah pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu
pengetahuan (Kiesterman,197). Paradigma memiliki pola dan cara pandang dasar, khas dalam
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi, dan memilih tindakan mengenai suatu
kenyataan atau fenomena kehidupan manusia. Menurut Nightingale 4 komponen paradigma
keperawatan antara lain: manusia, keperawatan, sehat-sakit (kesehatan) dan lingkungan.

8
1. Manusia
Manusia sebagai klien, yakni makhluk bio, psiko, sos, spiritual dan tersusun dari jasad (fisik)
dan jiwa (roh). Komponen fisik adalah komponen yang mempunyai wujud (dapat dilihat dan
disentuh) dan membutuhkan sesuatu untuk kelangsungan hidup seperti bernafas, makan,
minum, eliminasi, berjalan, melihat, mendengar, dan lain sebagainya. Komponen roh
merupakan komponen yang tak terwujud (tersirat, tesembunyi tapi ada) dan kita wajib meyakini
keberadaannya. Manusia mempunyai sifat yang unik dan berbeda - beda satu dengan yang
lainnya, mempunyai kebutuhan yang berbeda pula serta mengalami tingkat perkembangan dan
pertumbuhan.
Manusia sebagai klien yang bersifat keluarga (sekelompok individu) dan saling berhubungan
atau berinteraksi satu dengan yang lain dalam lingkungan atau masyarakat. Manusia sebagai
klien yang bersifat masyarakat akan memiliki kemampuan individu yang dipengaruhi oleh
fasilitas keseahatan (rumah sakit, puskesmas, posyandu), pendidikan (sekolah, institusi,
universitas), komunikasi (langsung, tidak langsung, media), dan sosial (keyakinan, pandangan,
proses berubah).
2. Keperawatan
Keperawatan memberikan pelayanan kesehatan yang profesional yang berdasarkan ilmu dan
kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio, psiko, sosial, spiritual yan komprehensif yang
ditunjukan kepada individu, kelompok, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup
seluruh proses kehidupan manusia. Perawat bertanggung jawab sepanjang kehidupan seseorang.
Perawat harus berpegang pada nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Bentuk pelayanan
yang diberikan bersifat promotif, prefentif, kuratif, dan rehabilitatif. Keperawatan bertujuan
membawa atau mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat melakukan kegiatan
melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
3. Sehat-sakit (kesehatan)
Kesehatan adalah karunia tuhan yang harus disyukuri, dipelajari, dilindungi, dan ditingkatkan.
Kesehatan adalah hak asasi dan sekaligus inverstasi serta modal utama untuk berkarya dan
beraktifitas serta produktif merupakan tujuan hidup manusia. Sehat adalah keadaan seseorang
yang dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sebagai umat manusia sesuai dengan tingkat dan
derajat masing-masing. Sehat yaitu individu yang mampu memanipulasi pengaruh lingkungan
tanpa menimbulkan ketegangan serta tidak menimbulkan ketidak seimbangan pada dirinya.
Sehat adalah adanya keseimbangan komponen-komponen biologis, psikologis, sosial budaya
dan spritual individu. Sedangkan sakit adalah keadaan yang disebabkan oleh berbagai macam
dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh, baik fungsi jaringan itu sendiri
maupun fungsi tubuh.
4. Lingkungan
Konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara keseluruhan
terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.
a. Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor
tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersihyang selalu akan mempengaruhi

9
pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan.
Lingkungan dibuatsedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain
maupun dirinya sendiri. Tempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
b. Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan srtres fisik dan
berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk,
menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
c. Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkunngan sosial terutama hubungan yang spesifik dihubungkan dengan
keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Lingkungan sosial selalu
dibicarakan dalam hubungannya dengan pasien yaitu lingkungan pasien yang secara
menyeluruh.

E. SKEMA TEORI FLORENCE NIGHTINGALE


Skema Teori Keperawatan Nightingale meliputi manusia Perawat, Kesehatan, Keperawatan,
lingkungan

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Florence Nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820 – meninggal di London, Inggris, 13
Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistik.
Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (bahasa Inggris The Lady With The Lamp) atas
jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea, di
semenanjung Krimea, Rusia.
Teori model konsep Florence nightingale memposisikan lingkungan sebagai focus asuhan
keperawatan, dan perawat tidak perlu lagi memahami seluruh proses penyakit, dalam upaya
memisahkan antara profesi keperawatan dengan kedokteran. Model dan konsep ini memberikan
inspisi dalam perkembangan praktek keperawatan, sehingga dikembangkan secara luas dengan
tindakan yang hanya memberikan kebersihan lingkungan kurang benar, akan tetapi lingkungan
dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien sehingga perlu diperhatikan. Nightingale
tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan
pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan
lingkungan,kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat (Nightingale, 1860; Torres 1986).
Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak untuk
menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merwat orang yang sakit dan
dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam proses penyembuhan
penyakit. Perawat juga bukan hanya memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit tetapi
mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, social pasien sembuh.
Falsafah Keperawatan menurut Florence Nightingale (Modern nursing) yaitu melihat penyakit
sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative proses dan 4 komponen paradigma
keperawatan antara lain: manusia, keperawatan, sehat-sakit (kesehatan) dan lingkungan.

B. SARAN
Floren Nightingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses keperawatan dan
proses penyembuhan penyakit. Marilah kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan
penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita
saying. Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak mencoba kita
tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mempunyai tekad
untuk melakukannya dengan gigih dan penuh kasih sayang.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Hidayat,Aziz Alimul. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Salemba medika:Jakarta.


2. Potter and Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.
3. http://www.countryjoe.com/nightingale/joe_grave.jpg
4. http://www.countryjoe.com/nightingale/wellow.htm
5. http://www.gambaran-model-konseptual-keperawatan.com
6. www.konsep-dasar-keperawatan-menurut-florence.html
7. Gaffar, Laode J. 1997. Pengantar Keperawata Profesional. EGC. Jakarta
8. Makalah Teori Florence Nightingale

12

Anda mungkin juga menyukai