Dosen Pengampu:
Maria Silvana Dhawo, MHPEd
Oleh:
2019
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ................................................................................................
1.2.Tujuan ..............................................................................................................
BAB 2 TEORI
2.1. Biografi ............................................................................................................
2.2. Konsep teori ....................................................................................................
2.3. Metaparadigma keperawatan ......................................................................
2.4. Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan ............
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan .....................................................................................................
3.2. Saran ...............................................................................................................
1.1.Latar Belakang
Keperawatan adalah pelayanan atau asuhan keperawatan profesional yang
bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan
ilmu dan kiat keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan obyektif klien,
mengacu pada standar profesional keperawatan dan menggunakan etika
keperawatan sebagai tuntunan utama. Teori keperawatan berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan memperkirakan, dan mengontrol hasil asuhan
keperawatan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.
Teori Evironmental Nightingale dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu
dari keperawatan modern” meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral
untuk dipenuhi oleh seorang wanita. Konsep utama bagi kesehatan adalah
ventilasi, kehangatan, cahaya, diet, kebersihan, dan ketenangan. Hampir semua
model keperawatan yang diaplikasikan dalam praktik keperawatan profesional
menggambarkan empat jenis konsep yang sama, yang disebut dengan paradigma
keperawatan, yakni :
1. Orang yang menerima asuhan keperawatan
2. Lingkungan
3. Kesehatan
4. Keperawatan
Teori Keperawatan Nightingale sangat bermanfaat bagi dunia
keperawatan, yang meletakan dasar teori keperawatan melalui filosofi
keperawatan yakni dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan
kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di
dalam perawatan orang sakit yang dikenal dengan teori lingkungannya. Selain itu
Florence juga membuat standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien.
Florance nightingale Dalam tulisannya notes on nursing: what it is and
what it is not, Florence nightingale mendirikan filosofi keperawatan pertama
berdasarkan perawatan dan perbaikan kesehatan (nightingale, 1860). Pandangan
beliau mengenai keperawatan timbul dari filosofi spiritual yang tumbuh pada
masa remaja dan dewasanya (macrae, 1995) dan menggambarkan perubahan
dalam kebutuhan masyarakat. Beliau memandang peran keperawatan sebagai
“tugas menjaga kesehatan seseorang” berdasarkan pengetahuan “bagaimana
membuat tubuh berada dalam keadaan yang bebas penyakit atau untuk sembuh
dari penyakit”. Pada tahun yang sama, beliau mendirikan program pertama yang
terorganisasi untuk melatih perawat yaitu Nightingale Ttraining School for Nurses
di rumah sakit ST. Thomas di kota London.
Nightingale merupakan perawat ahli epidemologi pertama yang melakukan
praktik. Analisis statistiknya menunjukan hubungan antara sanitasi yang buruk
dengan kolera dan disentri. Beliau memandang keperawatan sebagai pencarian
kebenaran dalam menemukan jawaban dari persoalan pertanyaan kesehatan
dengan menggunakan hokum kesehatan milik tuhan dalam praktik keperawatan.
Pada tahun 1853, nightingale menuju paris untuk belajar bersama dengan
sister of charity dan selanjutnya ditunjuk sebagai pengawas rumah sakit umum
Inggris di Turki. Pada periode ini, Nightingale membuat perubahan dalam praktik
hygiene, sanitasi dan praktik keperawatan. Beliau menjadi relawan saat perang
Crimean tahun 1853 dan mengunjungi rumah sakit dimedan perang pada malam
hari dengan membawa lampu ia kemudian dikenal sebagai “lady with the
lamp”. Fasilitas dasar, sanitasi dan nutrisi pada rumah sakit dimedan perang
sangat buruk. Akhirnya beliau ditugaskan untuk mengatur dan memperbaiki
kualitas dari fasilitas sanitasi. Sebagai hasilnya, angka kematian pada rumah sakit
barracks di scutari turki menurun dari 42,7% menjadi 2,2% dalam 6 bulan.
Usaha Florance Nightingale merupakan model awal keperawatan. Meleis
(2006) menyebutkan bahwa konsep Florance Nightingale tentang lingkungan
berfokus pada pelayanan keperawatan dan sarannya bahwa perawat tidak perlu
mengetahui semua tentang proses penyakit yang merupakan awal usaha untuk
membedakan antara keperawatan dan kedokteran.
Florance Nightingale tidak melihat keperawatan sebagai batasan administrasi
medikasi dan pengobatan, tetapi lebih sebagai penyedia udara segar, pencahayaan,
kehangatan, sanitasi, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat. Melalui observasi dan
kumpulan data, Nightingale menghubungkan status kesehatan klien dengan factor
lingkungan, diawali dengan perbaikan hygiene dan sanitasi selama perang
Crimean.
Teori diskriptif Nightingale memberikan perawat cara berpikir tentang klien
dan lingkungannya. Catatan dan tulisan Nightingale membantu perawat melayani
klien. Prinsipnya termasuk area praktik, penelitian dan edukasi. Yang terpenting,
konsep dan prinsipnya membentuk dan menjelaskan praktik keperawatan.
Nightingale mengajarkan dan menggunakan proses keperawatan, menyatakan
bahwa “observasi pentingbukan untuk membantu mengumpulkan berbagai
informasi atau fakta, tetapi untuk membantu keamanan hidup dan meningkatkan
kesehatan dan kenyamanan”.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penulisan dalam makalah ini adalah agar mahasiswa dapat
membaca dan mempelajari tentang teori keperawatan menurut
Florence Nightingale.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui biografi Florence Nightingale
2. Untuk mengetahui konsep teori keperawatan menurut Florence
Nightingale
3. Untuk mengetahui metaparadigma keperawatan dan teori tersebut
4. Untuk mengetahui aplikasi teori tersebut dalam proses asuhan
keperawatan
BAB 2
TEORI KEPERAWATAN MENURUT FLORENCE NIGHTINGALE
2.1. Biografi
Florence Nightingale lahir di Firenze, Italia pada tanggal 12 Mei 1820 dan
dibesarkan dalam keluarga yang berada. Namanya diambil dari kota tempat ia
dilahirkan. Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze
dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris.
Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewah
milik ayahnya, William Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah kaya di
Derbyshire, London, Inggris. Sementara ibunya adalah keturunan ningrat dan
keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang. Florence Nightingale memiliki
seorang saudara perempuan bernama Parthenope. Pada masa remaja mulai terlihat
perilaku mereka yang kontras dan Parthenope hidup sesuai dengan martabatnya
sebagai putri seorang tuan tanah. Pada masa itu wanita ningrat, kaya, dan
berpendidikan aktivitasnya cenderung bersenang-senang saja dan malas,
sementara Florence lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang
membutuhkan.
Pada usia dewasa Florence yang lebih cantik dari kakaknya, dan sebagai
seorang putri tuan tanah yang kaya, mendapat banyak lamaran untuk menikah.
Namun semua itu ia tolak, karena Florence merasa "terpanggil" untuk mengurus
hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan. Pada tahun 1851, kala menginjak
usia 31 tahun, ia dilamar oleh Richard Monckton Milnes seorang penyair dan
seorang ningrat (Baron of Houghton), lamaran inipun ia tolak karena pada tahun
itu ia sudah membulatkan tekad untuk mengabdikan dirinya pada dunia
keperawatan. Keinginan ini ditentang keras oleh ibunya dan kakaknya. Hal ini
dikarenakan pada masa itu di Inggris, perawat adalah pekerjaan hina dan sebuah
rumah sakit adalah tempat yang jorok. Banyak orang memanggil dokter untuk
datang ke rumah dan dirawat di rumah.
Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau "buntut" (keluarga tentara
yang miskin) yang mengikuti kemana tentara pergi.
Profesi perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh dalam keadaan
terbuka, sehingga dianggap profesi ini bukan profesi sopan wanita baik-baik
dan banyak pasien memperlakukan wanita tidak berpendidikan yang berada di
rumah sakit dengan tidak senonoh
Perawat di Inggris pada masa itu lebih banyak laki-laki daripada perempuan
karena alasan-alasan tersebut di atas.
Perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak.
Pada bulan bulan Maret 1855, hampir enam bulan setelah Florence
Nightingale datang, komisi kebersihan Inggris datang dan memperbaiki sistem
pembuangan limbah dan sirkulasi udara, sejak saat itu tingkat kematian menurun
drastis. Namun Florence tetap percaya saat itu bahwa tingkat kematian disebabkan
oleh nutrisi yang kurang dari suplai makanan dan beratnya beban pekerjaan
tentara. Pemikiran ini baru berubah saat Florence kembali ke Inggris dan
mengumpulkan bukti dihadapan Komisi Kerajaan untuk Kesehatan
Tentara Inggris (Royal Commission on the Health of the Army), akhirnya ia
diyakinkan bahwa saat itu para prajurit di rumah sakit meninggal akibat kondisi
rumah sakit yang kotor dan memprihatinkan. Hal ini berpengaruh pada kariernya
di kemudian hari di mana ia gigih mengkampanyekan kebersihan lingkungan
sebagai hal yang utama. Kampanye ini berhasil dinilai dari turunnya angka
kematian prajurit pada saat damai (tidak sedang berperang) dan menunjukkan
betapa pentingnya disain sistem pembuangan limbah dan ventilasi udara sebuah
rumah sakit.
Pada suatu kali, saat pertempuran dahsyat di luar kota telah berlalu,
seorang bintara datang dan melapor pada Florence bahwa dari kedua belah pihak
korban yang berjatuhan banyak sekali. Florence menanti rombongan pertama,
namun ternyata jumlahnya sedikit, ia bertanya pada bintara tersebut apa yang
terjadi dengan korban lainnya. Bintara tersebut mengatakan bahwa korban
selanjutnya harus menunggu sampai besok karena sudah terlanjur gelap. Florence
memaksa bintara tersebut untuk mengantarnya ke bekas medan
pertempuran untuk mengumpulkan korban yang masih bisa diselamatkan karena
bila mereka menunggu hingga esok hari korban-korban tersebut bisa mati
kehabisan darah. Saat bintara tersebut terlihat enggan, Florence mengancam akan
melaporkannya kepada Mayor Prince. Berangkatlah mereka berenam ke bekas
medan pertempuran, semuanya pria, hanya Florence satu-satunya wanita. Florence
dengan berbekal lentera membalik dan memeriksa tubuh-tubuh yang
bergelimpangan, membawa siapa saja yang masih hidup dan masih bisa
diselamatkan, termasuk prajurit Rusia. Malam itu mereka kembali dengan
membawa lima belas prajurit, dua belas prajurit Inggris dan tiga prajurit Rusia.
Semenjak saat itu setiap terjadi pertempuran, pada malam harinya Florence
berkeliling dengan lampu untuk mencari prajurit-prajurit yang masih hidup dan
mulailah ia terkenal sebagai bidadari berlampu yang menolong di gelap gulita.
Banyak nyawa tertolong yang seharusnya sudah meninggal.
Pada tahun 1882 perawat-perawat yang lulus dari sekolah Florence telah
tumbuh dan mengembangkan pengaruh mereka pada awal-awal pengembangan
profesi keperawatan. Beberapa dari mereka telah diangkat menjadi perawat senior
(matron), termasuk di rumah sakit-rumah sakit London seperti St. Mary's
Hospital, Westminster Hospital, St Marylebone Workhouse Infirmary dan the
Hospital for Incurables (Putney); dan diseluruh Inggris, seperti: Royal Victoria
Hospital, Netley; Edinburgh Royal Infirmary; Cumberland Infirmary; Liverpool
Royal Infirmary dan juga di Sydney Hospital, di New South Wales, Australia.
Orang sakit menjadi pihak yang paling beruntung di sini, disamping mereka
mendapatkan perawatan yang baik dan memuaskan, angka kematian dapat ditekan
serendah mungkin. Buku dan buah pikiran Florence Nightingale menjadi sangat
bermanfaat dalam hal ini.
Pada tahun 1907 pada umurnya yang ke 87 tahun Raja Inggris, di hadapan
beratus-ratus undangan menganugerahkan Florence Nightingale dengan bintang
jasa The Order Of Merit dan Florence Nightingale menjadi wanita pertama yang
menerima bintang tanda jasa ini. Pada tahun 1908 ia dianugerahkan Honorary
Freedom of the City dari kota London. Nightingale adalah seorang anggota Gereja
Anglikan Inggris. Pada tanggal 7 Februari 1837 – tidak lama sebelum ulang
tahunnya ke-17 – sesuatu terjadi yang akan mengubah hidupnya: ia menulis,
"Tuhan berbicara padaku dan memanggilku untuk melayani-Nya."
2.3.1 Manusia
2.3.2 Sehat-Sakit
2.3.3 Lingkungan
2.4.1. Pengkajian
2.4.3. Perencanaan
2.4.4. Implementasi
Mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan
yang baik untuk mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, dan perkembangan
individu
2.4.5. Evaluasi
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Teori model konsep Florence nightingale memposisikan lingkungan
sebagai focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu lagi memahami
seluruh proses penyakit, dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan
dengan kedokteran. Model dan konsep ini memberikan inspisi dalam
perkembangan praktek keperawatan, sehingga dikembangkan secara luas dengan
tindakan yang hanya memberikan kebersihan lingkungan kurang benar, akan
tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien sehingga
perlu diperhatikan. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang
hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih
berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,kebersihan,
ketenangan dan nutrisi yang adekuat (Nightingale, 1860; Torres 1986).
Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi
tidak untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah
merawat orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting dan
sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Perawat juga bukan
hanya memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit tetapi mereka juga harus
bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, social pasien sembuh.
3.2. Saran
Floren Nightingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam
proses keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Marilah kita sebagai
perawat berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat.
Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita sayangi. Menjadi
perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak menacoba kita
tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita
mempunyai tekad untuk melakukannya dengan gigih dan penuh kasih sayang.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Florence_Nightingale
https://www.academia.edu/6283099/Makalah_Florence
https://id.scribd.com/doc/213917603/teori-keperawatan-Florence-Nightingale
https://www.scribd.com/document/360789437/makalah-teori-n-FLORENCE-docx