Anda di halaman 1dari 17

Konsep Teori Florence Nightingale

BIOGRAFI

Nightingle memiliki nama lengkap Florence Ningtingle. Beliau lahir di


Firenze(Florence), Italia pada tanggal 12 Mei 1820. Florence merupakan keturunan
dari keluarga bangsawan yang terpandang. Ayahnya seorang tuan tanah kaya di
Derbyshire, London yang bernama Wiliam Nightingle. Ibunya keturunan ningrat juga
yang bernama Frances (“Fanny”) Nightingale née Smith. Florence memiliki seorang
kakak bernama Parthenope. Semasa kecil ia tinggal di rumah mewah milik ayahnya
di Lea Hurst. Saat usia remaja, ia berbeda seperti anak bangsawan lainnya yang
kerjaannya hanya berdiam diri dan bermewah-mewah di rumahnya. Florence selalu
keluar rumah untuk bersosialisasi dan membantu masyarakat yang membutuhkan
di sekitar rumahnya.

Kehidupan Florence Nightingale yang Menginspirasi


Pada tahun 1846 ia mengenal lebih jauh tentang Rumah Sakit Modern Pioner yang
dipelopori oleh seorang Pendeta Theodor Fliedner bersama istrinya di Kaiserswerth,
Jerman. Sedangkan rumah sakit tersebut dikelola oleh biarawati Lutheran dari
kalangan katolik. Pada saat di sana, Florence sangat terpesona dan kagum dengan
pekerjaan sosial perawat yang sealu dipraktikan oleh biarawati. Sehingga pada saat
pulang ke Inggris, Florence memiliki harapan mengenai keperawatan.

Selang 5 tahun semenjak ia dari Kaiserswerth Jerman, yaitu saat usianya menginjak
31 tahun, ia menolak lamaran seorang penyair dan bangsawan yang bernama
Richard Monckton Milnes. Karena ia membulatkan tekadnya untuk mengabdikan diri
di dunia keperawatan. Tetapi keinginannya menjadi perawat ditentang oleh pihak
keluarganya. Ibu dan kakanya melarang keras menjadi perawat, karena saat itu
ditempatnya pekerjaan menjadi perawat dianggap hina. Sedangkan ayahnya
membolehkan Florence untuk mengabdikan diri untuk kemanusiaan, tetapi tidak
setuju jika Florence harus bekerja di rumah sakit. Karena saat itu rumah sakit
merupakan tempat yang kotor dan menjijikan. Namun Florence tetap saja kembali
ke Kaiserswerth. Keluarga Florence sangat khawatir terjadi implikasi sosial karena
tempat untuk mendapatkan pelatihan selama 4 bulan oleh biarawati merupakan
rumah sakit berlatar belakang Katholik sedangkan Florence Kristen Protestan. Lalu
setelah itu, Florence juga pernah bekerja di rumah sakit orang miskin di Perancis.
Tempat Florence Nightingale Menimba Ilmu
Kemudian selang 2 tahun, tepatnya pada tanggal 12 Agustus 1953, Florence kembali
ke London dan bekerja di Institute for the Care of Sick Gentlewomen, sebuah rumah
sakit kecil di Upper Harley Street sebagai pengawas bagian keperawatan. Posisi ini ia
tekuni hingga Oktober 1854, karena pada tahun tersebut ia menjadi sukarelawan
untuk merawat korban pada Perang Krimea. Dan ayahnya selalu memberikan uang
sebanyak €500 pertahun (Rp.425 juta pada saat sekarang) sehingga ia dapat meniti
karirnya dengan baik dan hidup nyaman.

Pada saat Florence bekerja di rumah sakit tersebut, ia menentang keras komite
rumah sakit tersebut karena peraturannya yang melarang pasien Khatolik untuk
dirawat di rumah sakit tersebut. Sehingga Florence mengancam akan
mengundurkan diri kecuali pihak rumah sakit merubah peraturan memberinya izin
tertulis bahwa; “ Rumah Sakit akan menerima tidak saja pasien yang beragama
Katolik, tetapi juga Yahudi dan agama lainnya, serta memperbolehkan mereka
menerima kunjungan dari pendeta-pendeta mereka termasuk rabi, dan ulama untuk
orang Islam”. Dan akhirnya komite rumah sakit pun menyetujuinya.

Perjuangan Florence Nightingale Saat Konflik


Terjadinya perang di Semenanjung Krimea tahun 1854, menimbulkan banyak korban
dan Florence membuat surat pengajuan diri untuk menjadi sukarelawan kepada
Sydney Hubert yang saat itu menjabat sebagai Menteri Penerangan Inggris. Florence
merupakan sukarelawan wanita satu-satunya. Untuk itu ia melatih 38 gadis untuk
menjadi sukarelawan, yang salah satunya adalah bibinya yang bernama Mai Smith.
Pada tanggal 21 Oktober 1854 mereka pergi ke Turki dengan menumpang sebuah
kapal dan pada bulan November 1854 mereka mendarat di rumah sakit pinggir
pantai di Scutari.

Pada saat Florence tiba, kondisi rumah sakit yang menjadi penampungan korban
perang sangat mengerikan dan memprihatinkan. Karena korban perang
bergeletakan dimana-mana tanpa ada tempat berteduh dan merawatnya. Selain itu,
potongan tubuh sisa amputasi tertumpuk di luar, tidak ada yang membuangnya
sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.

Singkat cerita, selama Florence berada sebulan di sana, keadaan rumah sakit sudah
mengalami perubahan, jeritan dan rintihan prajurit yang terluka sudah berkurang,
walaupun masih ada sisa bau yang tidak sedap akibat tumpukan sisa amputasi.
Perawat yang bekerja di sana berada di bawah pengawasan Florence. Dan setiap
malam ketika semua orang beristirahat, Florence selalu menulis pengalaman dan
cita-cita tentang keperawatan, dan obat-obatan apa saja yang ia ketahui.

Kerja keras Florence membersihkan rumah sakit tersebut tidak berpengaruh banyak.
Karena kebanyakan prajurit yang meninggal bukan karena luka akibat perang, tetapi
penyakit seperti tipes, tifoid, kolera, dan disentri. Sehingga rumah sakit tidak
mampu untuk menampung jumlah prajurit. Akibat dari itu, menyebabkan
pembuangan limbah dan ventilasi memburuk. Setelah Florence berada 6 bulan di
sana, tepatnya pada bulan Maret 1955, komisi kebersihan inggris datang untuk
membersihkan pembuangan limbah dan sistem ventilasi sehingga jumlah kematian
menurun drastis. Awalnya Florence meyakini bahwa kematian para prajurit akibat
kekurangan nutrisi dari makanan dan akibat beban kerja, tetapi setelah Florence
membawa bukti-bukti ke komisi kesehatan Inggris, akhirnya Florence menyadari
bahwa kematian yang tinggi para prajurit tersebut akibat kondisi rumah sakit yang
kotor dan memprihatinkan. Oleh karena itu, ia mengkampanyekan bahwa
pentingnya kebersihan lingkungan untuk kesehatan, yang salah satunya adalah
pentingnya desain pembuangan limbah dan ventilasi udara sebuah rumah sakit.

Pada saat pertempuran di luar kota telah berlalu, seorang bintara melapor ke
Florence bahwa banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Bintara tersebut
mengatakan rombongan pertama yang datang jumlahnya sedikit sedangkan
rombongan kedua akan diantarkan pada esok hari karena hari akan gelap. Tetapi
Florence memaksa bintara tersebut untuk mengantarkannya kepada korban karena
jika ditunggu hingga besok, korban akan mati karena kehabisan darah. Dengan bekal
hanya lampu lentera, mereka berangkat ke tempat para korban di bekas medan
pertempuran.

Singkat cerita semenjak terjadi pertempuran, pada malam harinya Florence


berkeliling mencari prajurit yang masih hidup dan yang masih dapat ditolong dengan
berbekal lampu lentera. Sehingga ia terkenal dengan bidadari berlampu yang
menolong di gelap gulita.
Pada tanggal 29 November 1855 ketika Florence masih di Turki, publik memberikan
pengakuan kepada Florence Nightingle untuk hasil kerjanya pada saat perang.
Sehingga pada saat Florence ke London, pada tanggal 7 Agustus 1957 ia kembali
sebagai pahlawan. Kemudian ia diundang oleh tokoh-tokoh masyarakat untuk
menghadiri suatu badan yang bernama “Dana Nightingale”, dimana yang menjadi
Sekretaris Kehormatan adalah Sidney Herbert dan yang menjadi ketuanya adalah
Adipati Cambridge. Badan tersebut berhasil mengumpulkan dana sebanyak ₤45.000
sebagai rasa terima kasih dan bangga dari masyarakat Inggris karena telah
menyelamatkan banyak jiwa dari kematian.

Lalu dana tersebut oleh Florence dipakai untuk membangun sekolah perawat khusus
wanita pertama yang letaknya berada di lingkungan rumah sakit St. Thomas
Hospital, London. Saat dibuka pada tanggal 9 Juli 1860, berpuluh-puluh gadis
mendaftarkan diri untuk dapat bersekolah di tempat terebut. Dengan didirikannya
sekolah tersebut hilanglah gambaran mengenai perawat yang pekerjaannya
dianggap hina, tetapi kini diletakkan dasar baru bahwa perawat merupakan
seseorang yang terdidik. Saat ini sekolah tersebut bernama Sekolah Perawat dan
Kebidanan Florence Nightingale (Florence Nightingale School of Nursing and
Midwifery) dan merupakan bagian dari Akademi King College London.

Karya Florence Nightingale " Notes on Nursing "


Pada tahun 1860 juga Florence menulis buku setebal 136 halaman yang berjudul
Notes on Nursing. Buku tersebut dipakai sebagai acuan pada kurikulum di sekolah
Florence dan sekolah keperawatan lainnya. Pada tahun 1861 terbit lanjutan buku
tersebut dengan tambahan bagian tentang perawatan bayi. Selang 8 tahun, yaitu
pada tahun 1869 berdirilah Universitas Medis Wanita yang dipelopori oleh Florence
Nightingle dan Elizabeth Blackwell.

Karir Florence terus menanjak hingga ia terus mendapatkan penghargaan dari


berbagai pihak. Contohnya, pada tahun 1883 Florence dianugerahi medali Palang
Merah Kerajaan (The Royal Red Cross) oleh Ratu Victoria, lalu pada tahun 1907
Florence dianugerahi bintang jasa The Order Of Merit dan Florence Nightingale
menjadi wanita pertama yang menerima bintang tanda jasa ini, dan pada tahun
1908 ia dianugerahkan Honorary Freedom of the City dari kota London.
Sudah sekitar 59 tahun, Florence mengabdikan dirinya dalam dunia keperawatan
dan membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Akhirnya pada
tanggal 13 Agustus 1910 saat usianya menginjak 90 tahun, Florence meninggal dunia
dan dimakamkan di Gereja St. Margaret yang terletak di East Wellow, Hampshire,
Inggris.
BAB 1

1.1 Latar Belakang

Era modern keperawatan ialah era perkembangan sistematik dari keperawatan

menuju kepada keperawatan sebagai profesi. Bermula dari pandangan dan pernyataan

dari Florence Nightingale yang mempunyai visi yang sangat maju tentang keperawatan

dalam perkembangan teori keperawatan (Kusnanto, 2004).

Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin

ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan

mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Teori

keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan

sehingga model keperawatan ini mengadung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu

sendiri yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam

batas kewenangan sebagai perawat.

Konsep Keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual

atau model keperawatan. Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk

memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model

konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat

mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat

dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat

kerjakan. Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk

pelayanan keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusi

berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan

keperawatan.
Dalam keperawatan terdapat beberapa model konsep keperawaratan berdasarkan

pandangan ahli dalam bidang keperawatan,yang memiliki keyakinan,dan nilai yang

mendasarinya,tujuan yang hendak dicapai serta pengetahuan dan keterampilan yang

ada.dan salah satunya adalah “Model Konsep Dan Teori Keperawatan Florence

Nightingale”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang teori Florence Nightingale?

2. Apa definisi dan konsep mayor dari teori Florence Nightingale?

3. Bagaimana penjelasan skema/bagan model konseptual teori Florence

Nightingale?

4. Bagaimana aplikasi model konseptual Florence Nightingale dalam keperawatan?

5. Apa kelemahan teori Florence Nightingale?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penulisan dalam makalah ini adalah agar mahasiswa

dapat membaca dan mempelajari tentang konsepkeperawatan menurut

Florence Nightingale.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui latar belakang dari teori Florence Nightingale.

2. Mengetahui definisi dan konsep mayor teori Florence Nightingale.

3. Mengetahui penjelasan skema/bagan model konseptual teori Florence


Nightingale.

4. Mengetahui aplikasi model konseptual teori Florence Nightingale dalam

keperawatan.

5. Mengetahui kelemahan teori Florence Nightingale.

1.4 Manfaat

Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga pembaca dalam hal

mempelajari teori Florence Nightingale yaitu dari segi latar belakang teori, definisi teori

Florence Nightingale, konsep mayor teori Florence Nightingale, skema/bagan model

konseptual Florence Nightingale, aplikasi model konseptual dalam keperawatan, dan

kelemahan teori Florece Nightingale.

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Teori Florence Nightingale

Teori Nightingale adalah teori yang mengemukakan tentang lingkungan. Florence

Noghtingale sendiri adalah perawat yang pertama kali ada di dunia dan beliau di kenal

sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat pasien dan memiliki jiwa

penolong serta sangat berperan penting dalam perkembangan ilmu keperawatan.

Penulis kontemporer mulai menggali hasil pekerjaan Florence Nightingale

sebagai sesuatu yang mempunyai potensi menjadi teori dan model konseptual dari
keperawatan (Meleis 1985, Torres 1986, Marriner-Toorey 1994, Chin and Jacobs 1995).

Meleis (1985) mencatat bahwa konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai

fokus asuhan keperawatan dan perhatian dimana perawat tidak perlu memahami seluruh

proses penyakit dan itu merupakan proses awal untuk memisahkan antara profesi

keperawatan dan kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang

hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientrasi

pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan

nutrisi yang adekuat (Nightingale 1860, Torres 1986).

Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkan antara

status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan

perbaikan kondisi hygiene dan sanitasi selama perang Crimean. Torres (1986) mencatat

bahwa Nightingale memberikan konsep dan penawaran yang dapat divalidasi

memberikan dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan. Nightingale dalam

teori deskripsinya memberikan cara berfikir tentang keperawatan dan kerangka rujukan

yang berfokus pada klien dan lingkungan (Torres, 1986). Surat Nightingale dan tulisan

tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien. Marriner-Tomey, (1994),

prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian dan pendidikan . hal paling penting

adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik keperawatan .

Nightingale berfikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat bahwa observasi

(pengkajian) bukan demi berbagai informasi/fakta yang mencurigakan, tetapi demi

menyelematkan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.


2.2 Definisi dan Konsep Mayor

1. Definisi teori

Teori merupakan kumpulan konsep, definisi, dan usulan yang

memproyeksikan sebuah pandangan sistematis tentang suatu fenomena dengan

merancang hubungan khusus antar-konsep guna menggambarkan, menjelaskan,

memprediksi, dan/atau mengendalikan fenomena yang ada (Asmadi, 2008).

Untuk memudahkan alur berpikir mengenai hubungan dan pengaruh logis

antar-konsep serta untuk merealisasikan teori keperawatan ke dalam praktik,

diperlukan suatu model keperawatan. Keperawatan sebagai ilmu dan profesi harus

didukung oleh teori dan model konseptual agar pelayanan keperawatan yang

diberikan semakin professional (Asmadi, 2008).

Florence Nightingale adalah salah satu perawat pertama untuk

mendokumentasikan dampak lingkungan yang dibangun terhadap pasien. Selain

menulis tentang sanitasi, tingkat infeksi, dan ventilasi, Nightingale memahami

bahwa aspek lingkungan seperti warna, suara, dan cahaya, bersama dengan

kehadiran perawat, memberikan kontribusi untuk mendapatkan kesehatan

Florence Nightingale, yang kita kenal sebagai perawat yang membangun

landasan teori bagi profesi keperawatan, mengembangkan dan menerbitkan suatu

filosofi dan suatu teori tentang hubungan antara kesehatan dan keperawatan

(Soemowinoto, 2008). Titik berat teo


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era modern keperawatan ialah era perkembangan sistematik dari keperawatan

menuju kepada keperawatan sebagai profesi. Bermula dari pandangan dan pernyataan

dari Florence Nightingale yang mempunyai visi yang sangat maju tentang keperawatan

dalam perkembangan teori keperawatan (Kusnanto, 2004).

Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin

ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan

mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Teori

keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan

sehingga model keperawatan ini mengadung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu

sendiri yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam

batas kewenangan sebagai perawat.

Konsep Keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual

atau model keperawatan. Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk

memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model
konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat

mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat

dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat

kerjakan. Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk

pelayanan keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusi

berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan

keperawatan.

Dalam keperawatan terdapat beberapa model konsep keperawaratan berdasarkan

pandangan ahli dalam bidang keperawatan,yang memiliki keyakinan,dan nilai yang

mendasarinya,tujuan yang hendak dicapai serta pengetahuan dan keterampilan yang

ada.dan salah satunya adalah “Model Konsep Dan Teori Keperawatan Florence

Nightingale”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang teori Florence Nightingale?

2. Apa definisi dan konsep mayor dari teori Florence Nightingale?

3. Bagaimana penjelasan skema/bagan model konseptual teori Florence

Nightingale?

4. Bagaimana aplikasi model konseptual Florence Nightingale dalam keperawatan?

5. Apa kelemahan teori Florence Nightingale?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penulisan dalam makalah ini adalah agar mahasiswa

dapat membaca dan mempelajari tentang konsepkeperawatan menurut


Florence Nightingale.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui latar belakang dari teori Florence Nightingale.

2. Mengetahui definisi dan konsep mayor teori Florence Nightingale.

3. Mengetahui penjelasan skema/bagan model konseptual teori Florence

Nightingale.

4. Mengetahui aplikasi model konseptual teori Florence Nightingale dalam

keperawatan.

5. Mengetahui kelemahan teori Florence Nightingale

1.4 Manfaat

Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga pembaca dalam hal

mempelajari teori Florence Nightingale yaitu dari segi latar belakang teori, definisi teori

Florence Nightingale, konsep mayor teori Florence Nightingale, skema/bagan model

konseptual Florence Nightingale, aplikasi model konseptual dalam keperawatan, dan

kelemahan teori Florece Nightingale.

BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Teori Florence Nightingale

Teori Nightingale adalah teori yang mengemukakan tentang lingkungan. Florence

Noghtingale sendiri adalah perawat yang pertama kali ada di dunia dan beliau di kenal

sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat pasien dan memiliki jiwa

penolong serta sangat berperan penting dalam perkembangan ilmu keperawatan.

Penulis kontemporer mulai menggali hasil pekerjaan Florence Nightingale

sebagai sesuatu yang mempunyai potensi menjadi teori dan model konseptual dari

keperawatan (Meleis 1985, Torres 1986, Marriner-Toorey 1994, Chin and Jacobs 1995).

Meleis (1985) mencatat bahwa konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai

fokus asuhan keperawatan dan perhatian dimana perawat tidak perlu memahami seluruh

proses penyakit dan itu merupakan proses awal untuk memisahkan antara profesi

keperawatan dan kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang

hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientrasi

pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan

nutrisi yang adekuat (Nightingale 1860, Torres 1986).

Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkan antara

status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan

perbaikan kondisi hygiene dan sanitasi selama perang Crimean. Torres (1986) mencatat

bahwa Nightingale memberikan konsep dan penawaran yang dapat divalidasi

memberikan dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan. Nightingale dalam

teori deskripsinya memberikan cara berfikir tentang keperawatan dan kerangka rujukan
yang berfokus pada klien dan lingkungan (Torres, 1986). Surat Nightingale dan tulisan

tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien. Marriner-Tomey, (1994),

prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian dan pendidikan . hal paling penting

adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik keperawatan .

Nightingale berfikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat bahwa observasi

(pengkajian) bukan demi berbagai informasi/fakta yang mencurigakan, tetapi demi

menyelematkan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.

2.2 Definisi dan Konsep Mayor

1. Definisi teori

Teori merupakan kumpulan konsep, definisi, dan usulan yang

memproyeksikan sebuah pandangan sistematis tentang suatu fenomena dengan

merancang hubungan khusus antar-konsep guna menggambarkan, menjelaskan,

memprediksi, dan/atau mengendalikan fenomena yang ada (Asmadi, 2008).

Untuk memudahkan alur berpikir mengenai hubungan dan pengaruh logis

antar-konsep serta untuk merealisasikan teori keperawatan ke dalam praktik,

diperlukan suatu model keperawatan. Keperawatan sebagai ilmu dan profesi harus

didukung oleh teori dan model konseptual agar pelayanan keperawatan yang

diberikan semakin professional (Asmadi, 2008).

Florence Nightingale adalah salah satu perawat pertama untuk

mendokumentasikan dampak lingkungan yang dibangun terhadap pasien. Selain

menulis tentang sanitasi, tingkat infeksi, dan ventilasi, Nightingale memahami

bahwa aspek lingkungan seperti warna, suara, dan cahaya, bersama dengan
kehadiran perawat, memberikan kontribusi untuk mendapatkan kesehatan

Florence Nightingale, yang kita kenal sebagai perawat yang membangun

landasan teori bagi profesi keperawatan, mengembangkan dan menerbitkan suatu

filosofi dan suatu teori tentang hubungan antara kesehatan dan keperawatan

(Soemowinoto, 2008). Titik berat teori

Anda mungkin juga menyukai