Anda di halaman 1dari 13

ANALISA JURNAL TOERI KEPERAWATAN HILDEGARD PEPLAU

FALSAFAH KEPERAWATAN

Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah falsafah keperawatan dengan


dosen pengampu : Ns. Alfid Tri Afandi, S.Kep., M.Kep

oleh

Norma Nabilah
NIM 152310101123

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
2018
2
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................1
BAB 2 ANALISA JURNAL.............................................................2
2.1 jurnal utama.....................................................................2
2.2 Jurnal Pembanding..........................................................4
2.3 Analisa ............................................................................7
BAB 3 PENUTUP........................................................................... .9
3.1 kesimpulan..................................................................... 9
3.2 saran ...............................................................................9
Daftar Pustaka ................................................................................10
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam ilmu keperawatan sering sekali teori yang digunakan adalah teori yang
merupakan pendapat dari tokoh-tokoh yang ahli di bidang ilmu keperawatan,
tokoh tersebut salah satunya adalah Peplau.Makalah analisa jurnal ini disusun
dengan tujuan untuk menjelaskan kepada mahasiswa tentang model konsep dan
teori keperawatan menurut peplau, selain itu dengan adanya makalah ini
diharapkan mahasiswa dapat mengerti bagaimana tugas dan sikap perawat yang
seharusnya serta dapat mengimplementasikannya dalam lingkungan kerja nanti.

1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah analisa jurnal ini adalah untuk :
1) Mengetahui kontribusi teori Peplau pada pengetahuan kejiwaan dan
keperawatan
2) Mengetahui teori hubungan interpersonal peplau dan aplikasi
perawatan darurat dalam pedesaan

1
BAB II
ANALISA JURNAL

2.1 Jurnal Utama


Judul Peplau’s Contributions to Psychiatric and Nursing Knowledge
Kontribusi Peplau untuk Pengetahuan Kejiwaan dan
Keperawatan

Penulis Lisa Y. Adams, PhD


Tahun 2017
Alamat Link http://jmhan.org/index.php/JMHAN/article/view/3
Metode Menurut Fawcett J dalam artikel Contemporary nursing
knowledge: Analysis and evaluation of nursing. Models and
theories dalam jurnal ini disebutkan bahwa model teoritis Peplau
tentang hubungan interpersonal berkisar keperawatan
psikodinamik di mana perawat berusaha memahami tingkah
lakunya sendiri dan orang lain dan menerapkan prinsip
hubungan manusia kepada seseorang kebutuhan yang
teridentifikasi. ( Fawcett J, 2005 )

Pengetahuan estetik atau artistik juga dijalin melalui teori


hubungan interpersonal Peplau. Itu sangat premis teori yang
melibatkan perawat-pasien hubungan memancarkan komponen
perasaan, dan memiliki apresiasi yang mendalam tentang arti
dari suatu situasi baik perawat maupun pasien.

Cara itu memberi praktik keperawatan kejiwaan yang


bermakna arahan dan bimbingan untuk berhasil berinteraksi dan
campur tangan dengan pasien. Teori hubungan interpersonal

2
Peplau memungkinkan banyak kesempatan bagi perawat untuk
memanfaatkan pribadinya basis pengetahuan dan
menggunakannya untuk kepentingan pasien dan menggerakkan
hubungannya dengan pasien ke depan ke keadaan dewasa. Saat
perawat bergerak melalui fase hubungan yang berkembang dan
mengadopsi tertentu peran, banyak dari apa arti situasi bagi
perawat berasal dari pengalaman dan ilmunya sendiri. Hal ini
memungkinkan perawat untuk membawa kemungkinan situasi
yang baru untuk situasi / pasien tertentu.Secara eksplisit, seperti
yang tersirat dalam asumsinya, perawat dapat menggunakan
pengetahuan pribadinya juga untuk memupuk pengembangan
kepribadian pasien.

Dalam model ini, perawat mengadopsi banyak peran untuk


bergerak hubungan ke depan dan berdampak bagys bagi
kesehatan kejiwaan pasien. Dimana perawat bisa menjadi satu
atau banyak berikut ini:
1) Sebagai orang asing, di mana ia pertama kali bertemu
sabar dan memandangnya tidak menghakimi dan
obyektif untuk mengidentifikasi kebutuhannya
2) Sebagai narasumber dia memberikan informasi yang
dibutuhkan kepadanya
3) Sebagai seorang guru dia mendidik dan memberi
informasi untuk meningkatkan pemahaman
kebutuhannya
4) Sebagai seorang pemimpin dia memandu pasien, melalui
kerja sama dan partisipasi aktif, seperti yang ia upayakan
memenuhi kebutuhannya
5) Sebagai pengganti, dia membantu pasien
mengidentifikasi persamaan dan perbedaan di antara
mereka yang membantu menentukan ketergantungan /

3
kemandirian seseorang
6) Sebagai konselor perawat membantu pasien belajar dari
pengalamannya sendiri untuk meningkatkan
pemahamannya tentang diri mereka
Hasil Teori Hildegard Peplau tentang interpersonal adalah salah
satu teori yang berkontribusi terhadap keperawatan pengetahuan.
teorinya dirasakan sangat berperan dalam kontribusinya terhadap
pengetahuan keperawatandan disiplin keperawatan khusus
psikiatri /keperawatan kesehatan mental. Sementara sikap
pribadi Peplaudan stamina profesional memberinya
ketelitian untuk membangun pengetahuan keperawatan,
masyarakat.

2.2 Jurnal Pembanding


Judul Peplau's Theory of Interpersonal Relations: Application in
Emergency and Rural Nursing
Teori Hubungan Interpersonal Peplau Dan Aplikasi Perawatan
Darurat Dalam Pedesaan
Penulis Joanne F. Senn, RN; BSN
Tahun 2013
Alamat Link https://www.researchgate.net/profile/Joanne_Senn/publication/2
33941074_Peplau%27s_Theory_of_Interpersonal_Relations_Ap
plication_in_Emergency_and_Rural_Nursing/links/56b1059508
aed7ba3feade66/Peplaus-Theory-of-Interpersonal-Relations-
Application-in-Emergency-and-Rural-
Nursing.pdf?origin=publication_detail
Metode Perawat darurat dapat menggunakan komponen teori
peplau terutama ketika menerapkan prinsip-prinsip fase dalam
hubungan perawat-pasien. Proses digunakan oleh perawat triase

4
di departemen darurat adalah serupa untuk proses yang
dijelaskan dalam fase orientasi awal teori lainnya. Selama
pertemuan awal, tahapan ditetapkan selama interaksi antara
perawat dan pasien. Tipe dan kualitas interaksi yang baik dapat
memfasilitasi atau menghalangi tingkatan lebih lanjut
komunikasi.
Peplau bertanggung jawab untuk mengembangkan
protokol untuk digunakandalam praktik keperawatan bagi pasien
yang mengalami kecemasan berat. Perawat mengamati untuk
kecemasan terkait tingkah laku seperti menangis, berteriak, atau
hiperventilasi seperti yang ditampilkan oleh pasien.
Konsekuensinya, perawat harus fokus pada upaya
mempertahankan kesadaran pasien akan kecemasan dan
menghubungkannya dengan perilaku menghilangkan kecemasan
(Fawcett, 2010).
Perawat darurat terus berinteraksi dengan pasien dalam
fase kerja melalui konseling dan mengklarifikasi informasi.
Dalam pengaturan gawat darurat, perawat menggunakan fase
hubungan perawat-pasien dalam periode singkat karena
kunjungan ruang gawat darurat rata-rata biasanya kurang dari
empat jam. Perawat umumnya merupakan multi-tasker yang
sangat baik di Indonesia bahwa mereka dapat berbicara dengan
pasien secara terapeutik, saat melakukan tugas seperti memulai
saluran intravena, atau mengubah berpakaian. Dalam hal ini,
perawat menggunakan hubungan perawat-pasien dengan
keterampilan dan empati, dan dia mengembangkan hubungan
timbal balik kepercayaan memfasilitasi kemandirian pasien
dengan positif perilaku kesehatan. Teori Peplau dapat digunakan
secara tepat dalam konteks praktik keperawatan darurat.

Teori Peplau dan keperawatan pedesaan bisa berguna, khususnya

5
dalam proses hubungan perawat-pasien dan untuk menyediakan
landasan bagi penelitian keperawatan lebih lanjut. Menurut
Koloroutis (2010), hubungan perawat-pasien adalah fondasi
untuk pengiriman perawatan yang sangat baik. Perawat
akuntabilitas untuk hubungan terapeutik dengan pasien adalah
penting dalam mencapai hasil kualitas. Perspektif ini berbeda,
tetapi memiliki tema empati yang umum, hubungan perawat-
pasien, mendengarkan, dan memajukan promosi kesehatan
tingkah laku. Konsep-konsepnya keperawatan pedesaan
didasarkan pada pernyataan tentang individu pedesaan
kepercayaan, lingkungan tempat mereka tinggal, dan sistem
sosial mereka. Metaparadigma keperawatan tampaknya
kurang definisi dalam literatur keperawatan pedesaan.
Satu perbedaan utama antara keperawatan pedesaan dan Peplau
adalah bahwa keperawatan pedesaan terbatas
populasi pedesaan tertentu, dan tidak dapat diterapkan secara
umum. Untuk mengatasi hal itu banyak jenis keperawatan
lainnya yang dapat digunakan. Perawat tentu bisa berlaku
beberapa konsep keperawatan pedesaan ketika merawat
penduduk pedesaan.
Hasil Teori Peplau dan konsep dari pedesaan keperawatan terus
berkembang untuk memandu praktik keperawatan di masa
depan. Informasi yang diperoleh melalui pengembangan teori
keperawatan dan penelitian, dapat memberikan dan
meningkatkan validitas dan substansi ke ilmu unik keperawatan.
Penting bagi perawat untuk menggunakan teori keperawatan dan
model konseptual dalam konteks yang sesuai pengaturan dan
populasi. Berbasis bukti praktek, teori keperawatan memberikan
blok bangunan yang kuat untuk menghasilkan penelitian khusus
untuk intervensi keperawatan,yang penting untuk meningkatkan
promosi kesehatan dan perilaku pencegahan kesehatan untuk

6
pasien dalam bentuk kegiatan yang dapat langsung bertanggung
jawab untuk hasil kesehatan yang positif.

2.3 Analisis
Persamaan Perbedaan
Kedua jurnal diatas sama sama Tidak terdapat cara dalam aplikasi
membahas tentang teori keperawatan praktik darurat dan pedesaan, hanya saja
hildegrad peplau yang isinya rata rata dalam pedesaan perlu diperhatikan
memiliki kesamaan antara bagaimana populasi sehingga dapat berkolaborasi
hubungan perawat – pasien yang dengan teori keperawatan yang lainnya,
efektif untuk menuju kesehtan yang dalam hal ini dapat dicontohkan dengan
optimal. Keperawatan peplau adanya kolaborasi teori peplau dengan
menekankan pentingnya interaksi dan transkultural budaya sehingga dapat
komunikasi dimana dalam peplau diperoleh hasil yang lebih maksimal.
disebutkan terdapat tujuh peran yang
dapat dilakukan perawat dalam
menjalankan perannya yakni :

1) Peran Asing: Menerima klien


dengan cara yang sama saat
bertemu orang asing dalam situasi
kehidupan lainnya; memberikan
iklim menerima bahwa
membangun kepercayaan.
2) Peran Sumber: Jawaban
pertanyaan, menafsirkan data
pengobatan klinis, memberikan
informasi.
3) Peran Pengajaran: Memberikan
instruksi dan memberikan

7
pelatihan; melibatkan analisis dan
sintesis dari pengalaman peserta
didik.
4) Peran Konseling: Membantu klien
memahami dan mengintegrasikan
makna keadaan hidup saat ini;
memberikan bimbingan dan
dorongan untuk melakukan
perubahan
5) Peran pengganti: Membantu klien
memperjelas domain dari
ketergantungan, saling
ketergantungan, dan kemandirian
dan bertindak atas nama klien
sebagai advokat
6) Kepemimpinan Aktif: Membantu
klien memikul tanggung jawab
maksimal untuk memenuhi tujuan
pengobatan dengan cara saling
memuaskan
7) Teknis peran ahli: Menyediakan
perawatan fisik dengan
menampilkan keterampilan klinis;
Mengoperasikan peralatan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses


interaktif. Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan
klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan
adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai
kemantapan pengembangan kepribadian. Teori dan gagasan Peplau dikembangkan
untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu perawat
berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat
bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali.

3.2 Saran

Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem holistic yang
terdiri dari bio-psiko-sosial-spiritual. Pada teori Peplau ini mempunyai kelemahan
yaitu lebih menitikberatkan pada keperawatan jiwa, hal ini dapat dibuktikan pada
gagasan Peplau yang di kembangkan pada pemantapan perkembangan kepribadia

9
DAFTAR PUSTAKA

1) Koloroutis, M. (2010). Relationship-based care: A model for transferring


practice. Minneapolis, MN: Creative Care Management, Inc
2) Fawcett, J. (2010). Contemporary nursing knowledge: Analysis and
evaluation of nursing models and theories (2nd ed.). Philadelphia: F. A.
Davis.
3) Fawcett J. Contemporary nursing knowledge: Analysis and evaluation of
nursing. Models and theories (2nd Ed.). Philadelphia: F. A. Davis; 2005
4) Joanne F. Senn, RN; BSN.2013. Peplau's Theory of Interpersonal
Relations: Application in Emergency and Rural Nursing. SAGE.
Diunduh dari
https://www.researchgate.net/profile/Joanne_Senn/publication/233941074
_Peplau%27s_Theory_of_Interpersonal_Relations_Application_in_Emerg
ency_and_Rural_Nursing/links/56b1059508aed7ba3feade66/Peplaus-
Theory-of-Interpersonal-Relations-Application-in-Emergency-and-Rural-
Nursing.pdf?origin=publication_detail
5) Lisa Y. Adams, PhD. 2017. Peplau’s Contributions to Psychiatric and
Nursing Knowledge. Journal of MENTAL HEALTH and ADDICTION
NURSING. Diunduh dari
http://jmhan.org/index.php/JMHAN/article/view/3

10

Anda mungkin juga menyukai