Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS JURNAL 2

OLEH : KELOMPOK 2
Identitas Jurnal
• Judul :Nurses' Motivation and Satisfaction at Work: An Exploratory
Study at the Centro Hospitalar S. João
• Penulis : Fatima Gomes
• Tujuan : Menilai motivasi dan kepuasan kerja perawat serta mengukur
dampak dari variabel sosio-demografis dan sosio-profesional, yaitu
kontrak profesional.
Hasil
Faktor pertama disebut "Ekspektasi Kinerja - Bond", karena variable yang
merupakan hal yang terkait dengan ekspektasi atau harapan bahwa
kinerja yang baik akan memungkinkan ikatan yang lebih aman untuk
organisasi.

Faktor kedua disebut "Nilai Obligasi - Kinerja "karena hal ini terkait
dengan pendapat perawat sehubungan dengan dampak ikatan
memiliki kinerja, bagaimana pengaruh kontrak kerja,motivasi untuk
bekerja, akibatnya memiliki kinerja yang baik atau buruk.

Faktor Ketiga disebut "Pengakuan dan Keamanan", karena hal


ini berhubungan dengan pengakuan bahwa perawat memiliki
tim, serta dalam pemenuhan pribadi tujuan mereka dan
keamanan yang mereka kerjakan di tempat kerja.
2. Analisis faktor dilakukan untuk mengoptimalkan jumlah
faktor yang sedikit ke terbesar menjelaskan persentase
varians. Solusi akhir ditemukan enam faktor dengan total
61,31% dari perbedaan dijelaskan. Nilai konsistensi internal dari
semua faktor yang sesuai dengan proposal Nunnally (1978)
dengan pengecualian faktor kelima, dengan α = 0,61.
Faktor-faktor yang ditunjuk sesuai dengan konsep yang
dianalisis dalam item masing-masing.

3. Faktor Hubungan dengan pasien ditemukan di QST tidak


muncul secara individual dalam skala ini, tetapi masuk dalam
konten pekerjaan yang masuk akal.
Hasil ini menunjukkan bahwa perawat
mempertimbangkan situasi yang
stabil dan aman di tempat kerja
menjadi penting untuk kinerja, dan
bahwa mereka memiliki harapan yang
Nilai tertinggi dalam Skala Motivasi rendah tentang gagasan bahwa kinerja
ditemukan dalam "Nilai Obligasi- yang baik akan menyebabkan situasi
Performance“ kontrak yang lebih baik (peningkatan
keamanan). Adapun skala kepuasan,
nilai tertinggi ditemukan di "kepuasan
dan terendah dalam dimensi dengan hubungandengan pasien
"Ekspektasi Kinerja-Bond". "dimensi, diikuti oleh kepuasan
dengan" isi pekerjaan “

terendah di "Kepuasan dengan


remunerasi.“
• Nilai terendah ditemukan dalam
"Kepuasan Dibandingkan dengan
remunerasi." Di sini, seperti dalam
skala kepuasan, perawat tidak
memberikan penekanan untuk
• Perawat juga tidak menunjukkan remunerasi sebagai faktor
kepuasan tinggi dengan kepuasan.
pengakuan sosial dan
pembangunan
• Hal ini juga penting untuk
menyebutkan bahwa semua nilai-
nilai rata-rata dibandingkan
dimensi kepuasan yang lebih
rendah dari nilai-nilai kepuasan
mutlak, yang mengungkapkan
persepsi kesenjangan antar
perawat. Dimensi 'Intent
pengunduran diri' adalah rendah.
Implikasi Keperawatan
1. Perawat sebagai pemberi keperawatan 1. Perawat sebagai konsultan
2. Perawat sebagai pemberi perawatan 2. Perawat sebagai konsultan yaitu peran
secara langsung yaitu peran perawat perawat yang bertugas sebagai tempat
dalam memberikan asuhan konsultasi pasien dalam pemberian
keperawatan secara langsung kepada informasi, dukungan atau memberi
individu, keluarga dan kelompok ajaran tentang tujuan pelayanan
dengan menggunakan energi dan keperawatan yang diberikan. Dalam
waktu seminimal mungkin.Perawat ini mengambil keputusan mengenai
langsung mengkaji kondisi kesehatan pengobatan yang akan dipilih dan
pasien, merencanakan, dijalani, klien memerlukan informasi
mengimplementasi dan mengevaluasi dan berkonsultasi dengan tenaga
asuhan keperawatan. kesehatan.
3. Dalam jurnal ini faktor yang 3. Dalam jurnal ini dengan peran
terpenting adalah kepuasan kerja. perawat sebagai konsultan dapat
Jadi, dengan memberikanya pelayanan meningkatkan trust terhadap perawat
keperawatan dengan baik dapat tersebut, sehingga akan timbulnya
meningkatkan motivasi dalam komunikasi yang harmonis antara
melakukan keperawatan terhadap pasien dan perawat tersebut
klien.
Soal no 2
Jelaskan salah satu variabel jurnal yang membahas mengenai motivasi
Jawaban
1. Jenis kontrak kerja merupakan variabel yang membahas mengenai
motivasi dimana di dalam variabel ini tersirat bahwasanya motivasi
sangatlah penting bagi perawat.
2. Perawat dengan FTC memiliki harapan besar bahwa kinerja mereka bisa
meningkatkan kontrak mereka maka dari situ dijabarkan bahwasannya
motivasi sangatlah berpengaruh bagi perawat untuk dapat
meningkatkan kontrak mereka karena perawat yang memiliki motivasi
yang tinggi akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya dan
dengan kinerja yang bagus maka tidak akan menutup kemungkinan
akan bisa memperpanjang kontrak kerja.
3. Hal ini juga dijelaskan mengapa mereka menemukan kepuasaan lebih di
dimensi tertentu (seperti kepuasaan dengan hubngan dengan
pasien,kepuasaan remunerasi, kepuasan dengan isi pekerjaan dan
kepuasan dengan pengakuan dan pengembangan).
Soal no 3
Jelaskan keterkaitan salah satu teori motivasi dengan variabel motivasi
dalam jurnal
Jawaban
• Menurut Abraham C. dn Shanley F (1997), menyebutkan bahwa Mcdowell (1989)
dalam penelitiannya menemukan hal-hal yang memotivasi perawat tetap
bekerja di keperawatan, yaitu
1. Kepuasan kerja
2. Pengembangan professional
3. Kondisi kerja yang baik
4. Tingkat penggajian

• Penelitian jurnal mempertimbangkan variabel sosio-profesional dan sosio-


demografis, sebagai contoh disini diambil variabel sosio-profesional,
• dalam penelitian jurnal mengatakan bahwa perawat merasa lebih puas dalam
hal-hal yang berkaitan dengan faktor-faktor sosial dan manusia. Hubungan baik
antara perawat dengan pasien lebih meningkatkan faktor kepuasan perawat
dibandingkan dengan remunerasi. Remunerasi adalah faktor yang sedikit
menunjukkan kepuasan perawat.
Soal no 4
• Jelaskan Alat ukur motivasi yang digunakan dan kaitkan isi kuesioner
dengan konsep motivasi (carilah sumber lain yang mencantumkan
alat ukur)
Alat ukur motivasi yang digunakan adalah :

• Tes proyektif yaitu dimana kita merupakan cerminan dari apa yang
ada dalam diri kita. Agar kita mengenali apa yang orang pikirkan maka
kita beri stimulus yang harus diinterprestasikan. Menurut Mc Leland
dalam teorinya dikatakan bahwa, manusia memiliki tiga kebutuhan
yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n-ach), kebutuhan untuk power
(n-power), kebutuhan untuk berafiliasi (n-aff).

• Kuesioner yang dilakukan dengan cara seperti klien diminta untuk


mengisi kuesioner yag berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang
dapat memancing motivasi klien.
Isi Kuesioner ini dibagi dalam tiga bagian. sebagian besar dikuasai oleh
pertanyaan tertutup.
• Bagian pertama dari kuesioner didedikasikan untuk sosio-demografis
dan profesional karakterisasi peserta, dengan pertanyaan tentang usia,
jenis kelamin, dan status perkawinan, anak-anak, waktu kualifikasi
akademik pengalaman yang diperoleh di keperawatan, tempat pelatihan
kejuruan atau lembaga pelatihan.
• Bagian kedua berputar di sekitar motivasi dari para perawat.
Pembangunan item, lebih besar penekanan diberikan kepada teori
pelanggaran harapan V. Vroom untuk bagian dari motivasi kuesioner
(MQ).
• Bagian ketiga memiliki sekelompok pertanyaan-pertanyaan yang
dimaksudkan untuk mengevaluasi, di istilah global , tingkat
kepuasan dengan serangkaian faktor (SQ), berdasarkan Herzberg
Teori Motivation Hygiene, dan kelompok lain yang serupa pertanyaan
ditujukan untuk mengumpulkan data mengenai perbandingan
perawat dengan Obligasi lain kontrak (CSQ), untuk menilai persepsi
keadilan yang didasarkan pada teori ekuitas Adam.
• Isi kuesioner itu terdapat profesional yang ada hubungan dari teori
Herzberg yang menjelaskan tentang motivasi dalam kepuasan dan
ketidakpuasan kerja. Sehingga perawat harus bersikap profesional
dengan pekerjaanya dan kontrak kerja yang juga berpengaruh
terhadap motivasi kerja.
1. Korelasi. Korelasi merupakan yang paling penting yang
ditemukan dalam dimensi Kepuasan dengan kondisi kerja .
korelasi negatif yamg paling menonjol adalah Para perawat
paling tidak puas dengan remunerasi (penggajian)

2. Pada kuisioner motivasi Pria menunjukkan lebih "maksud


untuk meninggalkan pekerjaan" dibandingkan dengan
wanita, dan sebaliknya terlihat pada "kepuasan dengan
pengawasan" dan "dibandingkan kepuasan dengan
pengawasan", yang memiliki hasil yang lebih tinggi di kalangan
perempuan
1. Quisoner juga berhubungan antara motivasi pada status
pernikahan perawat.

2. perawat lajang menunjukkan niat yang lebih tinggi untuk


meninggalkan pekerjaan, ekspektasi kinerja ikatan, nilai ikatan
kinerja dan kepuasan pada penggajian.

3. Pada kepuasan dengan kondisi kerja perawat yang menikah


memiliki nilai yang lebih tinggi.
1. Hubungan dengan pasien adalah faktor yang yang paling
berharga
2. diikuti oleh kepuasan dengan isi pekerjaan.
3. Imbalan adalah faktor yang menunjukkan sedikit kepuasan,
diikuti oleh pengakuan sosial dan pembangunan.
4. Salah satu kesimpulan utama adalah bahwa perawat merasa
lebih puas dalam hal-hal yang berkaitan dengan faktor-faktor
sosial dan manusia daripada pada penggajian.
5. Jenis kontrak kerja merupakan variabel penting dalam apa yang
menyangkut motivasi perawat.

Anda mungkin juga menyukai