Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN
“PRACTICE THEORY”

DISUSUN OLEH KELOMPOK :

1. Adinda Prayetno W (1710002)


2. Aisyah Wulan R (1710004)
3. Alifa Nur Ayni (1710008)
4. Arin Dwi Wijayanti (1710014)
5. Erica mauliana Puteri (1710030)
6. Nanda Fitriana (1710066)
7. Nur Yeni Sandata (1710076)
8. Riska Wahyu K. (1710092)
9. Ulfa Trianingsih (1710106)
10. Vene Aulia (1710108)
11. Wiwid Yudha Taruna (1710112)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan Makalah Teori
Keperawatan Practice Theory tepat pada waktunya.

Ucapan terima kasih yang di tujukan kepada PJMK, dosen


pembimbing, beserta rekan-rekan. Untuk memenuhi Tugas Falsafah dan
Teori Keperawatan yang di buat sebagai salah satu bentuk melatih
kemandirian di bidang Pendidikan

Adapun tujuan di laksanakan Pembelajaran Falsafah dan Teori


Keperawatan adalah untuk menambah wawasan, juga meningkatkan
Prestasi Mahasiswa, dengan di laksanakan ini penulis dapat
mengembangkan, melaksanakan dan mempraktikkan ilmu yang telah di
dapat.

Penulis menyadari bahwa pembuatan Makalah ini masih terdapat


kekurangan baik dalam bentuk tulisan, isi, informasi maupun dalam
bentuk penyajian. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik
serta saran untuk perbaikan makalah ini. Semua guna mendukung agar
yang penulis buat dapat lebih baik lagi di kemudian hari.
PENULIS

Kelompok

DAFTAR ISI

Cover .......................................................................................................................... i

Kata Pengantar ........................................................................................................... ii

Daftar Isi .................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Kata Pengantar……………………………………….....
B. Latar Belakang ...............................................................................................
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................
D. Rumusan Masalah ..........................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Definisi Practice Theory ......................................................................................


1.2 Ciri Practice Theory ……………………………………………………………
1.3 Fungsi Practice Theory .......................................................................................
1.4 Karakteristik Practice Theory ………………………………………………….
1.5 Kelebihan Practice Theory …………………………………………………….
1.6 Kekurangan Practice Theory …………………………......................................
1.7 Contoh Practice Theory ……………………………………………………….
1.8 Teori Menurut Dorothea E. Orem ……………………………………………..
1.9 Teori Menurut Peterson & Bredow, 2004 ……………………………………..

BAB III PEMBAHASAN

A. Kesimpulan ....................................................................................................

B. Saran ..............................................................................................................

Daftar Pustaka ............................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan yang
bersifat komprehensif meliputi biopsikososiokultural dan spiritual yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit
dengan pendekatan proses keperawatan. Pelayanan keperawatan yang berkualitas
didukung oleh pengembangan teori dan model konseptual keperawatan. Perlu diyakini
bahwa penerapan suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan akan
berdampak pada peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Pelayanan keperawatan
sebagai pelayanan profesional akan berkembang bila didukung oleh teori dan model
keperawatan serta pengembangan riset keperawatan dan diimplementasikan di dalam
praktek keperawatan.
Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan rasional dalam
menyelesaikan masalah keperawatan yang ada, dengan pendekatan yang dilakukan
tersebut bentuk penyelesaian masalah keperawatan dapat terarah dan terencana dengan
baik, dimana dalam asuhan keperawatan terdapat beberapa tahap yaitu pengkajian,
penegakkan diagnosa, perencanaan, implimentasi tindakan, dan evaluasi.
Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari meta theory,
grand theory, middle range theory, dan practice theory. Teori-teori tersebut
diklasifikasikan berdasarkan tingkat keabstrakannya, dimulai dari meta theory sebagai
yang paling abstrak, hingga practice theory sebagai yang lebih konkrit. Level ke empat
dari teori tersebut (metatheory) adalah teori dengan level tertinggi dan dijelaskan dengan
prefix “meta”, yang berarti “perubahan pada posisi”, “diluar”, pada level tertinggi, atau
“melebihi” dan merujuk pada body of knowledge tentang body of knowledge atau
tentang suatu bidang pembelajaran seperti metamatematika (Krippendorf 1986 dalam Sell
dan Kalofissudis, 2004). Model konseptual keperawatan dikembangkan oleh para ahli
keperawatan dengan harapan dapat menjadi kerangka berpikir perawat, sehingga perawat
perlu memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan askep dalam
praktek keperawatan.
Teori Practice Theory yang merupakan level keempat dari teori keperawatan akan
dibahas lebih jauh dalam makalah ini.
B. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan konsep Practice Theory dan beberapa
teori didalamnya yang dikembangkan oleh beberapa tokoh keperawatan.
C. Sistematika Penulisan
Dalam makalah ini akan dibahas:
1.1 Definisi Practice Theory
1.2 Ciri Practice Theory
1.3 Fungsi Practice Theory
1.4 Karakteristik Practice Theory
1.5 Kelebihan Practice Theory
1.6 Kekurangan Practice Theory
1.7 Contoh Practice Theory
1.8 Teori Menurut Dorothea E. Orem
1.9 Teori Menurut Peterson & Bredow, 2004
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Definisi Practice Theory

o Practice Theory adalah teori bagaimana makhluk sosial dengan motif yang beragam dan niat
mereka beragam, membuat dan mengubah dunia dimana mereka tinggal.
o Practice theory lebih spesifik dan jelas cakupannya dibanding middle range theory, teori pada
level ini juga didefinisikan juga sebagai prescriptive theory, situation-spesific theory dan micro
theory. Practice theory menentukan tindakan atau intervensi keperawatan yang cocok untuk
mencapai tujuan teetentu, fokus pada fenomena keperawatan yang spesifik dengan memberikan
arahan langsung pada praktek keperawatan dan mempunyai pernyataan teoritis yang jelas
hipotesis dengan menguraikan kejelasan fenomena. Practice theory menyediakan kerangka kerja
untuk intervensi keperawatan dan memprediksi hasil dan memprediksi hasil dan efek dari
praktek keperawatan itu sendiri.
1.2 Ciri Practice Theory
 Lebih tidak abstrak, lebih spesifik dan cakupannya lebih sempit dibandingkan dengan
middle range theory.
 Berorientasi pada suatu tindakan nyata untuk tujuan yang spesifik.
 Fokus kepada fenomena keperawatan spesifik yang mencerminkan praktik klinis dan
hanya terbatas kepada populasi atau bagian dari situasi pada teori
1.3 Fungsi Practice Theory :
a. Digunakan untuk intervensi keperawatan psikomotor atau aspek komunikasi seperti
konseling dan edukas
b. Berasal dari grand atau middle theory atau berasal dari beberapa penelitian yang
mendeskripsikan, menjelaskan, dan menentukan intervensi keperawatan
c. Mengkombinasikan beberapa prinsip dan arahan untuk digunakan dalam praktik dan
sering kali berperan dalam pengujian sebuah teori.
1.4 Karakteristik Practice Theory
- Fokus Lebih spesifik dan dapat diterapkan sebagai intervensi keperawatan
- Sudah dapat diterapkan dalam bentuk intervensi keperawatan sesuai dengan hasil
penelitian, karena Merupakan refleksi dari keberagaman dari fenomena keperawatan
- Mudah dilakukan penelitian dan praktik dalam bidang keperawatan.
- Merupakan standard hasil dari proses penelitian yang dapat diterapkan sebagai intervensi
keperawatan (bedasarkan konsep-konsep empiris).sangat terbatas dalam hal waktu dan
lingkup aplikasi
1.5 Kelebihan Practice Theory
- Sangat konkret
- Dapat dijadikan dasar dalam tindakan praktik keperawatan
- Spesifik pada satu fenomena
- Fokus terhadap Hasil dari penelitian proses dan tindakan klien dalam sebuah kondisi
tertentu.
1.6 Kekurangan Practice Theory
- Fokus pada situasi tertentu, maka jika menemukan situasi tententu harus dilakukan
penelitian kembali. Contoh nya: practice orem untuk selfcare in person withcancer, jika
ingin diaplikasikan untuk gagal ginjal maka perlu dilakukan penelitian lagi, contohnya
selfcare agency in person with end stage renal Disease.
1.7 Contoh Practice Theory
Practice: NursingPractice Science: Wholly Compensatory, Partly Compensatory, Supportive
Educative System,
Practice: Ilmu Keperawatan Praktis: Kompensasi, Kompensasi, Pendukung Sistem Pendukung
sepenuhnya
1.8 Teori Menurut Dorothea E. Orem
 Self-Care Deficit Nursing Theory (SCDNT) dikemukakan oleh Dorothea E Orem sebagai
suatu panduan untuk pengembangan kurikulum bagi perawat praktikal.
 Orem mengemukakan tiga teori yang saling berhubungan dan telah dipertimbangkan
sebagai salah satu teori yang dipergunakan oleh banyak penggunanya.
 Inti utama dari ketiga teori tersebut adalah bahwa seseorang berfungsi dan
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya dengan perawatan untuk
dirinya sendiri.
 Grand theory SCDNT menurut Orem ini merupakan dasar untuk mengembangkan teori-
teori pada tingkatan lebih spesifik yang dapat di uji secara empiris
 Orem melabel grand theory menjadi 3 teori yang merupakan middle teory dari SCDNT
(Aligood, 2010)
 Teori yang pertama adalah self care deficits atau defisit perawatan diri merupakan teori
yang lebih komprehensif dan inti dari ide-idenya (Orem, 2001, p.132).
 Teori tersebut memiliki lingkup yang lebih sempit dibandingkan dengan grand theory
yang meliputi self care, self care agency, therapeutic self care demand, self care deficit,
nursing agency dan nursing system.
 Tingkatan teori yang paling akhir pada level teori adalah Practice Theory yang
digunakan dalam proses keperawatan pada pasien. Orem (2001) telah menggunakan
nursing practice sciences yang meliputi :
a. Wholly compensatory, merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan
bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan ketidak mampuan pasien dalam
memenuhi tindakan keperawatan secara mandiri.
b. Partly compensatory, merupakan pemberian perawatan diri sendiri secara sebagian saja
dan ditujukan pada pasien yang memerlukan bantuan minimal, contohnya pada pasien
post operasi.
c. Supportive educative system, dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang
memerlukan agar mampu melakukan perawatan mandiri.
d. Practice theory Orem banyak dikembangkan oleh beberapa pihak yang sangat tertarik
dengan konsep self care.
e. Misalnya penerapan self care pada pasien kanker dalam desertasi oleh Magnan pada
tahun 2001, pada pasien dengan migraine oleh Meyer pada tahun 2000 dalam
desertasinya dan gagal ginjal stadium akhir oleh Morgan pada tahun 1998 serta banyak
lagi penerapan dari teori Orem Self Care Defisit Nursing Theory.
1.9 Teori Menurut Peterson & Bredow 2004
Practice theory lebih spesifik dan jelas cakupannya dibanding middle range theory, teori pada
level ini juga didefinisikan juga sebagai prescriptive theory, situations-spesific theory, dan micro
theory. Practice theory menetukan tindakan atau intervensi keperawatan yang cocok untuk
mencapai tujuan tertentu, fokus pada fenomena keperawatan yang spesifik dengan memberikan
arahan langsung pada praktek keperawatan dan mempunyai pernyataan teoritis yang jelas,
hipotesis dengan menguraikan kejelasan fenomone. Practice theory menyediakan kerangka kerja
untuk intervensi keperawatan dan memprediksi hasil dan efek dari praktek keperawatan itu
sendiri (Peterson & Bredow, 2004).
Practice theory berkembang dari middle range theory, pengalaman praktik keperawatan dan uji
empiris. Pengalaman praktik klinis perawat dapat menjadi sumber utama untuk pengembangan
practice theory keperawatan. Kedalaman dan kompleksitas teori keperawatan digambarkan dan
dijelaskan melalui apresiasi secara mendalam terhadap fenomena keperawatan dan hubungan
antara aspek pada situasi keperawatan (McKenna, 1997). Contoh Practice theory yaitu bonding
attachment theory, therapeutic touch, exercise as selfcare, caring for patient with chronic skin
disease, quality of care, dll (Peterson & Bredow, 2004).
BAB III
PENUTUP

Teori sistem Keperawatan dikenal sebagai teori Self Care, dimana orang dewasa
dapat merawat diri mereka sendiri sedangkan bayi, lansia, dan orang sakit
membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhannya.
Suatu pelayanan yang berpusat pada kebutuhan manusia untuk mengurus diri yang
menunjang kesehatan, kehidupan, sembuh dari penyakit secara mandiri.

A. KESIMPULAN
1. Agar teori bermanfaat dalam praktek keperawatan, teori tersbut harus
fokus minimalnya terhadap satu ospek proses perawatan.
2. Perawat dan pasien saling memikirkan pencapaian tujuan yaitu
kesehatan yang di inginkan.
3. Penelitian sarana-sarana untuk mencapai tujuan bertransaksi dan
meraih tujuan yang sempurna.

B. SARAN
1. Sebagai calon seoran perawat, hendaklah kita bisa mencontoh teori -
teori dari para pencetus teori keperawatan yang telah ada, khususnya
teori Practice Theory
2. Dalam penelitian hendaklah dibuat dan diadakan untuk di terapkan di
unit rumah sakit, di perawatan ambulatri, populasi pasien, untuk
masa sekarang & masa yang akan datang, komputerisasi dalam
merekam system perawatan kesehatan.
3. Hubungan dalam praktek sangatlah jelas karena profesi keperawatan
merupan satu fungsi interaksi antara individu, group dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai