Anda di halaman 1dari 12

Makalah

disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan

Fasilitator : Ns. Alfid Tri Afandi, S.Kep.M.Kep

Oleh :

Raditya Putra Yuwana 122310101067

Siti Sholikhah 172310101162

Efadatus Zakiyah 172310101163

Iftitah Rahma Ramadhani 172310101164

Rafika Diana Martha 172310101165

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017
PRAKATA

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Teori Keperawatan
Nola J Pender. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Falsafah dan Teori
Keperawatan.
Penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari kontribusi berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ns. Alfid Tri Afandi, M.Kep selaku dosen penanggung jawab mata kuliah Falsafah dan Teori
Keperawatan;
2. Semua pihak yang secara tidak langsung membantu terciptanya makalah ini yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah
ini. Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jember, 10 September 2017


Penulis
DAFTAR ISI

Halaman judul ..............................................................................................


Kata pengantar .............................................................................................
Daftar isi.......................................................................................................
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang ............................................................................
1.2 Rumusan masalah .......................................................................
1.3 Tujuan.........................................................................................

Bab II Pembahasan
2.1 Latar belakang Nola J. Pender ...............................................
2.2 Konsep-konsep utama Nola J. Pender .......................................

2.3 Asumsi-asumsi Nola J. Pender...................................................


2.4 Aplikasi teori dalam keperawatan ..............................................
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan ................................................................................
Daftar pustaka
BAB 1.
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan
nasional yang diupayakan oleh pemerintah. Salah satu tujuan pokok pembangunan kesehatan
adalah peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dan mengatasi sendiri masalah
kesehatan sederhana terutama melalui upaya peningkatan, pencegahan dan penyembuhan. Hal
ini sesuai dengan prilaku masyarakat yang di harapkan dalam Indonesia Sehat 2010 yaitu:
bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya
penyakit dan melindungi dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan
kesehatan masyarakat (Sudayasa, 2010).
Perubahan paradigma ini menempatkan perawat pada posisi kunci dalam peran dan
fungsinya. Hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik di
rumah sakit maupun tatanan pelayanan kesehatan yang lain dilakukan oleh perawat
(Cohen,1996).
preventif ini telah direspon oleh ahli teori keperawatan Nola. J Pender dengan
menghasilkan sebuah karya fenomenal tentang Health Promotion Model atau model
promosi kesehatan. Model ini menggabungkan 2 teori yaitu teori nilai harapan (expectancy
value) dan teori kognitif sosial (social cognitive theory) yang konsisten dengan semua teori
yang memandang pentingnya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit adalah suatu yang
hal logis dan ekonomis. Makalah ini akan mencoba membahas tentang model promosi
kesehatan dari Nola J. Pender serta komponen paradigm keperawatan tentang model promosi
kesehatan
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mempunyai beberapa rumusan masalah, yaitu di
antaranya :
1.2.1 Bagaimana latar belakang Nola J. Pender
1.2.2 Apa saja konsep utama Nola J. Pender
1.2.3 Apa Asumsi Asumsi utama Keperawatan Nola J. Pender
1.2.4 Bagaimana Aplikasi teori Nola J. Pender
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui latar belakang Nola J. Pender
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja Konsep utama Nola J. Pender
1.3.3 Untuk mengetahui apa saja Asumsi Asumsi utama Keperawatan Nola J. Pender
1.3.4 Untuk mengetahui bagaimana Aplikasi teori Nola J. Pender
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Latar belakang Nola J. Pender


Konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual
atau model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses,
peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta - fakta yang telah diobservasi, tetapi
kurang adanya bukti secara langsung (Hidayat & Alimul Azis, 2004). Teori keperawatan
digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan, sehingga model
keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang
memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat di tempat
mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat (Hidayat & Alimul Azis,
2004). Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek
keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut
bekerja. Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen dasar
seperti; adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek
yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap
kebutuhan semua pasien, serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh
perawat dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien.
Teori keperawatan Nola J. Pender muncul karena adanya suatu bentuk pergeseran
paradigma keperawatan, dimana pergesaran pardigma ini terjadi dalam suatu bentuk
pemberian pelayanan kesehatan yang sejatinya menitik beratkan pada paradigma kesehatan
dan konsep keperawatan yang holistik dalam memandang sebuah penyaikit dan berbagai
gajala penyebabnya, bukan hanya terfokus pada pelayanannya saja (Potter & Perry, 2005).
perawat melakukan upaya promosi dan preventif kemudian munculah teori dan model
konseptual dari Nola J. Pender yang berjudul Health Promotion Model atau biasanya di
sebut dengan model promosi kesehatan.
2.2 Konsep-konsep Nola J. Pender
Model konseptual Nola J Pender yaitu Health Promotion Model (HPM), HPM
mengintegrasikan beberapa gagasan. Pusat dari HPM adalah sosial learning theory dari
Albert Bandura (1977 dalam Alligood, 2000) yang menyatakan pentingnya proses
pengetahuan dalam merubah perilaku. Social learning theory, sekarang diubah menjadi
social cognitive theory yang mencakup self beliefs: self-attribution, self evaluation, and
self efficacy. Self efficacy merupakan gagasan utama dalam HPM. HPM sama dalam
pengertiannya dengan Health belief model tetapi HPM tidak terbatas hanya dalam
memaparkan tentang perilaku pencegahan penyakit. HPM berbeda dari health belief model
yang mana HPM tidak memasukkan ketakutan dan ancaman sebagai sumber motivasi
dalam perilaku kesehatan. Tetapi, HPM mengembangkan cakupan perilaku untuk
meningkatkan kesehatan dan kemampuan untuk mengaplikasikannya sepanjang hidup.
Perubahan paradigma ini menempatkan perawat pada posisi kunci dalam peran dan
fungsinya. Hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik di
rumah sakit maupun tatanan pelayanan kesehatan lain yang dilakukan oleh perawat
(Cohen, 1996). Perubahan peradigma pelayanan kesehatan dari kuratif kearah promotif
dan peventif ini telah direspon oleh ahli teori keperawatan Pender dengan menghasilkan
karya tentang Health Promotion Model atau model promosi kesehatan. Model ini
menggabungkan 2 teori yaitu teori nilai harapan (expectancy value) dan teori kognitif
social (social cognitive theory) yang konsisten dengan semua teori yang memandang
pentingnya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit adalah suatu yang hal logis dan
ekonomis.
Menurut Asmadi (2008), adapun komponen elemen dari teori ini adalah sebagai
berikut:
a. Teori Nilai Harapan (Expectancy value Theory)
Menurut teori nilai harapan, perilaku sehat bersifat rasional dan ekonomis.
Seseorang akan mulai bertindak dari perilakunya yang akan tetap digunakan dalam
dirinya, ada 2 hal pokok yaitu:
1. Hasil tindakan bersifat positif
2. Pengambilan tidakan untuk menyempurnakan hasil yang diinginkan
b. Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory)
Teori model interaksi yang meliputi Iingkungan, manusia dan perilaku yang saling
mempengaruhi. Teori ini menekankan pada:
1. Pengarahan diri (self direction)
2. Pengaturan diri (self regulation)
3. Persepsi terhadap kemajuan diri (self efficacy)
Teori ini mengemukakan bahwa manusia memiliki kemampuan dasar:
a. Simbolisasi yaitu proses dan transformasi pengalaman sebagai petunjuk
untuk tindakan yang akan datang.
b. Pikiran ke depan, mengantisipasi kejadian yang akan muncul dan
merencanakan tindakan untuk mencapai tujuan yang bermutu.
c. Belajar dari pengalaman orang lain.
d. Pengaturan diri menggunakan standar internal dan reaksi evaluasi diri untuk
memotivasi dan mengatur perilaku, mengatur lingkungan eksternal untuk
menciptakan motivasi dalam bertindak.
e. Refleksi diri, berfikir tentang proses pikir seseorang dan secara aktif
memodifikasinya
Menurut teori ini kepercayaan diri dibentuk melalui observasi dan refleksi diri.
Kepercayaan diri terdiri dari:
a. Pengenalan diri (self atribut)
b. Evaluasi diri (self evaluation)
c. Kemajuan diri (self efficacy)
Kemajuan diri adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan
tertentu yang berkembang melalui pengalaman, belajar dari pengalaman yang lain,
persuasi verbal dan respons badaniah terhadap situasi tertentu (Nursalam, Efendi &
Ferry, 2008). Kemajuan diri merupakan fungsi dari kemampuan (capability) yang
berlebihan yang membentuk kompetensi dan kepercayaan diri
2.3 Asumsi-asumsi Health Promotion Model Nola J. Pender
Asumsi Dasar Health Promotion Model menurut Nola J. Pender :
1. Manusia mencoba menciptakan kondisi agar tetap hidup di mana mereka dapat
mengekspresikan keunikannya.
2. Manusia mempunyai kapasitas untuk merefleksikan kesadaran dirinya, termasuk
penilaian terhadap kemampuannya.
3. Manusia menilai perkembangan sebagai suatu nilai yang positif dan mencoba
mencapai keseimbangan antara perubahan dan stabilitas.
4. Setiap individu secara aktif berusaha mengatur perilakunya.
5. Individu merupakan makhluk biopsikososial yang kompleks, berinteraksi dengan
lingkungannya secara terus menerus, menjelmakan lingkungan yang diubah secara
terus menerus.
6. Profesional kesehatan merupakan bagian dari lingkungan interpersonal yang
berpengaruh terhadap manusia sepanjang hidupnya.
7. Pembentukan kembali konsep diri manusia dengan lingkungan adalah penting untuk
perubahan perilaku.

2.4 Aplikasi teori dalam keperawatan


Nola J. Pender mengembangkan Health Promotion Model untuk mendemontrasikan
hubungan antara manusia dengan lingkungan fisik dan interpersonalnya dalam berbagai
dimensi. Model ini menggabungkan 2 teori yaitu teori nilai harapan (expectancy value) dan
teori kognitif social (social cognitive theory) yang konsisten dengan semua teori yang
memandang pentingnya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit adalah suatu yang
hal logis dan ekonomis (Potter & Perry, 2005)
Konsep dalam teorinya dengan menekankan bahwa sakit membutuhkan biaya yang
mahal dan perilaku promosi kesehatan adalah ekonomis. Pada beberapa bagian teorinya
memiliki kesamaan pola pandang dengan teori lain seperti memandang bahwa fokus dari
perawatan adalah individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat.
Peluang untuk melakukan praktek keperawatan dalam fokus promosi kesehatan akan
sangat terbuka. Bagi Nola J. Pender adalah sesuatu yang sangat menggairahkan untuk
membawa praktek keperawatan untuk mengubah perilaku kuratif dan rehabilitatif ke arah
perilaku promotif dan rehabilitatif. Health Promotion Model, menjadi sumber informasi
penting dan bermanfaat bagi setiap orang yang ingin mengetahui bahwa promosi kesehatan
seseorang sangat didukung oleh nilai yang diharapkan serta teori kognitif sosial yang
menekankan pada self direction, self regulation dan persepsi terhadap self efficacy.
Teori ini juga sangat sulit diterapkan pada klien dengan ekonomi lemah dan tingkat
pendidikan yang rendah karena seseorang dengan sosial ekonomi rendah lebih termotivasi
atau cenderung untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dibandingkan dengan motivasi
meningkatkan status kesehatannya.
Teori health promotion dapat di aplikasikan dengan cara pemberian health edukasi pada
orang tua dengan anak pada kasus diare. Pelaksanaan health edukasi yang dapat dilakukan
pada kasus ini adalah berupa sosialisasi mengenai.
1. Penyebab diare pada anak
2. Cara pencegahan terjadinya diare pada anak
3. Penanganan pertama yang dapat dilakukan saat anak diare
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Latar belakang Nola J Pender yaitu Teori keperawatan Nola J. Pender


muncul karena adanya suatu bentuk pergeseran paradigma keperawatan,
dimana pergesaran pardigma ini terjadi dalam suatu bentuk pemberian
pelayanan kesehatan yang sejatinya menitik beratkan pada paradigma
kesehatan dan konsep keperawatan yang holistik dalam memandang
sebuah penyaikit dan berbagai gajala penyebabnya, bukan hanya
terfokus pada pelayanannya saja (Potter & Perry, 2005).
2. Konsep-konsep Nola J. Pender di antaranya yaitu Health Promotion
Model (HPM), HPM mengintegrasikan beberapa gagasan. Model ini
menggabungkan 2 teori yaitu teori nilai harapan (expectancy value) dan
teori kognitif social (social cognitive theory) yang konsisten dengan
semua teori yang memandang pentingnya promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit adalah suatu yang hal logis dan ekonomis.
3. Asumsi-asumsi Health Promotion Model Nola J. Pender yaitu ndividu
merupakan makhluk biopsikososial yang kompleks, berinteraksi
dengan lingkungannya secara terus menerus, menjelmakan lingkungan
yang diubah secara terus menerus.
4. Aplikasi teori dalam keperawatan yaitu Teori health promotion dapat di
aplikasikan dengan cara pemberian health edukasi pada orang tua
dengan anak pada kasus diare. Pelaksanaan health edukasi yang dapat
dilakukan pada kasus ini adalah berupa sosialisasi mengenai.
a. Penyebab diare pada anak
b. Cara pencegahan terjadinya diare pada anak
c. Penanganan pertama yang dapat dilakukan saat anak
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Hidayat, Alimul Azis. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4 vol 1. Jakarta: ECG

Anda mungkin juga menyukai