Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kelompok adalah sekelompok individu (lebih dari dua) membentuk wadah
berkumpul, berinteraksi, saling mempengaruhi, bersama mencapai tujuan.
Setiap kelompok bersifat dinamis dimana setiap saat mengalami
perubahan akibat proses kelompok yang bergerak, berkembang, dan
menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah ubah. Tahap
pertumbuhan kelompok diawali fase orientasi sampai fase terminasi,
dinamika kelompok dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti atmosfer,
diskusi, tujuan,dll. Dalam suatu kelompok terdapat norma dan nilai
sebagai pedoman dan menjadi perekat dalam mencapai tujuan kelompok.
Profesi perawat merupakan bagian dari profesi kesehatan dalam satu
ikatan profesi yang memiliki tujuan dan kepentingan yang sama dalam
keperawatan. Dinamika kelompok dalam keperawatan terbentuk dari suatu
kelompok-kelompok perawat yang memiliki tradisi, norma, prosedur, dan
aktivitas yang sama . Dalam prosesnya dinamika kelompok mempelajari
cara mengambil keputusan, sistematika kerja kelompok, mengatasi
perselisihan pendapat dan melihat persepsi yang berbeda diantara anggota
yang akhirnya diterima sebagai norma.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep interaksi sosial, syarat, bentuk, faktor yang
mempengaruhi dinamika kelompok?
2. Apakah definisi dari dinamika kelompok?
3. Apakah fungsi dinamika kelompok?
4. Bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan kelompok?
5. Apakah keunggulan dan kelemahan dalam kelompok
6. Bagaimanakah Strategi pengembangan dinamika kelompok yang
adaptif?

1
7. Bagimana ruang lingkup dinamika kelompok dalam keperawatan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep interaksi sosial, syarat, bentuk faktor, yang
mempengaruhi
2. Mengetahui definisi dari dinamika kelompok
3. Mengetahui fungsi dinamika kelompok
4. Mengetahui proses pertumbuhan dan perkembangan kelompok
5. Mengetahui keunggulan dan kelemahan dalam kelompok
6. Mengetahui Strategi pengembangan dinamika kelompok yang adaptif
7. Mengetahui ruang lingkup dinamika kelompok dalam keperawatan

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Interaksi Sosial, Syarat, bentuk faktor yang mempengaruhi


Interaksi sosial
Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis, menyangkut
hubungan antara individu, antara kelompok, maupun antara individu dan
kelompok (Gilin & Gilin, 1954). Untuk melakukan interaksi sosial
memerlukan syarat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial dapat
dibagi menjadi tiga yaitu antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok, kelompok dan kelompok. Komunikasi adalah proses
pembagian informasi, gagasan atau perasaaan yang tidak saja dilakukan
secara lisan dan tertulis melainkan melalui bahasa tubuh, gaya atau
tampilan pribadi atau hal lain di sekelilingnya yang memperjelas makna
(Walstrom, 1992). Bentuk-bentuk interaksi sosial yaitu kerja sama
(coorporation), persaingan(competition), pertentangan atau pertikaian
(konflik), dan juga akomodasi (acomodation). Faktor yang mempengaruhi
interaksi sosial yaitu faktor peniruan, faktor sugesti, identifikasi, dan faktor
simpati.

2.2 Definisi Dinamika Kelompok


Dinamika merupakan suatu pola atau proses
pertumbuhan,perubahan atau perkembangan dari suatu bidang
tertentu,atau suatu sistem ikatan yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi antara unsur yang satu dengan yang lain, karena adanya
pertalian yang langsung diantara unsur-unsur tersebut.
Kelompok adalah suatu kumpulan yang terdiri dari dua orang atau
lebih, apabila memenuhi kualifikasi : keanggotaannya yang jelas, adanya
kesadaran kelompok, suatu perasaan mengenai adanya kesamaan
tujuan,saling ketergantungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan,
terjadinya interaksi, dan bertindak dengan cara yang telah disepakati.

3
Jadi dinamika kelompok adalah suatu proses yang bertujuan
meningkatkan nilai-nilai kerja sama kelompok.

2.3 Fungsi Dinamika Kelompok


1. Meningkatkan kerja sama saling membutuhkan antar individu
(makhluk sosial)
2. Memudahkan segala pekerjaan karena akan terjadi kerja sama
3. Segala pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dapat
teratasi, mengurangi beban pekerjaan sehingga mengifiensi waktu dan
mengefektifkan pekerjaan
4. Meningkatkan interaksi dan peran sesama

2.4 Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Kelompok


Manusia baik sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial
selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi
kebutuhannya itu, manusia melakukan berbagai upaya. Upaya
tersebut selalu berpedoman kepada pengetahuan kebudayaan yang dimiliki
dan digunakannya untuk mempersepsi suatu obyek yang dihadapinya dan
setelah disertai dengan harapan-harapan tertentu terhadap obyek,
kemudian ia bertindak sesuatu atau berperilaku tertentu terhadap obyek
tersebut, baik berupa benda-benda maupun manusia lain. Hampir tidak ada
upaya seorang individu yang tidak bersentuhan atau tidak memerlukan
campur orang lain. Oleh karena itu manusia selalu memerlukan kehidupan
berkelompok.
1. Tahap pembentukan (forming)
Pada tahap ini dicirikan oleh banyak ketidakpastian mengenai
maksud, struktur, dan kepemimpinan kelompok. Para anggota
melakukan uji coba untuk menemukan tipe-tipe perilaku apakah
yang dapat diterima baik. Tahap ini selesai ketika para anggota
telah mulai berfikir tentang diri mereka sendiri sebagai bagian
dari kelompok.

4
2. Tahap keributan (storming)
Tahap keributan juga biasa disebut dengan tahap pancaroba. Pada
tahap ini sudah mulai terjadi konflik diantara anggota kelompok,
anggota kelompok sudah dapat menilai kelebihan dan kekurangan
masing-masing anggota. Salah satu ciri penting dari dari fase ini
adalah dengan berbagai cara apapun anggotanya akan saling
mempengaruhi satu sama lain.
3. Tahap pembentukan norma (norming)
Tahap penormaan adalah tahap dimana berkembang hubungan
yang akrab. Meskipun masih terjadi konflik, akan tetapi masing-
masing angota kelompok sudah dapat memahami dan mengerti
akan perbedaan masing-masing kelompok yang membuat mereka
berbeda dan terkadang terjadi pertentangan. Pada tahap ini sudah
ada rasa memiliki identitas kelompok dan persahabatan yang kuat.
Anggota mulai merasakan perlunya kesatuan pendapat mengenai
perilaku yang boleh dan perilaku yang tidak boleh ditampilkan
dalam pergaulan kelompok atau norma kelompok. Kondisi akhir
dari tahap pembentukan norma ini adalah terciptanya suasana
penuh keharmonisan dalam kelompok, sehingga hubungan antara
pribadi yang semula penuh dengan keragu-raguan dan konflik satu
sama lain akibat ketertutupan diri telah berubah menjadi sarana
untuk pemecahan masalah dan penyelesaian pekerjaan kelompok.
4. Tahap pelaksanaan (performing)
Tahap pelaksanaan adalah tahap berfungsinya struktur dan diterima
baik. Pada tahap ini kelompok sudah memiliki hubungan yang
harmonis antara anggota satu dengan anggota yang lainnya, norma
kelompok sudah disepakati, adanya keterbukaan komunikasi dan
keluwesan dalam berinteraksi satu sama lain, perbedaan pendapat
ditolerir, inovasi berkembang.
5. Tahap peristirahatan (adjourning)

5
Tahap peristirahatan adalah tahap terakhir dalam pengembangan
kelompokpada kelompok sementara, dicirikan oleh perhatian
kepenyelesaian aktivitas bukannya ke kinerja petugas.

2.5 Keunggulan dan Kelemahan dalam Kelompok


Keunggulan dalam kelompok yaitu adanya keterbukaan, memberi
dan menerima informasi serta pendapat dari anggota lain, kemauan untuk
mendahulukan kepentingan kelompok daripada kepentingan individu
untuk mencapai tujuan kelompok, kemampuan secara emosional dalam
mengungkapkan kaidah dan norma yang telah disepakati kelompok.
Kelemahan dalam kelompok, ada beberapa alasan mengapa sebuah
kelompok bisa mengalami kegagalan dimana alasannya yaitu anggotanya
tidak saling bekerja sama, tidak ada dukungan dari manajemen, kelompok
tidak bisa atau gagal bekerja sama dengan kelompok lainnya.

2.6 Strategi Pengembangan Dinamika Kelompok yang Adaptif


Strategi untuk mengembangkan kelompok adaptif yaitu kelompok
harus menyesuaikan diri dengan segala perubahan dan melakukan evaluasi
pengembangan kelompok sehingga pekerjaan kelompok dapat efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan.

2.7 Ruang lingkup Dinamika Kelompok dalam Keperawatan


Profesi keperawatan:
1. Bagian profesi kesehatan dalam satu ikatan profesi yang memiliki tujuan
dan kepentingan yang sama dalam bidang keperawatan
2. Terbentuk dari kelompok-kelompok perawat yang memiliki tradisi,
norma, prosedur, dan aktifitas yang sama
3. Setiap anggota kelompok saling berhubungan karena membutuhkan
bantuan
4. Mempelajari cara mengambil keputusan, sistematika kerja kelompok
dan perselisihan pendapat

6
5. Persepsi yang berbeda yang kemudian dijadikan norma
6. Pengalaman yang menciptakan kerja sama kelompok
7. Mempermudah mencapai tujuan

7
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dinamika kelompok merupakan suatu proses atau perubahan yang
bertujuan meningkatkan kerjasama kelompok. Dinamika kelompok juga
dapat diartikan sebagai kekuatan-kekuatan yang berinteraksi dalam
kelompok pada saat kelompok melakukan kegiatan untuk mencapai
tujuannya. Tujuan dari dinamika kelompok adalah untuk mempererat
solidaritas antar sesama anggota kelompok, membangkitkan kepekaan
diri seorang anggota kelompok terhadap anggota
kelompok,mengefektifkan dan mengefisiensi waktu mengerjakan
pekerjaan, saling mendukung antar individu untuk terus berkembang. dan
menciptakan kumunikasi yang terbuka antar sesama anggota kelompok.

Pada prosesnya terdapat Tahap pembentukan(Forming), Tahap


Keributan(Storming), Tahap pembentukan Norma (Norming), Tahap
Pelaksanaan(Performing), Tahap Peristirahatan(Adjouring).

3.2 Saran
Sangatlah penting bagi seorang perawat untuk bekerja sama
dengan perawat lain ataupun tenaga medis yang lain, sehingga perawat
perlu memahami dan mengerti bahwa dalam suatu tim sangatlah
dimungkinkan adanya perbedaan pemikiran maupun pendapat. Dalam
melakukan tugasnya sebagai tim medis, perawat dianjurkan untuk bekerja
sama sesuai dengan ketentuan tim dan mengenali perannya di dalam
sebuah tim.

8
DAFTAR PUSTAKA

Fallen, R,dkk. 2009. Catatan Kuliah Keperawatan Komunitas.Yogyakarta: Nuha

Medika

Hidayat, AAA. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Huraerah, Abu,dkk. 2005. Dinamika Kelompok. Bandung: Rafika Aditama

Panjaitan, NK. 2011. Kepemimpinan dan Dinamika kelompok.

http://ikk.fema.ipb.ac.id/v2/images/pdf/kkp_ibu_nurmala.pdf. [Diakses

pada 10 November 2017]

Repositori.usu.ac.id>bitstream. [Diakses pada 12 November 2017]

Anda mungkin juga menyukai