Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TENTANG MODEL KONSEPTUAL

NIGHTINGALE DAN OREM


Dosen pengampu :Winasari Dewi,M.Kep

Disusun Oleh Kelompok 1

Tingkat 1 B

PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA PSDKU GARUT


KATA PEGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan kepada
kelompok kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayahnya-lah kelompok
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Model Konseptual Nightingale Dan Orem”
tepat waktu.

Makalah “Model Konseptual Nightingale Dan Orem” ini disusun guna memenuhi tugas Ibu
Winasari Dewi,M.Kep pada mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan di Universitas Bhakti
Kencana Garut. Selain itu kelompok kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang Konseptual Nightingale Dan Orem .

Saya mengucapkan terimkasih sebesar besarnya kepada Ibu Winasari Dewi,M.Kep selaku dosen
mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan atas tugas yang diberikan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni oleh saya.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1

1.3 Tujuan............................................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................3

2.1 Biografi Florence Nightingale.......................................................................................3

2.1 Biografi Dorothea Orem................................................................................................4

2.2 Paradigma Keperawatan Menurut Florence Nightingale..............................................5

2.2 Paradigma Keperawatan Meburut Dorothea Orem.......................................................5

2.3 Komponen Konseptual Menurut Florence Nightingale.................................................6

2.3 Komponen Konseptual Menurut Dorothea Orem..........................................................7

2.4 Faktor Lingkungan Yang Diidentifikasi Oleh Florence Nightingale............................8

2.5 Jenis System Pelayanan Keperawatan Yang Diidentifikasi Oleh Dorothea Orem........8

2.6 Analisis Enviromental Theory Florence Nightingale....................................................9

2.6 Analisis The Self Care Or Self Care Defisit Theory Nursing Dorothea Orem...........10

2.7 Kekurangan dan Kelebihan Enviromental Theory Florence Nightingale...................10

2.7 Kekurangan Dan Kelebihan The Self Care Or Self Care Deficit Theory Nursing.....10

BAB 3 PENUTUP.............................................................................................................11

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………..11

3.2 Saran…………………………………………………………………………………11

iii
3.3 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan sebagai pelayanan professional,dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar keilmuan
keperawatan yang kokoh.dengan demikian perawat harus mampu berpikir logis,dan krtis dalam
menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia.banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan
keterampilan berpikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien,antara lain dengan
menggunakan model model keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model dapat
digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Model konsep menurut Dorothea Orem dan Floren Nightingale The self – care or self-care defisit
theory of nursing dan Enviromental theory.

1.2 Rumusan Masalah


1. Siapa Florence Nightingale dan Dorothea Orem ?
2. Apa yang dimaksud dengan paradigma keperawatan Floren Nightingale ?
3. Apa yang dimaksud dengan komponen konseptual menurut Floren Nightingale dan
Dorothea Orem ?
4. Sebutkan 5 Faktor Lingkungan yang diidentifikasi oleh Floren Nightingale ?
5. Sebutkan 3 Jenis sistem pelayanan keperawatan yang diindetifikasi oleh Dorothea
Orem ?
6. Apa isi dari environmental theory dan The self – care or self-care defisit theory of
nursing ?
7. Apa kekurangan dan kelebihan environmental theory dan The self – care or self-
care defisit theory of nursing ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui siapa Floren Nightingale dan Dorothea Orem
2. Mengetahui paradigma keperawatan Floren Nightingale dan Dorothea Orem
3. Mengetahui komponen konseptual menurut Floren Nightingale dan Dorothea
Orem.
4. Mengetahui 5 Faktor Lingkungan yang diidentifikasi oleh Floren Nightingale.
5. Mengetahui 3 Jenis sistem pelayanan keperawatan yang diindetifikasi oleh
Dorothea Orem

1
6. Mengetahui isi dari environmental theory dan The self – care or self-care defisit
theory of nursing

7. Mengetahui kekurangan dan kelebihan environmental theory dan The self – care
or self-care defisit theory of nursing

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biografi Florence Nightingale

Florence Nightingale (12 Mei 13 1820-Agustus 1910), seorang perawat dan pembaharu sosial,
dianggap sebagai pendiri profesi keperawatan modern yang membantu mempromosikan pelatihan
medis dan meningkatkan standar kebersihan. Dia menjabat sebagai kepala perawat untuk Inggris
selama Perang Krimea , di mana dia dikenal sebagai "Nyonya Dengan Lampu" karena
pelayanannya yang tanpa pamrih kepada tentara yang sakit dan terluka.

1) Masa kecil
Florence Nightingale lahir di Firenze, Italia pada tanggal 12 Mei 1820 dan dibesarkan dalam
keluarga yang berada. Namanya diambil dari kota tempat ia dilahirkan.Nama depannya, Florence
merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris.

Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya, William
Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah kaya di Derbyshire, London, Inggris. Sementara
ibunya adalah keturunan ningrat dan keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang. Florence
Nightingale memiliki seorang saudara perempuan bernama Parthenope.

2) Masa Remaja
Sejak usia muda, Nightingale aktif dalam filantropi, bekerja dengan orang sakit dan miskin di desa
terdekat. Kemudian, pada 7 Februari 1837, Nightingale mendengar suara Tuhan, katanya kemudian,
mengatakan bahwa dia memiliki misi, meskipun butuh beberapa tahun baginya untuk
mengidentifikasi misi itu
.
3) Masa Dewasa
Pada tahun 1844, Nightingale telah memilih jalan yang berbeda dari kehidupan sosial dan
pernikahan yang diharapkan oleh orang tuanya. Sekali lagi karena keberatan mereka, dia
memutuskan untuk bekerja di bidang keperawatan, pada saat itu merupakan profesi yang kurang
terhormat bagi wanita.

Pada tahun 1849, Nightingale menolak lamaran pernikahan dari seorang pria yang "cocok", Richard
Monckton Milnes, yang telah mengejarnya selama bertahun-tahun. Dia mengatakan kepadanya
bahwa dia merangsangnya secara intelektual dan romantis, tetapi "moral ... sifat aktifnya"
membutuhkan sesuatu di luar kehidupan rumah tangga.

3
Nightingale mendaftar sebagai mahasiswa keperawatan pada tahun 1850 dan 1851 di Institution of
Protestant Deaconesses di Kaiserswerth, Jerman. Dia kemudian bekerja sebentar untuk rumah sakit
Sisters of Mercy dekat Paris. Pandangannya mulai dihormati. Pada tahun 1853, dia kembali ke
Inggris dan bekerja sebagai perawat di London's Institution for the Care of Sick Gentlewomen.
Penampilannya sangat mengesankan majikannya sehingga dia dipromosikan menjadi pengawas,
posisi yang tidak dibayar.

Nightingale juga menjadi sukarelawan di rumah sakit Middlesex, bergulat dengan wabah kolera dan
kondisi tidak sehat yang semakin menyebarkan penyakit tersebut. Dia meningkatkan praktik
kebersihan, secara signifikan menurunkan angka kematian di rumah sakit.

4) Masa Krimea
Oktober 1853 menandai pecahnya Perang Krimea, di mana pasukan Inggris dan Prancis melawan
Kekaisaran Rusia untuk menguasai wilayah Ottoman. Ribuan tentara Inggris dikirim ke Laut
Hitam, di mana perbekalan dengan cepat menyusut. Setelah Pertempuran Alma, Inggris gempar
karena kurangnya perhatian medis dan kondisi yang sangat tidak sehat yang dihadapi oleh tentara
yang sakit dan terluka.

5) Perjalanan ke Jerman
ada tahun 1846 ia mengunjungi Kaiserswerth, Jerman, dan mengenal lebih jauh tentang rumah sakit
modern pionir yang dipelopori oleh Pendeta Theodor Fliedner dan istrinya dan dikelola oleh
biarawati Lutheran (Katolik). Di sana Florence Nightingale terpesona akan komitmen dan
kepedulian yang dipraktikkan oleh para biarawati kepada pasien. Ia jatuh cinta pada pekerjaan
sosial keperawatan, serta pulang ke Inggris dengan membawa angan-angan tersebut.

2.1.1 Biografi Dorothea Orem


Dorothea Elizabeth Orem lahir pada tahun 1914 di Baltimore, Maryland. Pendidikan: Diploma
(awal tahun 1930), Pendiri Hospital School Of Nursing, Washington DC; Orem mendapat Titel
BSN Ed (1939) dan MSN Ed (1945) di The Catholic University of America, Washington DC. Orem
mendapat gelar kehormatan: Dokter Ilmu Pengetahuan dari Georgetown University (1976) dan
Pendiri Perguruan Tinggi di San Antonio, Texas (1980); Dokter Surat kemanusiaan dari Illinois
Wesleyan University, Bloomington, Illinois (1988); Gelar kehormatan dokter, University of
Missouri-Columbia (1998). Dr. Orem melanjutkan untuk aktif dalam pengembangan teori. Dia
menyelesaikan edisi ke-6 dari keperawatan: konsep praktek, yang diterbitkan oleh Mosby pada
Januari 2001.
Dorothea E. Orem meninggal pada 22 Juni 2007 di kediamannya di Savannah, USA. Orem
meninggal pada umur 93 tahun. Dunia keperawatan telah kahilangan seorang ahli dan dianggap
sebagai orang terpenting serta memiliki wawasan yang sangat luas di bidang keperawatan.
Dalam bidang keperawatandapat dikatakan bahwa ahli Keperawatan dari Amerika, Dorothea E
Orem, termasuk salah seorang yang terpenting diantara orang yang mengembangkan pandangan
dalam bidang Keperawatan.
4
Dorothea Orem melihat bahwa perawatan propesional mendapat bantuan pengambil alihan tugas
sebahagian atau pun keseluruhan atau perawatan diri atau perawatan.

2.2 Paradigma Keperawatan Menurut Florence Nightingale

a) Keperawatan/Nursing
Menurut Nightingale, dia percaya bahwasanya setiap wanita dapat menjadi seorang perawat,
tentunya dalam pengertian perawatan sebagai wujud tanggung jawab seseorang terhadap kesehatan.

b) Lingkungan/Enviroment
Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang dapat mempengaruhi sakit dan
sehatnya seseorang, termasuk disini makanan pasien dan interaksi perawat dengan pasien.

c) Kesehatan/Health
Menurut Nightingale, kesehatan adalah kondisi sejahtera dan mampu memanfaatkan setiap daya
yang dimiliki hingga batas maksimal.

d) Manusia/Individual
Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang dapat mempengaruhi sakit dan
sehatnya seseorang, termasuk disini makanan pasien dan interaksi perawat dengan pasien

2.2 Paradigma Keperawatan Menurut Dorothea Orem

a. Keperawatan/Nursing
Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu,
keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang mencakup, integritas
struktural, fungsi dan perkembangan.

b. Lingkungan/Enviroment
Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk
didalamnya tetapi tidak spesifik.

c. Kesehatan/Health
Kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care yang berperan untuk
mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan perkembangan.

5
d. Manusia/Individual
Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan self care untuk
hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atu koping dan efeknya.

2.3 Komponen Koseptual Menurut Florence Nightingale

a) Health of House
Keadaan rumah sangat berpengaruh dalam proses penyembuhan seseorang,jika rumahnya nyaman
dan aman maka proses penyembuhanpun akan menjadi lebih cepat dan efektif.

b) Ventilation and Warning


Nightingale percaya bahwa orang yang berulang kali menghirup udaranya sendiri akan menjadi
sakit atau tetap sakit. Dia sangat prihatin dengan “udara berbahaya” atau “effluvia” dan bau busuk
dari kotoran.

c) Light
Nightingale percaya bahwa selain udara segar, orang sakit membutuhkan cahaya. Dia mencatat
bahwa sinar matahari langsung adalah yang diinginkan pasien

d) Noise
Dia menyatakan bahwa pasien tidak boleh “dibangunkan dengan sengaja” atau secara tidak sengaja
selama bagian pertama dari tidur. Dia menegaskan bahwa percakapan bisikan atau panjang tentang
pasien tidak dipikirkan dan kejam. Dia memandang kebisingan yang tidak perlu, termasuk
kebisingan dari pakaian wanita, sebagai kejam dan menjengkelkan pasien

e) Variety
Dia membahas perlunya perubahan warna dan bentuk, termasuk membawa bunga atau tanaman
berwarna cerah kepada pasien. Dia juga menganjurkan memutar 10 atau 12 lukisan dan ukiran
setiap hari, minggu, atau bulan untuk memberikan variasi bagi pasien. Nightingale juga
menganjurkan membaca, menjahit, menulis, dan bersih-bersih untuk menghilangkan rasa bosan.

f) Bed and Bedding


Nightingale mencatat bahwa orang dewasa yang sehat mengeluarkan sekitar tiga liter kelembapan
melalui paru-paru dan kulit dalam periode 24 jam. Bahan organik ini masuk ke seprai dan tetap di
sana kecuali alas tidur sering diganti dan diangin-anginkan.
Dia percaya bahwa tempat tidur harus diletakkan di bagian ruangan yang paling terang dan
diletakkan sedemikian rupa sehingga pasien dapat melihat keluar jendela. Dia juga mengingatkan
pengasuh untuk tidak bersandar, duduk, atau menggoyang tempat tidur pasien jika tidak perlu.

6
g) Personal Cleanliness
Sama seperti perlunya memperbaharui udara di sekitar orang yang sakit secara teratur untuk
membawa efluvia yang tidak sehat dari paru-paru dan kulit, dengan menjaga ventilasi bebas,
demikian pula perlu untuk menjaga pori-pori kulit bebas dari semua ekskresi yang menyumbat.

h) Nutrition and Taking Food


Nightingale mencatat dalam Teori Lingkungannya bahwa individu menginginkan makanan yang
berbeda pada waktu yang berbeda dalam satu hari dan porsi kecil yang sering mungkin lebih
bermanfaat bagi pasien daripada sarapan atau makan malam yang besar. Dia mengimbau agar tidak
ada urusan dengan pasien saat mereka makan karena ini adalah gangguan.

i) Chattering Hopes and Advice


Florence Nightingale menulis dalam Teori Lingkungannya bahwa menghibur orang sakit secara
salah dengan meremehkan penyakit mereka dan bahayanya tidaklah membantu. Ia menganjurkan
perawat itu untuk memperhatikan apa yang dikatakan para pengunjung, percaya bahwa orang sakit
harus mendengar kabar baik yang akan membantu mereka menjadi lebih sehat.

j) Social Considerations
Nightingale mendukung pentingnya melihat melampaui individu ke lingkungan sosial tempat
mereka tinggal

2.3 Komponen Koseptual Menurut Dorethea Orem


a. Self Care
Teori ini mengungkapkan hubungan antara tindakan untuk merawat diri dengan perkembangan
fungsi individu.  Self care adalah performance atau praktek kegiatan individu untuk berinisiatif dan
membentuk perilaku mereka dalam memelihara kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Bila self
care dibentuk dengan efektif maka hal tersebut akan membantu membentuk integritas struktur dan
fungsi manusia dan erat kaitannya dengan perkembangan.

b. Self Care Agency


adalah kemampuan individu atau kekuatan untuk melakukan self care. Kemampuan untuk
melakukan self care dipengaruhi oleh faktor kondisi seperti usia, jenis kelamin, status
perkembangan, status kesehatan, orientasi sosial budaya, sistem perawatan kesehatan, keluarga,
pola kehidupan, serta ketersediaan sumber.

c. Self Care Defisit


Teori ini mengungkapkan tentang ketidakmampuan klien dalam hal ini lansia dalam merawat diri.
Dalam teori ini keperawatan diberikan jika seorang dewasa (pada kasus ketergantungan) tidak
mampu atau terbatas dalam melakukan self care secara efektif. Asuhan keperawatan diberikan jika
kemampuan merawat berkurang atau tidak dapat terpenuhi atau adanya ketergantungan.

7
d. Nursing Agency
Perawat harus mampu meningkatkan dan mengembangkan kemampuanya secara terus menerus
untuk bisa memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara holistik sehingga mereka
mampu membuktikan dirinya bahwa mereka adalah perawat yang berkompeten untuk bisa
memberika pelayanan profesional untuk memenuhi kebutuhan dasar pasie. Beberapa ktrempilan
selain psikomotor yang juga harus dikuasai perawat adala komunikasi terapetik, ketrampilan
intrapersonal, pemberdayaan sumberdaya di sekitar lingkungan perawat dan pasien untuk bisa
memberikan pelayanan yang profesional.

e. Nursing System
Nursing system dibuat oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care. Jika ada self care deficit,
self care agency, dan self therapeutic maka keperawatan akan diberikan

2.4 Faktor Lingkungan Yang Diidentifikasi Oleh Florence Nightingale

Teori Lingkungan Florence Nightingale, dia mengidentifikasi lima (5) faktor lingkungan : fresh air,
pure water, efficient drainage, cleanliness or sanitation, and light or direct sunlight.

1.Fresh air/Udara segar murni – “untuk menjaga udara yang dihirupnya semurni udara luar tanpa
membuatnya kedinginan.”
2.Pure water/Air murni – “air sumur dari jenis yang sangat tidak murni digunakan untuk
keperluan rumah tangga. Dan ketika penyakit epidemi muncul dengan sendirinya, orang yang
menggunakan air seperti itu hampir pasti akan menderita.”
3.Efficiency Drainage/ Drainase yang efektif – “sementara selokan mungkin tidak lain adalah
laboratorium tempat penyakit epidemi dan kesehatan buruk dipasang ke dalam rumah.”
4.Cleanliness or Sanitation/Kebersihan – “bagian terbesar dari keperawatan terdiri dari menjaga
kebersihan.”
5.Light or direct sunlight / Cahaya (terutama sinar matahari langsung) – “kegunaan cahaya
dalam mengobati penyakit sangatlah penting.”

2.5 Jenis Sistem Pelayanan Keperawatan Yang Diindetifikasi Oleh Dorothea Orem

A. The Wholly Compensatory System


Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh kepada pasien
dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan keperawtan secara mandiri yang
memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan dan ambulasi, serta adanya manipulasi
gerakan

B. The Partly Compensantory System


Merupakan system dalam memberikan perawatan diri secara sebagian saja dan ditujukan pada
pasien yang memerlukan bantuan secara minimal seperti pada pasien post op abdomen dimana
8
pasien ini memiliki kemampuan seperti cuci tangan, gosok gigi, akan tetapi butuh pertolongan
perawat dalam ambulasi dan melakukan perawatan luka

C. The supportive – Educative system


Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu
melakukan perawatan mandiri.

2.6 Analisis Enviromental Theory Florence Nightingale

Di era kita sekarang ini, kita dihadapkan pada kondisi lingkungan di luar dari apa yang seharusnya
alami dan memelihara. Beberapa masalah lingkungan global yang kita miliki sekarang adalah
pemanasan global, ancaman radiasi nuklir, bencana lingkungan buatan manusia, dan polusi. Dari
kejadian ini, model Nightingale tampak ideal. Konsepnya untuk memberikan udara segar kepada
pasien dipertanyakan dengan efek industrialisasi saat ini.

Selain analisis konsep ventilasi, udara segar tidak selalu bermanfaat bagi semua klien. Udara alami
memiliki kotoran yang pada gilirannya dapat menginfeksi luka terbuka dan drainase seperti pada
luka bakar.dengan gagasan memberikan cahaya, cahaya yang dipancarkan matahari saat ini terbukti
berbahaya karena rusaknya lapisan ozon bumi. Mengekspos pasien terus-menerus ke sinar matahari
langsung mungkin lebih merusak kemajuan pasien daripada menguntungkan Lingkungan yang
sehat memang menyembuhkan, seperti yang dikatakan Nightingale.Namun, pertanyaannya
sekarang adalah bagaimana lingkungan kita tetap sehat di tengah pengaruh negatif kemajuan
teknologi dan industrialisasi.

Karena penerapan beberapa konsep pada situasi tertentu saat ini tidak memungkinkan,
pengembangan teori ini sangat diperlukan untuk mengakomodasi perubahan lingkungan yang kita
miliki saat ini. Namun, di atas semua ini, sangat jelas bahwa Teori Lingkungan Nightingale luar
biasa sebagai titik awal kemajuan profesi kita dan mendorong peningkatan keperawatan.

2.6 Analisis The Self Care Or Self Care Defisit Theory Nursing Menurut Dorothea
Orem

Fokus utama dari model konseptual ini adalah kemampuan seseorang untuk merawat dirinya
sendiri secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan
kesejahteraanya. Teori ini memberikan landasan bagi perawat pentingnya memandirikan klien
sesuai tingkat ketergantungannya bukan menempatkan klien dalam posisi dependen. Orem
menyatakan bahwa self care itu bukan proses intuisi tetapi merupakan suatu perilaku yang dapat
dipelajariAsuhan keperawatan yang diberikan perawat dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap
orang mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu dalam
memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan, dan mencapai kesejahteraan.
9
2.7 Kekurangan Dan Kelebihan Enviromental Theory Florence Nightingale

I. Kelebihan/Strenght

Bahasa Florence Nightingale untuk menulis bukunya berbudaya dan mengalir, logis dalam format,
dan elegan dalam gaya. Teori Lingkungan Nightingale memiliki penerapan yang luas untuk
praktisi. Modelnya dapat diterapkan di lingkungan perawatan intensif rumah sakit yang paling
kompleks, rumah, tempat kerja, atau komunitas. Membaca Teori Lingkungan Nightingale
meningkatkan kesadaran perawat tentang bagaimana lingkungan mempengaruhi hasil klien

II. Kekurangan/Weakness

Dalam Teori Lingkungan Nightingale, terdapat sedikit informasi tentang lingkungan psikososial
dibandingkan dengan lingkungan fisik. Penerapan konsepnya di abad ke-20 dipertanyakan

2.7 Kekurangan Dan Kelebihan The Self – Care Or Self-Care Defisit Theory Of
Nursing Dorothea Orem

III. Kelebihan/Strenght

Pada model keperawatan Dorenthea Orem memberikanpelayanan pada tiap individu yang
terganggu kondisinya sakit yangpasien alami. Serta perawat memberikan motivasi kepada
seorangklien untuk memenuhi kebutuhannya sendiri (self care ) tanpaadanya ketergantungan pada
orang lain .sehingga pasien secaramandiri mengerti melakukan perawatan diri,untuk
mencapaikesehatan yang optimal.

IV. Kekurangan/Weakness

Teori orem berpendapat bahwa kesehatan bersifat statis, namundalam kenyataanny a


kes ehatan itu bers ifat dinamis dan s elalu berubah. Kesan lain dari model konsep ini adalah
untuk penempatan pasien dalam system mencakup kapasitas individu untuk gerakan fisik.
Selain itu,ada konsep keperawatan orem menekankan individuuntuk memenuhi kebutuhan
perawatannya sendiri tanpa adanya ketergantungan pada orang lain, tetapi ketika
seorang klien sakitmaka kemampuan keperawatan dirinya sendiri dalam
memenuhikebutuhannya akan berkurang akibatnya suplai kebutuhan yang akanterpenuhi akan
tidak optimal.

1
0
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Konseptual Enviromental Theory dipandang dalam konteks lingkungan secara keseluruhan,terdiri


dari lingkungan fisik,lingkungan psikologis maupun lingkungan sosial.
Fokus utama dari model konseptual Self – Care Or Self-Care Defisit Theory Of Nursing adalah
kemampuan seseorang untuk merawat dirinya sendiri secara mandiri sehingga tercapai kemampuan
untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraanya. Teori ini memberikan landasan bagi
perawat pentingnya memandirikan klien sesuai tingkat ketergantungannya bukan menempatkan
klien dalam posisi dependen. Orem menyatakan bahwa self care itu bukan proses intuisi tetapi
merupakan suatu perilaku yang dapat dipelajari.

3.2 Saran

Kelompok kami berharap pembaca dapat memahami apa isi dari makalah ini.
.

1
1
DAFTAR PUSTAKA

https://nurseslabs.com/florence-nightingales-environmental-theory/#health_of_hour
https://www.coursehero.com/file/p2itubo7/D-Kelemahan-dan-Kelebihan-Teori-Orem-1-
Kelemahan-teori-Orem-Teori-ore

1
2
1
3

Anda mungkin juga menyukai