Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TENTANG

“MENCARI CONTOH MAKALAH YANG AKAN DITAMPILKAN SEBAGAI MATERI


DISKUSI”

DOSEN PENGAMPU:

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1.ASRYRAF HASBUL WAFI

2.AULIA WARNI

3.BQ FENI LESTARI

4.BAIQ HANDAYANI

5.JULIA SELFIA PUTRI

6.M.TAKZIM APRIALDI

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM STIKES YARSI MATARAM

PRODI S1 KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2019/2020


DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………

Daftar isi……………………………………………………………………………………..

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang……………………………………………………………………………. 1


1.2 Rumusan masalah………………………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan penulis………………………………………………………………………………….. 1
1.4 Manfaat…………………………………………………………………………………………….. 1

BAB II

PEMBAHSAN

2.1 Teoriflorence nightingale………………………………………………………………………………………. 2

2.2 Perbedaan caring dan curing florence nightingale………………………………………………………… 2

2.3 Pengertian cering menurut Florence nightingale…………………………………………………… 2.

2.4 Hubungan teori florence nightingale dalam konsep keperawatan………………………..... 2

2.5 faktor pengaruhi menurut Florence nightingale………………………………………………… 2

2.6 Paradigma dan konsep Florence nightingale……………………………………………….. 2

2.7 Asumsi utama Florence nightingale……………………………………………………………. 2

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………… 3
3.2 Saran………..……………………………………………………………………………………. 3

3.3 Daftar pustaka………………………………………………………………………………… 3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan umur dan

kenikmatan yang luar biasa. Hingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan tepat waktu dan

baik.Makalah ini berisi tentang konsep caring dan curing menurut Teori Florence Nightingle

yang ditugaskan oleh dosen S1 Keperawatan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

khalayak banyak selebihnya untuk kelompok kami,apabila ada kekurangan dan kelebihan dari

makalah ini kami mohon saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya

yang lebih baik lagi.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Florence nightingale lahir pada tanggal 12 Mei 1820 di Florence Italia dan meninggal dunia pada
tanggal 13 Agustus 1910 di London Inggris pada usiannya yang ke-90 tahun. Florence
nightingale dibesarkan dalam keluarga yang berada, namanya diambil dari kota tempat ia lahir.
Semasa kecilnya ia tinggal di lea hurst sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya yang
bernama William nightingale yang merupakan seorang tuan tanah terkaya di Derbishire dan
ibunya adalah keturunan ningrat dan terpandang.
Florence nightingale memiliki seorang saudara perempuan yang bernama parthenope.Pada masa
remajanya Florence nightingale lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang
membutuhkan.Ia jatuh cinta pada pekerjaan sosial keperawatan, hingga akhirnya pada usianya
yang cukup muda ia hanya menghabiskan waktu untuk merawat orang-orang yang sakit,
Florence nightingale menghidupkan konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru
keperawatan. Kemudian, Florence nightingale dikenal dengan nama “bidadari berlampu (the lady
with the lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang
krimea.
Florence nightingale adalah perawat pertama kali ada di dunia dan beliau dikenal sebagai wanita
yang pantang menyerah dalam merawat pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan
penting dalam perkembangan ilmu keperawatan.Teori Florence nightingale lebih mengemukakan
tentang lingkungan. Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk
pelayanan keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia
berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan
keperawatan.pada masa remaja mulai terlihat perilaku mereka yang kontras dan parthenope
hidup sesuai dengan martabatnya sebagai putri, tuan tanah. Pada masa itu wanita
ningrat,kaya,dan berpendidikan aktifitasnya cenderung bersenag-senang saja dan
malas,sementara florance lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang
membutuhkan.perawat pada masa itu perawat dianggap pekerjaan hina karena
a.      Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau “buntut” (keluarga tentara yang miskin )
yang mengikuti kemana tentara pergi.
b.      Profesi perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh dalam keadaan terbuka,sehingga
dianggap profesi ini bukan profesi sopan wanita baik-baik dan bnayak pasien memperlakukan
wanita tidak berpendidikan yang berada dirumah sakit dengan tidak senonoh perawat inggris
pada masa itu lebih banyak laki-laki dripada perempuan karena alasan-alasan tersebut di atas.
c.       Perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak.nama harum florance melejit
saat pecah perang krim antara inggris,peranci,dan turki melawan rusia pada tahun 1854-1856.
Saat itu banyak sekali tentara inggris yang terluka dan dibiarkan terlantar dirumah sakit darurat
dimedan perang karena tak cukupnya tenaga perawat ditempat itu.florance dengan tulus dan
berani membawa 38 orang perawat kerumah sakit itu.selama 21 bulan.
1.2 Rumusan masalah :
1. Apa itu teori keperawatan menurut Florence ninghtingale
2. Teori keperawatan menurut Florence nightingale
3. Hubungan teori keperawatan menurut Florence nightingale.

1.3Tujuan:
1. Tujuannya adalah dalam makalah ini agar mahasiswa dapat membaca dan mempelajari
tentang konsep keperawatan menurut FLORENCE NIGHTINGALE
2. Menjelaskan konsep – konsep teori menurut Florence nightingale.
3. Menjelaskan proses keperawatan menurut Florence nightingale.
1.4Manfaat :
1. Agar dapat menambah pengetahuan kita sebagai mahasiswa perawat tentang teori
Florence nightingale
2. Menjadi motivasi agar perawat semakin baik, berkualitas dan bertanggung jawab.
BAB II
PEMBAHASAAN

2.1 TEORI NIGHTINGALE

Penulis kontemporer mulai menggali hasil pekerjaan Florence Nightingale


sebagai sesuatu yang mempunyai potensi menjadi teori dan model konseptual dari
keperawatan (Meleis, 1985; Torres, 1986; Marriner-Tomey, 1994; Chinn and Jacobs,
1995). Meleis (1985) mencatat bahwa konsep nightingale menempatkan lingkungan
sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian dimana perawat tidak perlu
memahami seluruh proses penyakit merupakan upaya awal untuk memisahkan antara
profesi keperawatan dan kedokteran.

Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanyasibuk dengan


masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian
udara, lampu, kenyaman lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang
adekuat (Nightingale, 1860; Torres, 1986). Melalui observasi dan pengumpulan data,
Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor lingkungan
dan,sebagai hasil, yang menimbulkan perbaikan kondisi hygiene dan sanitasi selama
perang Crimean.
Torres (1986) mencatat bahwa nightingale memberikan konsep dan penawaran
yang dapat divalidasi dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan.
Nightingale dalam teori deskripsinya memberikan cara berfikir tentang keperawatan
dan kerangkan rujukan yang berfokus pada klien dan lingkungannya (Torres, 1986).
Surat Nightingale dan tulisan tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas
namaklien. Prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian dan pendidikan.Hal
paling penting adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik
keperawatan (Marriner-Tomey, 1994). Nightingale berfikir dan menggunakan proses
keperawatan. Ia mencatat bahwa observasi [Pengkajian]… bukan demi berbagai
informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan
meningkatkan kesehatan dan kenyamanan.

Teori Nightingale memandang Pasien dalam kontek lingkungan keseluruhan :


1. Lingkungan fisik
2. Psikologis
3. Sosial

Nightingale (1860) tujuan keperawatan untuk memfasilitasi “proses penyembuhan


tubuh” dengan memanipulasi lingkungan klien (Torres, 1986). Kerangka kerja
praktiknya adalah lingkungan untuk mendapatkan ketenangan, nutrisi, kebersihan,
cahaya, kenyaman, sosialisasi, dan harapan yang sesuai.

Teori / model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan sebagai


focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses
penyakit, model dan konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan
dangan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan / tindakan keperawatan
lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan, kebersihan,
ketenangan dan nutrisi yang adequate, dengan dimulai dari pengumpulan data
dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka
perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa bergantung pada
profesi lain.
Model dan konsep ini memberikan inspisi dalam perkembangan praktik
keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam
tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan kurang benar,
akantetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien, sehingga
perlu diperhatikan.

Caring adalah tindakan yang menujukkan pemanfaatan lingkungan pasien dalam membantu
penyembuhan, memberikan lingkungan bersih,ventilasi yang baik dan tenang kepada pasien.
Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untukberdedikasi bagi orang lain,
pengawasan dengan waspada, serta suatu perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta
atau menyayangi
Florence Nightingale membuat sebuah teori yang dikenal sebagai teori Keperawatan modern
(modern nursing).Titik berat teori ini adalah pada aspek lingkungan.Nightingale meyakini bahwa
kondisi lingkungan yang sehat penting untuk penanganan perawatan yang layak.Komponen
lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan, antara lain:
Udara segar
 Air bersih

Saluran pembuangan yang efesien


Kebersihan
Cahaya

Asumsi Utama Teori Nightingale


Nightingale mendefenisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu memanfaatkan
setiap daya yang dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan penyakit merupakan proses
perbaikan yang dilakukan tubuh untuk membebaskan diri dari gangguan yang dialami sehingga
individu kembali sehat. Prinsip perawatan adalah menjaga agar proses reparitive ini tidak
terganggu dan tidak menyedian kondisi yang optimal untu prose tersebut.untuk mencapai kondisi
kesehatan, perawat harus menggunakan nalarnya, disertai ketekunan observasi.

2.2    Perbedaan caring dan curing


Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan masyarakat adalah ilmu
kesehatan tetang asuhan atau pelayanan keperawatan atau The Health Science of Caring
(Lindberg, 1990:40).Secara bahasa, caring dapat diartikan sebagai tindakan kepedulian dan
curing dapat diartikan sebagai tindakan pengobatan.Namun, secara istilah caring dapat diartikan
memberikan bantuan kepada individu atau sebagai advokasi pada idividu yang tidak mampu
kebutuhan dasarnya.Sedangkan curing adalah upaya kesehatan dari kegiatan dokter dalam
prakteknya untuk mengobati klien. Dalam penerapannya, konsep caring dan curing mempunyai
beberapa perbedaan, diantarannya
Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder.Maksudnya seorang
perawat lebih melakukan tidakan kepedulian pada klien dari pada memberikan tindakan
medis.Oleh karena itu, caring lebih identik dengan perawat.
Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah tugas sekunder.Maksudnya
seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa melakukan tindakan caring yang
berarti.Oleh karena itu, curing lebih identik dengan dokter.
Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, adalah caring dan ¼ nya adalah
curing.
Caring bersifat lebih “healthogenic”daripada curing.maksudnya caring lebih menekankan pada
peningkatan kesehatan daripada pengobatan.didalam praktiknya,caring mengintegrasikan
pengetahuan biofisik dan pngetahuan perilaku manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan
dan untuk menyediakan pelayanan bagi mereka yang sakit.

2.3 .Florence nightingale (1860):


Caring adalah tindakan yang menunjukkan pemanfaatan lingkungan klien dalam
membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih, ventilasi yg baik &
tenang kepada klien.

2.4Hubungan teori nightingale dalam konsep keperawatan :


Keperawatan lingkungan masyarakat/individu sehat/ sakit
3. Individu : perbaikannya dalam menghadapi penyakit.
4. Keperawatan : proses perbaikan untuk kesehatan.
5. Masyarakat/lingkungan : mempengaruhi perkembangan individu

2.5    Faktor Pengaruhi Teori Keperawatan

Filsofi Florence Nightingale


  

Florence merupakan salah satu pendiri dasar-dasar teori keperawatan yang melalui filosofi
keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar
manusia pada klien serta penting pengaruh lingkungan dalam perawatan orang sakit dikenal
dengan teori lingkungannya. Selain florence juga membuat standar pada pendidikan keperawatan
serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien. Beliau juga membedakan praktik
keperawatan dengan kedokteran dan perbedaan perawatan yang sakit dengan yang sehat.
b.      Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori keperawatan
diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan pelayanan keperawatan akan
lebih baik dilakukan wanita karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan
perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring dengan
perkembangan keperawatan.

c.       Sistem pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan besar dalam teori
keperawatan dahulu pendidikan keperawatan beliau mempunyai sistem dan kurikulum
keperawatan yang jelas, akan tetapi keperawatan telah memiliki sistem pendidikan keperawatan
yang terarah sesuai dengan kebutuhan RS sehingga teori-teori keperawatan juga berkembang
dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.
d.      ilmu Perkembangan keperawatan
Perkembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan ilmu keperawatan
dasar ilmu menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan
cabang ilmu keperawatan yang khusus atau subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu
keperawatan.

e.       Pengaruh Teori Nightingale Terhadap Keperawatan


Teori Nigtingale, Keperawatan modern (modern nurshing) merupakan langka awal  dalam
formalisasi dan pengembangan ilmu keperawatan selanjutnya. Ia telah meletakan suatu pijakan
bagi pengembangan teori keperawatan sesudahnya. Didasari atau tidak,  Nightingale telah
member pedoman umum bagi perawat dalam merawat klien.

E.     Model Konsep Florence Nightingale


Model konsep Florence nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai focus asuhan
keperawatan dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam
upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan
keperawatan atau tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu,
kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat dengan dimulai dari
pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam
rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan
profesi lain. Model konsep ini memberikan inspinisi dalam perkembangan praktik keperawatan,
sehingga dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam tindakan keperawatan hanya
memberikan kebersihan lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat
memengaruhi proses perawatan pada pasien sehingga perlu diperhatikan.

2.6 Paradigma dan konsep Florence nighatingale

1. manusia
terdiri dari komponen fisik,intelektual,emisional,social dan spiritual. Walaupun memang lebih
terfokus pada aspek fisik tetapi tetap saja ide yang di kemumukan nightingale tentang
seseorang yang sedang sakit mempunyai semangat hidup yang lebih besar dari pada mereka
yang sehat, sebenarnya terkait dengan dimensi psikologis dari manusia.

2. lingkungan

Lingkungan menurut nightingale merujuk pada lingkungan fisik eksternal yang mempengaruhi
proses penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima komponen lingkungan terpenting
dalam mempertahankan kesehatan individu yang meliputi udara bersih, air yang bersih,
pemeliharaan yang efisien kebersihan, serta penerangan atau pencahayaan. Nightingale lebih
menekankan pada lingkungan fisik daripada lingkungan social dan psikologi yang di ekspor
secara lebih terpencil dalam tulisannya. Penekanannya terhadap lingkungan sangat jelas
melalui pernyataannya bahwa jika ingin meramalkan masalah kesehatan, maka yang harus di
lakukan adalah mengkaji keadaan rumah, kondisi dan cara hidup seseorang daripada mengkaji
fisik atau tubuhnya.

3.kesehata.

Nightingale mendifinisikan kesehatan sebagai merasa sehat dan menggunakan semaksimal


mungkin setiap kekuatan yang di miliki merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari
factor lingkungan, fisik, dan psikologis. Terutama factor lingkungan meliputi:

1.kebersihan

2.minuman

3.nutrisi

4.kelembaban

5.jalan udara

6.saluran air

Yang mempengaruhi kesehatan menurut nightingale keadaan sehat dapat di capai melalui
pendidikan dan perbaikan kondisi lingkunga. Penyakit merupakan proses perbaikan.

2.7 Asumsi utama Florence nightingale


Florence nightingale mendifinisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu
memanfaatkan setiap daya yang di miliki hingga batas maksimal, sedangkan penyakit
merupakan proses perbaikan yang di lakukan tubuh untuk membebaskan diri dari gangguan
yang di alami sehingga individu dapat kembali sehat. Prinsip perawatan adalah menjaga proses
agar proses reparative ini tidak terganggu dan tidak menyediakan kondisi yang optimal untuk
proses tersebut. Untuk mencapai kondisi kesehatan, perawat harus menggunakannya, di sertai
ketekunan observasi (pengamatan).

Dengan demikian kesehatan dapat di pelihara melalui upaya pencegahan penyakit melalui
factor kesehatan lingkungan.Ia menyabut hal ini sebagai healt nursingdan membedakannya
dengan proper nursingyang berarti merawat klien yang sakit hingga ia dapat bertahan atau
setidaknya menjadi lebih baik hingga saat kematiannya.

Menurut nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang mempengaruhi sakit dan
sehatnya seseorang termaksud disini makanan klien dan interaksi perawat dengan klien. Jika
seseorang ingin sehat, perawat,, alam, dan orang yang bersangkutan harus bekerja sama agar
proses reparative dapat berjalan.
BAB III

PENUTUP

3.1KESEIMPULAN

1. Florence nightingale memandang pasien dalam kontek keseluruhan


lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, social.
2. Florence nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah
pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian
udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi
adekuat.
3. Pengkajian atau observasi bukan demi berbagai informasi atau fakta yang
mencurigakan, tetapi demi penyalamatan hidup dan meningkatkan kesehatan
dan keamanan.

3.2 SARAN

Florence nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses
keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Dia merupakan lady with the lamp bagi
pasien yang sakit.Maka kita sebagai perawat hasuslah sebagi penerang bagi pasien yang
kita rawat.Marilah kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan penderitaan pasien
yang kita rawat.Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita sayang.Agar
pasien merasa nyaman pada saat di sakit bukan menderita lagi.jangan pantang menyerah
dan berputus asa dalam merawat pasien. Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang
mudah, tetapi kalau kita tidak menacoba kita tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak
ada yang tidak mungkin kalau kita mempunyai tekad untuk melakukannya dengan gigih
dan rajin.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul Hidayat,Aziz 2008,Pengantar Konsep Dasar Keperawatan,Salemba


Medika, Jakarta

Potter & Perry,2005,fundamental keperawatan, EGC, Jakarta

George, Julia B, Dkk 1990, Nursing Theories, appleton& lange, America

http://sailormanyahya.wordpress.com/2010/09/05/model-konseptual-florence-
nightingale/

Anda mungkin juga menyukai