,
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Eviana Indriyani
Fitri Lestari
Haoliyatimah
Indah Nurhasanah
Ita Rosita
Khusnul Khotimah
Luthfi fajar juniarta
Dosen pembimbing:
Ns. Alfika Safitri,S.kep.,M.Kep
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur terucap hanya pada Allah SWT yang Maha Esa atas Ridhanya,
akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas mengenai biologi sel dan
konsep genetika, istilah-istilah dalam anatomi, pembagian regional tubuh manusia ,
macam-macam jaringan.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarga dan sahabatnya, serta seluruh umat yang senantiasa
taat dalam menjalankan syariatnya.
Kami mengucapkan terima kasih yang tiada tara kepada seluruh pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, baik secara langsung maupun
tidak.
Bila dalam penyampaian makalah ini ditemukan hal-hal yang tidak berkenan
bagi pembaca, dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf yang setulusnya.
Kritik dan saran dari pembaca sebagai koreksi sangat kami harapkan untuk
perbaikan makalah ini kedepan.Semoga taufik, hidayah dan rahmat senantiasa
menyertai kita semua menuju terciptanya keridhaan Allah SWT.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................4
C. Tujuan.....................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Biografi Florence Nightingale.............................................................................................6
1.2 Model Konsep dan Teori Keperawatan Menurut FlorenceNightingale..............................8
Tiga Lingkungan Utama Dalam Teori Florence Nightingale: ...........................................8
1. Lingkungan Fisik (Physical Environment) ..............................................................................8
2. Lingkungan Psikologi (Psychology Environment)...............................................................9
3. Lingkungan Sosial (Social Environment)............................................................................9
1.3 Komponen Lingkungan Menurut Florence Nightingale ...................................................9
1.4 Paradigma Keperawatan Menurut Florence Nightingale.......................................................9
1.5 Hubungan Proses Keperawatan dalam Tim Kesehatan........................................................11
2.1 Proses Keperawatan Menurut Florence Nightingale............................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Florence Nightingale dilahirkan pada 12 Mei 1820
di Florence, Italia. Florence Nightingale seorang Perawat
pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistik. Sudah
sejak kecil, Nightingale cukup pandai. Ayahnya menaruh
minat khusus pada pendidikannya. Ia dibimbing melalui
sejarah, filsafat dan sastra. Ia bahkan unggul dalam
matematika dan bahasa. Ia sudah mampu membaca
dan menulis bahasa Prancis, Jerman, Italia, Yunani,
dan Latin. Lebih suka membaca para filsuf besar dan
untuk terlibat dalam wacana politik dan sosial.
Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu
(bahasa Inggris The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban
perang pada perang Krimea, di semenanjung Krimea, Rusia.
Florence Nightingale menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat
juru rawat. Ia memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti terhadap keperluan pasien dan
penyusunan laporan mendetail menggunakan statistik sebagai argumentasi perubahan ke arah yang
lebih baik pada bidang keperawatan di hadapan pemerintahan Inggris.
Florence Nightingale sudah aktif dalam filantropi, melayani orang sakit dan miskin di desa
dekat dengan lahan milik ayahnya. Ia memandang panggilan khususnya sebagai mengurangi
penderitaan manusia. Perawatan tampaknya merupakan rute yang cocok untuk melayani Tuhan dan
umat manusia. Keluarga merasa keberatan dan tidak senang saat Nightingale ingin menjadi perawat.
Bahkan keluarganya melarang untuk mengikuti pelatihan perawat. Karena menurut keluarga, kegiatan
itu tidak pantas untk seorang yang bertubuh tinggi.
Florence Nightingale memposisikan lingkungan sebagai fokus utama asuhan keperawatan sehingga
perawat tidak harus memahami seluruh proses penyakit. Model konsep ini sebagai upaya memisahkan
antara profesi keperawatan dengan kedokteran. Pada umumnya asuhan keperawatan yang diberikan
lebih di orientasikan pada pemberian udara, lampu, kebersihan, kenyamanan lingkungan, ketenangan
dan nutrisi yang adekuat (vitamin dan mineral diberikan dalam jumlah yang cukup), dengan dimulai
dari pengumpulan data yang dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata. Upaya dari teori
ini dalam rangka perawat agar mampu menjalankan praktik mandiri tanpa tergantung dengan profesi
lain.
B. RUMUSAN MASALAH
4
C. TUJUAN PENULISAN
Setelah mempelajari makalah ini mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang
teori keperawatan menurut “Florence Nightingale” agar dapat menambah ilmu kita tentang
keperawatan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Biografi Florence Nightingale
Florence Nightingale dilahirkan pada 12 Mei 1820 di Florence, Italia. Florence
Nightingale seorang Perawat pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistik. Sudah sejak
kecil, Nightingale cukup pandai. Ayahnya menaruh minat khusus pada pendidikannya. Ia
dibimbing melalui sejarah, filsafat dan sastra. Ia bahkan unggul dalam matematika dan
bahasa. Ia sudah mampu membaca dan menulis bahasa Prancis, Jerman, Italia, Yunani, dan
Latin. Lebih suka membaca para filsuf besar dan untuk terlibat dalam wacana politik dan
sosial.
Sejak usia muda, Florence Nightingale sudah aktif dalam filantropi, melayani orang
sakit dan miskin di desa dekat dengan lahan milik ayahnya. Ia memandang panggilan
khususnya sebagai mengurangi penderitaan manusia. Perawatan tampaknya merupakan rute
yang cocok untuk melayani Tuhan dan umat manusia. Keluarga merasa keberatan dan tidak
senang saat Nightingale ingin menjadi perawat. Bahkan keluarganya melarang untuk
mengikuti pelatihan perawat. Karena menurut keluarga, kegiatan itu tidak pantas untk seorang
yang bertubuh tinggi. Meski ada keberatan dari keluarga, pada 1850 Nightingale
mendaftarkan di Institution of Protestant Deaconesses di Kaiserswerth Jerman. Selama dua
minggu pelatihan pada Juli 1850 dan sekali lagi selama tiga bulan pada Juli 1851. Di sana, ia
belajar keterampilan keperawatan dasar, pentingnya pengamatan pasien, dan nilai organisasi
rumah sakit yang baik. Lewat koneksi sosial, Nightingale menjadi pengawas Institution for
Sick Gentlewomen (governesses) di Distressed Situance, di London. Di sana berhasil
menunjukkan keahliannya sebagai administrator dengan meningkatkan perawatan, kondisi
kerja, dan efisiensi rumah sakit. Pada 1850 juga, Nightingale menjadi sukarelawan di rumah
sakit Middlesex. Di mana bergulat dengan wabah kolera dan kondisi tidak sehat yang
kondusif untuk penyebaran penyakit yang cepat. Nightingale menjadikannya misinya tersebut
untuk meningkatkan praktik kebersihan, secara signifikan menurunkan tingkat kematian di
rumah sakit dalam prosesnya
Pada Oktober 1853, terjadi perang Krimea di Semenanjung Krimea Rusia. Di mana
Inggris dan Prancis berperang melawan Kekaisaran Rusia untuk menguasai wilayah Ustmani.
Dikutip situs Biographi, pada saat itu, tidak ada perawat wanita yang ditempatkan di rumah
sakit di Krimea. Pada 1854, Ia mengajukan diri untuk untuk mengorganisir sejumlah perawat
untuk merawat prajurit yang sakit dan jatuh di Krimea Nightingale memimpin sebuah
rombongan yang terdiri dari 38 wanita. Berangkat 21 Oktober 1854, dan tiba di Scutari di
Rumah Sakit Barrack pada tanggal 5 November. Korban perang dirawat di rumah sakit
tersebut, namun di sana tentara dirawat oleh lembaga medis yang tidak kompeten dan tidak
efektif. Bahkan persediaan peralatan paling dasar tidak tersedia untuk perawatan. Banyak
tentara yang meninggal bukan karena peluru atau bom, tapi tidak adanya perawatan yang
layak. Saat Nightingale datang pun merasa terkejut dengan fasilitas rumah sakit. Ia
menemukan kondisi kotor, persediaan tidak memadai, staf tidak kooperatif, dan kepadatan
parah. Beberapa perawat memiliki akses ke bangsal kolera.
6
Florence Nightingale ingin mendapatkan kepercayaan dari ahli bedah tentara
dengan menunggu perintah militer resmi untuk bantuan, menjaga partainya dari
bangsal. Ia kemudian memperlakukan standar perawatan yang ketat dan bangsal harus
bersih.
Selain itu memastikan kebutuhan dasar, persediaan makanan dan obat-obatan mencukupi,
seperti peralatan mandi, pakaian bersih dan perban. Perhatian diberikan pada kebutuhan
psikologis juga. Florence Nightingale sendiri berkeliaran di bangsal pada malam hari. Di
mana untuk memberikan dukungan kepada pasien korban perang.
Ia menghabiskan berjam-jam di bangsal. Itu yang membuatnya mendapat julukan
“The Lady with the Lamp“. Ia pun mendapatkan rasa hormat dari para prajurit dan lembaga
medis. Berkat perawatan yang dilakukannnya mampu mengurangi angka kematian menjadi
sekitar 2 persen.
Pada 1860, Nightingale mendirikan Rumah Sakit St. Thomas di London. Di dalamnya
terdapat sekolah perawatan dengan menetapkan dasar keperawatan profesional. Sekolah
tersebut menjadi yang pertama di dunia dan sekarang menjadi bagian dari King’s College
London. Nightingale juga dikenal sebagai ahli statistik, membuat grafik pie coxcomb tentang
kematian pasien di Scutari yang akan mempengaruhi arah epidemiologi medis. Pada 1910,
Nightingale jatuh sakit dan sempat pulih dan dilaporkan bersemangat. Namun pada 12
Agustus 1910, Nightingale mengalami serangkaian gejala yang mengganggu. Dia meninggal
secara tak terduga sekitar pukul 14.00 keesokan harinya, Sabtu, 13 Agustus, di rumahnya di
London. Nama harum Florence melejit saat pecah perang Krim antara Inggris, Perancis, dan
Turki melawan Rusia pada tahun 1854-1856. Saat itu banyak sekali tentara Inggris yang
terluka dan dibiarkan terlantar di rumah sakit darurat di medan perang karena tak cukupnya
tenaga perawat di tempat itu. Florence dengan tulus dan berani membawa 38 orang perawat
ke rumah sakit itu. Selama 21 bulan, ia mengabdi tak kenal lelah merawat, menghibur tentara
yang terluka dan mengusahakan perbaikan fasilitas rumah sakit darurat tersebut. Florence tak
pernah absen untuk selalu berpatroli menjenguk korban yang terluka bahkan di tengah malam
yang dingin. Kedatangan Florence yang berjalan kaki membawa lentera selalu dinantikan
para pasien. Florence memperoleh julukan Malaikat dengan Lentera. Berkat pengabdian
Florence dan timnya, persentase kematian prajurit yang terluka parah membaik dari 42%
menjadi hanya 2%. Bekerja nonstop tak kenal lelah sempat membuat kesehatan Florence
memburuk. Ia terkena penyakit demam yang parah. Namun, berkat cinta kasihnya dan
kerinduannya untuk meringankan penderitaan orang lain, serta doa restu dari semua orang
yang mengenalnya, penyakit tersebut berhasil dikalahkannya dan pengabdian dapat
dilanjutkannya. Florence menerima penghargaan dari Ratu Victoria dan rakyat Inggris berupa
medali emas berukirkan ”Kebahagiaan dan Cinta Kasih Abadi”. ”Dana Nightingale” yang
terkumpul yang sedianya digunakan untuk membuat medali ini ternyata sangat besar jauh di
atas target. Florence pun membentuk Yayasan Nightingale yang memperoleh sumbangan dari
dari banyak pihak.
7
Dana tersebut digunakan untuk mendirikan sekolah perawat. Pada tahun 1860
Florence menulis buku Catatan tentang Keperawatan (Notes on Nursing) buku setebal 136
halaman ini menjadi buku acuan pada kurikulum di sekolah Florence dan sekolah
keperawatan lainnya. Buku ini juga menjadi populer dikalangan orang awam dan terjual
jutaan eksemplar diseluruh dunia. Pada tahun 1861 cetakan lanjutan buku ini terbit dengan
tambahan bagian tentang perawatan bayi. Beberapa penghargaan yang pernah diperolehnya:
· Pada tahun 1883 Florence di anugrahkan medali Palang Merah Kerajaan (The
Royal Red Cross) oleh Ratu Victoria. Pada tahun 1907 pada umurnya yang ke 87 tahun Raja
Inggris, dihadapan beratus-ratus undangan menganugrahkan Florence Nightingale dengan
bintang jasa The Order Of Merit dan Florence Nightingale menjadi wanita pertama yang
menerima bintang tanda jasa ini.
· Pada 1908 ia dianugrahkan Honorary Freedom of the City dari kota London. Cinta kasih dan
pengabdian tulus Florence mengilhami Henri Dunant untuk mendirikan Palang Merah.
Florence menulis beberapa buku terlaris termasuk buku fenomenal Notes on Nursing.
Florence, yang dilahirkan ketika keluarganya sedang bertamasya ke Florence Italia tahun
1820, terus berkarya sampai usia lanjut dan akhirnya meninggal dunia pada tanggal 13
Agustus 1910 dalam usia 90 tahun.
8
2. Lingkungan Psikologi (Psychology Environment)
Menurut Florence Nightingale kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stres
fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Karena hal itu pasien diharuskan menjaga
rangsangan fisiknya. Mendapatkan makanan dan sinar matahari yang cukup, serta melakukan
aktivitas manual yang dapat merangsang semua faktor untuk dapat mempertahankan
emosinya. Komunikasi yang terjalin dengan pasien dipandang dalam suatu konteks
lingkungan secara menyeluruh, komunikasi tidak boleh dilakukan secara terburu-buru atau
terputus-putus.
Komunikasi terkait pasien yang dilakukan dokter dengan keluarga sebaiknya dilakukan
dilingkungan pasien dan kurang baik dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari
pendengaran pasien. Jangan memberikan harapan yang terlalu muluk dan menasehati secara
berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu, membicarakan tentang kondisi lingkungan
tempat dia tinggal, atau menceritakana hal-hal yang menyenangkan akan memberikan rasa
nyaman bagi pasien.
9
3) Totalitas premis-premis teoritis dan metodologis yang menentukan atau mendefinisikan
suatu studi ilmiah konkret. Dan ini melekat di dalam praktek ilmiah pada tahap tertentu,
4) Dasar untuk menyeleksi problem-problem dan pola untuk memecahkan problem-problem
riset. Lorens Bagus (2005: 779)
a. Manusia
Meskipun sebagian besar tulisan Nightingale merujuk kepada orang sebagai orang yang
menerima perawatan, dia percaya bahwa orang tersebut adalah makhluk yang dinamis dan
kompleks. Reed dan Zurakowski (1996) menyatakan, "Nightingale membayangkan orang
karena membandingkan fisik".
Untuk sebagian besar, Nightingale juga menggambarkan seorang pasien pasif dalam
hubungan ini. Namun, ada referensi khusus untuk pasien melakukan perawatan diri bila
mungkin dan khususnya, menjadi terlibat dalam waktu dan substansi makanan, dengan
demikian, pasien bukan individu yang benar-benar pasif.
b. Lingkungan
Lingkungan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat dimanipulasi untuk
menempatkan pasien dalam kondisi terbaik bagi alam untuk bertindak (Selanders, 1998).
Teori ini memiliki komponen baik fisik maupun psikologis. Komponen fisik dari lingkungan
mengacu pada ventilasi, hangat, ringan, nutrisi, obat-obatan, stimulasi, ruang, suhu, dan
aktivitas (Lobo, 2002; Nightingale, 1969; Reed & Zurakowski, 1996; Selanders, 1998) dalam
(Alligood,2006). Komponen psikologis meliputi menghindari memberikan harapan yang
terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang penyakitnya. Terdapat pula komponen
Sosial diantaranya hubungan intrapersonal, interpersonal dan juga ekstrapersonal.
c. Keperawatan
Nightingale percaya keperawatan sebagai panggilan jiwa. Perawat adalah untuk
membantu alam yang menyembuhkan pasien (Chinn & Kramer, 2008; Nightingale, 1969;
Reed & Zurakowski, 1996; Selanders, 1998). Dia mendefinisikan berbagai jenis keperawatan
sebagai keperawatan yang tepat (Perawatan orang sakit), keperawatan umum (promosi
kesehatan), dan kebidanan keperawatan (Reed dan Zurakowski, 1996; Selanders, 1998).
Nightingale melihat keperawatan sebagai "ilmu manajemen lingkungan" (Whall, 1996).
Perawat yang menggunakan akal sehat, pengamatan, dan kecerdasan memungkinkan alam
untuk efektif memperbaiki pasien (DeGraaf, Marriner Tomey, Mossman, et al., 1994)
Nightingale percaya bahwa setiap wanita, pada satu waktu dalam hidupnya, akan
menjadi perawat dalam arti bahwa keperawatan adalah memiliki tanggung jawab untuk
kesehatan orang lain. Buku catatan Nightingale tentang Keperawatan awalnya diterbitkan
pada tahun 1859 bertujuan menyediakan pedoman wanita untuk merawat orang yang mereka
cintai di rumah dan memberikan nasihat tentang bagaimana untuk "berpikir seperti seorang
perawat" (Nightingale, 1969, hal. 4)
10
d. Kesehatan
Nightingale (1954) menulis, “kesehatan bukan hanya menjadi baik tetapi untuk dapat
menggunakan dengan baik setiap kekuatan yang kita miliki ". Dari pernyataan ini, kita dapat
menyimpulkan bahwa ia percaya dalam pencegahan dan promosi kesehatan di samping
merawat pasien dari sakit hingga menjadi sehat.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di sana, ia belajar keterampilan keperawatan dasar, pentingnya pengamatan pasien,
dan nilai organisasi rumah sakit yang baik. Di mana bergulat dengan wabah kolera dan
kondisi tidak sehat yang kondusif untuk penyebaran penyakit yang cepat.
Pada 1854, Ia mengajukan diri untuk untuk mengorganisir sejumlah perawat untuk merawat
prajurit yang sakit dan jatuh di Krimea Nightingale memimpin sebuah rombongan yang
terdiri dari 38 wanita.
Korban perang dirawat di rumah sakit tersebut, namun di sana tentara dirawat oleh
lembaga medis yang tidak kompeten dan tidak efektif.
Saat itu banyak sekali tentara Inggris yang terluka dan dibiarkan terlantar di rumah sakit
darurat di medan perang karena tak cukupnya tenaga perawat di tempat itu.
Namun, berkat cinta kasihnya dan kerinduannya untuk meringankan penderitaan orang lain,
serta doa restu dari semua orang yang mengenalnya, penyakit tersebut berhasil dikalahkannya
dan pengabdian dapat dilanjutkannya.
Pada tahun 1860 Florence menulis buku Catatan tentang Keperawatan (Notes on Nursing)
buku setebal 136 halaman ini menjadi buku acuan pada kurikulum di sekolah Florence dan
sekolah keperawatan lainnya.
Pada tahun 1907 pada umurnya yang ke 87 tahun Raja Inggris, dihadapan beratus-r
atus undangan menganugrahkan Florence Nightingale dengan bintang jasa The Order
Of Merit dan Florence Nightingale menjadi wanita pertama yang menerima bintang tanda jasa
ini.
Dan ini melekat di dalam praktek ilmiah pada tahap tertentu, 4) Dasar untuk menyeleksi
problem-problem dan pola untuk memecahkan problem-problem riset.
a. Manusia Meskipun sebagian besar tulisan Nightingale merujuk kepada orang sebagai orang
yang menerima perawatan, dia percaya bahwa orang tersebut adalah makhluk yang dinamis
dan kompleks.
Namun, ada referensi khusus untuk pasien melakukan perawatan diri bila mungkin dan
khususnya, menjadi terlibat dalam waktu dan substansi makanan, dengan demikian, pasien
bukan individu yang benar-benar pasif.
b. Lingkungan Lingkungan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat dimanipulasi untuk
menempatkan pasien dalam kondisi terbaik bagi alam untuk bertindak (Selanders, 1998).
A. Saran
Makalah ini masih sangat sederhana untuk itu kami berharap sumbang saran dari para
pembaca yang budiman demi perbaikan makalah ini.Kami menyarankan agar makalah ini
dapat dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya.
12
Daftar Pustaka
13